• Tidak ada hasil yang ditemukan

j. KWH Meter

Dalam dokumen Mekanikal Elektrikal Dan Plumbing (MEP) (Halaman 25-39)

Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.

Metode Pemasangan Instalasi Listrik

Sebelum memasang / jaringan instalasi listrik pada sebuah rumah, yang harus di lakukan adalah memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik. Yang ke dua memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi seperti box mcb, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian membuat perencanaan instalasi listrik yang aman untuk rumah.

Lalu Kemudian menuangkan perencanaan instalasi listrik tersebut pada sebuah kertas seperti contoh di gambar instalasi listrik rumah di bawah ini.

Gambar 2.17. Contoh diagram rangkaian instalasi listrik

Setelah memahami tata letak ruangan dan posisi titik titik yang akan di instalasi pada rumah tersebut langkah selanjut memulai proses pemasangan kabel instalasi listrik dari awal sampai selesai, ikuti gambar diagram rangkaian instalasi listrik rumah berikut ini.

Gambar 2.18. Rangkaian Instalasi Listrik

1. Cara Memasang Kabel Instalasi Listrik Rumah - Stop Kontak, Switch dan Lampu Kamar Tidur 1

a. Sebelum memulai penarikan kabel instalasi listrik rumah pasa ngkan terlebih dahulu Box MCB dan pasang ke tiga unit mcb yang telah di sediakan, jika anda adalah electrical pemula silahkan lihat Cara Memasang unit MCB

 b. Pasangkan pula Box stop kontak dan Box switch di sertai pipa  pelindung kabel instalasi di semua titik instalasi listrik

c. Tarik kabel phase, netral dan kabel grounding ukuran 2,5 mm dari  box mcb ke posisi stop kontak di tempatkan kemudian jumper kabel  phase ke switch / saklar masih menggunakan kabel 2,5 mm kemudian dari saklar kabel phase (Arus listrik positif) di tarik ke  posisi fitting lampu menggunakan kabel 1,5 mm

d. Kabel netral untuk fitting lampu jumper dari kabel netral stop kontak ke fitting lampu menggunakan kabel instalasi ukuran 1,5 perhatikan gambar instalasi kamar tidur pada gambar di atas atau lihat Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan fitting Lampu

 b. Tarik kabel netral, phase dan grounding dari box mcb ke posisi stop kontak dan jumper kabel phase stop kontak ke switch sama dengan langkah instalasi listrik kamar tidur yang membedakan nya adalah unit lampu pada ruang tamu ada empat unit.

c. Tarik kabel phase ukuran 1,5 mm dari switch ke fitting lampu 1 kemudian jumper ke fitting lampu 2 dan seterus nya ke fitting lampu 3 dan 4.

d. Sedangkan kabel netral di jumper dari stop kontak langsung dari stop kontak ke fitting lampu 1 dan di jumper ke fitting lampu 2, 3 dan 4 menggunkan kabel 1,5 mm.

e. Saya jelaskan terlebih dahulu warna kabel instalasi listrik rumah di atas ada tiga warna dimana Merah adalah phase (Arus Listrik Positif) Hitam adalah Netral (Arus Listrik Negatif) dan Hijau sebagai kabel Grounding (Pembumian).

3. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Makan dan Dapur

a. Tarik kembali ketiga kabel 2,5 mm yaitu netral, phase dan grounding dari box mcm ke posisi stop kontak dapur dan jumper phase stop kontak ke switch / saklar lampu sama hal nya dengan instala si kamar tidur.

 b. Untuk ruang makan tidak perlu menarik kabel dari box mcb cangkok / jumper saja dari jalur kabel netral, phase dan ground untuk dapur untuk menghemat penggunaan kabel

c. Hubungkan kabel phase, netral dan ke stop kontak ruang makan dan selesaikan instalasi lampu ruang maka sama dengan cara memasang lampu untuk kamar tidur

d. Langkah Terakhir Instalasi Listrik Rumah. Pasang ketiga kabel Aspan ukuran 6 mm yaitu Phase, Netral dan Ground dari Box MCB ke Kwh atau Meteran Listrik. Pemasangan kabel aspan pada instalasi listik rumah sengaja di lakukan di akhir pekerjaan instalasi untuk menghindarkan seorang electrical dari sengatan listrik (Kesetrum).

