• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang

BAB II - PROFIL KABUPATEN ROKAN HULU

2.4. Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

2.4.5. Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang

Terdapat bebrapa isu strategis terkait pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, seperti berikut.

1. Kondisi Perumahan dan Permukiman

Kondisi eksisting perumahan dan permukiman di Kabupaten Rokan Hulu pada umumnya memiliki pola linier growth model, hanya dikawasan perkotaan/ibu kota kecamatan yang berpola grade growth model. Peruntukan lahan untuk perumahan dan permukiman belum diatur secara tegas dalam perencanaan kasiba/lisiba (kawasan siap bangun/lingkungan siap bangun) sehingga pembangunan perumahan yang dilakukan oleh masyarakat dilakukan secara sporadis, sehingga lingkungan tidak/kurang teratur dan penyediaan sarana dan prasarana kurang memadai seperti jalan lingkungan, persampahan, drainase dan air bersih.

Perumahan yang dibangun oleh pihak swasta masih sangat minim, hal ini dikarenakan tidak didukung dengan tersedianya prasarana umum, misalnya layanan listrik, air bersih dan sarana transportasi sehingga pihak swasta enggan untuk membangun perumahan, sedangkan permintaan dan kebutuhan perumahan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Pada kawasan perdesaan perumahan permukiman penduduk yang kurang mampu masih belum liveable/layak huni, ditandai dengan lantai tanah, kurangnya sirkulasi udara dan pencahayaan, dinding rumah yang sudah lapuk dan atap yang sudah bocor sehingga tidak menjamin keselamatan penghuninya dan sangat perlu mandapat perhatian dari pemerintah.

Tabel 2. 11 Jumlah Pembangunan Rumah Layak Huni

NO KECAMATAN

TAHUN

2007 2008 2009 2010 2011

1 ROKAN IV KOTO 8 UNIT 2 UNIT 18 UNIT 8 UNIT 3 UNIT 2 TANDUN - 2 UNIT - 16 UNIT - 3 KABUN - 2 UNIT - 10 UNIT 2 UNIT 4 UJUNG BATU 1 UNIT 2 UNIT - 20 UNIT -

II - 27 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

NO KECAMATAN

TAHUN

2007 2008 2009 2010 2011

5 RAMBAH SAMO 7 UNIT - - 52 UNIT 4 UNIT 6 RAMBAH 3 UNIT 1 UNIT 3 UNIT 35 UNIT 3 UNIT 7 RAMBAH HILIR - 10 UNIT - 41 UNIT 2 UNIT 8 BANGUN PURBA - 2 UNIT - 41 UNIT 3 UNIT 9 TAMBUSAI - 5 UNIT - 12 UNIT 3 UNIT 10 TAMBUSAI UTARA - - - 2 UNIT - 11 KEPENUHAN 5 UNIT 9 UNIT - 11 UNIT - 12 KUNTO DARUSSALAM - - - - - 13 BONAI DARUSSALAM - - 6 UNIT - - 14 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM - - - 2 UNIT - 15 KEPENUHAN HULU - 4 UNIT - 14 UNIT - 16 PENDALIAN IV KOTO - 2 UNIT - - -

JUMLAH 24 UNIT 41 UNIT 27 UNIT 265 UNIT 20 UNIT

Sumber : Renstra Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 2011-2016

Kawasan permukiman yang memiliki kecenderungan kumuh akibat pembangunan rumah secara liar/tanpa IMB pada kawasan bantaran sungai dan sekitar kawasan pasar perlu mendapatkan perhatian penanganannya sehingga dibutuhkan pengendalian agar kawasan yang memiliki kecenderungan kumuh tidak terjadi.

2. Kondisi Persampahan

Pada dasarnya, isu strategis dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Rokan Hulu masih bersifat mendasar dimana seperti dituangkan dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Persampahan, maka implementasi dalam pengelolaan sampah khususnya di Kabupaten Rokan Hulu masih jauh dari amanat yang disampaikan dalam UU tersebut. Dimana pengelolaan sampah sudah sepatutnya dilakukan di sumber melalui aktiftitas pengurangan sampah sehingga mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Namun saat ini paradigma lama pengelolaan sampah masih berpikir untuk mengangkut

II - 28 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

semua sampah kota menuju ke TPA kota yang ada. Sehingga dalam hal ini perlu adanya suatu transformasi menuju sistem pengelolaan sampah sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut. Isu permasalahan dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. 12 Isu Permasalahan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Rokan Hulu

