• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Tulis keterangan pada setiap bagian

2. Bahan diskusi

a. Sebutkan ciri-ciri virus ?

o Berukuran ultra mikroskopis atau berukuran sangat kecil sekitar 20-300 milimikron

o Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)

o Parasit sejati/parasit obligat atau hanya hidup dan berbiak pada makhluk hidup

o Berbentuk bulat, batang, huruf T, Kumparan. o Dapat dikristalkan

o Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

b. Jelaskan sejarah virus secara singkat!

- Adolf Mayer (1883) yang mempelajari penyakit mosaik tembakau, menemukan fakta bahwa penyakit mosaik tembakau menular kepada tanaman lain yang sehat, tetapi mikroorganisme penyebabnya tidak dapat ditumbuhan pada ―medium agar‖ yang biasa digunakan untuk menumbuhkan bakteri.

Keterangan : 1. Kapsid

2. DNA atau RNA 3. Leher

4. Selubung ekor 5. Serabut ekor 6. Jarum penusuk

- Dimitri Ivanowsky (1892) menemukan baha cairan dari daun tembakau yang trserang penyakit mosaik tembaau, setelah disaring dengan ―saringan bakteri‖ ternyata masih dapat menularkan penyakit mosaik tembakau

- Martinus W. Beijerinck (1898) menemukan baha penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh sesuatu yang hidup, karena penyemprotan dengan ekstrak cairan daun tembakau yang sakit ternyata mengakibatkan penularan. Apabila tanaman yang sakit digunakan untuk menularkan lagi sampai beberapa kali penularan, tetap menghasilkan penyakit dengan gejala sakit yang sama. Materi penyebab penyakit mosaik tersebut dinamakan Contagium Vivum Fluidum yang kemudian terkenal sebagai virus.

- Wendel Stanley (1935) berhasil mengisolasi dan memurnikan virus penyebab penyakit mosaik tembaku menjadi ―Kristal‖, yang ternyata masih juga dapat menularkan penyakit.

c. Jelaskan bagian dari struktur virus di atas!  Kepala

Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.  Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.

 Isi tubuh

Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.Bagian isi disebut sebagai virion

 Ekor

Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya.Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau

serabut.Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

d. Jelaskan dan Sebutkan klasifikasi virus?

Pengelompokan viru biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu. Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap kategori. Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut :

o Jenis asam nukleat

o Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya membran

o Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika o Kandungan enzim tertentu yang dimiliki o Sifat imunologiks

o Jenis sel inang

o Cara penularan secara ilmiah o Simtomatologi

a) Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya

Virus DNA

Contoh : Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.

Virus RNA

Contoh : Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.

b) Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya

 Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda.

 Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer.

Contoh : virus influenza dan TMV.

 Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.

c) Klasifikasi Virus Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid

Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau glikoprotein. Contoh : Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.

Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh : Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.

d) Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya

 Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV  Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies  Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV  Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T

e) Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya

Virus bakteri (bakteriofage), Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar

terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh : Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

3. Perhatikan gambar di bawah ini

a. Jelaskan tahapan dari replikasi virus di atas!

i.Daur Litik

o Fase Absorbsi

Virus bakteriofage dalam fase ini mulai meletakkan diri dengan organisme inang pada bagian permukaan sel bakteri. Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri.

Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

o Fase Injeksi/Penetrasi

Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

o Fase Sintesis

DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus

o Fase Perakitan

Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus. Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya.

o Fase Lisis

Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus-virus baru akan siap untuk menginfeksi sel inang baru.

ii. Daur Lisogenik

o Fase Absorbsi

Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

o Fase Penetrasi

Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri pada siklus lisogenik, tahapan selanjutnya penggabungan kedua macam asam nukleat (milik virus dan milik sel inang)

o Fase Penggabungan

Fase penggabungan dapat di alami oleh virus ketika memasuki siklus lisogenik, asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam organisme inang, asam nukleat tersebut bergabungan dengan DNA kromosom organisme inang. Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel.

o Fase Pembelahan

Fase ini, virus akan memanfaatkan proses pembelahan sel inang untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah terintegrasi dengan kromosom sel inang. Pada kondisi tertentu, yaitu apabila sel inang kehilangan virulensi terhadap partikel virus atau mengalami tekanan lingkungan, seperti radiasi atau suhu tinggi, profag dapat memisahkan diri dari kromosom ianng dan segera memasuki fase sintesis, perakitan, dan lisis sepertinpada siklus litik.

b. Sebutkan perbedaan dari siklus litik dan siklus lisogenik

No Pembeda Litik Lisogenik

1. Definisi Siklus replikasi virus yang menyebabkan hancurnya sel inang yang terinfeksi pada akhir siklus

Siklus replikasi virus yang tidak menyebabkan hancurnya sel inang akhir virus

2. Lama siklus Relatif singkat (10-60 menit)

Relatif lama (bisa sampai bertahun-tahun)

3. Kondisi awal Nonvirulen Virulen

4. Jumlah tahapan Lima fase (Absorbsi, Penetrasi, Sintesis, Perakitan, Lisis)

Empat fase (Absorbsi, Penetrasi, Penggabungan, Pembelahan)

5. Aktifitas

partikel virus di dalam sel inang

Menonaktifkan kromosom sel inang dan mengambil alih kerja sel inang, asam nukleat virus tidak

bergabung dengan

kromosom sel inang

Tidak mengambil alih kerja sel inang, asam nukleat virus bergabung dengan kromosom sel inang

6. Kondisi akhir Mengalami lisis atau mati Sel inang tetap dapat melakukan aktifitas seluler dan bereplikasi 7. Kelanjutan

siklus

Terhenti karena sel inang mati, siklus litika akan kembali terjadi pada sel inang baru

Pada kondisi tertentu,

profage dapat

memisahkan diri kromosom inang dan memasukki siklus litik

Lampiran 8

Dokumen terkait