4. Memasang Instalasi Listrik Rumah - Kamar Tidur 2

a. Pada diagram instalasi listrik di atas kamar tidur 2 sengaja saya kosongkan sebagai bahan renungan anda untuk melatih apa yang anda baca / pelajari saat ini tentang instalasi listrik rumah

 b. Jika anda mampu merenungkan cara penyelesaian instalasi listrik rumah pada kamar tidur dua tersebut maka anda telah menguasai teknik instalasi rumah ini.

5. Syarat-Syarat Instalasi Listrik

Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain :

a. Syarat ekonomis

Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan  pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil

mungkin.

 b. Syarat keamanan

Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.

c. Syarat keandalan (kelangsungan kerja)

Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil. Ketentuan Terkait

2. Undang-Undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.

3. Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.

5. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang 6. Tenaga Listrik.

7. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan.

8. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995

9. tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan  pertambangan dan energi

D. Instalasi Pengolahan Limbah

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan  bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit

lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan :

1. Membuat saluran air kotor. 2. Membuat bak peresapan.

3. Membuat tempat pembuangan sampah sementara.

4. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;

5. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

6. Tidak mengotori permukaan tanah.

7. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah. 8. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

9. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

10. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.

11. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari  bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana

lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.

1. Fungsi Instalasi Pengolahan Limbah.

Fungsi pengolahan Limbah adalah untuk meningkatkan Kualitas Lingkungan dan Perairan (Sungai, dan Air Tanah). Air limbah sebelum dilepas kepembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efekti f diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain: ((https://sejahterarayafiber.com/instalasi- pengola han-air-limbah-ipal/ diakses tanggal 18 April 2018))

a. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.  b. Melindungi hewan dan tanaman yang hidup dalam air.

c. Menghindari pencemaran tanah permukaan.

d. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vector  penyakit.

2. Macam-macam Instalasi Pengolahan Limbah. a. Pengelolaan Limbah Rumah Tangga.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap  pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak  pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.

Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus.

Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara  pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar

matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan. Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair, padat dan gas

1). Pengelolaan air limbah kakus I. 2). Pengelolaan air limbah kakus II.

3). Pengelolaan air limbah cucian.

4). Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci. 5). Pengelolaan sampah.

6). Pengelolaan limbah industri rumah tangga. 7). Pengelolaan air limbah rumah tangga I 8). Pengelolaan air limbah rumah tangga II 9). Pengelolaan air limbah

 b. Limbah Rumah Tangga dari Buangan Closet (WC).

Closet (WC) adalah suatu cara pembuangan air kotoran manusia agar air kotoran tersebut tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan. Dibuat bak penampung kotoran (septik tank) yang terdiri dari bak  pengumpul dan bak peresapan serta dihubungkan dengan saluran pipa  pralon. Air limbah closet (WC) dialirkan melalui pralon ke bak  penampung kotoran berdinding kedap air.

Berikut ini contoh membuat bak penampung kotoran dengan jumlah keluarga 6 orang dan dalam jangka waktu 5 tahun, sedangkan waktu tinggal dalam tangki direncanakan minimal 2 hari (24 jam).

Untuk mendapatkan gambaran besarnya tangki yang harus dibuat maka diperoleh dengan cara sebagai berikut :

1). Jumlah air limbah yang dibuang setiap hari sekitar 100 liter/orang/hari.

2). Besarnya tangki pencerna dalam 1 tahun 2 x 6 x 100 liter = 1.200 liter.

3). Banyaknya lumpur sebesar 30 liter/orang/tahun.

4). Banyaknya lumpur selama 5 tahun 6 x 30 liter x 5 = 900 liter. e. Jadi untuk melayani keluarga tersebut di atas diperlukan tangki pencerna 1,2 m3 dengan ruang pengumpul lumpur sebesar 0,9 m3.

Berikut ini merupakan ketentuan yang sedapat mungkin untuk dilakukan dalam pengelolaannya yaitu tempat cucian dipasang tidak  jauh dari dapur. Bak cucian dipasang saringan, saluran pralon ke bak kontrol yang jaraknya maksimum 5 m. Bak ini perlu ditutup dan diberi  pegangan agar memudahkan pengambilan tutup bak. Agar binatang

tidak dapat masuk perlu dibuat besi penghalang. d. Limbah Industri Rumah Tangga.

Industri rumah tangga seperti industri tempe, tahu, rumah makan, dan lain-lain perlu dikelola. Limbah dari industri rumah tangga tersebut menimbulkan bau yang tidak enak dan mengganggu lingkungan sekitarnya.

