BAB II TINJAUAN PUSTAKA
H. Jalannya penelitian
1. Persiapan penelitian a. Tahap persiapan
Peneliti mencari buku dan artikel yang berhubungan dengan sumber untuk penelitian melihat fenomena dan disusun dengan pembimbing serta meminta izin untuk mencari data-data diruang Tulip RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung untuk diangkat dalam penelitian. Peneliti melakukan rancangan proposal penelitian, kemudian proposal dikonsulkan kepada pembimbing setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing kemudian proposal diujikan. Setelah proposal diuji dan disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen penguji, kemudian melakukan perbaikan atas masukan dari penguji 1,2 dan 3. Peneliti mengajukan uji etik penelitian Selanjutnya peneliti mengajukan perizinan ke tempat penelitian melalui instansi pendidikan.
b. Tahap pelaksanaan
Peneliti mendapat izin dari RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, dan mendapat izin penelitian diruang Tulip, peneliti laporan ke kepala ruangan Tulip untuk membahas judul dan proses keperawatan yang akan dilakukan, setelah laporan peneliti kemudian mengumpulkan data dengan cara melihat pendokumentasian rekam medis, melihat hasil laboratorium, melihat hasil EKG, melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, observasi setelah itu dapat melakukan
intervensi di hari ke-1 dan sampai seterusnya yaitu pantau karakteristik nyeri, melihat gambaran lengkap terhadap nyeri seperti lokasi, intensitas, durasi, dan penyebaran, anjurkan pasien untuk istirahat, mengajarkan teknik relaksasi benson, dan monitor TTV sebelum dan sesudah obat narkotik, dan melakukan semua intervensi yang tertera di rencana keperawatan. Pengumpulan data ini berlangsung selama tiga hari, kelengkapan hasil observasi diperiksa kembali, setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data, hasil pengolahan dan analisis data dirumuskan kesimpulan penelitian, kemudian data disajikan dalam bentuk table dan menggunakan teknik pendokumentasian asuhan keperawatan. c. Tahap akhir
Hasil pengolahan data kemudian disajikan dengan presentasi. Setelah melakukan siding dan disetujui untuk dilakukan penjilitan hasil penelitian dikumpulkan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Profil RSUD Abdul Moeloek
Rumah sakit umum daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan rumah sakit tipe A yang terletak di jl. Dr. Rivai 6, penengahan Tanjung karang pusat, Kota Bandar Lampung di bawah pengelolaan pemerintah provinsi lampung. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung didirikan tahun 1914 sebagai rumah sakit perkebunan pemerintahan Hindia Belanda untuk merawat buruh perkebunannya. Pada awal berdirinya, rumah sakit ini berkapasitas 100 tempat tidur, kepemilikan rumah sakit ini terus berubah sejalan dengan perubahan pemerintah.
Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung memiliki kurang lebih 48 ruang rawat inap berdasarkan tipe kelas ruangan yang terdiri Ruang Anak, Ruang Maternitas, Ruang Medikal Bedah, dan lainnya. Ruang Medikal Bedah di rumah sakit ini yakni Ruang Mawar, Ruang Kutilang, Ruang Murai, Ruang Gelatik, Ruang Melati, Ruang Bougenvil, Ruang Nuri, Ruang Kenanga, RuangAnggre dan Ruang Tulip penelitian ini dilakukan pada salah satu ruang inap Medikal Bedah yaitu Ruang Tulip merupakan ruang inap Jantung.
