• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Instrumen Penelitian

I. Jalannya Penelitian

Cara kerja yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara umum adalah: 1. Tahap pra penelitian

Tahap ini adalah tahap awal jalannya penelitian. Tahap ini meliputi proses perijinan, analisis situasi, dan pembuatan kuesioner, wawancara terstruktur serta penyusunan informed consent.

a. Proses perizinan

Perizinan dilakukan dengan mitra yaitu Manager Apotek Kimia Farma wilayah Yogyakarta dan Manager Apotek KF RSUP Dr. Sardjito. Proses perizinan berlangsung selama kurang lebih 1 bulan yaitu dari pada bulan Februari 2010.

b. Analisis situasi

Analisis situasi dilakukan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Maret-April 2010. Tahap ini mencakup pengamatan situasi dan kondisi di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito khususnya loket UGD serta diskusi dengan pihak mitra terkait kasus-kasus cara penggunaan sediaan obat dan studi pustaka.

Hasil dari tahap ini digunakan untuk memperkirakan jumlah populasi yang akan diikutsertakan dalam penelitian berdasarkan jumlah pengunjung apotek pada bulan Maret 2010 yang menggunakan produk sediaan obat cair oral yang disertai sendok takar dalam kemasannya yang ada di apotek. Hasil dari analisis situasi juga digunakan untuk menetapkan kriteria inklusi responden.

c. Pembuatan kuesioner dan wawancara terstruktur

Kuesioner dan wawancara terstruktur digunakan untuk mengevaluasi cara penggunaan sendok takar sediaan cair oral oleh pengunjung apotek yang menjadi responden penelitian.

Kuesioner berisi kira-kira 30 pertanyaan dengan bahasa sederhana yang tiap 10 pertanyaan mencakup segi pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan tindakan (Practice). Pernyataan pada kuesioner ini terdiri atas dua sifat, yaitu:

favourable dan unfavourable. Pembagian pernyataan menjadi dua sifat bertujuan untuk menghindari stereotype jawaban. Pernyataan favourable merupakan suatu pernyataan yang berisi hal-hal positif mengenai suatu obyek. Sebaliknya pernyataan unfavourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal negatif mengenai suatu objek. Bentuk pertanyaan dalam kuisioner menggunakan variasi Dischotomous choice dimana dalam pertanyaan hanya disediakan 2 jawaban atau alternatif seperti benar atau salah, ya atau tidak (Notoatmodjo, 2005).

Bentuk pertanyaan dalam kuisioner menggunakan variasi Dischotomous choice dimana dalam pertanyaan hanya disediakan 2 jawaban atau alternatif yaitu benar atau salah (Notoatmodjo, 2005).

Penyebaran kuesioner dilakukan oleh peneliti. Kuesioner dikembalikan oleh responden pada saat itu juga agar tidak ada masalah dalam pengembalian, sehingga kuesioner yang diisi responden semuanya kembali.

Wawancara terstruktur dilakukan terhadap apoteker terkait pemberian informasi tentang cara penggunaan sendok takar dan informasi obat terkait bentuk sediaan yang diteliti. Wawancara terstruktur dilakukan diawal mengenai

pernah tidaknya menggunakan sediaan obat sesuai kriteria inklusi. Wawancara terstruktur juga dilakukan di akhir untuk mengevaluasi pemahaman terkait cara penggunaan sendok takar dan sediaan cair oral serta informasi yang diberikan oleh apoteker di mata responden. Wawancara dibuat dengan bahasa yang sederhana tidak lebih dari 5 pertanyaan.

d. Penyusunan informed consent.

Informed consent dibuat sebagai tanda persetujuan responden untuk ikut serta dalam penelitian.

e. Uji bahasa kuesioner

Uji bahasa dilakukan pada 30 responden yang mempunyai kemiripan kriteria dengan responden penelitian. Uji bahasa dilakukan di loket UGD Apotek KF RSUP Dr. Sardjito dimulai pada tanggal 14 Juni 2010 dan dilakukan selama 2 minggu. Uji pemahaman bahasa ini dilakukan pada pasien rawat jalan pengunjung Apotek KF RSUP Dr. Sardjito yang memiliki kemiripan dengan responden penelitian. Uji bahasa dilakukan untuk menguji apakah kuesioner dibuat telah siap digunakan sebagai alat penelitian. Uji bahasa ini merupakan bagian dari validitas bahasa. Validitas bahasa yang dilakukan merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah kalimat pernyataan yang terdapat dalam kuesioner mudah dimengerti oleh responden.

