• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp

Kas dan Setara Kas 168.707.958.679 -- -- 168.707.958.679

Piutang Usaha 68.794.566.719 114.153.507.973 10.286.077.597 193.234.152.289

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 662.399.000 -- -- 662.399.000

Aset Keuangan Lancar Lainnya 8.072.306.481 -- -- 8.072.306.481

Jumlah 246.237.230.879 114.153.507.973 10.286.077.597 370.676.816.449

2012 Jatuh Tempo

Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4).

(ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang

Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas (lihat Catatan 29).

Analisa Sensitivitas

Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp7.846.587.002 (2012: Rp9.342.181.384). Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp493.131.592 dan (2012: Rp28.145.502). Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum pajak.

Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya.

(iii) Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.

(iv) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:

Tidak Memiliki

Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 163.966.851.520 -- -- -- 163.966.851.520

Beban Akrual 66.910.610.412 -- -- -- 66.910.610.412

Utang Bank 16.719.341.429 42.210.302.599 750.637.633 -- 59.680.281.661

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 9.526.754.910 -- -- -- 9.526.754.910

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 387.074.492.750 387.074.492.750

Jumlah 257.123.558.271 42.210.302.599 750.637.633 387.074.492.750 687.158.991.253 Akan Jatuh Tempo dalam

2013

Tidak Memiliki

Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi

Utang Usaha - pihak ketiga 155.526.637.952 -- -- -- 155.526.637.952

Beban Akrual 33.509.451.861 -- -- -- 33.509.451.861

Utang Bank 16.071.687.315 44.868.601.987 9.884.512.480 -- 70.824.801.782

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 26.924.904.271 -- -- -- 26.924.904.271

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- 798.786.624.559 798.786.624.559

Jumlah 232.032.681.399 44.868.601.987 9.884.512.480 798.786.624.559 1.085.572.420.425 2012

Estimasi Nilai Wajar

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan:

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Kas dan Setara Kas 515.437.837.445 515.437.837.445 168.707.958.679 168.707.958.679

Piutang Usaha 270.802.239.670 270.802.239.670 187.066.776.874 187.066.776.874

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 515.189.971 515.189.971 662.399.000 662.399.000

Aset Keuangan Lancar LainnyaDeposito 3.143.279.756 3.143.279.756 8.072.306.481 8.072.306.481

Jumlah 789.898.546.842 789.898.546.842 364.509.441.034 364.509.441.034

2012 2013

Liabilitas Keuangan Diukur dengan Biaya

Perolehan Diamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 163.966.851.520 163.966.851.520 155.526.637.952 155.526.637.952

Beban Akrual 66.910.610.412 66.910.610.412 33.509.451.861 33.509.451.861

Utang Bank 59.680.281.661 59.680.281.661 70.824.801.782 70.824.801.782

Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 9.526.754.910 9.526.754.910 26.924.904.271 26.924.904.271 Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 387.074.492.750 387.074.492.750 798.786.624.559 798.786.624.559 Jumlah 687.158.991.253 687.158.991.253 1.085.572.420.425 1.085.572.420.425 Pada 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya.

31. Pengelolaan Modal

2013 2012

Rp Rp

Liabilitas Neto:

Jumlah Liabilitas 961.782.758.180 1.341.585.219.583

Dikurangi: Kas dan Setara Kas (515.437.837.445) (168.707.958.679)

Jumlah Liabilitas Neto 446.344.920.735 1.172.877.260.904

Jumlah Ekuitas 1.638.991.778.979 244.640.798.509

Dikurangi:

Tambahan Modal - Neto

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto 11.329.652.726 11.329.652.726

Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak 11.728.781.953 11.728.781.953

Kepentingan Nonpengendali (27.608.728.827) (11.461.117.212)

Jumlah (4.550.294.148) 11.597.317.467

Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan 1.634.441.484.831 256.238.115.976

Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan 0,3 4,6

Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern), memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

Penurunan rasio tersebut di atas disebabkan penurunan liabilitas neto dan penambahan modal Perusahaan sebesar Rp1.328.332.950.000 yang berasal dari penawaran saham perdana (lihat Catatan 1.b). Penurunan liabilitas neto tersebut disebabkan pelunasan utang pihak berelasi dan peningkatan kas dan setara kas.

32. Transaksi Non-kas

Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:

Penambahan aset tetap Grup periode 31 Desember 2013 dan 2012 dari reklasifikasi uang muka masing- masing sebesar Rp141.582.484.925 dan Rp12.808.909.716.

Biaya emisi saham yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.899.274.884 (lihat Catatan 16).

33. Ikatan dan Perjanjian Penting

a. Perjanjian Sewa

Pada bulan Pebruari 2005, DHI, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dengan total nilai sewa Rp12.000.000.000.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan masing-masing sebesar Rp1.039.562.172.

Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal 8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 tahun. Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura.

Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18). Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa atas transaksi jual dan sewa balik properti masing-masing sebesar Rp26.646.286.592 dan Rp22.333.390.630.

Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.

Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa.

Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan sebesar nihil.

b. Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK, entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang.

Untuk periode 1 Mei 2013 hingga 31 Desember 2013, beban sewa yang dicatatkan sebesar Rp10.888.996.419.

c. Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)

Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang meliputi:

Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz;

Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar;

Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.

d. Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU)

Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi: Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Palembang, Siloam Hospitals Medan dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master;

Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Lampung dan Siloam Hospitals Kupang; Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang;

Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master, Siloam Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan

Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Purwakarta, Siloam Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.

