• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Jantan Dewasa (adult male)

Orangutan jantan dewasa yang menjadi fokal yaitu Jenggot. Fokal Jenggot memiliki ciri karakteristik yang biasa seperti orangutan lainnya. Berdasarkan kenampakan secara umum, fokal Jenggot diperkirakan memiliki tinggi badan sekitar 1,3-1,5 m dan berat badan mencapai 65-75 kg. Umur fokal Jenggot diperkirakan sekitar 28-30 tahun dan telah memasuki taraf dewasa. Fokal Jenggot memiliki bantalan pipi (check pad) yang belum tumbuh sempurna yang

merupakan indikator untuk memperkiraan umur fokal. Fokal Jenggot merupakan orangutan liar yang pada dasarnya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bergerak di antara cabang-cabang pohon yang rapat daripada bergerak menyusuri permukaan tanah. Fokal Jenggot juga tidak terbiasa dengan kehadiran manusia. Perilaku tersebut diindikasikan dengan kebiasaan fokal Jenggot yang cenderung menghindar jika merasakan kehadiran manusia.

Gambar 8. Fokal Jenggot.

Seperti orangutan jantan dewasa lainnya, fokal Jenggot juga memiliki kantong suara yang biasa digunakan untuk melakukan berbagai komunikasi dan salah satunya adalah seruang panjang (long calls) yang mampu mencapai radius 1 km dari pusat seruan. Seruan panjang oleh Jenggot biasanya terjadi apabila fokal merasakan kehadiran atau menjumpai orangutan jantan dewasa lain yang mungkin menjadi kompetitor dalam usaha reproduksi. Kebiasaan mengeluarkan seruan panjang juga sering terjadi pada saat fokal telah menjatuhkan pohon mati yang

dijumpai fokal di sepanjang jalur penjelajahannnya. Pada saat-saat tertentu juga dijumpai fokal mengeluarkan seruang panjang pada saat berjumpa dan mendekati orangutan betina dewasa lainnya yang diperkirakan sebagai seruan untuk menunjukkan kekuasaan atau ketertarikan reproduksi. Selama pengamatan fokal Jenggot sering dijumpai mengikuti orangutan betina dewasa Suma (Gambar 8).

Gambar 9. Orangutan betina dewasa Suma.

Aktifitas Harian Orangutan Fokal

Aktifitas harian orangutan fokal meliputi bergerak pindah (moving), makan (feeding), istirahat (resting), bersarang (nesting) dan sosial (social). Hasil pengamatan menunjukkan rata-rata waktu aktifitas harian fokal Minah adalah 619,33 menit/hari dan fokal Jenggot adalah 534,8 menit/hari. Variasi pemanfaatan waktu aktifitas harian fokal Minah dan Jenggot dikarenakan berbagai faktor, yaitu: ketersediaan pakan, perilaku sosial, dan seruan panjang yang dikeluarkan orangutan jantan dewasa. Selain itu, lama pengamatan terhadap fokal juga menjadi salah satu faktor adanya perbedaan rata-rata waktu aktifitas harian fokal.

Ketersediaan pakan merupakan faktor yang paling mempengaruhi pola aktifitas harian orangutan dibandingkan kedua faktor lainnya. Orangutan fokal memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk mencari makan yang juga turut mempengaruhi jelajah hariannya. Orangutan yang merupakan frugivora (Galdikas, 1986), akan menghabiskan sebagian besar aktifitas hariannya untuk mencari buah yang disukai. Pada saat musim berbuah lebat, orangutan cenderung menjelajah lebih singkat dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk makan. Sedangkan saat musim berbuah jarang, aktifitas jelajah harian akan lebih banyak dihabiskan untuk bergerak pindah mencari sumber pakan yang dibutuhkan.

