• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jadwal Pembelajaran

Dalam dokumen BUKU AJAR SISTEM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (Halaman 30-158)

Minggu   Topik  Bahasan   Metode  

Pembelajaran   Kriteria  Penilaian  

1 2 3 4

I

Pengantar, Kontrak Perkuliahan dan Strategi Pembelajaran, Pembagian

Kelompok Diskusi § Diskusi

§ Kuliah interaktif

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan Pengertian dan Batasan

Rumah, Perumahan dan Permukiman

II Aspek-Aspek Perumahan dan Permukiman

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

III

Tipologi dan Karakteristik Perumahan/ Permukiman + Tugas Kelompok

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

IV Lingkungan Permukiman (neighbourhood) dan Komponennya

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

V Kebijakan Pembangan Perumahan & Permukiman

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

VII Kualitas Permukiman dan Tertib Dalam Membangun

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan VIII Ujian Tengah Semester   § Ujian Tulis

IX Tata Guna Lahan

Permukiman § Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

X Tertib Dalam Membangun § Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan XII

Perbaikan dan Peremajaan Permukiman Kota

+ Tugas Kelompok  

§ Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

XIII Rumah Sehat § Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

XIV Permukiman Kumuh   § Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

XV Permukiman Marjinal § Kuliah interaktif

§ Diskusi kelas

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kontribusi keaktifan dalam kuliah interaktif

§ Kedisiplinan

XVI

TUGAS SURVEY LAPANGAN TENTANG ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERMUKIMAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

§ Kajian pustaka

§ PBL

§ Pemahaman materi

§ Kesesuaian pustaka

§ Kerjasama kelompok

§ Penilaian tugas Evaluasi/Ujian materi

BUKU AJAR

SISTEM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (Kode: 213 D52 03)

O L E H:

Wiwik  Wahidah  Osman,  ST.,  MT   Marly  Valenti  Patandianan,  ST.,  MT  

 

Program  Studi  Pengembangan  Wilayah  dan  Kota   Jurusan  Arsitektur  Fakultas  Teknik  

Universitas  Hasanuddin  

November    2014  

                   

MODUL 1

PENGERTIAN DAN BATASAN RUMAH, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

 

                         

 

 

SESI  PERKULIAHAN  KE  :  0 SESI  PERKULIAHAN  KE  :  0 11      

I. I. Sasaran Pembelajaran: Sasaran Pembelajaran:

Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu: Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu:

Mengenal dan memahami pengertian dan batasan rumah, perumahan dan permukiman.

II. II. Topik Kajian/Bahasan :: Topik Kajian/Bahasan

PENGERTIAN DAN BATASAN RUMAH, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

III. Deskripsi singkat:III. Deskripsi singkat:

Dalam sesi ini Anda akan mempelajari pengertian dan batasan rumah, perumahan dan permukiman.

IV. Bahan Bacaan: IV. Bahan Bacaan:

1. Direktorat Pekerjaan Umum, Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman.

2. Silas Johan, 1985. Perumahan dan Permukiman (Buku 1 dan 2), Jurusan Arsitektur FTSP – ITS, Surabaya.

3. Silas Johan, 1993. Perumahan; Hunian dan Fungsi Lebihnya, Pidato Pengukuhan Guru Besar FTSP – ITS, Surabaya.

V. Pertanyaan Kunci/TugasV. Pertanyaan Kunci/Tugas

Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah pertanyaan

pertanyaan --pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.

1. Jelaskan Jelaskan pengertian pengertian rumah, rumah, perumahan, permukiman, dan perumahan, permukiman, dan lingkungan perumahan/permukiman.

lingkungan perumahan/permukiman.

2. Jelaskan pengembangan dan pembangunan perumahan/permukiman

MODUL  AJAR  

SISTEM  PERUMAHAN  DAN  PERMUKIMAN   (KODE:  213  D52  03)  

PENDAHULUAN  

Sebelum memberikan materi ajar, terlebih dahulu diberikan pengantar proses pembelajaran, yaitu tentang struktur materi perkuliahan, metode, tugas, sistem evaluasi/indikator penilaian, serta buku rujukan.

