• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan alasan Jepang untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia!

2. Sebutkan hasil sidang BPUPKI yang pertama !

3. Jelaskan perlunya perumusan dasar negara bagi bangsa Indonesia! 4. Jelaskan riwayat singkat tentang W.R Soepratman !

Soal Evaluasi Siklus II

Nama Siswa : ... No Absen :...

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d !

1. Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta untuk dibawa ke....

a. Rengasdengklok b. Jakarta

c. Dallat d. Vietman

2. Tempat untuk bermusyawarah proklamasi kemerdekaan Indonesia di rumah Laksamana Maeda di Jalan...

a. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta b. Imam Bonjol No. 1 Jakarta c. R.A Kartini No. 96 Jakarta d. Proklamasi No. 56 Jakarta 3. Tugas BPUPKI yaitu...

a. Menyusun konsep rumusan Pancasila b. Membunuh tentara Jepang

c. Mempersiapkan kemerdekaaan Indonesia d. Membentuk panitia

4. Sidang BPUPKI yang kedua tanggal 10-16 Juli 1945 berhasil merumuskan...

a. Konsep rumusan Pancasila27 Mei-30 Mei 1945 b. Panitia Sembilan

c. Konsep rumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 d. Konsep rumusan Undang-Undang Dasar 1945

5. Urutan yang benar dalam tahapan peristiwa menjelang proklamasi adalah...

a. Jepang menyerah kepada sekutu; membentuk BPUPKI dan PPKI; peristiwa Rengasdengklok; proklamasi kemerdekaan RI.

b. Jepang menyerah kepada sekutu; peristiwa Rengasdengklok; membentuk BPUPKI dan PPKI; proklamasi kemerdekaan RI.

c. Jepang menyerah kepada sekutu; proklamasi kemerdekaan RI; peristiwa Rengasdengklok; membentuk BPUPKI dan PPKI

d. Jepang menyerah kepada sekutu; proklamasi kemerdekaan RI; membentuk BPUPKI dan PPKI; peristiwa Rengasdengklok

6. a. 29 Mei 1945 b. 10-16 Juli c. 6 dan 9 Agustus d. 14 Agustus e. 16 Agustus f. 17 Agustus

Dari tanggal di atas urutan peristiwa menjelang proklamasi adalah... d. Sidang BPUPKI kedua, melantik BPUPKI, Hiroshima dan

Nagasaki dibom sekutu, Jepang menyerah kepada sekutu, peristiwa Rengasdengklok , proklamasi kemerdekaan RI.

e. Melantik BPUPKI, sidang BPUPKI kedua, Hiroshima dan Nagasaki dibom sekutu, Jepang menyerah kepada sekutu, peristiwa Rengasdengklok , proklamasi kemerdekaan RI.

f. Hiroshima dan Nagasaki dibom sekutu, Jepang menyerah kepada sekutu, peristiwa Rengasdengklok, proklamasi kemerdekaan RI Melantik BPUPKI, sidang BPUPKI kedua

g. Jepang menyerah kepada sekutu, peristiwa Rengasdengklok, Hiroshima dan Nagasaki dibom sekutu, Melantik BPUPKI, sidang BPUPKI kedua, proklamasi kemerdekaan RI

7. Ir. Soekarno lahir pada tanggal... a. 2 Juli 1901

c. 4 Juli 1901 d. 1 Juli 1901

8. Tanggal 1 Desember 1956 Drs. Moh. Hatta mengundurkan diri sebagai wakil prediden RI karena...

a. Memberontak kepada presiden RI b. Ingin menjadi presiden RI

c. Bersekongkol dengan Jepang

d. Tidak sejalan dengan politik presiden RI

9. Cara menghargai jasa-jasa tokoh kemerdekaan di sekolah atau di kantor yaitu dilakukan...

a. Upacara mengheningkan cipta

b. Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan

c. Meneladani semangat para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari d. Mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif

10. Berikut ini yang bukan cara-cara menghargai jasa pahlawan yaitu... a. Upacara mengheningkan cipta

b. Bolos sekolah

c. Mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif

d. Meneladani semangat para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat dan benar!

1. Berita tentang menyerahnya Jepang oleh sekutu didengar oleh para pejuang Indonesia dengan mendengarkan...

2. Sidang BPUPKI yang kedua diadakan tanggal...

3. Tanggal....Jepang menyerah kepada sekutu, tanggal...proklamasi kemerdekaan Indonesia.

4. Soekarno lahir di...

5. Salah satu contoh cara menghargai para pahlawan di sekolah yaitu... III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan alasan para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia!

4. Sebutkan urutan peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia!

5. Jelaskan riwayat singkat Ir. Soekarno!

Lampiran 8

Naskah Dialog Siklus I

Episode 1

6. Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Prolog :

Menjelang perang dunia kedua Jepang mengalami banyak kekalahan. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh sekutu. Pada tanggal 11 Agustus 1945, Jepang memberikan janji kemerdekaan yang disampaikan oleh para pemimpin Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Rajiman Wedyodiningrat. Ketiganya diminta mempersiapkan kemerdekaan. Dengan janji ini Jepang berharap bahwa rakyat Indonesia mau membantu Jepang yang semakin terdesak dan mengalami kekalahan dimana-mana.

