• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak

Dalam dokumen TAFSIR TARBAWI (Halaman 45-58)

Rangkuman :

1. Al Qur'an disusun menurut dikte Jibril as

2. Al Fatihah diletakkan di awal susunan, karena sebagai Preambule, Pembukaan, Pendahuluan sesuai fungsi Ummul Qur'an

3. Susunan Al Qur'an mengandung keilmuan yang tinggi, tidak berdasarkan logika karya tulis yang urut.

4. Baca Al Qur'an mulai dari Surat manapun tidak dilarang. Dahului dengan membaca Al Fatihah.

Orang-orang Kristen sering bertanya kepada umat Islam dalam berbagai kesempatan,baik orang per orang, dalam diskusi terbuka, di Internet maupun dalam buku-buku yang menghujat Islam. Dalam diskusi kami di Arimatea Pusat di Bambu Apus dengan orang-orangsekolah Theologi Kristen, mereka bertanya mengapa al-Qur'an susunannya tidak beraturan, atau dalam bentuk pertanyaan lain yang lebih halus :

Kami ingin mengetahui, berdasarkan apakah al-Qur'an disusun? karena kalau kami amati, surat pertama dalam al-Qur'an adalah surat al-fatihah yang termasuk surat pendek, kemudian disusul surat al-Baqarah yang cukup panjang, tetapi surat terakhir justru surat yang masuk dalam katagori surat yang sangat pendek. Jadi menurut pendapat kami al-Qur'an tidaklah disusun berdasarkan panjang pendeknya surat, dan menurut pengamatan kami, al-Qur'an tidak pula disusun berdasarkan urutan turunnya surat, karena surat al-Fatihah bukanlah surat yang pertama kali turun tetapi ditempatkan pada urutan pertama, dan surat yang pertama kali turun justru ditempatkan pada akhir-akhir al-Qur'an. Mohon dijelaskan atas dasar apakah penyusunan al-Qur'an itu ?

Pertanyaan seperti itu memang sangat wajar dilontarkan oleh orang-orangKristen, karena memang kitab mereka disusun berurutan sama persisdengan kitab sejarah yang disusun berdasarkan urutan waktu.

Kalau kita tengok kitab orang Kristen, pasal pertama adalah tentangsilsilah Yesus, kemudian disusul tentang kelahiran Yesus, kemudianpembaptisan Yesus, dakwah Yesus, pengejaran Yesus dan akhirnya tentangterangkatnya Yesus ke langit, hampir sama dengan kitab

otobiographiorang- orang terkenal yang disusun sejak lahirnya hingga masa tuanya(matinya) . Tetapi tidak sama dengan al-Qur'an, karena al-Qur'an bukanlah kitabsejarah, al-Qur'an adalah kitab petunjuk hidup, al-Qur'an adalah kitabyang berisi hukum-hukum, pelajaran-pelajaran dan lain sebagainya.

Marilah kita kaji rahasia dibalik susunan ayat-ayat al-Qur'an yang menurut orang-orang Orientalis dan Kristen tidak beraturan.

SUSUNANNYA DARI ALLAH SWT

Bahwa susunan ayat-ayat dan surat-surat dalam al-Qur'an seperti yangsekarang ini ada adalah susunan yang dibuat oleh nabi Muhammad saw yangmendapat mandat dan pengawasan dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.Bukan atas kesepakatan para sahabat atau umat Islam. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. QS.75:17

Bila Malaikat jibril membacakan wahyu dari Allah SWT maka nabi Muhammaddiperintah

mendengarkannya dan bila Malaikat Jibril telah selesaimembacakanny a maka nabi Muhammad saw diperintah untuk mengikuti bacaansesuai yang dibacakan malaikat Jibril .