Pada modul ajar ke-1 (satu) ini akan diberikan materi tentang pengertian dan batasan rumah, perumahan dan permukiman.

Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami tentang pengertian dan batasan rumah, perumahan dan permukiman, baik di perkotaan maupun perdesaan

 

PENYAJIAN  MATERI  

A. PENGERTIAN RUMAH, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011)

RUMAH: Bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

RUMAH KOMERSIAL: Rumah yang diselenggarakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

MODUL:  M-­‐01   SESI  KE:    01   WAKTU:    2  x  50  Menit   MATERI:  

PENGERTIAN DAN BATASAN RUMAH,

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

RUMAH SWADAYA: Rumah yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat.

RUMAH UMUM: Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

RUMAH KHUSUS: Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus.

RUMAH NEGARA: Rumah yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri.

PERUMAHAN: Kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, utilitas umum sbg hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni

PERMUKIMAN: Bagian dari lingkungan hunian yg terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

LINGKUNGAN HUNIAN: Bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman.

KAWASAN PERMUKIMAN: Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

PERMUKIMAN KUMUH: Permukiman yang tidak layak huni karena ketidak teraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, kualitas bangunan, sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

PERUMAHAN KUMUH: Perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.

KAWASAN SIAP BANGUN (KASIBA): Sebidang tanah yang fisiknya, prasarana, sarana, utilitas umum telah dipersiapkan untuk pembangunan lingkungan hunian skala besar sesuai dengan rencana tata ruang.

LINGKUNGAN SIAP BANGUN (LISIBA): Sebidang tanah yang fisiknya, prasarana, sarana, utilitas umum telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dengan batas-batas kaveling yang jelas dan merupakan bagian dari kawasan siap bangun sesuai dengan rencana rinci tata ruang.

KAVELING TANAH MATANG: Sebidang tanah yang telah dipersiapkan untuk rumah sesuai persyaratan dalam penggunaan, penguasaan, pemilikan tanah, rencana rinci tata ruang, serta rencana tata bangunan dan lingkungan.

KONSOLIDASI TANAH: Penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan tanah sesuai rencana tata ruang wilayah dalam usaha penyediaan tanah untuk kepentingan pembangunan perumahan/permukiman guna meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan SDA dengan partisipasi aktif masyarakat

PRASARANA: Kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman, nyaman.

SARANA: Fasilitas dlm lingkungan hunian yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.

PRASARANA LINGKUNGAN: Komponen yang menunjang perumahan/

permukiman seperti jalan, saluran air limbah, saluran drainase, persampahan.

UTILITAS UMUM: Komponen yang menunjang lingkungan permukiman seperti jaringan listrik, air bersih, telepon, gas.

FASILITAS SOSIAL: Komponen yang menunjang lingkungan perumahan /permukiman seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, belanja, kantor, dan sebagainya.

PERMUKIMAN (Menurut Doxiadis)

Kawasan perumahan ditata secara fungsional sebagai satuan sosial, ekonomi, fisik tataruang dilengkapi prasarana lingk, sarana umum dan

fasilitas sosial sebagai kesatuan utuh memberdayakan sumberdaya dalam mengelola lingkungan yang ada untuk mendukung kelangsungan dan peningkatan mutu manusia.

ASPEK FISIK DAN NON FISIK DALAM PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN ASPEK FISIK:

1. Aspek Letak Geografis/Lokasi

2. Aspek Lingkungan Alam dan Lingkungan Binaan

Ø Lingkungan Alam: Sungai, Danau, Pesisir, dan lain-lain.

Ø Lingkungan Binaan: Taman, Lingkungan Perumahan lain, Kawasan Industri, dan lain-lain.

