• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

23 Jambu biji

Keterangan : * dikenal baik oleh responden

Dari 23 nama tanaman buah di kebun buah Taman Wisata Mekarsari yang dicantumkan, responden hanya mengetahui sedikit mengenai buah-buahan tersebut. Bahkan tidak sedikit dari nama buah-buahan tersebut yang tidak mereka ketahui sama sekali. Dalam penelitian ini terdapat 5 kriteria mengenai pengetahuan responden akan buah-buahan tersebut, yaitu sangat tahu, tahu dengan baik, cukup tahu, kurang tahu, dan tidak tahu. Untuk buah-buahan yang mereka sangat tahu hingga cukup tahu, dapat diketahui bagaimana mereka dapat

mengenal buah-buahan tersebut. Responden ditanya bagaimana mereka dapat mengetahui buah tersebut, apakah dari bentuk, lokasi penanaman buah, kegunaan, atau dari informasi yang pernah mereka dapatkan sebelumnya.

Tabel 4. Kadar pengetahuan responden mengenai tanaman buah di Taman Wisata Mekarsari sebelum mengikuti Green Land Tour (dalam

persen)

No Nama Buah Sangat Tahu Tahu Dengan Baik Cukup Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu 1 Abiu * 0.00 1.67 21.67 31.67 45.00 2 Asam Selong 0.00 0.00 15.00 36.67 48.33 3 Belimbing 61.67 26.67 11.67 0.00 0.00 4 Bisbul * 0.00 3.33 13.33 40.00 43.33 5 Coklat * 10.00 20.00 48.33 20.00 1.67 6 Durian 36.67 45.00 18.33 0.00 0.00 7 Jambu Air 48.33 36.67 15.00 0.00 0.00 8 Jambu Biji 45.00 43.33 11.67 0.00 0.00 9 Jambu Bol 23.33 31.67 41.67 3.33 0.00 10 Kecapi * 8.33 18.33 40.00 28.33 5.00 11 Kepel * 1.67 1.67 6.67 26.67 63.33 12 Kopi * 10.00 18.33 43.33 26.67 1.67 13 Lengkeng 36.67 43.33 16.67 3.33 0.00 14 Maja * 1.67 1.67 10.00 33.33 53.33 15 Manggis 13.33 26.67 45.00 11.67 3.33 16 Melon 53.33 33.33 13.33 0.00 0.00 17 Mundar * 0.00 0.00 3.33 28.33 68.33 18 Mundu * 0.00 1.67 5.00 26.67 66.67 19 Nanas 58.33 28.33 13.33 0.00 0.00 20 Nangka 41.67 35.00 23.33 0.00 0.00 21 Rambutan 50.00 35.00 15.00 0.00 0.00 22 Salak 61.67 26.67 11.67 0.00 0.00 23 Sawo Duren 10.00 13.33 31.67 30.00 15.00 Keterangan : * tidak dilewati dalam paket wisata Green Land Tour

Dari tabel di atas dapat diketahui pengetahuan responden mengenai tanaman buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari. Sebagian besar responden hanya mengetahui tanaman buah yang sudah umum dan sering ditemui, seperti belimbing, durian, jambu air, melon, nanas, nangka, rambutan, dan salak. Sedangkan untuk tanaman buah yang lain, banyak dari responden yang tidak mengetahuinya. Banyak responden yang cukup mengetahui tanaman coklat, hal ini dapat dikarenakan banyaknya ragam hasil olahan buah coklat yang sering

54 mereka konsumsi. Tanaman buah abiu, asam selong, bisbul, dan mundar masih sangat minim diketahui oleh pengunjung dikarenakan buah tersebut tidak pernah mereka dengar dan lihat sebelumnya serta kurangnya informasi yang diberikan oleh pemandu mengenai tanaman-tanaman buah tersebut.

Untuk itu dalam penelitian ini dicari tahu sejauh mana pengunjung mendapatkan informasi/pengetahuan tambahan mengenai tanaman-tanaman buah tersebut. Dari data tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola untuk memperbaiki kualitas pemandu serta informasi yang akan diberikan kepada pengunjung.