Orang Jepang : “Kami berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia tapi dengan syarat bahwa kalian harus membantu kami melawan tentara Sekutu”.

Ir. Soekarno : “Baiklah, kami menerima persyaratan itu”.

Orang Jepang : “Kalau begitu segeralah persiapkan kemerdekaan Indonesia”.

Ir. Soekarno : “Terimakasih banyak”. Prolog :

Setelah orang Jepang meninggalkan mereka bertiga, Ir. Soekarno, Drs. Moh.Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat segera berunding.

Ir. Soekarno : “Kita berharap bahwa Jepang dapat memberikan janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia” Drs. Mohammad Hatta : “Iya benar pak Karno, kita mendengar berita

kekalahan Jepang di Asia Timur Raya”.

Dr. Rajiman W. : “Apalagi Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia”

membantu Jepang dalam perang nanti”. Prolog :

Dalam situasi yang semakin kritis, pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan tiga tindakan yaitu :

a. Membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai.

b. Mempersiapkan lembaga latihan nasional (Kenkuko Gakuin) yang melatih dan mendidik pemimpin negara yang baru.

c. Mempersiapkan pembicaraan tentang kemerdekaan Indonesia. Orang Jepang : “ Kami bangsa Jepang membentuk BPUPKI (Dokuritsu

Junbi Cosakai), mempersiapkan lembaga latihan nasional, dan kami juga akan membicarakan tentang kemerdekaan Indonesia”.

Ir. Soekarno : “Baik kami terima”. Prolog :

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan didampingi oleh dua orang wakil yaitu Ichibangase dan R.P Soeroso. Tugas pokok BPUPKI adalah menyiapkan organisasi pemerintahan. Mei 1945 diadakan upacara pembukaan BPUPKI di Jalan Pejambon Jakarta atau tepatnya di gedung Cuo Sangi In. Dalam upacara tersebut Jepang diwakili oleh Jenderal Itagaki dan Nagano. BPUPKI menggelar sidang pertama pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 yang menyepakati bentuk negara republik dengan kepala negara dan kepala pemerintahan yang dijabat oleh seorang presiden. Dalam rapat ini juga dibahas dasar negara Republik Indonesia yaitu Pancasila. Perlunya perumusan dasar negara yaitu nilai-nilai kepribadian bangsa yaitu 5 sila Pancasila dan negara membutuhkan dasar untuk melangkah maju serta mengenai pembentukan sebuah Panitia Sembilan :

Adapun anggota Panitia Sembilan tersebut adalah sebagai berikut : a. Ir. Soekarno (ketua)

Sutan Syahrir : “Kita harus mengumumkan kemerdekaan Indonesia sekarang”

Ir. Soekarno : “Tapi Jepang sudah berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada kita. Jadi kita harus menunggu sidang PPKI dulu”.

Darwis : “Tidak bisa pak Karno, kita tidak bisa mempercayai Jepang lagi. Kita harus mengumumkan kemerdekaan Indonesia segera ”.

Darwis : “PPKI kan bentukan Jepang, sebaiknya kita jangan percaya pada PPKI”.

Drs. Moh. Hatta : “Tidak, jangan tergesa-gesa dulu, kita tunggu sidang PPKI dulu”.

Sutan Syahrir : “Tapi kita tidak bisa menunggu lagi bapak-bapak”. a. Peristiwa Rengasdengklok

Prolog :

Golongan tua dari yang terdiri dari Bung Karno, Bung Hatta, Ahmad Soebarjo, Dr. Rajiman, dan sebagainya. Pada tanggal 16 Agustus 1945 Bung Karno, Bung Hatta diculik oleh golongan muda dan dibawa ke Rengasdengklok. Tujuan mereka adalah mengamankan tokoh bangsa dari pengaruh Jepang. Mereka meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap melawan Jepang apa pun resikonya. Para pemuda : “Maafkan kami bapak Sekarno dan bapak Hatta, kami

terpaksa menculik bapak-bapak karena kami tidak mau bapak-bapak terpengaruh oleh Jepang lagi”. Ir.Soekarno : “Kami mengerti tentang keputusan kalian menculik

kami, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa persetujuan PPKI yang dibentuk oleh Jepang”. Moh. Hatta :“Benar, apalagi kalau kita memproklamasikan kemerdekaan

b. Drs. Mohammad. Hatta (wakil ketua) c. Mr. Ahmad Soebarjo

d. Abdul Kahar Muzakir e. Abikusno Cokrosuyoso f. K. H Wahid Hasyim g. Moh. Yamin

h. Mr. A. A Maramis i. Haji Agus Salim

Episode 2 Prolog :

Sebelum janjinya terpenuhi, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Sekutu : “Jepang menyerahlah ! Kota Hirosima dan Nagasaki sudah kami bom atom, sekarang kamu sudah tidak berdaya lagi !”.