3. Aspek Prasarana:

Ø Jaringan Air Bersih (PAM, Sumur, MCK) Ø Jaringan Air Kotor/ Drainase

Ø Jaringan Telepon/ Gas Ø Jaringan Listrik

Ø Jaringan Jalan dan Jembatan Ø Parkir dan Terminal

Aspek Sarana:

Ø Pendidikan (Sekolah, Kursus)

Ø Perbelanjaan (Pasar, Toko, Warung, dan lain-lain) Ø Kesehatan (RS, Puskesmas)

Ø Peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, dan lain-lain) Ø Olahraga ((Lapangan OR)

Ø Taman / Jalur Hijau Ø Pemakaman / Kuburan Ø Industri (Pabrik, dsb)

Ø Rekreasi / Peninggalan Sejarah Ø Pembuangan Sampah (TPS/TPA)

ASPEK NON FISIK:

4. Aspek Politik

Ø Kebijakan Kawasan Permukiman (UU, Perda, dan lain-lain)

Ø Keberadaan Perangkat Pemerintahan (Camat, Lurah, Kepala Desa, Polisi, dan lain-lain)

Ø Lembaga Desa (LMD), Partai Politik, dan lain-lain Ø Karang Taruna

Ø Kelompok Wanita (PKK), Dasa Wisma, dan lain-lain 5. Aspek Ekonomi

Ø Berkaitan Pekerjaan/ Mata Pencaharian/Usaha Rumah Tangga (UBR) 6. Aspek Sosial Kemasyarakatan

Ø Kehidupan Sosial Masyarakat Ø Kehidupan Bertetangga

Ø Gotong Royong/Guyub Ø Pekerjaan Bersama Lainnya 7. Aspek Budaya

Ø Kehidupan Adat Istiadat Ø Kehidupan Beragama Ø Kebiasaan Bekerja

Ø Identitas /Ciri Khas spesifik di Masyarakat

8. Aspek Psikologis Ø Rasa Aman Ø Rasa Tentram

Ø Rasa Senang/Bahagia Ø Rasa Takut

Ø Rasa Gelisah/Was-Was

B. TUJUAN DAN FUNGSI PENGADAAN PERUMAHAN/PERMUKIMAN

Tujuan: Agar tercipta rumah dan lingkungan permukiman yang sehat, teratur serta tercegah dampak negative dari gangguan aspek lingkungan.

Fungsi: Fungsi pasif, penyediaan sarana dan prasarana permukiman, dan fungsi aktif: penciptaan lingkungan yang sesuai kehendak, aspirasi, adat dan tatacara hidup penghuni dengan segenap dinamika hidup penghuninya.

C. PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN 1. PENGEMBANGAN

Pengembangan perumahan/permukiman adalah untuk: menciptakan iklim kehidupan yang sehat (lingkungan, ekonomi, social, budaaya), menjamin berlanjutnya peningkatan kualitas kehidupan bagi semua orang serta mampu memelihara serta meningkatkan kualitas lingkungan.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu: Adanya pergeseran pandangan dan konsep pembangunan perumahan ke konsep pembangunan permukiman yang menekankan keterpaduan social, fungsional dan ekologis serta menciptakan iklim agar pemukim dapat mampu membangun dan memelihara huniannya sendiri dan meningkatkan kesejahteraannya.

2. PEMBANGUNAN

Keterbatasan kemampuan pemerintah dengan member peran serta sector swasta dalam pembangunan permukiman.

Permukiman diselaraskan dengan fungsi ekologis, lapangan kerja, pelayanan dan transportasi. Pemenuhan pembangunan permukiman bagi masyarakat miskin/pra sejahtera dengan sistim subsidi silang (contoh konsep 1:3:6).

Untuk menghindari konflik antara permukiman eksklusif dan sederhana membutuhkan konsep yang menekankan keterpaduan social dan fungsional.

Pembangunan permukiman mempertimbangkan kondisi social, budaya, dan spesifikasi fisik serta perubahan struktur demografi.

Pembangunan permukiman mempertimbangkan penyediaan lahan, penataan dan efisiensi pemanfaatan lahan.

Pembangunan sarana dan prasarana permukiman dalam menunjang permukiman sehat dan teratur.

Dalam menunjang tertib pembangunan perumahan/permukiman dengan memperhatikan:

Faktor Alam: Pola tata guna tanah, pelestarian SDA, daya dukung tanah serta tersedianya taman, area rekreasi dan olahraga.

Faktor Manusia: Pemenuhan kebutuhan fisik psikologis, penciptaan rasa aman dan terlindung, rasa memiliki lingkungan serta tata nilai dan estetika.