Rumah Sakit Abdul Moeloek merupakan rumah sakit yang menjadi tempat penelitian khususnya di Ruang Tulip ini merupakan ruang perawatan yang merawat klien yang memiliki masalah pada jantung. Peneliti mengambil kasus diagnosa Infark Miokard Akut yang sesuai dengan judul yang peneliti ambil yaitu Asuhan Keperawatan Pada Klien Infark Miokard Akut dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut
2. Pengkajian
a. Identitas Klien dan Keluarga
Tabel 4.1 Identitas Klien
Identitas Klien Klien 1 Klien 2
Ruang Tanggal pengkajian No. MR Identitas Klien Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Status perkawinan Suku
Bahasa yang digunakan Alamat rumah
Sumber biaya Tanggal masuk RS Diagnosa Medis
B. Identitas penanggung jawab Nama
Umur
Hubungan dengan klien
Tulip
11 Juni 2019 Pukul 09.30 WIB 00.59.77.58 Tn. E 52 Islam SMA Wirausaha Kawin Padang Indonesia
Seputi Raman, Lampung Tengah
Mandiri BPJS 09/06/2019
Infark Miokard (Stemi)
Ny. S 48 Istri
Tulip
11 Juni 2019 Pukul 14.00 WIB 00.59.77.32 Tn. M 60 Islam SMA Wirausaha Kawin Lampung Indonesia Jl. Delima,sukabumi,Bandar lampung Jamkesmas BPJS 09/06/2019
Infark Miokard (Stemi)
Tn.R 25 Anak
b. Riwayat Kesehatan
Tabel 4.2 Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Klien 1 Klien 2
Riwayat Masuk Rumah Sakit
Riwayat kesehataan saat ini:
Keluhan utama:
Keluhan penyerta
Klien datang ke IGD RSAM diantar keluarga pada tanggal 09 Juni 2019 pada pukul 18.06 WIB, Tn E rujukan dari RS. Ahmad Yani Metro, dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 2 hari sampai nyeri dada dirasakan menjalar ke punggung dan juga tangan dengan skala nyeri 7 yang berdurasi 20- 30 menit serta mual, pusing, kelemahan dalam beraktivitas (lemas),dan klien merasakan sesak. Dan didapatkan pemeriksaan fisik TTV: TD: 180/110 N: 89x/menit S: 36,4 C P: 26x/menit Kesadaran: Composmentis
Saat di UGD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek diberikan infus mikro 10 tpm, oksigen 4L/menit, obat ISDN 5Mg dan Aspilet 80Mg kemudian pasien dipindah ke ruang Tulip jam 22.00 WIB
Nyeri dada kiri
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke punggung dan kedua tangan, nyeri bertambah saat berktivitas dan berkurang saat berbaring, nyeri seperti tertimpah benda berat dan nyeri hilang timbul, dengan skala nyeri 6
Nyeri mengakibatkan klien tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, klien meminta bantuan kepada istrinya untuk membantu kebutuhannya.
Nyeri berdenyut dengan durasi 5-10 menit.
Sesak, mual, dan susah menelan, gelisah
Klien datang ke IGD RSAM diantar keluarga pada tanggal 09 Juni 2019 pada pukul 10.42 WIB, Tn M rujukan dari RS. Adven, dengan keluhan nyeri dada sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit berawal dari punggung lalu ke dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6 yang berdurasi 20-30 menit serta mata berkunang-kunang, pusing, kelemahan dalam beraktivitas (lemas).
Di dapatkan pemriksaan fisik TTV TD: 150/90 mmHG N: 80x/menit S: 36,0 C P: 20 x/menit Kesadaran: Composmentis Saat di UGD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek diberikan infus 10 tpm, oksigen 3x/menit, pemberian obat ISDN 5Mg dan Aspilet 80 Mg
Kemudian pasien dipindah keruang Tulip pada jam 13.10 WIB
Nyeri dada kiri
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke kedua tangan, nyeri bertambah saat berktivitas dan berkurang saat beristirahat, nyeri seperti dertimpa benda berat dan nyeri hilang timbul, skala nyeri 5, Nyeri mengakibatkan klien tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, klien meminta bantuan kepada keluarganya untuk membantu kebutuhannya. Nyeri berdenyut dengan durasi 3-7 menit.
Riwayat kesehatan Masa lalu
Riwayat penyakit masa lalu Dirawat di RS Kecelakaan: Riwayat alergi Riwayat operasi Riwayat Keluarga Klien 1
Klien mengatakan pernah menderita hipertensi, sejak 5tahun yang lalu, dan pernah mengalami nyeri bagian dada sebelumnya, kurang lebih 6 bulan yang lalu.
