• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,dan Tantangan 1 Isu Strategis

PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

7.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,dan Tantangan 1 Isu Strategis

Cakupan pelayanan air minum dengan perpipaan maupun non perpipaan rendah, sehingga diperlukan pembangunan jaringan sistem air minum baru dalam rangka menambah jumlah masyarakat yang mendapat pelayan air minum dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, diantaranya :

1. Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK)

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 44 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

3. Pembangunan jaringan sistem Penyediaan Air Minum Perdesaan

7.3.2.2 Kondisi Eksisting

1. Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan

Cakupan eksisting pelayanan sektor air bersih/air minum dikelompokkan dalam 3 kategori : (i) Cakupan kecil (0-35) %, (ii) Cakupan sedang (36-70) %, (iii) Cakupan besar (71-100) %.

a) Cakupan pelayanan perkotaan = 56,59 % dari jumlah penduduk. b) Cakupan Pelayanan Ibu Kota Kecamatan (IKK)

c) Cakupan pelayanan pedesaan = 62,59 % dari jumlah penduduk.

Kondisi sistem sarana prasarana penyediaan dan pengelolaan air minum di Kab. Sinjai saat ini, sudah tidak mampu lagi memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat kota secara baik yang dikelola PDAM. Oleh karena itu dari hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas sarana dan prasarana. Berikut data eksisting sarana dan prasarana air bersih Kab. Sinjai.

Tabel 7.9. Data Cakupan Layanan Air Minum Kabupaten Sinjai 2014-2015

No Tahun Anggaran

Tingkat Pelayanan Air Minum (jiwa)

Jumlah Penduduk

(jiwa) SPM Air Minum

1 2014 121.914 236.497 51,55

2 2015 130.965 238.119 55

Sumber: Data Kab Sinjai Hasil Workshop SPM Tahun 2015

Kondisi Sarana dan prasarana air minum yang ada di kabupaten Sinjai untuk jenis pelayanan perpipaan yang pengelolaannya oleh Perusahaan Daerah Air Minum Sinjai.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 45 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Sistem Non Perpipaan

a) Aspek Teknis; Sistem non perpipaan yang ada umumnya berupa sumur, baik berupa sumur gali maupun sumur bor, dimana untuk sumur bor masih sangat terbatas penggunaannya akibat biaya yang cukup besar dan bisa memicu terjadinya intrusi air laut masuk ke sumber air penduduk. Sementara untuk sumur gali permasalahannya adalah Kualitas air yang dihasilkan pada umumnya rasanya asin, disamping itu cenderung terjadi pencemaran, karena banyak yang masih belum dilantai dan sekat dengan septik tank warga sehingga cenderung terkontimanisasi dengan sumur mereka yang bisa menimbulkan efek negative bagi kesehatan.

b) Aspek Pendanaan; Mengingat ketersediaan dana dari pemerintah maupun kemampuan masyarakat dalam membiayai penyediaan sarana dan prasarana air bersih, maka diperlukan dukungan dan dari pihak ke tiga yang diharapkan mampu membantu kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehingga kesehatan masyarakat terkait dengan konsumsi air bersih bisa terpenuhi.

c) Aspek Kelembagaan dan Peraturan; Belum adanya lembaga yang menagani masalah ini baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun masayarakat, sehingga sampai saat ini hanya dilakukan secara individu. Penanganan ini prasarana ini juga biasanya dilakukan program pemberdayaan masyarakat dan program yang dilakukan oleh Dinas pekerjaan umum, dinas permukiman dan tata ruang daerah maupun propinsi.

2. Sistem Perpipaan

a) Aspek Teknis; Tingkat pelayanan masih rendah, hal ini disebabkan karena kondisi pipa transmisi sudah dimakan usia dan sudah tidak layak. Ketersediaan air baku yang ada masih memungkinkan karena kapasitas terpasang untuk perkotaan sebesar 130 liter/detik cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga perlu pergantian jaringan pipa transmisi

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 46 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

dari Dia. 300 mm menjadi Dia. 400 mm sepanjang ± 12.500 m dari sumber mata air. Operasional dan maintenance tidak sesuai standard, sehingga banyak mengalami kendala disamping itu ketersediaan tenaga untuk melayani operasionalisasi sistem perpipaan tersebut sangat kurang yang menyebabkan pelayanan kepada pelanggan mengalami kendala. b) Aspek Pendanaan; Terbatasnya dana APBD, dimana kebutuhan lain yang

sifatnya lebih urgen sehingga hingga saat ini pemenuhan dana memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum terjangkau jaringan pipa belum dapat direaliasikan, disamping itu untuk menyediaan prasrana dan sarana memang memerlukan investasi yang cukup besar apalagi jika yang akan dihasilkan adalah air bersih yang layak minum.

c) Aspek Kelembagaan dan Peraturan; Dari sisi kelembagaan sebenarnya sudah ada yaitu PDAM yang didukung oleh perda. Namun dari sisi efektifitas lembaga itu sendiri perlu ditingkatkan, hal ini terindikasi dengan masih banyaknya keluhan dari para pelanggan dan tidak lanjut dari keluhan itu kurang terlihat.

7.3.2.3 Permasalahan

Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air minum ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh masyarakat terutama di daerah perkotaan dan daerah yang mengalami kesulitan air bersih terutama pada musim kemarau. Hal ini perlu mendapat perhatian mengingat air bersih merupakan kebutuhan primer sehingga usaha mengatasi dari seluruh stake holder perlu dilakukan secara terpadu. Berikut yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SPAM di Kabupaten Sinjai yaitu :

1. Tingkat pertumbuhan cakupan pelayanan air minum sistem perpipaan belum seimbang dengan tingkat perkembangan penduduk

2. Perkembangan pesat SPAM non-perpipaan terlindungi masih memerlukan pembinaan.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 47 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

pada jaringan distribusi umumnya masih rendah.

4. Pelayanan air minum melalui perpipaan masih terbatas dan harus membayar lebih mahal.

5. Ketersediaan data yang akurat terhadap cakupan dan akses air minum masyarakat belum memadai.

6. Sebagian air yang diproduksi PDAM telah memenuhi kriteria layak minum, namun kontaminasi terjadi pada jaringan distribusi.

7. Masih tingginya angka prevalensi penyakit yang disebabkan buruknya akses air minum yang aman.

7.3.2.4 Tantangan

Beberapa Hal yang menjadi tugas dari pemerintah Kabupaten Sinjai dalam meningkatkan Pelayanan Air Bersih untuk Masyarakat yaitu :

1. Seberapa besar kebutuhan masyarakat terhadap air bersih baik di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan krisis air

2. Langkah apa yang akan dilakukan oleh pemda dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan air bersih.

3. Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah untuk pengembangan SPAM masih rendah.

7.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum

Dokumen terkait