Faktor Masyarakat: Berperan-sertanya masyarakat, perhatian aspek hokum, pola kebudayaan, aspek social ekonomi dan kependudukan.

Faktor Wadah Kegiatan: Terpenuhinya fasilitas umum dan social, prasarana dan utilitas umum.

D. PERMASALAHAN PERMUKIMAN

DI PERKOTAAN, Upaya yang dapat dilakukan:

Ø Rumah bagi golongan berpenghasilan rendah Ø Penyediaan prasarana permukiman

Ø Perbaikan kampung

Ø Penyuluhan kesehatan lingkungan

Ø Peningkatan koperasi serta badan usaha lainnya

Ø Ketentuan dan peraturan yang menunjang pembangunan perumahan/

permukiman seperti peraturan tata ruang, pertanahan, dan lain-lain.

DI PERDESAAN, Upaya yang dapat dilakukan:

Ø Pembangunan perumahan/permukiman desa secara terpadu Ø Arahan pembangunan perumahan di perdesaan.

PENUTUP  

Setelah penyajian materi modul ajar ke-1 (satu), dilakukan tanya-jawab dan diskusi antara dosen dan mahasiswa serta antar mahasiswa untuk lebih mengetahui, mengenal, dan memahami materi yang diberikan.

 

MODUL 2  

ASPEK-ASPEK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

   

 

 

SESI  PERKULIAHAN  KE  :  0 SESI  PERKULIAHAN  KE  :  0 22    

I. Sasaran Pembelajaran:I. Sasaran Pembelajaran:

Pada akhir sesi ini mahasiswa Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu:diharapkan mampu:

Mengenal dan memahami aspek-aspek perumahan dan permukiman

II. Topik Kajian/BahasanII. Topik Kajian/Bahasan ::

ASPEK-ASPEK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

III. Deskripsi singkat:III. Deskripsi singkat:

Dalam sesi ini Anda akan mempelajari pengertian aspek-aspek perumahan dan permukiman baik secara aspek fisik maupun aspek non fisik.

IV. Bahan Bacaan: IV. Bahan Bacaan:

1. Direktorat Pekerjaan Umum, Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman.

2. Silas Johan, 1985. Perumahan dan Permukiman (Buku 1 dan 2), Jurusan Arsitektur FTSP – ITS, Surabaya.

3. Silas Johan, 1993. Perumahan; Hunian dan Fungsi Lebihnya, Pidato Pengukuhan Guru Besar FTSP – ITS, Surabaya.

4. Doxiadis, C.A., 1977. Action for Human Settlements, Athaen Center of Ekistics.

5. Turner, J.F.C, 1976. Housing by People, Marions Boyars.

6. Yudohusodo Siswono, 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat, Yayasan Padamu Negeri, Jakarta.

V. Pertanyaan Kunci/TugasV. Pertanyaan Kunci/Tugas

Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah pertanyaan

pertanyaan --pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.

1. Jelaskan Jelaskan aspek fisik perumahan dan permukiman, 2. Jelaskan aspek non fisik perumahan dan permukiman

MODUL  AJAR  

SISTEM  PERUMAHAN  DAN  PERMUKIMAN   (KODE:  213  D52  03)  

 

PENDAHULUAN  

Pada modul ajar ke-2 (dua) ini akan diberikan materi tentang aspek-aspek non fisik dan aspek fisik perumahan dan permukiman. Hal ini terkait dengan perkembangan permukiman, perencanaan dan pembangunan permukiman.

Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami aspek-aspek non fisik dan aspek-aspek fisik tentang perumahan dan permukiman.

PENYAJIAN  MATERI  

A. ASPEK-ASPEK NON FISIK 1. KEPENDUDUKAN

a. Kepadatan, meliputi kepadatan tinggi, sedang, rendah sesuai dengan struktur kota baik metropolitan, besar, sedang dan kecil.

b. Struktur Penduduk, terkait menurut umur dan jenis kelamin.

c. Struktur Penduduk menurut Kepala Rumah tangga dan Anggota Rumah tangga, dikaitkan cara bertempat tinggal satu RT atau lebih.