Malaikat Jibril setiap tahun pada bulan Ramadhan datang menemui nabi untuk menjaga bacaan dan susunan al-Qur'an :

Fatimah berkata :"Nabi Muhammad memberitahukan kepadaku secara rahasia, Malaikat Jibril hadir membacakan al-Qur'an padaku dan saya membacakannya sekali setahun, hanya tahun ini ia membacakan seluruh isi kandungan al-Qur'an selama dua kali. Saya tidak berpikir lain kecuali,

rasanya, masa kematian sudah semakin dekat. HR. Bukhari bab Fada'il al-Qur'an Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa nabi Muhammad saw berjumpa dengan

malaikat Jibril setiap malam selama bulan Ramadhan hingga akhir bulan, masing-masing membaca al-Qur'an silih berganti. HR. Bukhari bab shaum

Hadith - hadith diatas dan beberapa hadith yang lainnya memberikangambaran bahwa sistem bacaan antara nabi Muhammad saw dengan malaikat Jibril adalah menggunakan sistem Mu'arada yaitu malaikat Jibril membaca satu kali dan nabi Muhammad saw mendengarkannya begitu pula sebaliknya.

Dengan sistem tersebut yang secara periodik dilakukan setiap bulan Ramadhan, memberikan jaminan bahwa susunan al-Qur'an yang sampai kepadaumat Islam di seluruh dunia hingga saat ini adalah susunan yang sesuaidengan susunan yang Allah SWT kehendaki.

SUSUNANNYA UNIK, ITULAH KETERATURANNYA.

Kata orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, al-Qur'an susunannya tidak beraturan, tidak berdasarkan urutan waktu turunnya,tidak berdasarkan panjang pendeknya surat, tidak berdasarkan tempatturunnya dan tidak pula berdasarkan pokok bahasan. Semua anggapan itubenar adanya, memang tidak atas dasar itu semua, susunan al-Qur?an atasdasar apa yang tahu hanya yang membuat al-Qur'an yaitu Allah SWT.

Namun, susunan yang dikatakan tidak beraturan tersebut, bagi yangmengkaji al-Qur'an justru akan menjumpai kemudahan-kemudahan menjadikanal- Qur'an sebagai tuntunan hidup, coba saja simak dengan hati yangjujur, ustadz-ustadz yang berdakwa jarang sekali yang membawaal-Qur'an, mereka dengan mudahnya menunjukkan ayat-ayat yang sesuaidengan pokok bahasan. Bila ada orang yang bertanya tentang sebuahmasalah, seorang ustadz de-ngan mudahnya menunjukkan dalilnya darial-Qur'an, inilah rahasia susunan al-Qur'an yang dibilang olehorang-orang mereka tidak beraturan.

Satu lagi mukjizat dari al-Qur'an yang dibilang tidak beraturantersebut, berjuta-juta manusia dengan mudahnya menghafal al-Qur'an,baik tua, muda, laki-laki, perempuan, anak-anak, orang Arab ataupunorang Indonesia, bahkan orang China sekalipun yang mempunyai strukturbahasa sangat berbeda dengan bahasa Arab, bukankah ini mukjizatal-Qur'an yang menurut penilaian manusia tidak beraturan, bukankah yangtidak beraturan akan sulit dihafal ?, tetapi al-Qur'an mudah sekalidihafal, itu artinya al-Qur'an sangat beraturan susunannya, hanyamanusialah yang tidak mempunyai ilmu mengetahui keteraturan al-Qur'an.

Tetapi pertanyaan bisa kita kembalikan kepada orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, mengapa tidak seorangpun dari mereka yanghafal kitab mereka yang mereka aku-aku disusun secara beraturan ?

Tentu setiap orang bila tanya mana yang lebih mudah dihafalkan, apakah kalimat yang disusun secara beraturan atau kalimat yang disusun acak tidak beraturan, tentu setiap orang akan menjawab tentu akan mudahmeng-hafal kalimat yang disusun beraturan, kalau memang jawabannya demikian berarti al-Qur'an telah disusun dengan beraturan, terbuktial-Qur'an telah dihafal oleh jutaan manusia dari dulu hingga sekarang,dari Arab sampai ke China. Tetapi kita tidak mendapati seorangpun yanghafal Bible dari dulu hingga sekarang dari Israel hingga Indonesia.

