• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jadwal Kegiatan

Dalam dokumen UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Halaman 13-0)

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Jadwal Kegiatan

a) Manfaat bagi perusahaan yaitu sebagai tambahan informasi tentang penyaluran kerdit modal kerja pada Bank BRI Cabang Binjai agar bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau pembuatan kebijakan pada masa yang akan datang.

b) Manfaat bagi peneliti yaitu memperkaya pengetahuan khususnya tentang penyaluran kredit modal kerja pada Bank BRI Cabang Binjai.

c) Manfaat bagi pihak lain yaitu untuk dijadikan informasi dalam membandingkan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan di masa yang akan datang, khususnya tentang penyaluran kredit modal kerja pada Bank BRI Cabang Binjai.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian dan penulisan ini dilkukan oleh penulis pada PT Bank Rakyat Indonesia Kanca Binjai. Penelitian ini berlangsung mulai tanggal 19 April 2021 sampai 12 Juni 2021, dapat dilihat dari Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan dan penulisan laporan

No. KEGIATAN APRIL MEI JUNI

Sumber : Data diolah oleh penulis, 2021 1.6 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, isi yang terdapat pada setiap bab berkaitan satu sama lain, menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir sesuai dengan ketetapan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis.

Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir disusun sebagai berikut : BAB I :PENDAHULUAN

Pada bab I penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : PT. BANK BRI KANCA BINJAI

Pada bab II penulis menguraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, job description, dan jaringan usaha kegiatan, kinerja usaha terkini, rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab III penulis meguraikan mengenai kredit dan kredit modal kerja.

BAB IV :KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab IV penulis menguraikan kesimpulan dan saran.

BAB II

PT BANK RAKYAT INDONESIA KANCA BINJAI 2.1 Sejarah Singkat

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam perkembangannya BRI sudah mengalami beberapa kali perubahan nama dan status yang memiliki kaitan erat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. perubahan–perubahan yang dilakukan BRI tentunya mengandung arti penting bagi perkembangan dan pertumbuhan BRI. Hal ini sejalan dengan cita-cita dan tujuan BRI yang tertuang dalam visi dan misi BRI dalam melayani nasabah.

Dalam pelaksanaan operasionalnya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Binjai dijalankan oleh para pegawai yang memiliki kesadaran akan tanggung jawab yang besar sesuai yang telah ditentukan dalam job description masing-masing bagian sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.

BRI merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. BRI didirikan di Purwokerto oleh Randen Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”. Inilah lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi), dan menjadi cikal bakal BRI. Tanggal pendirian bank tersebut pada 16 Desember 1895, kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Kegiatan BRI sempat terhenti pada masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948. Operasi BRI baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan merubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Sejak 1 agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

2.2 Visi dan Misi PT Bank Rakyat Indonesia

PT Bank Rakyat Indonesia terdapat visi dan misi sebagai berikut:

Visi PT Bank Rakyat Indonesia

menjadi bank komersial terkemuka dan terbuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah semua para nasabah yang ada diseluruh indonesia.

Misi PT Bank Rakyat Indonesia

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan

melaksanakan praktek Good Corporate Governance (GCG) dengan sangat baik.

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

sumber : PT Bank Rakyat Indonesia Kanca Binjai

2.4 Job Description

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dipimpin oleh seorang direktur utama yang bertanggung jawab untuk mengelola operasional perusahaan dan karyawannya sesuai dengan keseluruhan kebijakan yang digariskan oleh pemerintah. Tugas direktur utama dibantu oleh beberapa direktur, dan masing-masing direktur memimpin direktur yaitu:

1. Direktorat Operasi

Sesuai dengan maksud dan tujuan, visi dan misi, serta rencana jangka panjang perusahaan, memimpin dan memastikan terwujudnya tujuan perusahaan, serta bertanggung jawab atas operasional perusahaan di bidang operasional dan pemeliharaan bank.

2. Direktorat SDM dan Umum

Bertanggung jawab untuk mengelola dan memastikan pelaksanaan tujuan Perusahaan berdasarkan tujuan dan tugas, visi dan misi Perusahaan dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, serta bertanggung jawab untuk menjalankan Perusahaan di bidang manajemen sumber daya manusia. dan pengembangan. , kegiatan umum dan hukum perbankan.