2. Tahap pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap responden dan apoteker yang sedang bertugas di apotek. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan memberikan kuisioner pada pengunjung apotek. Pengisian

kuesioner oleh responden didampingi oleh peneliti sehingga kuesioner yang diberikan pada responden tersebut langsung dikembalikan kepada peneliti.

Pengunjung apotek yang terpilih sebagai responden sesuai kriteria inklusi-eksklusi, sebelumnya diminta mengisi informed consent sebagai tanda persetujuan mengikuti penelitian. Informed consent ditanda tangani oleh responden. Jika responden mengalami kesulitan dalam hal membaca maka peneliti menyediakan diri untuk membacakan pernyataan kuesioner. Kuesioner yang telah lengkap diisi kemudian dilanjutkan tahap wawancara, pada tahap wawancara ini responden diminta untuk melakukan demonstrasi dengan menunjukan takaran obat cair sesuai pengetahuan, sikap dan tindakan responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner, pemberian kuesioner yang diwawancarakan dan wawancara terstruktur pada apoteker dan pengunjung apotek. Jika terdapat kebingungan dalam mengisi, responden dapat langsung bertanya pada peneliti.

Untuk pengumpulan data mengenai ketersediaan obat, dilakukan pendaftaran obat-obat yang tersedia di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito. Pendaftaran obat dilakukan di 5 loket Apotek KF Dr.Sardjito yaitu loket Unit Gawat Darurat (UGD), loket Instalasi Rawat Jalan (IRJ), loket Poli, loket Bangsal dan loket Induk. Pengumpulan data dilakukan dimulai tanggal 26 Juni-10 Juli 2010. Pengumpulan data informasi dari apoteker didapat dari hasil pengamatan peneliti selama jalannya penelitian ketika apoteker tersebut sedang melakukan pelayanan informasi obat. Pengamatan dikhususkan ketika sedang memberi informasi

sediaan obat cair oral. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara secara mendalam pada masing masing apoteker yang bertugas di apotek.

Untuk pengumpulan data mengenai survei volume ukuran sendok teh dan sendok makan maka peneliti melakukan pengukuran di salah satu loket Apotek KF RSUP Dr. Sardjito yang memiliki tempat peracikan. Pengukuran menggunakan gelas ukur ukuran 5ml, 10ml, 20ml karena peneliti hanya ingin sebatas mengetahui seberapa volume yang terambil menggunakan sendok yang beredar dimasyarakat. Pengukuran dilakukan dengan menuangkan sejumlah air ke dalam sendok makan dan sendok teh yang berhasil disampling di kelurahan Ngupasan. Pengukuran dilakukan sesuai dengan teori yang ada dengan menuangkan sejumlah air ke dalam sendok searah sejajar dengan mata peneliti kemudian air tersebut dituangkan ke dalam beker glass dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur untuk mengetahui volume air yang ditakar oleh sendok makan dan sendok teh. Pengukuran diulang hingga sebanyak 3 kali sehingga didapatkan rata-rata volume yang terambil dan standar deviasinya.

3. Tahap pengolahan data

Data pada penelitian ini diperoleh dari lembar kuesioner yang diisi oleh responden, wawancara terstruktur yang dilakukan kepada responden dan apoteker serta dari daftar sediaan cair oral yang terdapat di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito. Karakteristik pasien meliputi umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan; karakteristik obat yang meliputi jumlah obat cair oral yang terdapat di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito serta persentase obat cair yang menyertakan sendok takar di dalam kemasannya. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan

disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang menggambarkan cara penggunaan sediaan cair oral oleh responden Apotek KF RSUP Dr. Sardjito.

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi cara pemakaian sendok takar dan sediaan cair oral oleh pengunjung Apotek KF RSUP Dr. Sardjito. Hasil dari evaluasi ini akan digunakan untuk mencari cara untuk meningkatkan pemakaian obat yang rasional di masyarakat, khususnya untuk penggunaan sendok takar obat cair oral. Tabulasi data dilakukan dengan cara melakukan perhitungan jawaban kuesioner dari responden yang telah mengisinya kemudian mengelompokan masing-masing jawaban tersebut dan menghitung persentasenya.

Dokumen terkait