• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II NARKOTIKA DAN PEREDARANNYA DI INDONESIA

2.3 Jalur Masuknya Narkotika ke Indonesia

Narkoba di Indonesia masuk melalui jalur laut, maupun jalur darat. Sebagian besar melalui jalur laut dengan presentase sebesar 80%, dan 10% melalui jalur darat, serta 10% sisanya melalui jalur udara.58 BNN menjelaskan narkoba dari Indonesia berasal dari tiga tempat.

Pertama Thailand, Myanmar, dan Laos atau sering dikenal dengan Golden

Triangle. Ketiga negara ini memiliki ladang tanaman opium sejak dahulu. Tidak

mengherankan jika mereka menjadi negara pemasok opium terbesar di dunia dengan luas penanaman narkoba sebesar 1 juta mu atau sekitar 66.667 hektar. Selain opium,

golden triangle juga juga menyelundupkan heroin dan sabu ke Indonesia.

57

Ibid.

58

Al Ayyubi, 2013. 80 Persen Narkoba di Indonesia Masuk Lewat Laut. [online]. dalam http://nasional.sindonews.com/read/2013/04/17/15/739018/80-persen-narkoba-di-indonesia-masuk-lewat-laut [diakses 21 Mei 2014].

Narkoba dari golden triangle masuk salah satunya melalui provinsi Sumatera Utara (Sumut). Direktur Resnarkoba Polda Sumut, Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan menjelaskan, sindikat dari golden triangle (segitiga emas) menggunakan warga negara Indonesia sebagai kurirnya, dengan tujuan apabila penyelundupan terkuak maka kasus akan berhenti hanya sampai kurir atau pengedar saja.59

Narkoba dari segitiga emas masuk ke wilayah Indonesia melalui beberapa tahapan. Pertama narkoba tersebut masuk ke Kamboja melalui perbatasan Thailand dan Laos, serta Myanmar. Kemudian narkoba diselundupkan melalui jalur darat dan laut ke Malaysia serta Singapura dan terakhir masuk ke wilayah Indonesia melalui Sumut. Kemudian sindikat narkotika dari segitiga emas menargetkan beberapa kota besar di Indonesia sebagai targetnya, diantaranya Medan, DKI Jakarta, dan Surabaya.60

Masalah peredaran gelap (illicit trafficking) adalah salah satu elemen yang membentuk fungsi supply dari lingkaran perdagangan narkoba, selain proses produksi narkoba (illicit production). Kedua hal tersebut mempengaruhi faktor demand (permintaan), yaitu penyalahgunaan narkoba (drug abuse).

Peredaran narkoba di Indonesia juga terkait erat dengan praktik pencucian uang (money laundering), dapat dikatakan menjadi sumber utama dari tindak pidana pencucian uang. Jumlah transaksi yang dihasilkan dari peredaran gelap narkoba di Indonesia sangat mencengangkan, mencapai Rp 300 triliun per tahunnya. Menurut

59

Timur A. Riyadi, 2013. Sumut Jadi Pintu Masuk Utama. [online]. dalam

http://www.jurnas.com/halaman/14/2013-01-19/232259 [diakses 21 Mei 2014]. 60

Bureau for International Narcotics and Law Enforcement Departemen Luar Negeri

Amerika Serikat (AS) untuk mengungkap perdagangan gelap narkoba dapat dilakukan dengan membongkar praktek pencucian uang di Indonesia.61

Dalam jalur peredaran psikotropika seperti sabu, bahan baku pembuat ekstasi dan obat-obatan Golongan IV, prekursor masuk ke Indonesia berasal dari Cina. Dengan mengambil jalur perdangangan Hongkong – Bangkok – Malaysia lalu masuk ke Indonesia melalui sejumlah bandara kecil di daerah-daerah.62

Gambar 2.1 Jalur Perdagangan dan Penyelundupan Narkoba (Sumber : Buku Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Petugas Lapas dan Rutan)

Data dari BNN menjelaskan pola peredaran ekstasi dan sabu serta prekursor di Indonesia :

61

Ibid.