No Aspek Isu Strategis

TEKNIS OPERASIONAL

1. Aspek Operasional Teknis Pelayanan sampah baru melayani 4 kecamatan dari 16 kecamatan yang ada

a) Pewadahan/pemilahan Belum ada pemilahan sampah di sumber Kondisi pewadahan yang masih belum sama/seragam

b) Pengumpulan Operasi pengumpulan masih sangat sederhana Belum ada TPS yang tersebar di masyarakat dan perawatan TPS masih kurang

c) Pengangkutan Jumlah dan jenis prasarana dan sarana masih sangat terbatas

d) Pengolahan Belum ada unit pengolahan sampah 3R e) Pemrosesan akhir Operasional TPA masih open dumping

Kelengkapan prasarana dan sarana di TPA belum mencukupi untuk operasional TPA

Pemeliharaan prasarana dan sarana di TPA masih sangat kurang

Belum adanya pembiayaan operasional dan pemeliharaan TPA secara terpisah

MANAJEMEN

1. Aspek pengaturan Belum ada peraturan terkait pengelolaan dan pengolahan sampah

Belum ada penerapan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran yang ada

2. Aspek kelembagaan Bentuk lembaga pengelola persampahan masih sederhana (Seksi Kebersihan)

Kemampuan dan kapasitas lembaga pengelola persampahan masih rendah

Kuantitas dan kualitas SDM sebagai pengelola persampahan masih rendah

Perlu adanya unit UPT khusus untuk menangani TPA

3. Aspek keuangan Anggaran untuk program pengelolaan sampah masih rendah (0,08% pembiayaan sektor

persampahan dari total APBD Tahun 2015) Mekanisme penarikan retribusi sampah tidak berjalan maksimal

II - 29 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

Sumber : PTMP Kabupaten Rokan Hulu, 2016

3. Kondisi Penyediaan Air Bersih

Untuk kebutuhan air bersih perkotaan sampai dengan tahun 2011 baru dapat melayani kota Pasir Pengaraian, Dalu-Dalu, Ujungbatu dan Kota Tandun, sedangkan untuk perdesaan baru dapat dilayani lebih kurang 50 desa melalui program PAMSIMAS. Kondisi umum perdesaan yang pemukimannya masih terpencar sehingga layanan air bersih masih terbatas pada sumur gali, pemanfaatan embung, anak-sungai dan perigi. Penyediaan air bersih perdesaan masih terus dilanjutkan dengan sharing budget dengan masyarakat melalui pola pemberdayaan masyarakat dengan mengikut sertakan dalam program pusat melalui program Pamsimas, juga sharing program dengan pemerintah propinsi Riau.

Penyediaan air bersih perkotaan dikelola oleh Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) yang masih dibawah naungan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, dan diharapkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) dapat mandiri menjadi PDAM. Tarif air bersih yang relatif masih rendah dibanding kabupaten lainnya yakni ± Rp.850,- permeter kubiknya dan masih banyaknya masyarakat yang tidak membayar retribusi membuat pendapatan BPAB masih belum mampu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan. Pengenaan tarif juga masih mengacu kabupaten induk yakni Kabupaten Kampar, diharapkan pada tahun mendatang dapat dilakukan peninjauan tarif dengan Peraturan Daerah.

pengelolaan sampah 4. Aspek peran serta

masyarakat

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan cara membakar dan membuang sampah sembarangan

Peran serta masyarakat dalam pengolahan sampah masih rendah

Kurangnya sosialisasi dalam pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan sampah, baik dari swasta maupun pemerintah

Rendahnya partisipasi masyarakat untuk membayar retribusi sampah

II - 30 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

Tabel 2. 13 Cakupan Pelayanan PDAM Rokan Hulu Tahun 2007-2011 (SR) NO UNIT PENGELOLA 2007 2008 2009 2010 2011 1 PASIR PENGARAIAN 694 BH 711 BH 801 BH 803 BH 870 BH 2 UJUNGBATU 280 BH 297 BH 211 BH 260 BH 281 BH 3 DALU-DALU 179 BH 302 BH 318 BH 386 BH 460 BH 4 TANDUN - 155 BH 267 BH 281 BH 281 BH JUMLAH 1153 BH 1465 BH 1596 BH 1730 BH 1891 BH

Sumber : Renstra Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 2011-2016

4. Kondisi Drainase dan Jalan Lingkungan

Drainase dan jalan lingkungan merupakan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang memadai. Fungsi drainase selain untuk mengalirkan air hujan juga berfungsi sebagai pembuangan air limbah rumah tangga. Layanan drainase perkotaan masih dirasakan kurang memadai, sehingga pada saat hujan terjadi genangan-genangan pada lingkungan permukiman, selain kurang memadai, masyarakat juga kurang melakukan pemeliharaan ditambah lagi dengan membuang sampah pada saluran drainase, sehingga saluran drainase tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada kawasan perdesaan drainase lingkungan permukiman dibangun secara gotong-royong oleh masyarakat dengan konstruksi tanah.