Salah satu cara mengelola limbah rumah tangga adalah dengan membuat 3 bak. Ketiga bak tersebut digunakan sebagai tempat  pengendapan limbah secara bertahap. Dengan demikian air limbah

yang keluar dari bak terakhir sudah tidak membahayakan lagi.

Cara pembuatannya ialah buat bak sebanyak 3 buah dari batu  bata dengan campuran pasir dan semen. Kemiringan saluran harus diperhitungkan. Usahakan jangan sampai ada benda pada air limbah, sebab apabila ada akan menempel dan menyumbat saluran. Antara  bak satu dengan lainnya dihubungkan pipa pralon, antara satu dengan yang lain letaknya lebih rendah. Susunan dan sifat air limbah yang  berasal dari limbah industri rumah tangga tergantung pada macam dan  jenisnya, industri.

Air limbah dapat berupa limbah dari pabrik susu, rumah makan,  pemotongan hewan, pabrik tahu, pabrik tempe, dsb. Kotoran air limbah yang masuk ke bak I, akan mengapung. Pada bagian bawah limbah melalui pipa akan terus mengalir ke bak II. Lemak akan tertinggal dan akan menempel pad dinding. Untuk mengambil lemak  perlu diserok. Dalam Bak II limbah akan mengalami pengendapan, terus ke bak III begitu juga. Dari pipa pralon pada bak III air limbah akan keluar dan sudah tidak membahayakan lagi. Untuk membawa

lumpur diperlukan kecepatan 0.1m/detik dan untuk membawa pasir kasar perlu kecepatan 0,2m/detik.

e. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.

Bak sampah dapat dipakai untuk membuang kotoran seperti daun, plastik, kertas. Pembakaran kotoran dari sampah untuk bak yang dibuat dari kayu diambil dahulu lalu dibakar di tempat. Sampah kompleks perumahan biasanya diambil dengan gerobak sampah/truk sampah dan dibuang ke tempat lain. (http://software-

comput.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pengelolaan-limbah-rumahtangga_8.html diakses tanggal 18 April 2018) 3. Persyaratan Instalasi Pengolahan Limbah

Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi  persyaratan berikut :

(https://sejahterarayafiber.com/instalasi- pengolahan-air-limbah-ipal/ diakses tanggal 18 April 2018)

a. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.

 b. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.

c. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air didalam penggunaannya sehari-hari.

d. Tidak dihinggapi oleh vector atau serangga yang menyebabkan  penyakit.

e. Tidak terbuka dan harus tertutup.

f. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.

Dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan harus dilihat dari  jenis parameter pencemar dan konsentrasinya dalam air limbah. Dari satu sisi suatu limbah mempunyai parameter tunggal dengan konsentrasi yang relatif tinggi. Disisi lain ada limbah dengan 10 parameter tapi dengan

Baku mutu hasil dari olahan suatu instalasi pengolahan air limbah harus memenuhi syarat dan ketentuan yang mengaju pada parameter ukur dari masing –  masing peraturan daerah mengenai pengolahan air limbah. seperti PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA No. 122 Tahun 2005 Tentang instalasi Pengolahaan Air Limbah Domestik sbb :

BAKU MUTU LIMBAH CAIR DOMESTIK

PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM

 pH Mg / L 6-9

BOD Mg / L 100

COD Mg / L 100

Minyak & Lemak Mg / L 10

4. Karakter Limbah a. Domestik

Limbah domestic adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus, dapur, tempat cuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotek, rumah sakit, rumah makan dan sebagainya yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri dari zat organic baik berupa zat  padat ataupun cair, bahan berbahaya, dan beracun, garam terlarut, lemah dan bakteri terutama golongan fekal coli, jasad pathogen, dan  parasit.

(http://software-comput.blogspot.co.id/2013/04/makalah- pengelolaan-limbah-rumahtangga_8.html  diakses tanggal 18 April 2018)

 b.  Non domestik

Limbah domestic sangat bervariasi, terlebih lebih untuk limbah industri. Limbah pertanian biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang besifat organis, bahan pemberantas hama dan penyakit ( peptisida bahan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, sulfur, mineral, dan sebagainya.

Dalam air buangan terdapat zat organic yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan unsur tambahan yang lain seperti nitrogen, belerang dan lain-lain yang cenderung menyerap oksigen.

Bentuk lain untuk mengukur oksigen ini adalah COD. Pengukuran ini diperlukan untuk mengukur kebutuhan oksigen terhadap zat organic yang sukar dihancurkan secara oksidasi. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator yang kuat dalam suasana asam. Nilai BOD selalu lebih kecil dari pada nilai COD diukur pada senyawa organic yang dapat diuraikan maupun senyawa organic yang tidak dapat berurai.

5. IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik.

Instalasi pengolahan air limbah domestik yang sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (Sewage Treatment Plants) adalah suatu Structur yang dirancang untuk mengolah air limbah menjadi air  buangan yang layak di buang ke drainase umum.

Air limbah terbagi 2 jenis yaitu :

a. Black Water ( Limbah dari Toilet / closet / Feses manusia )

 b. Grey Water (Air Limbah dari kegiatan Mandi, Cuci dan lainnya ). Kedua jenis ini sebelum masuk ke dalam tangki pengolahan maka harus terlebih dahulu masuk dalam tangki Pre Treat ment seperti Tangki Grease Trap/ penangkap lemak/ Bak Pengendapan awal, Jika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak karena berat jenisnya lebih ringan akan mengambang di ruang penangkap lemak.

Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa menuju proses lebih lanjut yaitu Proses Biofilter

greywateryang canggih dan modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan negara-negara maju, greywater bahkan diolah lagi menjadi air minum.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka sistem pengolahan limbah yang menghasilkan greywater seperti ini akan sangat bagus untuk diterapkan di lingkungan perkotaan yang padat penduduk juga air hasil olahannya ramah lingkungan bahkan dapat digunakan kembali atau diolah lebih lanjut menjadi air minum.

Air limpasan dari bak pengendap awal dialirkan ke bak kontaktor bak anaerob (dapat dipasang lebih dari satu sesuai dengan kualitas dari jumlah air baku yang akan di olah) yang diisi dengan media dari bahan biofilter dengan arah aliran dari atas ke bawah dan  bawah ke atas.

Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya  biofilter up flow yakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah keatas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air  buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter anaerob-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta sedikit membutuhkan energi. Proses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah rumah tangga, Perkantoran, Hotel, Rusun, apartemen, kost-kosan dengan kapasitas yang tidak terlalu besar. (https://sejahterarayafiber.com/instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal/ diakses tanggal 18 April 2018)

Skema proses instalasi pengolahan air limbah Domestik / instalasi  pengolahan air limbah Komunal dengan dengan system biofilter

Gambar 2.20. Sistem Pengolahan Limbah ANAEROB ke AEROB

Kesimpulan

1. Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air  bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke  bak  –  bak penampungan air.

2. Pemipaan atau dalam bahasa Inggris disebut plumbing, merupakan sistem yang salah satu fungsinya untuk menyediakan kebutuhan air bersih. Perancangan sistem  plumbing   dapat dilakukan dengan baik dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan teknis berikut (1) Sumber Air (2) Model Instalasi Air dan (3) Kedudukan, jenis dan ukuran pipa air.

3. Instalasi plumbing yang telah dilakukan pengujian kebocoran dan yang telah difungsikan perlu perawatan agar tidak terjadi kebocoran dan berdampak pada komponen bangunan lainnya.

4. Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan air kotor yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya (black water ). Sistem air buangan khusus sistem

memperhatikan ketentuan-ketentuan teknis berikut (1) Cara pengaliran air kotor (2) bagian bagian system pembuangan (3) Pipa perangkap pembuangan (4) Persyaratan pipa perangkap. Ada beberapa cara perawatan system  pembuangan air kotor yaitu (1) Metode Pembersihan Pipa dengan Rigid System (2)Metode Pembersihan Pipa dengan Flushing (3)M etode Pembersihan Pipa dengan Hydro Dynamic Sistem.

5. Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah  bangunan gedung, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan  penghuninya.

6. Rancangan instalasi listrik terdiri dari: (1) gambar situasi (2) gambar instalasi (3) gambar diagram garis tunggal (4) gambar detail. Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu  perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan  pemasangan instalasi dapat dilaksanakan.

7. Instalasi penerangan dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instala si listrik  penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere.

8. Sebelum memasang/jaringan instalasi listrik pada sebuah rumah, yang harus di lakukan adalah memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik dan memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi seperti box MCB, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian membuat perencanaan instalasi listrik yang aman untuk rumah.

9. Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan  padat.

10. Pengelolaan limbah yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan.

11. Dalam sistem pengolahan limbah, benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Fungsi pengolahan limbah adalah untuk meningkatkan Kualitas

Dalam dokumen Mekanikal Elektrikal Dan Plumbing (MEP) (Halaman 25-39)

Dokumen terkait