• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. Klasifikasi I. Classification

Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual, serta dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Pada tanggal laporan keuangan, Grup hanya mempunyai aset keuangan dalam kategori (i) aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group classifies its financial assets into the following categories: at fair value through profit or loss, loans and receivables, available-for-sale, and held to maturity. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired.

Management determines the classification of its financial assets upon initial recognition.

As at the reporting date, the Group only has financial assets classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss; and (ii) loans and receivables.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset keuangan (lanjutan) h. Financial assets (continued) Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) Before 1 January 2020 (continued) I. Klasifikasi (lanjutan) I. Classification (continued)

(i) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

(i) Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan.

Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek.

Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai.

Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short term.

Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months;

otherwise, they are classified as noncurrent.

Pada tanggal 31 Desember 2019, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang dimiliki oleh Grup disajikan pada akun piutang derivatif dan utang derivatif pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

As at 31 December 2019, the Group’s financial assets at fair value through profit or loss are presented as derivative receivables and derivative payables in the consolidated statements of financial position.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari

“kas dan setara kas”, “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya”,

“piutang usaha” dan “piutang non-usaha” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for those with maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as noncurrent assets. The Group’s loans and receivables comprise of “cash and cash equivalents”, “restricted cash and cash equivalents”, “trade receivables”

and “non-trade receivables” in the consolidated statements of financial position.

h. Aset keuangan (lanjutan) h. Financial assets (continued) Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) Before 1 January 2020 (continued) II. Pengakuan dan pengukuran II. Recognition and measurement

Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan - tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laba rugi.

Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date - the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss.

Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value and transaction costs are expensed in profit or loss.

Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar.

Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flow from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Financial assets at fair value through profit or loss are subsequently carried at fair value. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.

Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi” disajikan pada laba rugi dalam periode terjadinya.

Net differences arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in profit or loss in the period in which they arise.

III. Saling hapus antar instrumen keuangan III. Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling

hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak saling hapus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan Grup atau pihak lawan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or to realise the asset and settle the liability simultaneously. The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default in solvency or bankcrupty of the company or the counterparty.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset keuangan (lanjutan) h. Financial assets (continued) III. Saling hapus antar instrumen keuangan

(lanjutan)

III. Offsetting financial instruments (continued)

Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flow from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of

i. Penurunan nilai dari aset keuangan i. Impairment of financial assets Mulai tanggal 1 Januari 2020, pada setiap

periode pelaporan, Grup menilai apakah risiko kredit dari instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Ketika melakukan penilaian, Grup menggunakan perubahan atas risiko gagal bayar yang terjadi sepanjang prakiraan usia instrumen keuangan daripada perubahan atas jumlah KKE. Dalam melakukan penilaian, Grup membandingkan antara risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan pada saat periode pelaporan dengan risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan pada saat pengakuan awal dan mempertimbangkan kewajaran serta ketersediaan informasi yang tersedia pada saat tanggal pelaporan terkait dengan kejadian masa lalu, kondisi terkini dan prakiraan atas kondisi ekonomi di masa depan, yang mengindikasikan kenaikan risiko kredit sejak pengakuan awal.

From 1 January 2020, at each reporting date, the Group assesses whether the credit risk on a financial instrument has increased significantly since initial recognition. When making the assessment, the Group uses the change in the risk of a default occurring over the expected life of the financial instrument instead of the change in the amount of ECL. To make that assessment, the Group compares the risk of a default occurring on the financial instrument as at the reporting date with the risk of a default occurring on the financial instrument as at the date of initial recognition, and considers reasonable and supportable information that is available without undue cost or effort at the reporting date about past events, current conditions and forecasts of future economic conditions, and that is indicative of significant increases in credit risk since initial recognition.

Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan untuk mengukur KKE yang menggunakan cadangan KKE seumur hidup untuk seluruh saldo piutang usaha dan piutang lain-lain dan aset kontrak tanpa komponen pendanaan yang signifikan dan pendekatan umum untuk aset keuangan lainnya. Pendekatan umum termasuk penelahaan perubahan signifikan risiko kredit sejak terjadinya.

Penelaahan KKE termasuk asumsi mengenai risiko gagal bayar dan tingkat kerugian ekspektasian. Untuk piutang usaha, dalam pengkajian juga mempertimbangkan penggunaan peningkatan kredit, misalnya, letter of credit (“L/C”) dan garansi bank. Untuk mengukur KKE, piutang usaha telah dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit dan jatuh tempo yang serupa.

The Group applies the “simplified approach” to measure ECL which uses a lifetime expected loss allowance for all trade receivables, other receivables and contract assets without significant financing components and the “general approach” for all other financial assets. The general approach incorporates a review for any significant increase in counterparty credit risk since inception. The ECL reviews include assumptions about the risk of default and expected loss rates. For trade receivables, the assessment considers the use of credit enhancements, for example, letters of credit (“L/C”) and bank guarantees. To measure the ECL, trade receivables have been grouped based on similar credit risk characteristics and the days past due.

i. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) i. Impairment of financial assets (continued) Grup menilai KKE terhadap instrumen utang

yang diukur dengan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain berdasarkan basis forward-looking. Metode penurunan nilai dilakukan dengan mempertimbangkan apakah risiko kredit telah meningkat secara signifikan.

The Group assesses the ECL associated with its debt instruments carried as financial assets held at fair value through other comprehensive income on a forward-looking basis. The impairment methodology applied depends on whether there has been a significant increase in credit risk.

Sebelum 1 Januari 2020 Before 1 January 2020