Variasi pemanfaatan waktu aktifitas harian akibat perilaku sosial dapat dijelaskan melalui kondisi umur dan jenis kelamin orangutan. Kehadiran orangutan yang lebih tua dan dominan cenderung mempengaruhi aktifitas orangutan yang lebih muda. Fokal Minah sering dijumpai menghindari keberadaan orangutan Suma yang lebih tua (berumur sekitar 32 tahun) dan Fokal Minah juga menghindari keberadaan orangutan jantan dewasa seperti fokal Jenggot. Perilaku tersebut dikarenakan fokal Minah memiliki bayi orangutan dan berusaha melindunginya dari berbagai gangguan, seperti perampasan bayi oleh orangutan betina dewasa lain dan ancaman pembunuhan oleh orangutan jantan dewasa (Parsons, 1999).

Seruan panjang oleh jantan dewasa juga dapat mempengaruhi aktifitas orangutan lainnya. Fokal Minah terkadang akan menghentikan aktifitas makannya di suatu pohon dan berpindah ke pohon lainnya ketika mendengar seruan panjang dari jantan dewasa yang berjarak sekitar kurang dari 50 meter dari fokal.

1530 1404 5596 244 516 758 3262 3874 128 0 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Gera k Pinda h Ma ka n Istira ha t Bersa ra ng Sosia l

L a m a A k ti v it a s (m e n it ) Aktivita s Ha ria n Mina h Jenggot

Gambar 10. Variasi pemanfaatan waktu aktifitas harian fokal.

Tabel 2. Pemanfaatan waktu aktifitas harian fokal.

Hari Peng- amat- an

Aktifitas Harian (menit)

Jarak Jelajah (meter) Makan Istirahat Gerak

Pindah Bersarang Sosial Total

M J M J M J M J M J M J M J 1 116 146 110 314 78 40 2 16 46 0 352 516 967,98 443,76 2 116 286 244 436 204 40 16 12 32 0 612 774 2.027,25 712,31 3 100 182 302 458 246 98 12 12 24 0 684 750 2.113,70 898,82 4 64 200 482 116 104 28 32 8 20 0 702 352 479,42 498,14 5 96 260 374 394 88 62 22 12 0 0 580 728 565,97 751,49 6 118 240 358 340 114 46 10 10 44 0 644 636 1.105,80 939,77 7 160 252 252 250 174 46 18 2 44 0 648 550 1.125,70 933,83 8 52 106 434 150 112 26 8 4 0 0 606 286 914,37 356,14 9 88 104 418 54 66 6 22 8 52 0 646 172 522,12 138,48 10 56 214 510 402 38 8 14 12 4 0 622 636 396,08 193,59 11 110 250 444 236 42 96 26 10 34 0 656 592 424,73 1.216,03 12 94 320 446 232 60 64 24 12 60 0 684 628 438,01 778,50 13 64 374 444 54 76 70 8 0 82 0 674 498 1.291,50 516,59 14 68 108 376 108 58 24 14 6 66 0 582 246 417,96 233,76 15 102 220 402 330 70 104 16 4 8 0 598 658 955,42 1.157,98 ∑ 1.404 3.262 5.596 3.874 1.530 758 244 128 516 0 9.290 8.022 13.745,99 9.769,19 % 15,1 40,7 60,2 48,3 16,5 9,4 2,6 1,6 5,6 0 100 100 Keterangan:

M = Minah (betina dewasa) J = Jenggot (jantan dewasa)

∑ = Jumlah

% = Persentase aktifitas harian Sumber: Data Primer, 2008.

Fokal minah menghabiskan waktu aktifitas hariannya untuk beristirahat (60,2%), bergerak pindah (16,5%), makan (15,1%), interaksi sosial (5,6%) dan bersarang (2,6%). Waktu aktifitas harian fokal Minah sangat berbeda dengan pernyataan Fox et al. (2004) dimana dijelaskan pada umumya orangutan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk makan (55%) dan istirahat (25%). Perbedaan tersebut mungkin dikarenakan rendahnya ketersediaan sumber pakan yang ada di hutan, sehingga fokal Minah lebih sering menjelajah mencari sumber pakan. Jika sumber pakan tidak dapat dijumpai, fokal Minah akan lebih banyak beristirahat untuk memulihkan tenaga sampai siap untuk menjelajah lagi atau beristirahat dan menunggu waktu pemberian makan (feeding time) oleh petugas perawat orangutan di lokasi tempat pemberian makan (feeding site).