Satu lagi bukti, bahwa keunikan al-Qur'an adalah sebuah mukjizat,apakah ada orang yang berhasil memalsukan al-Qur'an, padahal kalaual-Qur'an susunannya dibilang tidak beraturan, tentunya orang akanlebih mudah menyisipkan satu kata ke dalam al-Qur'an, tetapi

ternyatasemua tidak ada yang berhasil, baik orang-orang Orientalis maupunorang- orang Indonesia seperti yang pernah terjadi di Padang dan diJogja.

Bila kita cermati bumi yang kita tempati ini, di mana-mana ada gunung,laut, daratan, hutan, danau, emas, batu-bara, mangga, apel, jeruk,durian dan lain sebagainya.

Kalau hukum keteraturan seperti yang diinginkan oleh orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, maka susunan gunung, daratan,lautan, danau, buah-buahan, hewan yang ada di bumi dapat dikatakansemrawut tidak terkelompokkan.

Padahal susunan bumi yang seperti itulah yang menjadikan kehidupan dibumi ini harmonis dan seimbang baik secara geografis maupun secaraekosistem.

Bisa anda bayangkan andaikata bumi ini diciptakan dengan susunanmenurut otaknya orang-orang Orientalis di mana gunung-gunungditemp atkan di satu tempat, lautan mengumpul di tempat yang lainnya,daratan ditempat yang lain lagi, maka bumi ini akan berhenti berputarkarena kehilangan keseimbangannya. Bukankah ketidakteraturan susunangunung- gunung, lautan, daratan, lembah itulah yang justru menjadikanbumi berputar?.

Bukankah adanya buah-buahan, hewan, ikan dan lain sebagainya diseluruhbelahan bumi ini menjadikan kehidupan dunia ini seimbang dan harmonis,bisa anda bayangkan andaikan di Indonesia ini tumbuh buah durian saja,di Thailan tumbuh beras saja, di Australia tumbuh gandum saja, diAmerika yang ada batu bara saja tidak ada hewan, buah-buahan dan air,maka tidak ada lagi keseimbangan dalam kehidupan di bumi ini.

Seperti yang pernah terjadi pada kaumnya nabi Musa as, di mana mereka tidak bisa tahan dengan satu makanan saja :

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:"Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merah-nya"?? . QS. 2:61

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya

malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengi-saran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)

tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. QS. 2:164 Begitulah Allah SWT menciptakan bumi yang harmonis yang tumbuhbuah-buahan dan menyebarkan bermacam-macam hewan di seluruh belahanbumi ini sehingga tercipta keharmonisan dan keseimbangan.

Seperti itu juga Qur'an disusun, ada kisah nabi Adam pada surat AliImran, Al-Mai-dah, al-A'raaf dan seterusnya, begitu juga tentangayat- ayat aklaq, akidah, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya menyebardi beberapa surat. Hanya Allah SWT yang mengetahui secara persi letakketeraturan dan keharmonisan al-Qur'an.

Pada halaman empat terdapat dua contoh penempatan ayat yang sepintasnampak tidak teratur tetapi setelah dikaji justru penempatan tersebutsangat mengagumkan.

CONTOH-CONTOH RAHASIA PENEMPATAN AYAT-AYAT AL-QUR'AN Mari kita ambil satu contoh ayat dan penempatannya :

Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, QS.2:2 Allah SWT menegaskan pada awal-awal al-Qur'an dengan menyebut bahwaAl-Qur'an adalah kitab yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya,padahal Allah SWT bisa saja menyebutkan al-Qur'an sebagai kitab yangAgung, Mulya dan lain sebagainya pada awal-awal al-Qur'an.

Hal ini sebagai jaminan dari Allah dan jaminan harus diletakkan pertamakali agar orang-orang yang ingin mempelajari kandungan al-Qur'an lebihjauh mempunyai keyakinan bahwa al-Qur'an adalah kitab yang isinya tidakada keragu-raguan sedikitpun, jaminan ini diperlukan karena al-Qur'an adalah kitab petunjuk yang tentunya tidak boleh ada keraguan sedikit pun dalam petunjuk tersebut.