Jalan lingkungan yang berfungsi untuk menghubungkan antar pemukiman penduduk masih berkonstruksi tanah, sehingga pada saat musim hujan akan sulit dilalui, seringkali jalan lingkungan pada kawasan perdesaan juga menjadi urat nadi perekonomian masyarakat desa untuk mengeluarkan hasil produksi pertanian. Jalan lingkungan yang dibangun Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya masih terbatas pada semenisasi dengan lebar bervariasi antara 2 – 4 meter dengan bangunan pelengkap gorong-gorong atau box culvert.

II - 31 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

Tabel 2. 14 Data Pembangunan Drainase Dan Jalan Lingkungan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2007-2011

NO URAIAN 2007 2008 2009 2010 2011 1 PANJANG JALAN LINGKUNGAN 13949 M 3859 M 2293.5 M 6242 M 7268 M 2 DRAINASE - 400 M 700 M 2446 M 4818 M JUMLAH 13949 M 4259 M 2993,5 M 8688 M 12086 M

Sumber : Renstra Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 2011-2016

5. Kondisi Kota Pasir Pengaraian

Kota Pasir Pengaraian sebagai ibukota Kabupaten Rokan Hulu, masih memerlukan penataan-penataan sehingga kota Pasir Pengaraian benar-benar menjadi ibukota kabupaten dalam arti tersedianya pelayanan perkotaan bagi masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut telah dibangun pencitraan kota dengan membangun Islamic Centre, Gedung Daerah dan Pasar Modern.

Sebagai kabupaten ‘negeri seribu suluk’ dan agama islam sebagai

agama mayoritas, pemerintah Kabupaten Rokan Hulu telah membangun tempat ibadah suluk yang merupakan jati diri dan ke-khas-an Kabupaten Rokan Hulu. Selain itu juga Islamic Centre sebagai pusat aktivitas keagamaan.

Demikian juga halnya dengan pasar modern yang terletak di Kampung Padang. Saat ini pasar yang ada masih sangat sederhana dan tidak mencermikan pasar yang melayani skala kabupaten, sehingga keberadaan pasar yang mampu melayani kebutuhan perdagangan dan jasa sangat dibutuhkan dan untuk mengantisipasi kebutuhan pasar dimasa yang akan datang. Dengan adanya pasar modern ini, masyarakat yang selama ini masih memenuhi kebutuhan primer dan sekunder dengan berbelanja diluar kota, diharapkan dapat dilayani dengan keberadaan pasar modern ini, sehingga roda perekonomian menjadi lebih bergairah dan pada gilirannya

‘trickle down effect’ dan ‘multi player effect’ dapat meningkatkan pendapatan

II - 32 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

Kota Pasir Pengaraian sampai setakat ini juga belum memiliki gedung yang refresentatif sebagai tempat kegiatan sosial dan budaya serta aktivitas lainnya, baik bagi pemerintah daerah sendiri maupun masyarakat. Pembangunan gedung daerah ini juga sangat diperlukan keberadaannya untuk melayani aktivitas sosial dan budaya, sehingga dirasakan perlu untuk dibangun. Pemanfaatan gedung daerah ini tidak terbatas oleh hanya aktivitas pemerintah daerah, masyarakat juga dapat memanfaatkan keberadaan gedung daerah.

Kota Pasir Pengaraian juga perlu menata diri sehingga layak menjadi sebuah Ibu kota Kabupaten, untuk itu diperlukan penataan wajah kota diantaranya penyediaan ruang terbuka hijau, pelestarian, pengaturan facade bangunan sepanjang jalan protokol, penertiban izin mendirikan bangunan dan sebagainya, sehingga kota Pasir Pengaraian dapat sejajar dengan kota-kota lain dalam wilayah Propinsi Riau.