Klien mengatakan pernah dirawat di RS Ahmad Yani Metro sebelumdi rujuk ke RSUD Abdul Moeloek
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya
Klien mengatakn tidak memiliki alergi
Klien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
Klien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi ataupun diabetes militus, klien merupakan anak kempat dari 5 bersaudara memiliki 1 orang istri dan 4 orang anak, 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki
Klen 2
Klien mengatakan pernah memiliki riwayat penyakit nyeri dada
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit Advent sebelum di rujuk ke RSUD Abdul Moeloek
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya
Klien mengatakn tidak memiliki alergi
Klien mengatakan tidak pernah mengalami operasi
Klien mengatakan keluarganya memiliki riwayat penyakit keturunan jantung koroner, , klien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara memiliki 1 orang istri dan 4 orang anak, 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki
Genogram Klien 1
52 th
Keterangan : Laki –laki : Perempuan : Klien : Tinggal serumah : Hubungan perkawinan : Keturunan : Meninggal : Genogram 60
c. Riwayat psiko-sosial-spiritual Riwayat 4.3 Psiko-Sosial-Spiritual Riwayat Psiko-Sosial-Spiritual Klien 1 Klien 2 1. Psikologi Konsep diri Gambaran diri Peran diri Harga diri Ideal diri Identitas diri kecemasan 2. Social
Pasien mengatakan masih mengetahui identitas dirinya Pasien memiliki tubuh tinggi, berbadan besar, berambut hitam dan memiligi gigi yang masih lengkap
Pasien mengatakan dirinya sebagai kepala keluarga dan sebagai ayah dari keempat anaknya
Pasien sebagai ayah dan tinggal bersama anak ke 4 nya
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
Pasien mengatakan bernama Tn, E berusia 52 tahun, beralamat di seputi raman, bersuku padang
Pasien mengatakan takut jika sakitnya semakin parah Klien mengatakan selalu mendapatkan dukungan dari keluarga,dan lingkungan maupun fasilitas terhadap penyakit yang dialaminya
Pasien mengatakan masih mengetahui identitas dirinya Pasien memiliki tubuh pendek, berambut putih dan masih memiliki gigi yang lengkap
Pasien mengatakan dirinya sebagai kakek dari 5 cucu yang dimilikinya dan sebagai ayah dari
Pasien sebagai kakek dan tinggal bersama anak ketiga nya
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
Pasien mengatakan bernama Tn. M berusia 60 tahun beralamat di sukabumi, bersuku lampung
Pasien mengatakan takut jika sakitnya semakin parah Klien mengatakan selalu mendapatkan dukungan dari keluarga, lingkungan maupun fasilitas terhadap penyakit yang dialaminya
3. spritual Sebelum sakit
Pasien lancar dalam menjalankan ibadah 5 waktunya
Saat sakit
Pasien beribadah diatas tempat tidur
Sebelum sakit
Pasien lancar dalam menjalankan ibadah 5 waktunya
Saat sakit
d. Lingkungan
Tabel 4.4 Lingkungan Pasien
Lingkungan Klien 1 Klien 2
Rumah Kebersihan Polusi Bahaya
Pasien mengatakan kebersihan rumahnya terjaga.
Pasien mengatakan rumahnya bebas dari polusi maupun bahaya
Pasien mengatakan kebersihan rumah terjaga, pasien
mengatakan rumahnya bebas dari polusi maupun bahaya. Pekerjaan
Kebersihan Polusi bahaya
Pasien mengatakan bekerja sebagai penjahit,
Pasien mengatakan di tempat kerjanya banyak sisa-siasa bahan pakaian berserakan
Pasien mengatakan bekerja sebagai pedagang, Pasien mengatakan
pekerjaannya jauh dari polusi maupun bahaya
e. Perubahan Pola Kesehatan
Tabel 4.5 Perubahan Pola Kesehatan
Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2
Pola Manajemen Kesehatan Dalam keluarga klien selalu membicarakan bersama-sama masalah yang dihadapi, dan apabila ada anggota keluarga yang sakit akan menggunakan pelayanan kesehatan terdekat yaitu puskesmas dan rumah sakit terdekat
Dalam keluarga klien selalu membicarakan bersama-sama masalah yang dihadapi, dan apabila ada anggota keluarga yang sakit akan menggunakan pelayanan kesehatan terdekat yaitu puskesmas.
Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Klien mengatakan makan 3 sampai 4 kali setiap hari, nafsu makan baik,jenis makanan nasi sayur, lauk pauk. klien lebih sering memakan lauk ikan dan daging, klien juga mengatakan tidak memiliki alergi ataupun pantangan makanan, BB 96 Kg. klien mengatakan tidak memiliki pantangan apa pun saat makan, akan tetapi klien mengatakan pernah berkonsultasi dengan tenaga medis lalu klien di intruksikan untuk mengurangi makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi, dan memperbanyak sayuran, namun klien tidak melaksanakannya.