Tabel 5.Intensitas informasi yang didapat responden mengenai tanaman buah di Taman Wisata Mekarsari selama mengikuti paket Green Land Tour (dalam persen)

No Nama Buah Sangat Banyak Banyak Cukup Kurang Tidak Ada 1 Abiu * 1.67 5.00 53.33 20.00 20.00 2 Asam Selong 0.00 0.00 48.33 40.00 11.67 3 Belimbing 51.67 23.33 23.33 1.67 0.00 4 Bisbul * 0.00 0.00 36.67 35.00 28.33 5 Coklat * 1.67 10.00 46.67 25.00 16.67 6 Durian 5.00 31.67 55.00 6.67 1.67 7 Jambu Air 10.00 40.00 40.00 5.00 5.00 8 Jambu Biji 31.67 33.33 30.00 3.33 1.67 9 Jambu Bol 3.33 26.67 55.00 8.33 6.67 10 Kecapi * 1.67 6.67 33.33 28.33 30.00 11 Kepel * 0.00 3.33 26.67 26.67 43.33 12 Kopi * 3.33 6.67 25.00 38.33 26.67 13 Lengkeng 8.33 38.33 36.67 15.00 1.67 14 Maja * 0.00 5.00 26.67 23.33 45.00 15 Manggis 3.33 36.67 45.00 11.67 3.33 16 Melon 53.33 20.00 23.33 3.33 0.00 17 Mundar * 0.00 0.00 18.33 23.33 58.33 18 Mundu * 0.00 3.33 16.67 20.00 60.00 19 Nanas 35.00 33.33 28.33 1.67 1.67 20 Nangka 1.67 35.00 48.33 11.67 3.33 21 Rambutan 6.67 33.33 46.67 10.00 3.33 22 Salak 53.33 18.33 26.67 1.67 0.00 23 Sawo Duren 0.00 15.00 45.00 26.67 13.33 Keterangan : * tidak dilewati dalam paket wisata Green Land Tour

Dari tabel intensitas informasi yang didapat responden mengenai tanaman buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari selama mereka mengikuti kegiatan paket wisata Green Land Tour, maka dapat diketahui sejauh mana

informasi/pengetahuan yang diperoleh responden akan tanaman buah tersebut. Informasi tersebut berupa penjelasan dari pemandu selama perjalanan, papan-papan informasi mengenai tanaman di wahana buah dan sepanjang perjalanan

Green Land Tour.

Responden paling banyak mendapatkan informasi mengenai buah melon, salak, dan belimbing karena tanaman buah tersebut terletak di kebun wisata yang dapat dikunjungi oleh pengunjung. Di wahana tersebut responden mendapatkan banyak informasi dari pemandu dan juga dapat melihat dari dekat bagaimana bentuk pohon maupun buah, mencicipi rasa buah, dan mendapatkan informasi lebih banyak mengenai cara tumbuh buah-buahan tersebut. Pemandu cukup banyak memberikan informasi mengenai buah jambu air dan manggis. Jambu air mudah diingat oleh pengunjung karena buah tersebut mudah ditemui di luar, sedangkan untuk buah manggis pemandu memberikan nama lain, yaitu ”si buah jujur” sehingga pengunjung lebih mudah mengingat buah tersebut. Responden cukup mendapatkan informasi mengenai buah asam selong dikarenakan lokasinya yang terletak pada jalur yag dilewati. Buah kecapi, kepel, dan maja masih sedikit informasinya yang diterima oleh responden. Menurut responden mereka tidak mendapatkan informasi sama sekali mengenai buah mundu.

Setelah responden mengikuti kegiatan wisata Green Land Tour,

pengetahuan mereka mengenai buah-buahan yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari menjadi bertambah. Responden mendapatkan informasi tanaman-tanaman tersebut dari pemandu serta papan-papan informasi yang disediakan. Informasi diberikan oleh pemandu selama perjalanan Green Land Tour. Namun

ada juga sebagian dari buah-buahan tersebut yang informasinya masih kurang bagi responden, sehingga diperlukan fasilitas interpretasi yang lebih baik lagi dari pihak pengelola. Menurut Sharpe (1982), interpretasi dalam rekreasi merupakan suatu usaha membantu pengunjung agar dapat merasakan semua yang dirasakan oleh pemandu (interpreter) tentang keindahan, keruwetan, dan keragaman yang

56 perasaan ingin tahu, sehingga pengunjung dapat membangun suatu persepsi. Interpretasi juga merupakan pelayanan kepada pengunjung yang berupa rantai komunikasi antara pengunjung dengan sumberdaya alami atau budaya dengan menggunakan berbagai macam variasi media. Sedangkan menurut Lull (1998) interpretasi adalah membangun makna dari representasi simbolik.

