• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian direncanakan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Penyusunan Proposal Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengajuan Riset Riset

Bimbingan dan Penulisan

Skripsi

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal, untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2001:63).

B. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2004:72) ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Karena penelitian dilakukan di KPP Pratama Medan kota, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Medan Kota dari tahun 2007 sampai tahun 2009 dan jumlah penerimaan pajak yang diterima oleh KPP Pratama Medan Kota dari tahun 2007 sampai tahun 2009.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahun 2007 sampai tahun 2009.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari sumber internal dan merupakan data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber asli.

Data primer berupa laporan realisasi penerimaan pajak dan hasil pemeriksaan pajak di KPP Pratama Medan Kota .

D. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Survey

Peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke obyek penelitian untuk mendapatkan dan mencatat data yang diperlukan, yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota.

2. Interview

Peneliti akan melakukan wawancara dengan Kepala Kantor dan pegawai- pegawai yang bertugas di KPP Medan Kota yang memberikan informasi untuk keperluan penelitian.

3. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data dengan mencatat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penerimaan pajak dan data-data yang lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

E. Identifikasi dan Pengumpulan Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri atas:

1. Variabel independen (variabel bebas), merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel independen

dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak yang disimbolkan dengan (X).

2. Variabel dependen (variabel terikat), merupakan variabel yang dipengaruhi. Adapun yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah penerimaan pajak yang disimbolkan dengan (Y).

F. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Jogiyanto (2004:62) “ defenisi operasional adalah bagian dari riset yang menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan di dalam riset”. Pengoperasionalan variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dibawah ini.

1. Variabel pemeriksaan pajak (X)

Pemeriksaan pajak dilihat dari jumlah Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Medan Kota dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang diterbitkan tersebut terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), dan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN). Oleh karena data yang diperoleh untuk variabel pemeriksaan pajak (dilihat dari jumlah SKP) mencerminkan nilai kuantitatif aktual, maka skala pengukuran yang digunakan dalam variabel pemeriksaan pajak adalah skala rasio.

Variabel penerimaan pajak dilihat dari jumlah penerimaan pajak untuk semua jenis pajak yang diterima di KPP Pratama Medan Kota dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

Penerimaan pajak yang diterima oleh KPP Pratama Medan Kota terdiri dari : a. Pajak Penghasilan 1. PPh Non Migas 1.1 PPh Pasal 21 1.2 PPh Pasal 22 1.3 PPh Pasal 22 Impor 1.4 PPh Pasal 23 1.5 PPh Pasal 25/29 OP 1.6 PPh Pasal 25/29 Badan 1.7 PPh Pasal 26 1.8 PPh Final dan FLN 1.9 PPh Non Migas Lainnya 2. PPh Migas

2.1 PPh Minyak Bumi 2.2 PPh Gas Alam

2.3 PPh Lain Minyak Bumi 2.4 PPh Lain Gas Alam b. PPN dan PPnBM

2. PPN Impor

3. PPnBM Dalam Negeri 4. PPnBM Impor

5. PPN/PPnBM Lainnya d. Pendapatan atas PL dan PIB 1. Bea/Benda Materai 2. PTLL 3. Bunga Penagihan PPh 4. Bunga Penagihan PPN 5. BPP 6. PIB

Oleh karena data yang diperoleh untuk variabel jumlah penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Kota mencerminkan nilai kuantitatif aktual, maka skala pengukuran yang digunakan dalam variabel penerimaan pajak adalah skala rasio.

G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik dengan menggunakan

software statistik yaitu SPSS versi 16. Peneliti terlebih dahulu melakukan uji

asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedasitas, dan uji autokorelasi.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independennya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi adanya normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dan melakukan uji Kolmogorof-

Smirnof. Jika tingkat signifikannya lebih besar 0.05 maka data tersebut

terdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Menurut Erlina (2007:108) “jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heterokedastisitas”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Metode yang dapat digunakan untuk membuktikan kesamaan varians yaitu melalui gambar/grafik penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Keadaan homokedastisitas terpenuhi jika penyebarannya tidak membentuk suatu pola tertentu seperti meningkat atau menurun.

c. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada time series. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan nilai Uji Durbin Watson dengan ketentuan dari Prof. Singgih, sebagai berikut:

• angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

• angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, • angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi sederhana. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji apakah ada pengaruh dari variable bebas (independen) terhadap variable dependen. Model regresi yang digunakan yaitu: Y=a+bX Dimana: Y=penerimaan pajak a=konstanta b=koefisien regresi X=pemeriksaan pajak

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji signifikansi parsial (t-test). Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t-hitung dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nilai t-hitung<t-tabel, maka Ha ditolak (dengan α=5%)

H. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian direncanakan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Penyusunan Proposal Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengajuan Riset Riset

Bimbingan dan Penulisan

Skripsi

Dokumen terkait