3. Direktorat Keuangan

Sesuai dengan maksud dan tujuan, visi dan misi, serta rencana jangka panjang perusahaan, memimpin dan Perusahaan dalam bidang memastikan

terwujudnya tujuan perusahaan, serta bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dalam bidang Keuangan, Teknologi, dan Informasi, serta Pengelolaan Manajemen Risiko Perbankan.

4. Direktorat Bisnis Komersial

Bertanggung jawab untuk mengelola dan memastikan pelaksanaan tujuan Perusahaan berdasarkan tujuan dan tugas, visi dan misi Perusahaan dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, serta bertanggung jawab untuk menjalankan Perusahaan di bidang Pengembangan Bisnis Komersial dan Pemasaran Bisnis Konmersial Perbankan.

5. Direktorat Bisnis Konsumer

Sesuai dengan maksud dan tujuan, visi dan misi, serta rencana jangka panjang perusahaan, memimpin dan Perusahaan dalam bidang memastikan terwujudnya tujuan perusahaan, serta bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan dalam bidang Pengembangan Bisnis Konsumer dan Pemasaran Bisnis Konsumer Perbankan.

6. Direktorat Jaringan dan Layanan

Bertugas merencanakan, merumuskan dan mengembangkan kebijakan perusahaan di bidang teknologi agar dapat bersaing di pasaran dunia.

7. Direktorat Bisnis Kelembagaan dan BUMN bisnis.

Sesuai dengan maksud dan tujuan, visi dan misi, serta rencana jangka panjang perusahaan, memimpin dan Perusahaan dalam bidang memastikan

terwujudnya tujuan perusahaan, serta bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan dalam menjalin kelembagaan dan BUMN bisnis dipasaran dunia.

8. Direktorat Manajemen Resiko Kredit

Bertanggung jawab untuk mengelola dan memastikan pelaksanaan tujuan Perusahaan berdasarkan tujuan dan tugas, visi dan misi Perusahaan dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, serta bertanggung jawab untuk menjalankan Perusahaan di bidang Manajemen Risiko Kredit.

9. Direktorat Kepatuhan

Sesuai dengan maksud dan tujuan, visi dan misi, serta rencana jangka panjang perusahaan, memimpin dan Perusahaan dalam bidang memastikan terwujudnya tujuan perusahaan, serta bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan dalam bidang Kepatuhan Perbankan.

10. Direktorat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bisnis

Bertanggung jawab untuk mengelola dan memastikan pelaksanaan tujuan Perusahaan berdasarkan tujuan dan tugas, visi dan misi Perusahaan dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, serta bertanggung jawab untuk menjalankan Perusahaan dalam menjalin hubungan usaha mikro, kecil, dan menengah bisnis perbankan.

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan

Jaringan Usaha Kegiatan perbankan yang ditawarkan antara lain : 1. Simpedes

Simpedes merupakan simpanan yang termasuk dalam kelompok tabungan.

Simpedes adalah simpanan masyarakat pedesaan di BRI, termasuk dalam kelompok tabungan yang pengambilan maupun penyetorannya tidak dibatasi dalam jumlah maupun frekuensi sepanjang saldo mencukupi.

Simpedes mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada November 1984, dimaksudkan untuk menghimpun dana masyarakat guna menunjang sumber dana Kupedes. Dengan adanya fasilitas online dan sebagian besar BRI Unit telah terhubung dengan jaringan online, masyarakat dapat menikmati transaksi online maupun melakukan transaksi melalui ATM.

Ketentuan saldo mengendap sebesar Rp. 50.000, bila selama tiga bulan berturut-turut tidak ada transaksi dan rekening tersebut kosong, rekening Simpedes akan tertutup secara otomatis.

2. Britama

Britama merupakan simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan yang dilayani di Kanca dan BRI Unit yang sudah online, yang pengambilan maupun penyetorannya tidak dibatasi selama saldo masih mencukupi.

Saldo mengendap sebesar Rp. 50.000 agar 33 tabungan tetap aktif. Tidak

ada transaksi selama tiga bulan berturut-turut dan tidak ada saldo mengendap, rekening Britama akan tertutup secara otomatis.