Seblum sakit : Klien mengatakan makan 2 sampai 3 kali setiap hari,nafsu makan baik,jenis makanan nasi saur,lauk pauk seperti ikan dan daging, klien juga mengatakan tidak memiliki alergi ataupun pantangan makanan, BB 57Kg Klien mengatakan tidak memiliki makanan khusus, klien selalu memakan, makanan yang di masak istrinya, klien tau bahwa makanan dengan lemak jenuh tidak baik bagi tubuh, dan klien juga jarang mengkonsumsi junk food
Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2
Pola Cairan
Saat sakit : klien mengatakan hanya mengkonsumsi makanan dari RS yaitu bubur, buah dan susu,BB 95 Kg klien tidak terpasang NGT IMT = BB = 95 kg TB(m²) 175(m²) = 95 kg 1.75 ² = 95 3.06 = 31,04 Dengan kata lain klien 1 mengalami obesitas
Sebelum sakit :
klien mengatakan minum air 6-7 gelas/hari, dengan jumlah 1600.
Saat sakit : pasien mengatakan hanya minum 6 gelas/ hari dengan jumlah 1440cc ditambah dengan jumlah 240cc infuse RL 10tpm Balance cairan : Intake – output = Intake (infuse+minum) - urine+IWL = Intake = 1440cc+240cc = 1680cc Output = urine+IWL IWL = 10ml/kg BB =10 x 95kg =950 ml/ 24 jam Urine + IWL =400+950 =1350 ml
Balance cairan = intake + output
=1680-1350 = 330ml
Saat sakit : klien mengatakan hanya mengkonsumsi makanan dari RS yaitu bubur, buah dan susu,BB 55 Kg klien tidak terpasang NGT IMT = BB = 55 kg TB(m²) 155(m²) = 55 kg 1.55 ² = 55 2.40 = 22,91 Dengan kata lain berat badan klien 2 berada dalam batas normal
Sebelum sakit :
pasien mengatakan minum air 8 gelas/hari, dengan jumlah 1920cc
Saat sakit : pasien mengatakan hanya minum 4gelas/ hari 960cc, Pasien terpasang infuse RL 240cc dengan 10tpm. Balance cairan : Intake – output = Intake (infuse+minum) - urine+IWL = Intake = 960cc+240cc = 1200cc Output = urine+IWL IWL = 10ml/kg BB =10 x 55kg =550 ml/ 24 jam Urine + IWL =550+550 =1100ml
Balance cairan = intake + output
=1200-1100 = 100ml
BAK BAK
Pola Eliminasi Klien mengatakan saat dirumah dapat buang air kecil 4-6 x/hari dengan jumlah 800-1200 ml dan warna kuning muda serta bau yang khas
Klien mengatakan saat dirumah dapat buang air kecil 4-6 x/hari dengan jumlah 800-1600 ml dan warna kuning muda serta bau yang khas
Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2
Saat sakit klien tidak memiliki masalah klien juga tetap dapat buang air kecil 4 x/hari dengan jumlah 400 ml warna kekuningan dan berbau khas
BAB
Sebelum sakit
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 1-2 kali sehari dangan tekstur lembek Saat sakit
Klien mengatakan tidak bahwa selama dirawat dirumah sakit baru BAB 1 x dengan tekstur sedikit keras
Saat sakit klien mengatakn tidak ada perubahan dalam berkemih, klien tetap BAK 4 x/ hari dengan jumlah 550 ml warna kekuninagn dan bau yang khas
BAB
Sebelum sakit
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 1-2 kali sehari dangan tekstur lembek Saat sakit
Klien mengatakan susah untuk BAB
Pola Personal Hygiene Sebelum sakit
Klien mengatakan saat dirumah mandi 3x sehari dilakukan sendiri dari cuci rambut sampai oral hygiene Saat sakit
saat dirumah sakit klien hanya dilap lap saja pada saat pagi hari tidak menggosok gigi dan tidak mencuci rambut
sebelum sakit
Sebelum sakit
Klien mengatakan saat dirumah mandi 2x sehari dilakukan sendiri dari cuci rambut sampai oral hygiene Saat sakit
saat dirumah sakit klien hanya dilap lap saja pada saat pagi dan sore hari tidak menggosok gigi dan tidak mencuci rambut
sebelum sakit Pola Istirahat-Tidur Klien mengatakan saat
dirumah tidur 6-8 jam sehari dengan pembagian malam 6 jam serta tidur pada siang hari 1 jam
Saat sakit
saat dirumah sakit 4-5 jam sering terbangun ketika tidur. Dengan pembagian tidur malam 4 jam dan siang 1 jam
Klien mengatakan saat dirumah tidur 6-8 jam sehari dengan pembagian malam 6 jam serta tidur pada siang hari 1 jam
Saat sakit
saat dirumah sakit 3-4 jam sering terbangun ketika tidur Dengan pembagian tidur malam 4 jam dan siang 1 jam Pola Aktivitas dan Latihan Klien mengatakan setiap hari
bekerja sebagai penjahit konveksi. Saat libur waktunya digunakan untuk pergi memancing. Jika melakukan aktivitas berlebih klien merasa sesak dan lelah. Olahraga yang sering klien lakukan adalah lari-lari kecil yang dilakukan pagi hari.