Program interpretasi yang baik diperlukan pada paket wisata ini agar pengunjung mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap serta mendapatkan manfaat dari melakukan wisata tersebut. Kebun buah Taman Wisata Mekarsari memiliki pola daun lamtoro gung, sehingga penempatan tanaman dan jalur interpretasi mengikuti pola yang telah ada. Saat ini pengelola telah menyediakan jalur interpretasi wisata buah dengan baik dan memberikan papan nama (signage)

tiap tanaman, namun kualitas pemandu dalam menyampaikan informasi kepada pengunjung masih sangat kurang, dan terkadang pemandu tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung. Sebaiknya pengelola melakukan pelatihan terlebih dahulu kepada pemandu agar mereka dapat memberikan informasi lebih baik lagi kepada pengunjung.

Selain perbaikan interpretasi melalui pelatihan para pemandu, sebaiknya juga disediakan papan informasi buah di Wahana Buah Melon, Salak, dan Belimbing yang merupakan tempat dimana pengunjung memiliki waktu dan kesempatan untuk memperhatikan dan membacanya. Bentuk dan warna papan informasi sebaiknya menarik dan sesuai dengan tema dari Taman Wisata Mekarsari, yaitu buah. Isi dari papan informasi tersebut harus ringkas, informatif, dan juga mudah terbaca oleh seluruh pengunjung. Penempatan papan informasi sebaiknya berada di tengah ruang aktivitas gerak pengunjung agar pengunjung mudah mencapai dan melihat papan informasi tersebut.

Menurut Sharpe (1982), tujuan interpretasi adalah : membantu pengunjung dalam mengembangkan apresiasi dan pengertian tentang lokasi yang dikunjungi sehingga pengunjung mendapatkan pengalaman yang menyenangkan; membantu pihak pengelola mencapai tujuan pengelolaan karena interpretasi dapat mendorong pengunjung menggunakan sumberdaya dengan baik dan dapat memperkecil atau menghindari dampak manusia yang merusak sumberdaya dan lingkugan; dan meningkatkan pengertian masyarakat umum terhadap sasaran dan

tujuan yang ingin dicapai oleh suatu institusi melalui pesan-pesannya dalam program interpretasi. Diharapkan bila program interpretasi telah dikelola dan dilaksanakan dengan baik, maka pengunjung akan mendapatkan manfaat yang lebih dari kegiatan wisata buah tersebut.

5.5. Persepsi Pengunjung Mengenai Wahana Buah

Dalam penilaian persepsi pengunjung terhadap wahana-wahana buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari, responden diminta untuk mengisi kolom-kolom yang memuat kriteria-kriteria yang dapat merefleksikan wahana buah tersebut. Kriteria tersebut diharapkan dapat mewakili persepsi pengunjung terhadap wahana-wahana buah. Dari data yang didapat, dilakukan penilaian lanjutan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar wahana-wahana buah tersebut dalam tiap karakter yang disajikan (Gambar 22).

Persepsi Pengunjung Terhadap Wahana Buah

Keterangan : ns Not signifikan * Signifikan

Gambar 22. Profil Penilaian Persepsi Pengunjung Terhadap Wahana Buah Sejuk-Panas Fasilitas Memadai-Kurang Berkesan-Kurang berkesan Pengetahuan-Rekreasi Fungsional-Estetis Dinamis-Statis Indah-Buruk Rindang-Terbuka Terang-Gelap Mudah Dikenali-Biasa Luas-Sempit ns ns ns ns ns ns ns ns ns * ns 2 1 3 4 5

58 Dari profil penilaian terhadap wahana buah tersebut hampir semuanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan antar wahana buah, namun pada kriteria yang menggambarkan apakah wahana-wahana tersebut mudah dikenali-biasa, terdapat perbedaan yang signifikan. Pada kriteria berkesan luas-sempit tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar wahana buah. Hal ini dikarenakan luas area tiap wahana yang hampir sama, yaitu 4-5 ha. Untuk kriteria terang-gelap juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan dikarenakan bentuk tajuk tanaman yang dipilih hampir sama, serta jarak tanaman yang tidak terlalu dekat. Bila tanaman yang digunakan merupakan tanaman peneduh dengan jarak tanam yang berdekatan, maka akan memberikan kesan gelap pada wahana tersebut karena tajuk tanaman tersebut meredam cahaya. Untuk Wahana Melon, bagi responden lebih terang dibandingkan wahana buah yang lain dikarenakan terdapatnya rumah-rumah kaca.