MODUL:  M-­‐02   SESI  KE:    02   WAKTU:    2  x  50  Menit   MATERI:  

ASPEK-ASPEK PERUMAHAN DAN

PERMUKIMAN

d. Pertumbuhan Penduduk, pertumbuhan yang dikaitkan dengan pertumbuhan alami (kematian, kelahiran) serta faktor migrasi (mobilitas penduduk).

e. Penyebaran, menyangkut lokasi penyebaran serta karakteristik penyebaran penduduk.

f. Tingkat Kesehatan dan Kematian, meliputi tingkat kematian, gizi serta penyakit yang sering melanda penduduk.

2. SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA a. SOSIAL:

Ø Asal-usul suku pada permukiman

Ø Keadaan dan tingkat partisipasi dalam pembangunan dan kegiatan kemasyarakatan

Ø Kondisi dan tingkat keamanan masyarakat Ø Tingkat pendidikan masyarakat

b. EKONOMI:

Ø Jenis pekerjaan bagi pemukim

Ø Tingkat pendapatan penduduk meliputi tinggi, sedang dan rendah menurut paradigma tertentu

Ø Jenis kegiatan usaha formal dan non formal c. BUDAYA:

Ø Adat-istiadat dan kebiasaan yang menonjol bagi pemukim Ø Hubungan kekerabatan serta ketetanggaan pemukim Ø Agama dan kepercayaan masyarakat

Ø Upacara-upacara keagamaan dan budaya Ø Situs budaya yang ada dan perlu pelestarian

B. ASPEK-ASPEK FISIK

1. LOKASI DAN LINGKUNGAN

a. Status Tanah, status tanah milik, sewa, hak guna, liar, dan sebagainya

b. Tata Guna Lahan dan Bangunan, menyangkut sesuai tidaknya penggunaan lahan dan bangunan pada lokasi à RTRW

c. Gangguan Bencana, meliputi banjir, kebakar an, gangguan alam lainnya.

d. Kondisi Fisik Lingkungan, meliputi lingkungan. alam dan buatan.

e. Kepadatan Pengguna Lahan, meliputi tingkat kepadatan bangunan dalam penggunaan lahan untuk pembangunan.

2. BANGUNAN

a. Kepadatan Bangunan (BC), kepadatan yang diperkenankan pada berbagai lokasi serta kekhususan kepadatan.

b. Kualitas Bangunan, meliputi kondisi fisik bangunan dan gradasinya serta penyebarannya.

c. Kesehatan dan Kenyamanan Bangunan, meliputi kondisi tata peruangan bangunan secara mikro dan lingkungan maupun sistem pencahayaan dan penghawaan, serta prasarana pada gedung/bangunan.

d. Koefisien Lantai Bangunan, meliputi luas lantai yang diperkenankan (FAR).

3. SARANA DAN PRASARANA

a. Air Bersih, meliputi ketersediaan dan kebutuhan.

b. Sistem Sanitasi, meliputi ketersediaan dan kebutuhan.

c. Sistem Drainase, meliputi ketersediaan dan kebutuhan.

d. Jaringan Jalan, meliputi ketersediaan dan kebutuhan.

e. Jaringan Listrik, Telepon, dll, meliputi ketersediaan dan kebutuhan.

f. Sistem Pembuangan Sampah, meliputi ketersediaan, kebutuhan, serta pengolahannya.

4. FASILITAS UMUM DAN SOSIAL

Meliputi berbagai kebutuhan fasilitas sosial dan umum serta ketersediaannya pada suatu permukiman, misalnya: fasilitas taman/open space, tempat ibadah, balai pertemuan warga, pekuburan, dan lain-lain.

PENUTUP    

Setelah penyajian materi modul ajar ke-2 (dua) yang disertai contoh penjelasan tambahan, dilakukan tanya-jawab dan diskusi antara dosen dan mahasiswa serta antar mahasiswa agar dapat lebih mengenal, dan memahami materi yang disampaikan.

 

MODUL 3

TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK PERUMAHAN PERMUKIMAN

   

 

SESI  PERKULIAHAN  KE  :   SESI  PERKULIAHAN  KE  :   03 03

i. i. Sasaran Pembelajaran: Sasaran Pembelajaran:

Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu: Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu:

Mengenal, memahami tipologi dan karakteristik perumahan permukiman.