6. Kondisi Gedung Kantor Aparatur Pemerintah

Kabupaten Rokan Hulu memiliki Komplek Perkantoran Pemda yang akan terintegrasi dengan seluruh kebutuhan kantor SKPD, sampai saat ini belum semua kantor aparatur pemerintah dibangun, seperti Badan Kepegawaian Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Badan Lingkungan Hidup, dan lain-lain. Diharapkan sampai dengan tahun 2016 semua fasilitas gedung kantor SKPD di Kabupaten Rokan Hulu dapat terpenuhi.

Penyediaan kantor Kepala Desa masih belum semua terbangun hal ini dikarenakan terjadinya pemekaran desa. Sebagian kantor desa juga masih berkantor pada kantor KUPT/eks transmigrasi. Sedangkan kantor camat sudah terbangun sebanyak 16 kecamatan.

II - 33 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

Tabel 2. 15 Data Pembangunan Gedung Perkantoran Dan Kantor Kepala Desa Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2007-2011

NO URAIAN 2007 2008 2009 2010 2011

1 GEDUNG PERKANTORAN

- 2 UNIT 1 UNIT 6 UNIT 2 UNIT 2 KANTOR KEPALA DESA 5 UNIT 8 UNIT 6 UNIT 7 UNIT 14 UNIT

JUMLAH

Sumber : Renstra Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 2011-2016

7. Kondisi Gedung Sosial Kemasyarakatan

Sebagai ‘Negeri Seribu Suluk’ pemerintah Kabupaten Rokan Hulu

juga akan membangunan tempat ibadah suluk bagi tempat suluk yang telah lama berdiri. Demikian juga dengan Lembaga Kerapatan Adat akan dilakukan pembangunannya sebagai tempat aktivitas adat yang juga menjadi ciri khas Kabupaten Rokan Hulu. Dalam khazanah melayu Rokan Hulu dikenal pameo

‘Tigo Tungku Sejorongan’ sebagai local wisdom yang tumbuh dan

berkembang ditengah-tengah masyarakat. ‘Tigo Tungku Sejorongan’

mengandung arti kesatu paduan lembaga adat, pemerintah dan alim ulama dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian pembangunan fasilitas

‘Tigo Tungku Sejorongan’ juga diperlukan untuk keseimbangan hubungan yang harmoni dalam masyarakat. Selain hal tersebut diatas juga diperlukan pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang digemari oleh masyarakat seperti lapangan bola kaki.

Tabel 2. 15 Data Pembangunan Gedung Sosial Kemasyarakatan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2007-2011

NO KECAMATAN 2007 2008 2009 2010 2011 1 RAMBAH 8 KEGIATAN 11 KEGIATAN 14 KEGIATAN 3 KEGIATAN 2 UJUNG BATU 2 KEGIATAN 2 KEGIATAN 1 KEGIATAN 3 KEPENUHAN HULU 2 KEGIATAN 4 TANDUN 1 KEGIATAN

II - 34 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu NO KECAMATAN 2007 2008 2009 2010 2011 5 RAMBAH HILIR 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 6 KABUN 2 KEGIATAN 2 KEGIATAN 1 KEGIATAN 7 RAMBAH SAMO 3 KEGIATAN 1 KEGIATAN 1 KEGIATAN 3 KEGIATAN 8 ROKAN IV KOTO 1 KEGIATAN 1 KEGIATAN 9 KUNTO DARUSSALAM 1 KEGIATAN 10 TAMBUSAI 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 11 KEPENUHAN 1 KEGIATAN 12 PENDALIAN IV KOTO 1 KEGIATAN 13 TAMBUSAI UTARA 1 KEGIATAN JUMLAH 18 KEGIATAN 17 KEGIATAN 23 KEGIATAN 13 KEGIATAN

II - 35 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

Tabel 2. 1 Luas Kabupaten Rokan Hulu Menurut Kecamatan dan Kelurahan Tahun 2009 ... 2

II - 36 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu

Table of Contents

BAB II - PROFIL KABUPATEN ROKAN HULU ... 1

2.1. Wilayah Administrasi ... 1

2.2. Potensi Wilayah Kabupaten Rokan Hulu ... 4

2.3. Demografi dan Urbanisasi ... 13

2.4. Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan ... 16

2.4.1. Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi ... 16

2.4.2. Data Pendapatan per Kapita dan Proporsi Penduduk Miskin 18 2.4.3. Data Kondisi Lingkungan Strategis ... 19

2.4.4. Data Risiko Bencana Alam ... 21

2.4.5. Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya (antara lain capaian pelayanan dan kualitas) ... 26

Dokumen terkait