Untuk kriteria rindang-terbuka, semua wahana tersebut termasuk dalam penilaian rindang bagi para responden, hal ini dapat dikarenakan banyaknya pohon-pohon yang terdapat di wahana. Pohon-pohon tersebut memiliki tajuk yang menutupi sehingga memberikan kesan rindang. Untuk kriteria sejuk-panas, semua wahana menunjukkan nilai netral, kecuali untuk Wahana Belimbing masuk ke dalam kriteria panas yang cenderung ke netral. Hal ini dikarenakan suasana di sekitar Wahana Belimbing yang kurang ternaungi oleh pohon. Untuk kriteria indah-buruk, responden menilai ketiga wahana tersebut indah. Hal ini dapat dikarenakan taman di wahana tersebut tertata dan dikelola dengan baik. Untuk kriteria dinamis-statis, responden menilai dinamis untuk ketiga wahana tersebut. Hal ini dikarenakan kegiatan di wahana-wahana tersebut bersifat dinamis, dimana pengunjung dapat melakukan banyak aktivitas di welcome area dengan fasilitas

yang telah disediakan oleh pengelola di dalamnya. Pengunjung dapat melakukan kegiatan bermain, berfoto, jalan-jalan, dan sebagainya.

Responden menilai Wahana Melon ke dalam kriteria fungsional dibandingkan estetis, sedangkan untuk Wahana Salak dan Belimbing, responden menilai ke dalam kriteria fungsional yang cenderung ke netral. Untuk Wahana Melon dikarenakan desain dari wahana tersebut yang kurang estetis dan sebagian besar terdiri dari rumah kaca. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan penanaman

buah melon yang harus di rumah kaca untuk mendapatkan hasil buah yang optimal. Untuk Wahana Salak dan Belimbing, responden tidak hanya banyak melakukan aktivitas utama yang disediakan oleh pengelola, namun di wahana tersebut pengunjung dapat menikmati keindahan lanskap atau tamannya.

Wahana Melon memberikan pengetahuan lebih banyak bagi responden dibandingkan wahana lainnya. Pada Wahana Melon, pengunjung diberikan kesempatan untuk melihat langsung lebih dekat tanaman melon di dalam rumah kaca dan terdapat pemandu khusus dalam rumah kaca tersebut yang menjelaskan mengenai tanaman melon. Sedangkan di Wahana Salak dan Belimbing, pengunjung tidak dapat masuk ke dalam kebunnya, pengunjung hanya dapat beraktivitas di welcome area. Responden juga menilai ketiga wahana tersebut

memberikan pengalaman yang berkesan. Pengalaman yang berkesan tersebut terlihat dari keunikan wisata ini yang tidak hanya memberikan pengalaman berekreasi namun juga memberikan pengetahuan tambahan dari kegiatan tersebut. Bila dilihat dari kriteria fasilitas, maka ketiga wahana tersebut masuk ke dalam kriteria netral. Namun untuk Wahana Salak cenderung memadai dan Wahana Belimbing cenderung kurang memadai. Pada Wahana Belimbing fasilitas tersebut dinilai kurang karena welcome area yang berukuran lebih kecil dibandingkan

wahana yang lain.

Pada kriteria mudah dikenali-biasa terdapat perbedaan yang signifikan antar ketiga wahana buah. Untuk Wahana Melon lebih mudah dikenali dibandingkan Wahana Salak dan Belimbing karena terdapat rumah kaca. Sedangkan untuk Wahana Salak dan Belimbing mudah dikenali dari tanaman yang terdapat di kebunnya.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini membagi kelompok pengunjung berdasarkan jenis rombongan, usia, dan tingkat pendidikan. Jenis rombongan dan tingkat pendidikan pengunjung berpengaruh terhadap jenis aktivitas yang dilakukan. Usia pengunjung tidak terlalu berpengaruh terhadap jenis aktivitas yang mereka lakukan. Deari keseluruhan, diketahui bahwa aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah aktivitas yang mementingkan keindahan serta keunikan yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari, yakni menikmati pemandangan dan berfoto.