3. Deposito BRI (DepoBRI)

Deposito BRI adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang telah diperjanjikan antara penyimpan dengan bank. Tanda bukti atas simpanan deposito di BRI Unit adalah Bilyet DepoBRI yang resmi diterbitkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atas nama pemiliknya dan tidak dapat diperjualbelikan seperti halnya sertifikat deposito maupun dipindahtangankan kepada orang lain tanpa surat kuasa pemiliknya.

4. Kupedes

Kupedes adalah Kredit Umum Pedesaan yang diberikan oleh BRI Unit kepada masyarakat yang bersifat individual, selektif dan berbungan wajar untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang layak.

Kupedes yang diberikan kepada masyarakat ada beberapa jenis, antara lain Kupedes Komersil untuk pedagang atau usaha dan Kupedes Golbertap (Golongan Masyarakat Berpenghasilan Tetap), yang termasuk dalam Golbertap menurut Surat Edaran Kanpus BRI S.112- DIR/BUD/8/89 yaitu:

• Semua Pegawai Negeri Sipil 34

• Pensiunan dari Gobeltrap

• Pegawai tetap dari perusahaan swasta

• Pegawai BUMN 5. KUR Mikro

KUR merupakan singkatan dari Kredit Usaha Rakyat yaitu kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya sepenuhnya berasal dari dana bank. Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.05/2009. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30% ditanggung oleh pihak bank. Bank BRI menyediakan fasilitas penyaluran KUR yang hanya ditujukan untuk usaha yang termasuk golongan usaha mikro, kemudian program itu disebut KUR Mikro. Program KUR Mikro ini diberikan dalam rangka meningkatkan

akses UMKM dan Koperasi pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

6. Penerimaan Pembayaran

Disamping menyediakan jasa-jasa perbankan seperti diatas, BRI Unit Dipatiukur juga melayani penerimaan pembayaran, seperti penerimaan pembayaran PBB, penerimaan pembayaran pendaftaran Universitas, dan pembayaran dari leasing.

2.6 Kinerja Usaha Terkini

Setiap Instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga dengan BRI Kanca Binjai, terus berupaya agar tujuan sebagai perbankan terbaik dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi di bagian Administrasi Kredit adalah Meningkatkan perkreditan , Meningkatkan Penataan Pengelolaan perkreditan untuk nasabah, Mengoptimalkan Pengelolaan pemasukkan dan pengeluaran peminjaman, Mengukur sejauh mana visi dan misi telah tercapai tujuan strategi dirumuskan berdasarkan visi dan misi BRI, BRI juga

segenap jajaran instansi perbankan dengan mempertimbangkan segenap sumber daya yang dimiliki. Kegiatan yang dilakukan oleh Administrasi Perkreditan adalah Menyusun Laporan Perkreditan yang Berkualitas, Meningkatnya Kemandirian Pengelolaan data peminjam, Meningkatnya Pelaksanaan Pengelolaan Perkreditan.

2.7 Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan Bank, membuat perencanaan bank secara tertulis yang mencakup targetpasar dan produk yang ditawarkan, target dana, target ekspansi kredit, anggaran yang akandigunakan, serta penetapan penanggunjawab pemasaran dan haruslah merupakan pasar sasaranyang paling menguntungkan serta memperhatikan kebutuhan, keinginan dan permasalahan yangdihadapi calon nasabah.

• Kegiatan Pemasaran Bank, setiap unit kerja bank harus benar-benar mengetahui secara detailproduk yang nantinya akan mereka pasarkan sehingga siap untuk melayani nasabah dalammenggali informasi tentang produk yang ditawarkan baik melalui sarana iklan, media publisitas,promosi penjualan dan penjualan pribadi.

• Pengawasan Pemasaran Bank, dengan melakukan evalusai yang dapat dilakukan disetiappertengahan tahun oleh penanggunjawab pemasaran, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaiandengan rencana dapat dilakukan tindakan korektif untuk mencapai target pasar.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kredit

3.1.1 Pengertian Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam memjnjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentun dengan pemberian bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

3.1.2 Unsur-Unsur Dalam Kredit

Berdasarkan pengertian kredit diatas, terdapat unsur-unsur dalam kredit sebagai berikut :

• Adanya dua pihak, yaitu pembeli kredit (kreditur) dan penerima kredit (nasabah/debitur).

• Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit.

• Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak kreditur dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit Kepada pemberi kredit. Janji bayar bisa berupa lisan, tertulis (akad kredit) ataupun berupa instrument (credit instrument).

• Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari kreditur kepada debitur

• Adanya unsur waktu. Unsur waktu merupakan unsur essential kredit

• Adanya unsur resiko baik dipihak kredit maupun pihak debitur

• Adanya unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit

3.1.3 Jenis-Jenis Kredit

Jenis-jenis Kredit dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaan, jangka waktu, pihak penerima kredit, sector ekonomi, sifat, bentuk, sumber dana, akad jaminan dan lain-lain. Pada artikel ini penulis hanya membahas berdasarkan jangka waktu dan tujuan penggunaan saja.

Jenis kredit berdasarkan jangka waktu, sebagai berikut (Ferry Fitriadi, 2016) :

• Kredit jangka pendek (short term credit) adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu dari satu tahun.

• Kredit jangka waktu menengah (intermediate term credit) adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu dari satu tahun hingga tiga tahun.

• Kredit jangka Panjang (long term credit) adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

• Demand loan atau Call loan adalah suatu bentuk kredit yang setiap waktu dapat diminta kembali.

Jenis kredit berdasarkan tujuan penggunaan, sebagai berikut (Ferry Fitriadi, 2016) :

• Kredit Modal Kerja (KMK) adalah kredit yang dipergunakan untuk keperluan menambah modal kerja perusahaan, seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, pemasaran dan lain-lain.

Sebagai contoh, KMK untuk pembiayaan persediaan. Jangka waktu kredit ini paling lama 3 tahun.

• Kredit Investasi (KI) adalah kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan barang-barang modala dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru, dan/atau kebutuhan lainnya terkait investasi. Jangka waktu kredit investasi terdiri dari menengah atau panjang.

• Kredit konsumtif (KK) adalah kredit yang diberikan kepada perorangan yang dapat diajukan secara perorangan, kelompok atau melalui perusahaan untuk keperluan konsumtif ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor, kredit untuk pembelian alat-alat rumah tangga, kredit untuk pembayaran sewa/kontrak rumah, termasuk juga kredit profesi untuk pengembangan profesi tertentu seperti dokter, akuntan, notaris, dan lain-lain.

3.1.4 Tujuan dan Fungsi Kredit

Dibawah ini tujuan dan fungsi dari kredit sebagai berikut (Wealth Mgmt OCBC NISP, 2020) :

a. Mencari Keuntungan

Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan, hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

b. Membantu Usaha Nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu nasabah yang memerlukan dana, baik dan untuk investasi maupun dana untuk modal kerja atau

konsumsi. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

c. Membantu Pemerintah

Tujuan kredit lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang. Semakin banyak kredit, berarti semakin banyak pula kucuran dana untuk peningkatan pembangunan di berbagai sektor terutama sektor rill.

Keuntungan bagi pemerintah dalam pemberian kredit oleh dunia perbankan adalah (Wealth Mgmt OCBC NISP, 2020) :

a) Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dari bank.

b) Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau perluasan usaha baru, sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

c) Meningkatkan jumlah barang dan jasa, bahwa sebagian besar yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah produksi barang dan jasa yang beredar di masyarakat, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan.

d) Menghemat devisa, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di

dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada, jelas akan dapat menghemat devisa negara.

e) Meningkatkan devisa negara apabila kredit yang dibiayai adalah keperluan ekspor.

Kredit memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian.

Secara garis besar, fungsi kredit dalam perekonomian adalah sebagai berikut (Ferry Fitriadi, 2016):

• Kredit meningkatkan daya guna dari uang/modal.

• Kredit meningkatkan daya guna suatu barang.

• Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

• Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

• Kredit sebagai alat stabilisai ekonomi.

• Kredit sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

3.2 Kredit Modal Kerja

3.2.1 Pengertian Kredit Modal Kerja

Salah satu usaha dari bank adalah memberi fasilitas kredit kepada nasabah. Kredit modal kerja merupakan salah satu jenis-jenis kredit yang diberikan kepada nasabah. Kredit Modal Kerja (KMK), yaitu kredit untuk modal kerja perorangan atau badan usaha dalam rangka pembiayaan aktiva lancar.

Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan bank kepada pelaku usaha, baik UMKM maupun korporat, dalam rangka pembiayaan terhadap modal kerja atau modal usaha dan membiayai operasional yang berhubungan dengan penggandaan barang maupun proses produksi sampai barang tersebut terjual. (wartaekonomi.co.id, 2020)

Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang diberikan baik dalam rupiah atau valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dalam jangka waktu maksimal 1 tahun. Pemberian KMK ini bisa ke perorangan atau badan usaha yang berencana mengembangkan usahanya.

Jenis pinjaman KMK diantaranya adalah pinjaman rekening koran yang mana sebuah fasilitas yang diberikan untuk nasabah melakukan penarikan kapan saja melalui rekening korannya hingga plafon tertentu dengan menggunakan cek atau BG. Pinajaman modal ini memiliki jangka waktu yang pendek, yaitu satu tahun. Selama satu tahun tersebut nilai pencairan kredit maksimal 70% dari total kebutuhan akan modal kerja dengan jaminan yaitu usaha itu sendiri.

Dengan demikian KMK diharapkan bisa membantu wirausahawan kecil yang memang membutuhkan modal lebih untuk menunjang usaha mereka.

3.2.2 Tujuan dan Manfaat Kredit Modal Kerja

1. Keuntungan Bank

Keuntungan diperoleh dalam bentuk bunga yang di terima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang di bebankan kepada nasabah.

Keuntungan dari bunga ini merupakan dana yang di gunakan untuk kelangsungan atau opersari kegiatan usaha bank.

2. Pengembangan Usaha Nasabah

Bank dapat mendorong usaha masyarakat dengan memberikan fasilitisa kredit. Kredit yang diberikan dapat berupa kredit untuk dana investasi atau dana untuk modal kerja. Kredit yang diterima oleh nasabah baik perorangan maupun badan usaha dapat digunakan untuk pengembangan dan perluasan usahanya.

3. Peningkatan Perekonomian

Kredit mempunyai pengaruh terhadap perekonomian negara.

Dengan penyaluran kredit dapat meningkatkan pembangunan diberbagai sektor. Kredit modal kerja akan memperluas usaha yang berdamoak pada penigkatan kebutuhan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Manfaat Kredit Modal Kerja (Glints.com, 2021) :

1. Membayar berbagai kewajiban perusahaan tepat waktu

2. Melancarkan operasional perusahaan, termasuk dari segi produksi, distribusi, dan memperoleh barang yang di butuhkan

3. Mempercepat pemgembangan usaha perusahaan 4. Melindungi perusahaan dari krisis modal kerja

5. Memastikan adanya dana yang cukup untuk melayani konsumen

Dengan manfaat-manfaat diatas, tidak heran jika KMK diminati para pelaku bisnis.

3.2.3 Analisis 5C dalam Kredit Modal Kerja

Analisis 5C merupakan sistem yang digunakan bank atau pemberi pinjaman lainnya untuk mengukur kelayakan kredit dari seorang calon peminjam. Dengan memahami 5C dari prinsip pemberian kredit, anda dapat lebih memahami bagaimana bank mempersiapkan diri untuk memenuhi kriteria mereka.

Ada 5 bagian dalam analisis 5C, yaitu (pedoman perlaksaan kredit BRI, 2018):

1. Analisis karakter

Analisis mengenai karakter, bertujuan untuk menilai tingkat

BRI, seperti : bagaimana debitur memberikan informasi tentang perusahaannya kepada BRI, apakah debitur menghormati/menepati perjanjian sesuai dengan yang telah diperjanjikan, dll.

2. Analisis kemampuan

Analisis ini bertujuan mengukur tingkat kemampuan membayar dari pemohon yang antara lain di pengaruhi oleh faktor :

1. Aspek Manajemen

Yaitu kemampuan pengelolaan perusahaan 2. Asperk Produksi

Bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemohon, anatara lain : kemampuan daya saing produk yang dihasilkan atau diperdagangkan, kemampuan pemohon untuk berproduksi atau berdagang secara berkesinambungan, dan lain-lain.

3. Aspek Pemasaran

Bertujuan untuk menilai kemampuan pemohon dalam memasarkan produknya

4. Aspek Personalia

Bertujuan untuk menilai kemapuan perusahaan daru sisi kuantitas maupun kualitas tenaga kerja yang mendukung aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan

Dalam dokumen UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Halaman 13-0)

Dokumen terkait