62

I. Jalur edar ekstasi dan sabu di Indonesia

 Jakarta – Denpasar

 Batam – Medan

 Jakarta – Surabaya

 Jakarta – Bandung; dan

 Batam – Jakarta II. Jalur edar Prekursor

 Amerika – Singapura – Jakarta

 Taiwan – Singapura – Jakarta

 India – Singapura – Jakarta

 Hongkong – Jakarta

 Hongkong – Batam

Selain segitiga emas, negara pemasok narkoba di Indonesia lainnya adalah Malaysia. Sindikat asal Malaysia seringkali melakukan penyelundupan melalui wilayah provinsi Kalimantan. Provinsi Kalimantan berbatasan langsung dengan wilayan negara Malaysia. Kalimantan Timur (Kaltim), perbatasan dengan Malaysia membentang dari Utara (Kab. Nunukan) ke Selatan (Kab. Kutai Barat) dan Kalimantan Barat (Kalbar) yang berbatasan dengan Serawak pada bagian paling Utara yang membentang sepanjang 966 kilometer (km) ke timur, meliputi Kab. Sambas sampai Kab. Kapuas Hulu.

Berdasarkan data dari BNNP Kalimantan Barat, peredaran narkotika internasional masuk ke Indonesia khususnya wilayah Kalimantan Barat sekarang melalui jalur-jalur perbatasan. Pihaknya berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika di wilayah perbatasan Kalbar dengan Negara Serawak (Malaysia), diantaranya tertangkapnya kurir narkoba yang membawa 6,8 kg narkotika jenis sabu, oleh Polisi Sanggau, kemudian kasus warga negara Malaysia yang tertangkap tangan membawa narkotika jenis sabu seberat 4,0229 gr saat memasuki wilayah Indonesia di Kab. Kapuas Hulu. Warga negara Malaysia ini berangkat dari Kuching menuju ke Lubok Antu (perbatasan Malaysia dengan Indonesia di Badau Kab. Kapuas Hulu). Kemudian di wilayah Nunukan, pada Oktober 2013, prajurit TNI AD Yonif 141 Kodam II Sriwijaya berhasil menyita sabu seberat 7,95 kg saat melakukan pengamanan di wilayah perbatasan. Sabu tersebut bernilai sebesar Rp 10 miliar yang masuk ke Kab. Nunukan melalui Pulau Sebatik. Pada Desember 2013 personel TNI dari Yonif 613 Raja Alam Tarakan juga berhasil mengungkap penyelundupan 11 gr sabu dari Malaysia dan juga mengamankan 11 orang yang diduga sebagai Bandar dan pengedar narkoba. Menurut Herdiansyah Hamzah, Pengamat Hukum dan Politik Universitas Mulawarman Samarinda, serangkaian pengungkapan narkoba dari Malaysia menunjukkan jika wilayah perbatasan menjadi salah satu surga pintu masuk peredaran narkoba internasional.63

63

Analisa, 2014. Minimnya Infrastruktur Perbatasan Penyebab Penyelundupan Narkoba. [online]. dalam

Selain itu, pada tahun 2012 – 2013 BNN dan Kepolisian juga berhasil melakukan beberapa pengungkapan kasus penyelundupan narkotika melalui perbatasan Kalimantan - Malaysia dengan jumlah yang besar, antara lain :

 Pengungkapan kasus penyelundupan oleh Prajurit Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa (AJYP) yang berhasil mengamankan narkoba jenis Sabu seberat 8,45 kilogram dalam waktu sepekan.64

 Pengungkapan kasus penyelundupan oleh Petugas Kepolisian Polsek Sei Nyamuk Pulau Sebatik, Kaltim, yang berhasil mengamankan Sabu seberat 1 kilogram dan meringkus 2 orang pelaku berkewarganegaraan Malaysia.65

 Pengungkapan kasus penyelundupan oleh petugas BNN berhasil

mengamankan sabu seberat 4 kilogram di Pelabuhan Tunotaka, Nunukan, Kaltim dan 3 orang tersangka yang merupakan jaringan sindikat narkotika internasional.66