Mari kita ambil lagi susunan ayat yang oleh orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen dibilang tidak beraturan :

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas,kecuali yang sem-pat kamu menyembelihnya, dan (diharam-kan bagimu)

yangdisembelih untuk berhala. Dan (di-haramkan juga) mengundi nasib dengananak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah ke-fasikan.

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlahkepada- Ku.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telahKucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadiagamamu.

Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 5:3

Wahyu-wahyu tersebut tersusun dalam satu ayat, namun wahyu-wahyu tersebut tidak turun dalam waktu yang bersamaan, paragraf ketiga adalahwahyu yang turun terakhir, sementara paragrap pertama, kedua dan keempat turun jauh sebelumnya.

Menurut orang-orang Orintalis dan orang-orang Kristen susunan tersebutamburadul, lihat saja dari paragraf pertama yang bicara soal halal haram langsung loncat ke masalah tidak boleh takut kepada orang-orang kafir pada paragraf kedua, lalu disusul tentang kesempurnaan agama dannikmat lalu loncat ke masalah makanan.

Sepintas sepertinya benar tuduhan mereka tentang ketidak-teraturan susunan al-Qur'an, tetapi justru susunan tersebut sangat teratur dan harmonis, lihat keteraturan ayat tersebut berikut ini : Bahwa nabi Muhammad saw diutus untuk memperbaiki aklaq manusia dimana mereka saat itu salah satunya adalah terbiasa memakan bangkai,mencekik hewan untuk dimakan supaya nikmat karena ada darahnya,mengundi nasib, seperti paragrap pertama.

Terhadap misi Rasulullah tersebut orang-orang kafir berusaha menghalang- halangi, lalu Allah memberikan kemenangan atas Rasulullah sehingga orang-orang kafir berputus asa untuk menghalangi misiRasulullah tersebut, seperti paragraf kedua.

Atas kemenangan tersebut Allah SWT menurunkan wahyu -wahyu yang terakhir kali turun- bahwa telah sempurna agama dan nikmat yang Allah berikan seperti yang termuat dalam paragraf ketiga,

Kemudian dalam paragraf ke empat di terangkan bila karena syariat AllahSWT (hukum halal-Haram) orang menjadi kelaparan dan memakan yang haramkarena terpaksa maka Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Bukankah susunan seperti itu adalah susunan seperti gunung-gunung, daratan, lautan, hutan yang menyebar di seluruh permukaan bumi, yangterkesan tidak teratur tetapi sejatinya harmonis dan seimbang.

Bukankah susunan ayat tersebut terkesan tidak teratur tetapi sejatinya sangat sempurna dan mengagumkan susunannya sebagai petunjuk hidup ?,seperti itu juga ayat-ayat lainnya di susun pada tempat dan urutan yangsangat tepat.

Semoga tulisan ini dapat menambah keimanan kita akan kemurnian Al-Qur'an. Amin. dari : al-islahonline.com

Sejarah Huruf Hijaiyyah

Salah satu pembahasan yang terpenting dalam kajian Metode Struktur dan Format Al

Quran adalah struktur abjad (huruf hijaiyyah).

Struktur huruf menurut prespektif kajian ini merupakan representasi dari organ atau titik-titik (sub struktur) dalam tubuh manusia secara fisik namun lebih lengkap dan detil dibandingkan dengan struktur 'ain. Karena struktur 'ain hanya representasi dari organ-organ vital manusia.

Pada awalnya, pemaknaan masing-masing huruf menjadi sebuah representasi dari organ tertentu, memang menggunakan pendekatan mistis, tetapi kemudian dikembangkan dan diterapkan sehingga bersifat empiris.

Riwayat Sejarah

1. Dari Abdurrahman bin Usman, dari Qasim bin Asbagh, dari Ahmad bin Zuhair, dari al Fadl bin Dakkin, dari Wail dari Jabir dari Amir dari Samurah bin Jundab, ia berkata:

"Saya telah melakukan pengkajian terhadap asal muasal tulisan Arab. Saya temukan tulisan Arab telah ada dan digunakan suku Al Anbar sebelum suku Hiyarah mempergunakanya”.