Fokal Jenggot menghabiskan waktu aktifitas hariannya untuk beristirahat (48,3%), makan (40,7%), bergerak pindah (9,4%) dan bersarang (1,6%). Fokal Jenggot lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat beristirahat dan makan. Aktifitas makan fokal Jenggot yang jauh lebih tinggi dari fokal Minah dikarenakan pada bulan Agustus beberapa pohon pakan berbuah lebat, sehingga fokal Jenggot hanya menjelajah dalam waktu yang singkat dan pendek. Aktifitas istirahat fokal Jenggot yang lebih banyak dari aktifitas makan dikarenakan fokal sering mengikuti orangutan Suma yang juga lebih sering beristirahat dibandingkan mencari sumber makanan.

1. Makan (Feeding)

Aktifitas makan (feeding) fokal Minah adalah 15,1% dan fokal Jenggot adalah 40,7% dari seluruh aktifitas hariannya. Fokal Minah jauh lebih sedikit

menghabiskan waktu untuk makan dibandingkan fokal Jenggot. Faktor yang menyebabkan perbedaan waktu aktifitas makan adalah ketersediaan sumber makanan yang dibutuhkan fokal.

Fokal Minah lebih sedikit melakukan aktifitas makan daripada fokal Jenggot karena pada bulan Juli banyak pohon pakan yang belum berbuah matang. Sedikitnya sumber makanan yang tersedia di hutan menyebabkan fokal Minah lebih banyak menjelajah untuk mencari sumber makanan alternatif lainnya, sehingga jelajah harian fokal Minah juga lebih panjang. Bahkan, fokal Minah mampu menjelajah hingga 2 km (Tabel 2) untuk mendapatkan makanan dengan rata-rata jelajah hariannya 916,4 meter/hari. Penelitian yang dilakukan Magnolia (1999) menunjukkan orangutan betina dewasa liar di Suaq Balimbing mampu menjelajah sejauh 800,7 meter/hari dengan menghabiskan waktunya pada 38 pohon yang berbeda.

Fokal Jenggot jauh lebih banyak menghabiskan waktu untuk memenuhi kebutuhan makannya dibandingkan fokal Minah, seperti tampak pada Gambar 10. Fokal Jenggot cenderung lebih menyukai jenis makanan yang tersedia di hutan. Di lapangan dijumpai beberapa pohon pakan orangutan yang sedang berbuah lebat pada bulan Agustus, seperti ara martubung (Ficus aurentiaceae), meranti bunga (Shorea teysmanniana), darah-darah (Knema laurina), dan kandis gajah (Garcinia sp.). Melimpahnya sumber pohon pakan yang sedang berbuah menyebabkan fokal Jenggot hanya menjelajah dalam waktu yang singkat dan pendek. Dibandingkan fokal Minah, jarak jelajah fokal Jenggot paling jauh hanya 1,2 km dengan rata- rata jelajah hariannya 651,28 meter/hari (Tabel 2). Penelitian yang dilakukan Magnolia (1999) menunjukkan bahwa orangutan jantan dewasa di Suaq

Balimbing mampu menjejalah hingga 784,2 meter/hari dengan menghabiskan waktunya pada 26 jenis pohon yang berbeda.

0 50 100 150 200 250 300 350 400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A k ti v it a s M a k a n ( m en it ) Ha ri Penga ma ta n Minah Jenggot

Gambar 11. Pemanfaatan waktu aktifitas makan (feeding) fokal.

Jenis makanan yang paling banyak dimakan fokal Minah adalah buah- buahan (39,2%). Jenis buah-buahan yang sering dimakan fokal Minah bukan merupakan buah yang ada di hutan, tetapi buah yang berasal dari tempat pemberian makan atau dari pemandu wisata yang sedang treking seperti: pisang, rambutan, jeruk, manggis, nenas, dan timun. Selain memakan buah-buahan, fokal Minah juga memakan berbagai jenis makanan lainnya, yaitu: daun muda (26,5%), daun tua (11,7%), kulit kayu (8,3%), minum air (6,8%), rotan (2,8%), serangga (2,6%), dan jenis makanan lain seperti tanah (2,1%) (Lampiran 4).