 Pengungkapan kasus penyelundupan oleh Tim Gabungan BNN dengan BNNP Kalimantan Barat yang berhasil mengamankan Sabu dan Ekstasi seberat 4 kilogram dan menangkap 2 tersangka. Sebelumnya tersangka sempat

64

M Rusman 2013. Penyelundupan Shabu-shabu Terbesar di Perbatasan. [online]. dalam http://kaltim.antaranews.com/berita/18209/penyelundupan-shabu-shabu-kasus-terbesar-di-perbatasan [diakses 23 Mei 2014].

65

Masnun Masudi, 2014.Penyelundupan Narkoba di Ujung Negeri Kian Mengkhawatirkan. [online]. dalam http://www.hariantabengan.com/media/index/detail/id/38711 [diakses 23 Mei 2014].

66

melarikan diri ketika tertangkap di perbatasan, Senggau. Tersangka diduga terlibat jaringan sindikat narkotika internasional.67

 Tertangkapnya 3 orang sindikat narkotika internasional, 2 orang berkewarganegaraan Malaysia, dan seorang warga negara Indonesia. Tersangka bernama Lau Ting Hee dan Chiew Yem Khuan (Malaysia), dan Abdul Haris (Indonesia). Ketiganya berhasil diamankan oleh Kepolisian Polda Kalbar, tersangka asal Malaysia mengaku masuk ke Kalbar melewati border (perbatasan) karena mudah ditembus.68

 Polda Kalbar berhasil mengamankan kurir sabu jaringan Mr Law (Malaysia) saat hendak melakukan transasksi. Mr Law mengendalikan jaringannya dari dalam penjara. Polisi berhasil mengamankan 50 gram sabu dan dua orang tersangka kurir warga Indonesia.69

67

JPNN, 2013. Empat Kilogram Sabu Lolos Perbatasan. [online]. dalam

http://www.jpnn.com/read/2011/06/03/93989/index.php?mib=berita.detail&id=181950 [diakses 23 Mei 2014].

68

PP, 2013. Polda Bekuk Tiga Sindikat Narkotika Internasional. [online]. dalam

http://www.pontianakpost.com/metropolis/7153-polda-bekuk-tiga-sindikat-narkotika-internasional.html [diakses 23 Mei 2014].

69

JPNN, 2013. Jaringan Internasional Pasok Narkoba ke Kalbar. [online]. dalam

http://www.jpnn.com/read/2013/03/24/164194/Jaringan-Internasional-Pasok-Narkoba-ke-Kalbar- [diakses 23 Mei 2014].

Gambar 2.2 Jalur Perdagangan dan Penyelundupan Narkoba (Sumber : Buku Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Petugas Lapas dan Rutan)

Menurut data BNN, jalur penyelundupan narkoba via udara dari sabit emas ke Indonesia melalui beberapa tempat, diantaranya :

 Sabit emas – Karachi – Kathmandu – Bangkok atau Sabit emas – Karachi – Bangkok

 Bangkok – Medan

 Bangkok – Singapura – Jakarta

 Bangkok – Bali

 Bangkok – Bali – Jakarta

 Amsterdam (Belanda) – Jakarta/Bali.

Sindikat internasional yang juga menguasai perdagangan narkotika di Indonesia adalah Iran. Sindikat ini adalah salah satu negara dari golden crescent (sabit emas)

yang memasok opium dan heroin ke Indonesia. Produksi opium dari sabit emas mencapai 4 ribu ton pertahunnya.70

Namun beberapa tahun terakhir penyelundupan oleh sindikat narkotika internasional berpindah haluan melalui jalur laut. Salah satu kasus yang berhasil diungkap oleh BNN adalah penyelundupan melalui Pantai Ujung Genteng,  80 km dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat pada 2012. Pada kejadian ini polisi dan penyelundup sempat melakukan kontak tembak, akibatnya 3 orang tewas (2 diantaranya warga Somalia). Polisi juga menahan 1 penyelundup yang berkewarganegaraan Iran dan juga barang bukti berupa 72 kg narkoba dan 3 pucuk senjata api jenis FN. Dalam operasi ini polisi berhasil menahan 7 anggota sindikat dari berbagai negara diantaranya :71

