• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalan serta Yesus, jalan serta-Nya setiap hari Jalan serta Yesus, serta Yesus s’lama-Nya Jalan dalam suka, jalan dalam duka Jalan serta-Nya setiap hari

Jalan dalam suka, jalan dalam duka Serta Yesus s’lamanya

Catatan:

Jika memungkinkan lagu di atas dinyanyikan dengan gerakan.

7. Membaca Kitab Suci

CARA HIDUP JEMAAT PERDANA (Kis. 2:41-47)

41Orang-orang yang menerima perkataan rasul-rasul itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

42Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 43Lalu ketakutanlah mereka semua, sebab rasul-rasul itu mengadakan banyak mukjizat dan tanda ajaib. 44Semua orang yang percaya tetap bersatu, dan semua milik mereka adalah milik bersama, 45dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 46Dengan bertekun dan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati, 47sambil memuji Allah dan mereka disukai semua orang. Tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

8. Mendalami Teks Kitab Suci

a. Apa saja yang dilakukan oleh jemaat perdana? (bertekun dalam

pengajaran rasul, bertekun dalam persekutuan, berkumpul untuk berdoa, berkumpul untuk memecahkan roti, dsb)

b. Apa reaksi orang-orang sekitar terhadap gaya hidup jemaat perdana?

(kagum terhadap mukjizat yang dilakukan oleh para rasul, suka terhadap gaya hidup jemaat perdana)

c. Apa yang dapat kita teladani dari gaya hidup jemaat perdana?

118

9. Rangkuman dan Peneguhan

Penulis Kisah Para Rasul menampilkan beberapa ciri dan gaya hidup jemaat perdana: Pertama, mereka bertekun dalam pengajaran para rasul (ay 42a). Bertekun dalam pengajaran berarti mereka dengan tekun mendengarkan dan melaksanakan apa yang diajarkan para rasul, antara lain: pewartaan seputar kematian dan kebangkitan Yesus dan maknanya bagi kehidupan kristiani, penafsiran Kitab Suci dan segala sesuatu yang diajarkan dan dikerjakan oleh Yesus selama hidup di dunia. Pengajaran mereka disertai dengan banyak tanda dan mukjizat yang menegaskan kebenaran pengajaran mereka sama seperti pengajaran Yesus sendiri. Kedua, bertekun dalam persekutuan (ay 42b). Bertekun dalam persekutuan atau kebersamaan (koinonia) diungkapkan secara khusus dalam aktivitas memecahkan roti. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti (yaitu: perayaan Ekaristi, bdk. Luk. 22:19) dan makan bersama dalam perjamuan biasa (bdk. Luk. 24:30,35; Kis. 20:11; 27:35). Persekutuan atau kebersamaan umat diungkapkan pula dalam kegiatan doa bersama. Mereka semua bertekun dalam doa bersama, baik di Bait Allah (bdk. Kis. 3:1; 21:20) maupun di rumah (Kis. 4:24-30).

Ketiga, semangat saling berbagi secara sukarela (ay 44-45). Semangat berbagi itu tidak hanya mengungkapkan kesadaran mereka akan fungsi sosial dari harta milik, tetapi juga memperlihatkan dimensi sosial dalam persekutuan atau kebersamaan. Sebab tidak ada persekutuan atau kebersamaan tanpa adanya kerelaan dan semangat untuk berbagi. Penulis Kisah Para rasul juga mencatat dampaknya bagi orang-orang di luar jemaat perdana:

• Semua orang ‘takut’ (kagum/takjub) terhadap banyaknya mukjizat dan tanda ajaib (ay 43). Kata ‘takut’ (Yun. phobos) biasanya digunakan oleh Lukas untuk mengungkapkan reaksi manusia terhadap campur tangan Allah yang melampaui daya tangkapnya (bdk. Luk. 1:12). Kata ini juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan kagum atas kehadiran dan kuasa Allah (bdk. Luk. 5:26). Jadi, reaksi ‘takut’ dipahami dalam arti kekaguman atau keterpesonaan atas kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dalam karya mukjizat dan tada ajaib yang dilakukan oleh para rasul.

• Mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (ay 47). Ciri dan gaya hidup jemaat perdana mengundang simpati dari orang-orang di sekitar dan memberi kontribusi bagi penambahan jumlah mereka. Kesaksian melalui gaya hidup mereka memiliki daya-dampak yang besar bagi karya pewartaan, namun penambahan jumlah anggota

119

dilihat juga oleh Lukas sebagai hasil karya Allah. Tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang dibaptis, yang percaya kepada Yesus.

10. Membangun Niat

Pemandu mengajak peserta untuk berniat membangun kebersamaan dalam hidup serta berbagi dengan cara menuliskannya pada selembar kertas dan mengungkapkannya dengan lantang. Niat yang sudah dibangun dianjurkan dibawa pulang untuk ditempelkan pada suatu tempat yang cocok, dan pada pertemuan berikutnya boleh dibagikan pengalamannya.

11. Doa Permohonan

:

P Adik-adik, marilah kita memanjatkan doa permohonan kepada Allah, Bapa yang mahabaik:

a. Bagi Gereja: Semoga Gereja senantiasa mengajarkan dengan kata dan perbuatan akan pentingnya hidup dalam persekutuan dan kebersamaan. Marilah kita mohon ...

b. Bagi bangsa dan negara: Semoga para pemimpin bangsa dan negara membina hidup rukun dan damai, gemar bergotong royong untuk memajukan kesejahteraan umum. Marilah kita mohon ...

c. Bagi sesama yang miskin dan menderita: Semoga saudara-saudari kita yang miskin dan menderita senantiasa memperoleh perhatian dan pelayanan yang dapat mendatangkan kegembiraan dan sukacita dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Marilah kita mohon ... d. Bagi kita yang berhimpun di sini: Semoga kita yang baru saja

merenungkan tentang gaya hidup jemaat perdana terdorong untuk membangun persekutuan sejati dalam keluarga dan masyarakat, serta rela berbagi dengan semua orang yang membutuhkan bantuan. Marilah kita mohon ...

:

P Allah yang mahabaik. Demikianlah permohonan putra-putri-Mu ini. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Doa Bapa kami ...(bersama-sama)

12. Doa Penutup

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas bimbingan-Mu dalam pertemuan kami ini. Bimbinglah kami agar kami lebih mengutamakan kepentingan banyak orang daripada kepentingan kami sendiri dan terdorong untuk membangun persekutuan sejati dalam keluarga dan lingkungan hidup kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

120

13. Lagu Penutup