Kepuasan pengunjung akan fasilitas di wahana buah masih kurang. Hal ini terlihat dari jumlah fasilitas yang belum dapat memenuhi kebutuhan pengunjung serta terdapat penyalahgunaan fungsi salah satu fasilitas, yaitu shelter oleh para

pekerja di kebun buah. Fasilitas yang kurang keberadaannya adalah tempat duduk dan area bermain, terutama pada hari libur.

Program interpretasi yang disediakan oleh pihak pengelola masih kurang baik, sehingga pengunjung hanya sedikit mendapatkan informasi mengenai tanaman buah selama mengikuti paket Green Land Tour. Namun dari paket Green Land Tour pengunjung dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas

ekosistem lingkungan sekitar rumah mereka dengan menanam satu bibit pohon yang menjadi souvenir dari paket tersebut.

Persepsi pengunjung akan wahana buah cenderung baik, namun mereka masih merasa kurang nyaman akibat udara yang panas meskipun mereka merasa kebun buah terlihat rindang dengan tanaman. Hal ini dikarenakan suasana di sekitar kebun belimbing yang kurang ternaungi oleh pohon.

Dengan memperhitungkan persepsi, preferensi serta aktivitas pengunjung Taman Wisata Mekarsari, khususnya pengunjung Green Land Tour, maka

diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola Taman Wisata Mekarsari untuk memperbaiki mutu pelayanannya. Dari mutu pelayanan yang baik, maka akan timbul kepuasan pengunjung.

6.2. Saran

Untuk meningkatkan mutu pelayanan Taman Wisata Mekarsari, khususnya Green Land Tour, alternatif yang dapat dilakukan oleh pengelola

diantaranya adalah :

• Merencanakan ulang sistem pengelolaan fasilitas agar semua fasilitas yang tersedia dapat digunakan oleh pengunjung dengan sebaik-baiknya.

• Mendesain ulang fasilitas yang sudah rusak/ masih kurang keberadaannya bagi pengunjung.

• Menambah fasilitas pendukung yang dapat lebih memuaskan pengunjung dalam kegiatan berwisata.

• Mempertahankan/ menambahkan unsur keindahan serta keunikan yang ada di Taman Wisata Mekarsari dengan merencanakan sistem pengelolaan.

• Perlu dilakukan studi lanjutan mengenai efektivitas.

• Meningkatkan pengetahuan SDM pemandu wisata tentang buah-buahan yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari dan pembuatan papan-papan informasi mengenai tanaman buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.S. 2001. Peran Arsitek Lanskap dalam Perencanaan dan Pengembangan Wisata Agro di Indonesia. Di dalam: Rapat Kerja

Nasional Wisata Agro 2001; Bogor, 11-13 Okt 2001.

Aryanto, Y. 2006. Analisis Strategi Pengembangan Kebun Wisata Pasir Mukti (KAWEPE), Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Skripsi. Jurusan

Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Brockman and L.C. Merriem. 1979. Recreational Use of Wild Land. New York :

McGraw-Hill Book Inc. Co.

Deptan. 2008. Strategi Pengembangan Wisata Agro di Indonesia. www.database.deptan.go.id/agrowisata/index.asp. [Diakses pada tanggal 16 Februari 2008].

Effendy. O.U. 1984. Hubungan Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :

Remaja Karya.

Eriyanto. 2007. Teknik Sampling : Analisis Opini Publik. Yogyakarta : LkiS.

Farmstop. 2008. About Agrotourism. www.farmstop.com/aboutagritourism.asp. [Diakses pada tanggal 20 Februari 2008].

Haryono, W. 1978. Pariwisata, rekreasi dan Hiburan. Bandung : Penerbit Ilmu.

Hasan, C. 1989. Persepsi Pengunjung terhadap Taman Safari Indonesia. Skripsi

(tidak dipublikasikan). Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Herujitno, Y. 1988. Dasar-dasar Manajemen. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi

Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Ingels, J.E. 2004. Landscaping Principles and Practices, 6th edition. New York :

Delmar Learning.