2. Dari Ibnu Affan dari Qasim dari Ahmad dari az Zubair bin Bakkar, dari Ibrahim bin al Mundzir, dari Abdul Aziz bin lmran, dari Ibrahim bin Ismail bin Abi Hubaib dari Dawud bin Husain dari lkrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Orang yang pertama kali

mengucapkan bahasa Arab dan membuat tulisan lafalnya adalah Ismail bin Ibrahim."

3. Dari Ahmad bin Ibrahim bin Faras Al Makky, dan Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammad, dari kakeknya, dari Sufyan bin 'Uyainah dari Mujalid, dari as Sya'by, ia berkata: "Kami ditanya orang-orang muhajirin: "dari mana kalian belajar menulis?

Kami menjawab: "dari penduduk suku Hiyarah. Kemudian orang-orang Muhajirin mengklarifikasi berita itu kepada penduduk Hiyarah. Mereka bertanya: "Dari mana kalian belajar menulis? Penduduk suku Hiyarah menjawab: "Kama belajar dari: suku Anbar".

Abu 'Amr mengatakan: "Dalam kitab Muhammad bin Sahnun terdapat riwayat sebagai berikut: Dari Abul Hajjaj yang mempunyai nama asli Sakan bin Tsabit berkata: dad. Abdullah bin Farukh dari Abdur Rahman bin Ziyad bin An'am al Mu'afiry dari ayahnya Ziyad bin An'am ia berkata: "saya berkata kepada Abdullah bin Abbas: "Wahai suku

Quraisy, apakah kalian pada zaman jahiliyyah menulis dengan tulisan Arab seperti ini, kalian menggabungkan huruf tertentu dan memisah huruf tertentu, ada alif, lam, mim, syakl, qath' dan lain-lain sebelum Allah mengutus Nab' SAW?"

Lalu aku berkata: ‘Siapa yang mengajari kalian menulis?”. Ia menjawab: “Harb bin `Umayyah”.

Aku bertanya lagi: "Lalu siapa yang mengajari Harb bin Umayyah?”. Ia menjawab: “Abdullah bin Jud'an”.

Aku bertanya lagi: “Siapa yang mengajari Abdullah bin Jud'an?”. Ia menjawab: "Penduduk Al Anbar".

Aku bertanya lagi: “Siapa yang mengajari penduduk Al Anbar?”.

Ia menjawab: “Seseorang yang datang dari tanah Yaman, dari suku Kindah”. Aku bertanya lagi: “Lalu siapakah yang mengajarkan seseorang tersebut?”.

Ia menjawab: "Al Juljan bin Al Muhim, ia adalah sekretaris nabi Hud as untuk

menuliskan Wahyu dari Allah SWT."

Dari Ibnu Affan, dari Qasim, dari Ahmad bin Abi Khaitsamah ia berkata: "Huruf

Hijaiyyah berjumlah 29 huruf, semua lafal dan tulisan Arab tidak bisa lepas dari huruf tersebut."

Dari Ibrahim bin Al Khattab al Lama'iy, dari Ahmad bin Khalid, dari Salamah bin Al Fadl, dari Abdullah bin Najiyah dari Ahmad bin Musa bin Ismail al Anbary dari Muhammad bin Hatim Al Muaddib dari Ahmad bin Ghassan dari Hamid bin Al Madainy dari Abdullah bin Said, ia berkata: “Telah sampai kepada kita sebuah riwayat bahwa

ketika huruf-huruf Mu'jam yang berjumlah 29 menghadap Yang Maha Pengasih, huruf Alif merendahkan diri dihadapan-Nya. Allah terkesan dengan sikap rendah hatinya, lalu Dia menjadikan alif sebagai awalan dari nama-Nya (Allah)”.