Klien mengatakan setiap hari bekerja sebagai pedagang. Waktu luangnya hanya digunakan untuk beristirahat dirumah. Jika melakukan aktivitas berlebih klien merasa sesak dan mengalami nyeri dibagiang punggung. Klien tidak pernah berolahraga.
Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2
Saat sakit
waktu klien hanya digunakan untuk beristirahat ditempat tidur segala sesuatu dilakukan diatas tempat tidur dan dibantu oleh keluarga.
Saat sakit
waktu klien hanya digunakan untuk beristirahat ditempat tidur segala sesuatu dilakukan diatas tempat tidur dan dibantu oleh keluarga.
Pola Kebiasaan yang mempengaruhi Kesehatan
Klien mengatakan sudah 20 tahun menjadi perokok aktif ia bisa menghabiskan rokok 2 bungkus 1 hari. Tetapi sudah 1 tahun yang lalu ia sudah berhenti merokok. Klien juga lebih banyak mengkonsumsi makan berlemak.
Klien mengatakan merupakan perokok aktif yang bisa menghabiskan 2 bungkus dalam 1 hari dan Klien juga mengatakan minum kopi 3x sehari.
Pola rasa aman nyaman Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke punggung dan kedua tangan, nyeri bertambah saat berktivitas dan berkurang saat berbaring, nyeri seperti tertimpah benda berat dan nyeri hilang timbul, dengan skala nyeri 6 dengan pegukuran skala numeric. Nyeri mengakibatkan klien tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, klien meminta bantuan kepada istrinya untuk membantu kebutuhannya. Nyeri berdenyut dengan durasi 10-25 menit.
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke kedua tangan, nyeri bertambah saat berktivitas dan berkurang saat beristirahat, nyeri seperti dertimpa benda berat dan nyeri hilang timbul, skala nyeri 5 menggunakan pengukuran skala numeric.
Nyeri mengakibatkan klien tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, klien meminta bantuan kepada keluarganya
untuk membantu
kebutuhannya.
Nyeri berdenyut dengan durasi 15-20 menit.
f. Pemeriksaan fisik (pendekatan head to toe/Pendekatan sistem)
Tabel 4.6 Pemeriksaan Fisik
Observasi Klien 1 Klien 2
S N TD P GCS TB BB 36,5 0C 115 x/menit 130/90 mmHg 22x/menit Composmentis (E: 4, M : 6, V: 5) 175 cm 95kg 36,8 0C 100 x/menit 140/80 mmHg 23 x/menit Composmentis (E :4, M : 6, V : 5 ) 155 cm 55kg
Pemeriksaan fisik persystem Klien 1 Klien 2 1. System penglihatan Posisi mata klien simetris
antara kiri dan kanan, pergerakkan bola mata: bisa bergerak ke segala arah, konjungtiva ananemis, sclera anikterik, reaksi pupil mengecil saat didekatkan cahaya dan membesar saat dijauhkan cahaya,reaksi pada cahaya +/+ tidak menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada masalah dalam penglihatan klien.
Posisi mata klien simetris antara kiri dan kanan, pergerakkan bola mata baik, konjungtiva ananemis, sclera amikterik, reaksi pupil mengecil saat didekatkan cahaya dan membesar saat dijauhkan cahaya, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada masalah dalam penglihatan klien.
2. System pendengaran Bentuk telinga klien simetris, adanya serumen berwarna kuning, tidak ada lesi, serta tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada masalah dalam pendengaran klien.
Bentuk telinga klien simetris, tidak terdapat serumen, kondisi telinga bersih tidak ada lesi, serta tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada masalah dalam pendengaran klien.
3. System wicara Klien tidak mengalami kesulitan ataupun gangguan dalam bicara.
Klien tidak mengalami kesulitan ataupun gangguan dalam bicara.