Ismurdianti, R. 1997. Pemeliharaan Taman Daerah Penerima di Taman Buah Mekarsari. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor :

Institut Pertanian Bogor.

Khairul. 1997. Perencanaan Lanskap Agrowisata Cilantung, Parung, Bogor, Jawa Barat. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor :

Laurie, M. 1986. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan (terjemahan).

Bandung : Intermatra.

Lull, J. 1998. Media, Komunikasi, Kebudayaan (terjemahan). Jakarta : Yayasan

Obor.

Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional.

Nugroho, R.A. 2003. Persepsi Kenyamanan Pengunjung terhadap Fasilitas Rekreasi Pasar Seni Jaya Ancol, Taman Impian Jaya Ancol. Jurusan Budi

Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Nurisjah, S. 2004. Penuntun Praktikum Perencanaan Lanskap. Program Studi

Arsitektur Lanskap. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Nurulianti, L.R. 1996. Analisis Tingkat Efektivitas Kawasan Rekreasi Melalui Pendekatan Perilaku Pengunjung Wisata di Taman Mini Indonesia Indah. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut

Pertanian Bogor.

Porteous, J.D. 1977. Environment and Behaviour. Planning and Everyday Urban Life. UK : Addison Wesley Publ. Co. Reading.

Sakuyama, T. 2006. Roles of Agriculture Project : Can agro-tourism help rewarding for agricultural landscape and contributing to poverty alleviation? Lessons from Marocco. www.fao.org/es/esa/roa/. [Diakses pada tanggal 20 Agustus 2008].

Sarwono, S.W. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta : PT. Gramedia Widasarana

Indonesia.

Sharpe, G. W. 1982. Interpreting The Environment. New York : John Wiley &

Sons Inc.

Snyder, J.C. and A.J. Catanese. 1989. Pengantar Arsitektur (terjemahan). Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Soesetyo, D.N. 1994. Dampak Pengembangan Wisata Alam Terhadap Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha pada Masyarakat Sekitar : Studi Kasus Kawasan Wisata Alam Gunung Bunder dan Lokapurna,

Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Pertanian. Bogor. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Spillane, J.J. 1993. Ekonomi Pariwisata : Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta :

64 __________. 1994. Pariwisata Indonesia : Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius.

Sternloff, R.E. and W. Roger. 1984. Park Recreation : Maintenance Management. New York : John Wiley and Sons, Inc.

Tirtawinata, MR dan L. Fachruddin. 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata. Jakarta : Penebar Swadaya.

Todd, K.W. 1987. Tapak, Ruang, dan Struktur (terjemahan). Bandung :

Intermatra.

66 Lampiran 1. Kuesioner

Selamat pagi/ siang/ sore, nama saya Ratna Triseptyanti. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai kajian Persepsi dan Aktivitas Pengunjung Agrowisata Kebub Buah di Taman Wisata Mekarsari. Saya berharap Bapak/ Ibu/ Saudara bisa membantu kami untuk membuat tempat rekreasi ini menjadi lebih baik dengan memberikan pendapat yang benar.

No. Kuesioner : Tanggal Interview : Data Pribadi Responden:

Nama : ………

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Umur :

a. 10 – 17 thn b. 18 – 22 thn c. 23 – 30 thn d. 31 – 40 thn e. 41–50 thn f. 51– 60 thn g. > 60 thn

Pekerjaan :

a pelajar b. mahasiswa c. karyawan swasta d. PNS e. wiraswasta f. lainnya

Alamat : ……… Pendidikan terakhir :

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMA e. Akademik f. Sarjana (S1, S2, S3)

Pertanyaan

1. Dalam satu bulan, berapa kali Anda datang ke Taman Wisata Mekarsari : a. 1 kali c. 3 kali e. Jarang/ tidak tentu

b. 2 kali d. 4 kali f. Lainnya, sebutkan :………. 2. Jika Anda berkunjung lebih dari 1 kali, apa yang membuat daya tarik Taman

Wisata Mekarsari bagi Anda :

………. ………. 3. Kapan biasanya Anda mengunjungi Taman Wisata Mekarsari :

a. Hari kerja b. Hari Sabtu c. Hari Minggu

d. Lainnya, sebutkan (misal : Hari Raya, Tahun Baru, Libur semester) ……….. 4. Apa tujuan Anda datang ke Taman Wisata Mekarsari :