Abu Amr berkata: “Sebagian ahli bahasa mengatakan alasan alif menempati urutan

pertama karena alif merupakan representasi dari hamzah yang menjadi awal kalimat, alif layyinah, dan hampir semua hamzah.”

Kemudian alif hanya menjadi awal kalimat tatkala huruf yang lain yaitu wawu dan yaa ikut merepresentasikan dirinya yang pada keadaan yang lain berbentuk hamzah di tengah dan di akhir.

Abu Amr berkata “Alasan kenapa setelah huruf alif adalah huruf baa, taa, tsaa adalah

karena huruf tersebut adalah huruf yang paling banyak menyerupai huruf yang lain, di mana jika huruf yaa dan nuun terletak pada awal kalimat atau di tengah kalimat maka akan menyerupainya sehingga kalau di jumlah ada 5 huruf yang berkarakter sama. Oleh karena itu untuk mengantisipasi dan mencari jalan keluamya adalah dengan mendahulukan urutannya. Kemudian urutan setelah baa, taa, tsaa adalah jiim, haa, khaa."

Tertib urutan huruf yang serupa (mutasyabihat) dan Mazdujat (dal, dzal, ra' dan lain-tain) adalah sesuai dengan sedikit atau banyaknya frekwensi dipergunakan dalam percakapan. Jadi semakin depan urutannya, semakin banyak digunakan dalam percakapan. Kecuali untuk huruf nun dan yaa sekalipun kedua huruf tersebut diakhirkan namun ia mempunyai derajat yang sama dengan huruf yang menempati urutan di depan karena huruf yang menyerupai karaktemya telah di tempatkan di depan (ba, ta, tsa).

Selanjutnya Abu Amr mengatakan diantara huruf ada juga yang tidak bisa disambung dengan huruf yang lain setelahnya. Jumlahnya ada 6 yaitu : alif, dal, dzal, ra, za, dan

wawu.

Alasan kenapa huruf tersebut tidak bisa disambung dengan huruf yang lain juga sama dengan di atas yaitu untuk menghindari keserupaan antar huruf. Andaikata alif bisa disambung dengan huruf lain setelahnya, akan serupa dengan huruf lam, dan wawu akan sama dengan huruf fa dan qaf, dan dal, dzal, ra, za akan sama dengan yaa dan ta.

Alasan lain yang dikemukakan Abu Amr tentang rahasia di batik urutan huruf hijaiyyah adalah: Alif menempati urutan pertama karena dua alasan yaitu berdasarkan Khabar (tentang sikap rendah diri Alif di hadapan Allah) dan Nadzar (pemyataan ahli bahasa yang telah dijelaskan di atas).

Selain itu karena Alif menjadi awal dari ayat surat Al Fatihah yang merupakan induk Al Quran dan karena seringnya digunakan dalam tulisan dan percakapan.

Bisa disimpulkan huruf alif adalah huruf yang hampir seluruh kata tidak bisa dan tidak mungkin terlepas darinya dan paling banyak diulang dan digunakan dalam percakapan.

Kemudian huruf setelah alif adalah huruf baa, taa, tsaa. Oleh karena ketiga huruf tersebut yang terbanyak mempunyal karakter yang sama maka tradisi pun mengikutinya untuk menulisnya setelah alif.

Alasan kenapa huruf ba terletak setelah huruf alif adalah karena huruf ba menjadi awal dari Basmalah setelah sebelumnya huruf alif menjadi awal Ta'awwudz. Selain itu, ba menempati urutan kedua setelah alif dalam rumusan huruf Arab (hija) kuno yaitu lafal

AB' JADIN.

Alasan lain yaitu karena ba bertitik satu, ta bertitik dua, dan tsa bertitik tiga. Jadi sesuai dengan urutan angka. Oleh karena itu ba menempati urutan pertama, ta kedua dan tsa ketiga.

Ada juga yang mengatakan alasannya adalah karena sedikit atau banyaknya frekwensi

Dalam dokumen TAFSIR TARBAWI (Halaman 45-58)

Dokumen terkait