4. System pernapasan Jalan nafas klien paten, klien terlihat sedikit sesak, klien terlihat sesak saat dan setelah melakukan aktivitas, RR 22x/m irama teratur,
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris terdapat ictus cordis
Aukultasi: tidak ada suara tambahan, irama pernafasan teratur dan dalam
Perkusi: terdengar suara sonor dilapang paru
Palpasi: tidak teraba adanya benjolan , klien tidak batuk klien terpasang alat bantu pernafasan oksigen 3L/m
Jalan nafas klien paten, klien terlihat sedikit sesak, RR 23x/m
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris terdapat ictus cordis
Aukultasi: tidak ada suara tambahan, irama pernafasan teratur,
Perkusi: terdengar sonor diseluruh lapang paru Palpasi: tidak teraba adanya benjolan
Klien terpasang alat bantu pernapasan oksigen 2L/m
5. System kardiovaskuler a. Sirkulasi perifer
Nadi teraba 115 x/m irama teratur, tidak terdapat distensi vena jugularis, warna pucat, CRT 3 detik, akral teraba hangat
Nadi teraba 100 x/m irama teratur, tidak terdapat distensi jugularis, akral teraba hangat, warna pucat, CRT 2 detik.
b. Sirkulasi jantung Kulit muka klien terlihat pucat, konjungtiva ananemis, bibir klien tidak sianosis, tidak terdapat distensi vena jugularis, keadaan kuku klien pucat, dada simetris,
Kulit muka klien terlihat pucat, keadaan mata baik, konjungtiva ananemis, bibir klien tidak sianosis, tidak terdapat distensi vena jugularis, keadaan kuku klien pucat, dada simetris, tidak ada
6. System neurologi
Inspeksi : pola nafas tidak teratur, tidak deformitas bentuk tulang dada
Auskultasi : dan saat dilakukan auskultasi jantung pada area ICS 2 kanan, ICS 2 kiri terdengar suara desiran jantung yang memanjang (mur-mur).
Perkusi : saat dilakukan perkusi pada ruang sejajar intercostals ke 5 kiri pada midclavikula terdengar suara pekak
Palpasi : saat dilakukan palpasi jantung pada area apeks jantung ICS kiri teraba denyutan iktus cordis 2cm, Kecepatan denyut apical 115x/m irama sinus takikardi rhytem, klien mengeluh lemah, lelah, dada berdebar debar, klien mengalami kardiomegali CTR 58%
GCS : E : 4, M : 6, V : 5 (composmentis), tidak terdapat tanda tanda peningkatan tekanan intracranial, tidak mengalami gangguan saraf neurologis, reflek patologis dan fisiologis ada, tidak terdapat tanda-tanda infeksi meningen, pergerakkan ekstremitas baik. kekuatan otot 5555 5555 5555 5555
Inspeksi : retraksi dada, pola nafas tidak teratur, tidak deformitas bentuk rangka auskultasi : saat dilakukan auskultasi jantung pada area ICS 2 kanan, ICS 2 kiri terdengar suara desiran jantung yang memanjang (mur-mur).
Perkusi : saat dilakukan perkusi pada ruang sejajar intercostals ke 5 kiri pada midclavikula terdengar suara pekak,
Palpasi :saat dilakukan palpasi jantung pada area apeks jantung ICS kiri teraba denyutan iktus cordis, Kecepatan denyut apical 100x/m irama sinus rhytem, klien mengeluh lemah, lelah, dada berdebar debar, klien tidak mengalami kardiomegali CTR 44%
GCS : E : 4, M : 6, V : 5 (composmentis), tidak terdapat tanda tanda peningkatan tekanan intracranial, tidak mengalami gangguan saraf neurologis, reflek patologis dan fisiologis ada, tidak terdapat tanda- tanda infeksi meningen, pergerakkan ekstremitas baik. kekuatan otot 5555 5555 5555 5555
7. System pencernaan Keadaan mulut klien sedikit bersih, tidak ada lesi dan stomatitis, klien mengalami kesulitan dalam menelan, tidak ada keluhan nyeri pada perut, bising usus 10x/m, tidak ada keluhan nyeri abdomen saat dipalpasi, tidak terdapat distensi abdomen, klien tidak terpasang kolostomy.
Keadaan mulut klien bersih, tidak ada lesi dan stomatitis, klien tidak mengalami kesulitan dalam menelan, klien muntah sedikit, tidak ada keluhan nyeri pada perut, bising usus 9x/m, tidak ada keluhan nyeri abdomen saat dipalpasi, tidak terdapat distensi abdomen, klien tidak