Fokal Jenggot beberapa kali dijumpai menghabiskan waktu yang sangat lama melakukan aktifitas makan pada suatu pohon pakan yang sedang berbuah lebat dan matang, seperti pada pohon ara martubung (Ficus aurentiaceae) dan meranti bunga (Shorea teysmanniana). Aktifitas makan tersebut berlangsung sekitar 3-5 jam. Perbandingan jenis makanan yang dimakan fokal Jenggot, yaitu

buah (58,2%), daun muda (22,2%), daun tua (7,6%), rotan (4,2%), kulit kayu (4%), dan rayap (3,7%) (Lampiran 5).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangutan betina dewasa akan menjelajah lebih jauh dibandingkan orangutan jantan dewasa untuk menemukan sumber makanan yang dibutuhkan. Kegiatan makan orangutan fokal sangat tergantung ketersediaan sumber makanan yang ada di hutan. Dimana orangutan akan berusaha memilih makanan yang disukai yaitu buah yang berdaging dan memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi. Kebutuhan menjejalah untuk mencari makanan yang disukai akan mempengaruhi jarak jelajah harian dan daerah jelajah orangutan.

2. Istirahat (Resting)

Aktifitas istirahat (resting) fokal Minah mencapai 59,52% dan merupakan aktifitas yang paling sering dilakukan oleh fokal. Waktu aktifitas istirahat fokal Minah adalah 266,48 menit/hari. Fokal Minah lebih banyak beristirahat karena aktifitas bergerak pindah fokal Minah untuk mencari sumber makanan sangat tinggi. Rendahnya ketersediaan sumber makanan di hutan menyebabkan fokal Minah lebih sering bersitirahat setelah melakukan perjalanan yang jauh untuk memulihkan tenaga. Sumber makanan yang jarang dijumpai oleh fokal Minah menyebabkan fokal lebih sering beristirahat dan menunggu waktu pemberian makan (pukul 8:30 dan 15:00). Selain itu, fokal Minah juga sering menunggu kehadiran kelompok wisatawan treking yang sering membawa buah-buahan seperti pisang, rambutan dan jeruk. Perilaku tersebut dikarenakan sering dijumpai pemandu wisata yang memberikan buah-buahan kepada orangutan yang dijumpai

sebagai salah satu atraksi yang ditawarkan pemandu kepada wisatawan. Aktifitas beristirahat fokal Minah dilakukan pada cabang-cabang pohon, sarang lama dan baru, serta pada permukaan tanah.

Dibandingkan fokal Minah, aktifitas istirahat (rersting) fokal Jenggot mencapai 48,29% dan merupakan aktifitas yang paling banyak dilakukan fokal Jenggot dari seluruh aktifitas harian fokal. Waktu rata-rata aktifitas istirahat fokal Jenggot adalah 258,27 menit/hari. Banyaknya waktu yang dihabiskan fokal Jenggot untuk beristirahat dipengaruhi perilaku orangutan Suma yang sedang diikuti fokal Jenggot (selama 8 hari pengamatan). Namun, ketika fokal Jenggot tidak lagi mengikuti orangutan Suma, maka waktu istirahat fokal Jenggot lebih sedikit. Orangutan Suma cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat. Namun, Aktifitas beristirahat fokal Jenggot dilakukan pada cabang- cabang pohon, sarang baru dan sarang lama.

0 100 200 300 400 500 600 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A k ti v it a s Is ti ra h a t (m e n it ) Ha ri Penga ma ta n Mina h Jenggot

Gambar 12. Pemanfaatan waktu aktifitas istirahat (resting) fokal.

berkurang pada saat musim buah berlimpah. Tingginya aktifitas beristirahat pada saat musim buah jarang dilakukan untuk mengimbangi kegiatan bergerak pindah, karena kegiatan bergerak pindah merupakan kegiatan yang menghabiskan energi. Banyaknya waktu yang dilakukan untuk beristirahat akan mempengaruhi jelajah harian dan luas daerah jelajah orangutan.

Dokumen terkait