I. I. Topik Kajian/Bahasan :: Topik Kajian/Bahasan

TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK PERUMAHAN PERMUKIMAN

II. II. Deskripsi singkat:Deskripsi singkat:

Dalam sesi ini akan mempelajari tipologi dan karakteristik perumahan permukiman.

III. III. Bahan Bacaan: Bahan Bacaan:

1. Doxiadis, C.A., 1977. Action for Human Settlements, Athaen Center of Ekistics.

2. Hamby, W, F, and Melvyn Jones, 1991. Settlement Geography, Cambridge University.

3. Silas Johan, 1985. Perumahan dan Permukiman (Buku 1 dan 2), Jurusan Arsitektur FTSP – ITS, Surabaya.

4. Turner, J.F.C, 1976. Housing by People, Marions Boyars.

5. Turner, J,F,C., & Fitcher, R, 1972. Freedom to Build, Mac Millan.

6. Yudohusodo Siswono, 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat, Yayasan Padamu Negeri, Jakarta.

IV. IV. Pertanyaan Kunci/Tugas: Pertanyaan Kunci/Tugas:

Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah pertanyaan

pertanyaan --pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.

1. Jelaskan tipologi Jelaskan tipologi perumahan perumahan permukiman, 2. Jelaskan karakteristik perumahan permukiman

MODUL  AJAR  

SISTEM  PERUMAHAN  DAN  PERMUKIMAN   (KODE:  213  D52  03)  

   

PENDAHULUAN  

Pada modul ajar ke-3 (tiga) ini akan diberikan materi tentang tipologi dan karakteristik perumahan permukiman. Hal ini terkait dengan perkembangan permukiman, perencanaan dan pembangunan permukiman.

Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami tipologi dan karakteristik perumahan permukiman.

PENYAJIAN  MATERI  

A. TIPE PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

MODUL:  M-­‐03   SESI  KE:    03   WAKTU:    2  x  50  Menit   MATERI:  

TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK

PERUMAHAN PERMUKIMAN

1. YANG DITINGGALI HANYA SATU KELUARGA

Menurut Tata Perletakan: Rumah Tunggal Koppel, Petak/Deret

Menurut Penggunaan Lantai: Penggunaan hanya satu lantai, dan penggunaan lebih dari satu lantai (maisonet)

Menurut Golongan Penghasilan: Rumah Sederhana/Rendah yang meliputi sederhana dan sangat sederhana; Rumah Sedang/Menengah;

Rumah Mewah/Tinggi.

Menurut Konstruksi dan Material: Rumah Permanen, Semi Permanen, Rumah Darurat.

2. YANG DITINGGALI LEBIH DARI SATU KELUARGA/APARTEMEN Yang ditempati lebih dari satu keluarga, dapat dibedakan:

Berdasarkan Peruntukan: Sewa, Dijual, Swasta, Instansi, Pemerintah Berdasarkan Kepemilikan: Sewa Tertentu, Sewa Beli, Kontrak

Berdasarkan Ketinggian: Low Rise (1 s/d 5 lantai), Medium Rise (6 s/d 12 lantai), dan High Rise Building (di atas 13 lantai)

Berdasarkan Massa Bangunan: Slab, Tower, dan Variant Berdasarkan Sistem Koridor: Tunggal dan Ganda

Berdasarkan Jumlah Ruang Tidur: 1 Ruang Tidur s/d 5 Ruang Tidur

TIPE TIPE RUMAH

RUMAH TUNGGAL/ DETACHED HOUSE

RUMAH GANDENG/KOPEL/SEMI DETACHED

Dua rumah: berhubungan penuh, dapur, garasi

Rumah Tunggal: Dinding pemisah 2 rumah milik bersama

Rumah Deret (row houses): Dinding pemisah antara 2 rumah milik bersama yang bersangkutan

Rumah Susun: Ketinggian maksimal 4 lantai, tanah milik bersama atau milik lantai 1

Maisonette: Tiap unit berderet terdiri dari 2 lantai, tiap kavling milik masing-masing penghuni

Apartemen: Kepemilikan tiap lantainya sendiri-sendiri, dan tanpa kepemilikan tanah