………. ………. 5. Apakah tujuan Anda tercapai setelah melihat Taman Wisata Mekarsari :

a. Ya b. Tidak

6. Jika tidak, mengapa :

………. ………. 7. Bersama siapa sajakah bila Anda datang ke Taman Wisata Mekarsari :

a. Sendiri atau berdua

b. Rombongan kecil (keluarga)

Lampiran 1. Kuesioner (lanjutan) Preferensi

PETUNJUK PENGISIAN

Urutkan menurut Anda fasilitas yang paling perlu untuk ditambah agar dapat memenuhi aktivitas dan kenyamanan para pengunjung di Wahana ini dengan memberikan penilaian dari 1-6, dimana nilai 1 merupakan fasilitas yang paling perlu untuk ditambah, dan seterusnya.

8. Fasilitas yang sudah ada di Wahana Buah saat ini : • Tempat duduk

• Area bermain (playground) • Shelter

• Kios penukaran voucher • Kios penjualan buah • Taman kecil

9. Apa yang disarankan untuk ditambah di Wahana Buah ini, urutkan :

• Tempat duduk […..]

• Area bermain […..]

• Shelter […..]

• Kios penukaran voucher […..] • Kios penjualan buah […..]

• Taman kecil […..]

• Lainnya………... ………

68 Lampiran 1. Kuesioner (lanjutan)

Tabel Aktivitas

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda √ pada kotak yang Anda anggap sesuai dengan aktivitas yang Anda lakukan pada lokasi yang tertera.

AKTIVITAS Waha na Mel on W aha n a Sa la k Waha na Beli m bing Dan au Sa b u t K el apa O u tbo nd Belajar/ penelitian Bermain Menikmati pemandangan Memetik buah Piknik Pertemuan skala kecil Pertemuan skala besar (gathering) Berfoto (photo hunting) Outbond Lainnya, sebutkan

Lampiran 1. Kuesioner (lanjutan)

PETUNJUK PENGISIAN

Untuk pertanyaan nomor 11 dan 12 berilah tanda √ pada kotak yang Anda anggap sesuai.

11. Sejauh mana Anda mengenal tanaman-tanaman buah di bawah ini :

No. Nama Buah Sangat Tahu Dengan Tahu

Baik

Cukup

Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu Keterangan *

1 Abiu 2 Asam Selong 3 Bisbul 4 Coklat 5 Durian 6 Jambu Air 7 Jambu Bol 8 Kecapi 9 Kepel 10 Kopi 11 Maja 12 Manggis 13 Mundar 14 Mundu 15 Nangka 16 Rambutan 17 Sawo Duren 18 Melon 19 Nanas 20 Salak 21 Belimbing 22 Lengkeng 23 Jambu Biji

* Untuk kolom keterangan diisi sesuai dengan pertanyaan di bawah ini dengan memasukkan jawaban a, b, c atau d. Jawaban bisa lebih dari satu.

• Jika Anda mengisi di kolom yang berwana putih (sangat tahu, tahu dengan baik, cukup tahu), apa yang membuat Anda dapat mencitra dengan baik : a. Bentuk

b. Letak c. Kegunaan

70 Lampiran 1. Kuesioner (lanjutan)

12. Dari tanaman berikut, sejauh mana Anda mendapat pengetahuan (knowledge)

baru dari pemandu dan papan informasi yang disediakan oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari :

No. Nama Buah Sangat Banyak Banyak Cukup Kurang Tidak Ada

1 Abiu 2 Asam Selong 3 Bisbul 4 Coklat 5 Durian 6 Jambu Air 7 Jambu Bol 8 Kecapi 9 Kepel 10 Kopi 11 Maja 12 Manggis 13 Mundar 14 Mundu 15 Nangka 16 Rambutan 17 Sawo Duren 18 Melon 19 Nanas 20 Salak 21 Belimbing 22 Lengkeng 23 Jambu biji

Secara umum pengetahuan apa yang Anda peroleh : ...

Lampiran 1. Kuesioner (lanjutan) Semantik Differensial

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda silang seperti contoh pada kotak yang Anda anggap sesuai

Dokumen terkait