 Warga Thailand : 1 orang

 Warga Iran : 6 orang

Beberapa kasus penyelundupan melalui jalur laut dengan jumlah yang besar pada tahun 2012 – 2013 juga berhasil digagalkan oleh BNN, diantaranya :

 BNN berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 60 kilogram, dan mengamankan 2 tersangka berkewarganegaraan Iran. Keduanya ditangkap di Desa Jayanti, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa barat.72

70

Parasian Simanungkalit, Op.Cit. Halaman 231. 71

Bambang Karsono, 2012. Penyalahgunaan Narkoba VS. Keamanan Nasional Indonesia. [online]. dalam http://granat.or.id/stories/penyalahgunaan-narkoba-vs-keamanan-nasional-indonesia [diakses 22 Mei 2014]. 72

SP, 2013. BNN Bekuk 2 WN Iran Penyelundup 60 Kg Sabu Lewat Laut. [online]. dalam http://www.suarapembaruan.com/home/bnn-bekuk-2-wn-iran-penyelundup-60-kg-sabu-lewat-laut/50241 [diakses 24 Mei 2014].

 Pengungkapan penyelundupan di Pulau Rupat, Bengkalis, Riau. BNN berhasil menyita Sabu seberat 3,8 kilogram dan menangkap 3 tersangka jaringan sindikat narkotika internasional.73

 Pengungkapan kasus penyelundupan di Pelabuhan Internasional Batam Centre oleh BNNP Riau yang berhasil menyita 9919 butir Ekstasi dan mengamankan 2 tersangka warga negara Malaysia.74

 Pengungkapan kasus penyelundupan di Pelabuhan Telaga Punggur, Riau oleh Kepolisian Riau, berhasil menyita 162.000 butir ekstasi yang disembunyikan dalam tabung kompresor dan menahan 1 orang warga negara Singapura yang bernama Ong Beng Song.75

Menurut Diresnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Hermansyah, pemasok narkoba terbesar di Riau adalah Malaysia. Terjadi peningkatan kasus narkoba di Riau pada tahun 2013 sebanyak 730 kasus, meningkat 465 kasus dibandingkan dari tahun 2012. Selain itu terjadi juga peningkatan pada jumlah tersangka, pada tahun 2012 jumlah tersangka sebesar 745 orang, pada tahun 2013 meningkat sebanyak 1.048 orang.76

73

Tribun, 2013. Tersangka Selundupkan Narkoba Melalui Jalur Laut Terluar Riau. [online]. dalam http://pekanbaru.tribunnews.com/2013/10/05/tersangka-selundupkan-narkoba-melalui-jalur-laut-terluar-riau [diakses 24 Mei 2014].

74

BCBatam, 2013. Penangkapan Penyelundupan Narkoba Serta Kerja sama BNN Provinsi Kepri, Polresta Barelang dan KPU BC Tipe B Batam. [online]. dalam http://bcbatam.beacukai.go.id/berita/181-penangkapan-penyelundupan-narkoba [diakses 3 Juni 2014].

75

Put, 2013. Kronologi Penangkapan Pemilik Ratusan Ribu Ekstasi di Daan Mogot. [online]. dalam http://jakarta.okezone.com/read/2013/06/07/500/818663/kronologi-penangkapan-pemilik-ratusan-ribu-ekstasi-di-daan-mogot [diakses 3 Juni 2014].

76

Desy Saputra, 2013. Malaysia Jadi Pemasok Terbesar Penyelundupan Narkoba Riau. [online]. dalam http://www.antaranews.com/berita/399779/malaysia-jadi-pemasok-terbesar-penyelundupan-narkoba-riau [diakses 3 Juni 2014].

Dokumen terkait