• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Persampahan

NO OUTPUT / SUB OUTPUT DETAIL LOKASI TAHUN ANGGARAN

C. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Persampahan

1. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Sinjai adalah :

a) Aspek Kelembagaan :

 Organisasi belum sesuai dengan kapasitas kewenangan pelayanan yang dibutuhkan;

 Dukungan peraturan belum memadai;

 Terbatasnya SDM yang dimiliki untuk pengoperasian persampahan;  Fungsi pengolahan masih tercampur antara pengelolaan yang

berperan sebagai operator dan regulator;

 Manajemen pelayanan persampahan masih perlu ditingkatkan;  Belum optimalnya pelaksanaan perda yang ada dan tindakan

sanksi yang tegas bagi pelanggaran; b) Aspek Operasional / Teknik

 Armada alat berat di lokasi TPA masih kurang ( excavator dan wheel loader) sementara bulldozer yang ada sudah sering rusak;  Armada angkutan sampah masih kurang dibandingkan jumlah

sampah yang dihasilkan setiap hari;

 Jumlah personil Subdin Kebersihan masih sangat kurang;  Sistem operasional TPA masih open dumping;

 Sarana pengolahan sampah belum ada, untuk mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke TPA;

 Jalan masuk kelokasi TPA masih sertu;

 Sarana dan prasarana operasional yang dibutuhkan meliputi garasi bulldozer/ pos jaga, jalan masuk, pagar, kolam lindi, workshop, dan talud;

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 75 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

 belum optimalnya potensi pendanaan masyarakat;

 terbatasnya dana yang di alokasikan untukpengeloalaan persampahan;

 pendapatan operasi persampahan tidak dapat meliputi biaya operasi dan pemeliharaan;

d) Aspek Peran Serta Masyarakat :

 rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingya kebersihan;  bentuk partisipasi masyarakat belum optimal, terbatasnya pada

retribusi yang rendah;

 pembangunan di bidang persampahan yang berbasis masyarakat masih sangat terbatas

 badan usaha swasta tidak tertarik untuk investasi di bidang persampahan;

2. Tantangan

Tantangan dalam penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Persampahan Kabupaten Sinjai yaitu :

a) Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah timbulan sampah.

b) Pengembangan TPA Regional

7.4.2.3 Analisis Kebutuhan Persampahan

Pengembangan sistem persampahan secara intensif diarahkan pada pusat- pusat pelayanan, sedangkan bagian-bagian wilayah lebih diarahkan pada cara pengelolaan sampah yang ramah terhadap lingkungan.

Jumlah produksi sampah berdasarkan kecamatan, relatif lebih banyak dihasilkan pada kawasan perkotaan (Kecamatan Sinjai Utara dan Sinjai Timur) dengan jumlah timbulan sampah. Untuk menunjang pengelolaan persampahan dibutuhkan prasarana persampahan yang terdiri dari gerobak, TPS dan container

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 76 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

untuk menangani timbulan sampah yang diproduksi. Sedangkan penyediaan tempat pembuangan sementara (TPS) dan prasarana pendukung berdasarkan pada jumlah produksi sampah.

7.4.2.4 Program dan Kriteria Kesiapan Pengelolaan Persampahan A. Pembangunan Prasarana TPA

1. Lingkup Kegiatan TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) a) Sosialisasi/diseminasi NSPM pengelolaan IPL;

b) Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;

c) Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan masyarakat, pedoman dan lain sebagainya).

2. Kriteria Kesiapan

a) Memiliki RPI2JM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;

b) Minat/permohonan dari Pemerintah Kabupaten/Kota untuk prasarana yang direncanakan;

c) Dokumen Master Plan Persampahan/Studi/DED d) Kesiapan lahan

e) Adanya kesiapan institusi pengelola. B. Pembangunan Prasarana Persampahan 3R

1. Lingkup Kegiatan 3R

a) Penyediaan prasarana dan sarana persampahan. b) Penyusunan master plan pengelolaan persampahan c) Penerapan 3R dalam pengelolaan persampahan d) Program Peningkatan partisipasi masyarakat 2. Kriteria Kesiapan

a) Memiliki RPI2JM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 77 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

b) Minat/permohonan dari Pemerintah Kabupaten/Kota; c) Dokumen Master Plan Persampahan/Studi/DED d) Kesiapan lahan

e) Adanya kesiapan institusi pengelola.

7.4.3 Drainase

7.4.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan A. Arahan Kebijakan

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Drainase Kabupaten Sinjai yaitu :

Kebijakan 1 : Pemantapan keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan keseimbangan tata air

Strategi :

 Penyiapan Rencana Induk Sistem Drainase yang terpadu antara sistem Drainase utama, lokal dengan pengaturan dan pengelolaan sungai.

 Mengembangkan sitem drainase yang berwawasan lingkungan Kebijakan 2 : Mengoptimalkan sistem yang ada, rehabilitasi / pemeliharaan,

pengembangan dan pembangunan baru. Strategi :

 Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharan sarana dan prasarana Terbangun

 Menyiapkan prioritas optimalisasi system

 Mengembangkan kampanye peningkatan peran masyarakat Kebijakan 3 : Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana

dan sarana drainase, swasta/dunia usaha dan peran serta masyarakat

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 78 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Strategi :

 Peningkatan koordinasi antar instansi Terkait

 Pengembangan kapasitas SDM

Kebijakan 4 : Mendorong dan memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengembangan sistem drainase yang efektif, efisien dan berkelanjutan

Strategi :

 Menyiapkan peraturan perundang Undangan.  Perkuatan institusi

 Mengembangkan sumber pendanaan

 Mendorong swasta/masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan drainase

B. Lingkup Kegiatan

Lingkup Kegiatan Pengelolaan Drainase Kabupaten Sinjai berdasarkan Kebijakan dan Strategi yang ada yaitu :

1. Pembangunan saluran drainase primer (makro drain), pembangunan kolam retensi serta bangunan pelengkap utama lainnya (pompa, saringan sampah, dsb).

2. Pembangunan saluran drainase sekunder dan tersier (mikro drain) oleh Pemerintah Kab/Kota

3. Terlaksananya pengembangan sistem drainase yang terdesentralisir, efisien, efektif dan terpadu.

4. Terciptanya pola pembangunan bidang drainase yang berkelanjutan melalui kewajiban melakukan konservasi air dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

5. Terciptanya peningkatan koordinasi antara kabupaten/kota dalam penanganan sistem drainase.

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA VII - 79 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

7.4.3.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan A. Isu Strategis Pengembangan Drainase

Berikut Isu-Isu Strategis pengelolaan Drainase di Kabupaten Sinjai antara lain : 1. Kecendrungan perubahan iklim; adanya fenomena perubahan iklim akibat

pemanasan global yang ditandai dengan kekeringan panjang, curah hujan tinggi berpotensi mengakibatkan bencana . Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan penanganan drainase yang relatif lebih sulit dan memerlukan biaya yang lebih mahal.

2. Perubahan Fungsi Lahan Basah; akibat kebutuhan lahan yang Sangat besar untuk pengembangan permukiman, industri sering kurang terkendali, tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang maupun Konsep Pembangunan Berkelanjutan. Akibat banyaknya kawasan-kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air ( Retarding pond) lahan basah (wet land) seperti rawa-rawa, situ-situ, embun dan lain-lain ditimbun sehingga merubah keseimbangan pola tata air.

3. Belum adanya ketegasan Fungsi Sistem Drainase 4. Kelengkapan Perangkat Peraturan

5. Penanganan Drainase Belem Terpadu 6. Pengendalian Debit Puncak

Dokumen terkait