34. Segmen Operasi

Siloam Hospital Siloam Hospital Siloam Hospital MRCCC Siloam Hospitals Siloam Hospitals Lain-lain Eliminasi Konsolidasian Lippo Vilage Kebun Jeruk Surabaya Cikarang Balikpapan

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Pendapatan Eksternal Rawat Inap 395.681.495 246.328.019 164.779.467 189.395.140 71.847.127 73.459.884 399.441.873 -- 1.540.933.005 Rawat Jalan 273.202.557 185.709.456 87.195.123 129.400.617 70.958.421 55.714.738 160.486.075 -- 962.666.988 668.884.052 432.037.475 251.974.591 318.795.757 142.805.548 129.174.622 559.927.948 -- 2.503.599.993 Laba Bruto Rawat Inap 140.413.177 69.474.463 34.383.712 39.997.810 16.637.245 24.744.455 70.736.668 -- 396.387.530 Rawat Jalan 82.576.038 42.234.805 41.027.283 31.791.099 20.795.461 12.122.452 31.763.274 -- 262.310.411 222.989.216 111.709.267 75.410.995 71.788.909 37.432.705 36.866.908 102.499.941 -- 658.697.941

Beban Usaha dan Lain-lain (81.573.445) (57.649.304) (34.142.267) (101.236.138) (27.653.506) (31.450.705) (246.307.778) -- (580.013.144)

Beban Keuangan - Neto (3.148.433) (3.313.704) (650.442) (1.394.140) 1.470.313 (4.327.400) 4.440.157 -- (6.923.649)

Beban Pajak -- -- -- -- 209.306 511.363 (22.289.330) -- (21.568.661)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 138.267.337 50.746.259 40.618.285 (30.841.369) 11.458.818 1.600.166 (161.657.010) -- 50.192.487 Aset Segmen 445.586.168 223.986.260 154.695.211 262.701.850 170.919.068 183.152.323 1.159.733.658 -- 2.600.774.537

Liabilitas Segmen 84.280.626 59.295.907 45.527.970 352.247.107 160.404.751 184.360.082 75.666.315 -- 961.782.758

Pengeluaran Barang Modal 16.956.254 16.299.455 2.299.779 5.739.132 9.850.368 22.965.787 311.443.967 -- 385.554.742

Penyusutan 20.694.313 14.681.464 9.504.873 41.655.927 6.013.894 12.200.206 97.738.013 -- 202.488.689

Beban Non-kas Selain Penyusutan 3.778.307 2.552.757 304.125 13.544.223 166.742 1.737.414 12.921.042 -- 35.004.609

Siloam Hospital Siloam Hospital Siloam Hospital MRCCC Lain-lain Eliminasi Konsolidasian Lippo Vilage Kebun Jeruk Surabaya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Pendapatan Eksternal Rawat Inap 351.265.081 211.283.839 143.523.300 130.657.935 240.216.190 -- 1.076.946.344 Rawat Jalan 237.660.104 170.112.563 76.630.969 80.061.429 146.671.113 -- 711.136.178 588.925.185 381.396.402 220.154.269 210.719.364 386.887.303 -- 1.788.082.522 Laba Bruto Rawat Inap 109.793.761 43.090.561 26.012.773 16.113.664 48.624.016 -- 243.634.776 Rawat Jalan 57.698.237 45.623.815 35.660.108 19.259.602 42.937.979 -- 201.179.740 167.491.998 88.714.376 61.672.881 35.373.266 91.561.995 -- 444.814.516

Beban Usaha dan Lain-lain (63.618.449) (38.422.795) (31.930.575) (71.876.667) (147.497.893) -- (353.346.379)

Beban Keuangan - Neto (2.948.984) (3.244.757) (569.997) (758.024) (6.924.794) -- (14.446.556)

Beban Pajak -- -- -- -- (25.061.979) -- (25.061.979)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 100.924.565 47.046.825 29.172.309 (37.261.425) (87.922.671) -- 51.959.603

Aset Segmen 309.918.534 167.127.664 100.465.449 290.895.007 717.819.363 -- 1.586.226.018

Liabilitas Segmen 86.880.329 53.183.571 31.916.494 349.598.896 820.005.930 -- 1.341.585.220

Pengeluaran Barang Modal 32.594.545 25.582.413 24.734.220 25.504.056 285.693.230 -- 394.108.464

Penyusutan 18.063.328 12.329.794 7.765.748 40.190.511 41.958.202 -- 120.307.583

Beban Non-kas selain Penyusutan 5.235.156 2.640.534 2.663.675 3.886.534 7.269.796 -- 21.695.694

2012 (Dalam Ribuan Rupiah)

35. Kasus Hukum

Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat. Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010.

Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan Rp500.000.

Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas gugatan ini.

Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011.

Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses.

Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang diderita oleh istri penggugat.

Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal 23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal 18 Desember 2013.

36. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

Pada tanggal 4 Pebruari 2014, berdasarkan surat No. 0258/JAM/2014, GFA, entitas anak melakukan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang akan jatuh tempo pada 5 Mei 2014.

37. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013

Beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:

- ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan”

- ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”

Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut:

- PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”

- PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”

- PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama”

- PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar”

Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.

38. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 7 Maret 2014.un

Disetujui oleh:

____________ ______________________

Director Accounting Manager

Dokumen terkait