Condominium: Kepemilikan tiap lantainya sendiri-sendiri, tanah milik bersama

TIPOLOGI PERUMAHAN DI PERKOTAAN

• Perumahan yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumnas)

Perumahan di rencanakan sebagian (site and services)

Perumahan tumbuh spontan dan incremental

• Perumahan kampung yang mengalami pemadatan dan tumbuh menjadi urban

Squater, perumahan pada lahan-lahan marginal di kota diambil oleh kelompok masyarakat yang kemudian membangun rumah, biasanya dimulai dari rumah non permanen, bahkan mulai dari berupa gubug

POLA KENAMPAKAN FISIK PERUMAHAN KOTA Geometris Teratur:

• Kebanyakan pada perumahan terencana

• Membentuk struktur ruang dan hirarkhi yang jelas

• Aksesibilitas ke tiap rumah baik

• Pembangunan utilitas mudah

• Harga lahan antar persil relatif setara Organik Tak Teratur

Pada perumahan spontan, incremental atau squater

• Struktur dan hirarkhi ruang sulit diidentifikasi

• Aksesibilitas sangat terbatas

• Sulit membangun infrastruktur

• Terdapat perbedaan harga lahan yang mencolok antar persil

Perkampungan yang tumbuh menjadi urban pada umumnya membentuk pola percampuran geometris dan organik.

 

               

 

PENUTUP  

Setelah penyajian materi modul ajar ke-3 (tiga) yang disertai contoh penjelasan tambahan, dilakukan tanya-jawab dan diskusi antara dosen dan mahasiswa serta

antar mahasiswa agar dapat lebih mengenal, dan memahami materi yang disampaikan.

   

MODUL 4

LINGKUNGAN PERMUKIMAN

(NEIGHBOURHOOD)

DAN KOMPONENNYA

 

   

SESI  PERKULIAHAN  KE  :   SESI  PERKULIAHAN  KE  :   04 04

I.

I. Sasaran Pembelajaran:Sasaran Pembelajaran:

Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu: Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu:

Mengenal, memahami lingkungan permukiman (neighbourhood) dan komponennya.

II.

II. Topik Topik Kajian/BahasanKajian/Bahasan ::

LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD) DAN

KOMPONENNYA

III.

III. Deskripsi singkat:Deskripsi singkat:

Dalam sesi ini akan mempelajari lingkungan permukiman (neighbourhood) dan komponennya.

IV.

IV. Bahan Bacaan: Bahan Bacaan:

1. Doxiadis, C.A., 1977. Action for Human Settlements, Athaen Center of Ekistics.

2. Turner, J.F.C, 1976. Housing by People, Marions Boyars.

3. Turner, J,F,C., & Fitcher, R, 1972. Freedom to Build, Mac Millan.

V.

V. Pertanyaan Kunci/Tugas:Pertanyaan Kunci/Tugas:

Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah pertanyaan

pertanyaan --pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.

1. Jelaskan komponen permukiman (Jelaskan komponen permukiman ( human settlemhuman settlem enen tsts )?)?

2. Sebutkan dan jelaskan jabaran komponen permukiman?Sebutkan dan jelaskan jabaran komponen permukiman?

       

MODUL  AJAR  

SISTEM  PERUMAHAN  DAN  PERMUKIMAN   (KODE:  213  D52  03)  

MODUL:  M-­‐04   SESI  KE:    04   WAKTU:    2  x  50  Menit  

MATERI:  

PENDAHULUAN  

Pada modul ajar ke-4 (empat) ini akan diberikan materi tentang lingkungan permukiman (neighbourhood) dan komponennya. Hal ini terkait dengan perkembangan permukiman, perencanaan dan pembangunan permukiman.

Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami tentang lingkungan permukiman (neighbourhood) dan komponennya.

 

PENYAJIAN  MATERI  

A. HUMAN SETTLEMENTS (PERMUKIMAN)

Menurut Doxiadis (1977), permukiman (human settlements) terdiri atas:

− Alam (nature),

− Alam (nature),

Dalam dokumen BUKU AJAR SISTEM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (Halaman 30-158)

Dokumen terkait