Jepang : “Kami menyerah tanpa syarat Sekutu, tapi tolong jangan bunuh bangsa kami”.

Sekutu : “Baik, kami tidak akan membunuh bangsa kalian lagi, tapi kalau kalian berani berbuat curang pada kami, kami tidak akan mengampuni kalian lagi”.

Jepang : “Baik, kami mengerti sekutu” Prolog :

Berita kekalahan Jepang tersebut masih dirahasiakan. Tetapi salah seorang pemuda Indonesia, yaitu Sutan Syahrir, Darwis, dan lain-lain mendesak Bung Karno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini ditolak oleh golongan tua dengan alasan harus dibicarakan dalam sidang PPKI. Sutan Syahrir : “Pak Karno, kami mendengar dari siaran radio bahwa Jepang

sudah menyerah kepada sekutu”

Ir. Soekarno : “Iya, saya juga sudah mendengar bahwa Jepang sudah menyerah kepada sekutu tanggal 14 Agustus kemarin”.

terancam oleh Jepang”.

Para pemuda : “Maaf bapak-bapak, tapi kita kan bisa melawan mereka. Kami para pemuda siap untuk mengorbankan nyawa kami dan melindungi tanah air kami dari Jepang”.

Ir. Soekarno :”Bagaimana pak Hatta apa kita setuju saja dengan pendapat para pemuda kita?”

Moh. Hatta : “Apa boleh buat pak Karno, kita juga harus melakukan sesuatu agar kita tidak menyesal nantinya dengan memproklamasikan kemerdekaan secepatnya”. Prolog :

Di Jakarta, golongan muda, Wikana dan golongan tua yaitu Ahmad Soebarjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Wikana : “Saya setuju dengan usulan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia”.

Ahmad S : “Saya juga. Kita tunggu saja kedatangan pak Karno dan pak Hatta dari Rengasdengklok. Saya berjanji akan segera menyelesaikan kemerdekaan bangsa kita ini ”.

Prolog :

Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1 (sekarang gedung perpustakaan Nasional-Depdiknas) yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 orang pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus.

Ahmad S : “Bapak-bapak kami sudah menunggu kedatangan bapak-bapak, sebaiknya kita memproklamasikasikan kemerdekaan Indonesia segera, lalu apa rencana bapak selanjutnya?”

Ir. Soekarno : “Kita ke rumah Laksamana Maeda untuk membicarakan masalah ini, karena Jepang tidak mungkin curiga kita di

rumah Laksamana Maeda”.

Moh. Hatta :“Baik pak Karno”.

Para pemuda :“Pak Karno pokoknya harus memproklamasikan kemerdekaan hari ini juga tanggal 16 Agustus 1945”.

Ir. Soekarno :“Sabar para pemuda”. Prolog :

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali bertemu dengan Letnan Jenderal Moichiro Yamamoto, komandan angkatan darat Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang. Dari komunikasi antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.

Hatta : “Tolong katakan terus terang kepada saya, apakah Jepang memang sudah menyerah kepada sekutu?”

Tangan kanan komandan Jepang : “Kami sudah tidak mempunyai wewenang lagi untuk memerikan kemerdekaan kepada bangsa kalian”.

Prolog :

Setelah itu mereka bermalam di rumah Laksamana Maeda. Pada pukul 02.00 WIB malam itu diadakan rapat PPKI yang telah dipimpin oleh Bung Karno bertempat di kediaman Laksamana Maeda.

b. Perumusan Teks Proklamasi Prolog :

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00-04.00 dini hari. Teks proklamasi di kediaman Soekarno, jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

Naskah proklamasi disusun oleh tiga orang, yaitu Bung Karno, Bung Hatta dan Ahmad Soebarjo. Teks proklamasi terdiri dari dua kalimat yang ditulis oleh Bung Karno. Kalimat pertama dikutip oleh Mr. Ahmad Soebarjo dari Piagam Jakarta, kemudian Bung Karno menyempurnakan dengan kalimat kedua. Pada awalnya para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh rakyat dari pihak yang menguasainya. Tetapi, mayoritas PPKI tidak menyetujuinya. Pada akhirnya, disetujuilah naskah proklamasi seperti adanya hingga sekarang.

Para pemuda : “Kami mempunyai usul bapak-bapak, bagaimana kalau naskah teks proklamasi menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh rakyat dari pihak yang menguasainya?”

Anggota PPKI : “Kami tidak setuju, lebih baik naskah yang disempurnakan Ir. Soekarno saja”.

Prolog :

Para pemuda juga menginginkan agar naskah proklamasi turut ditandatangani oleh enam orang pemuda bersama Soekarno dan Hatta dan bukan anggota PPKI. Mereka beranggapan bahwa PPKI adalah wakil Jepang. Kemudian dicapailah kesepakatan dengan menuliskan “atas nama bangsa Indonesia”.

Para pemuda : “Kami punya usul, sebaiknya naskah proklamasi ditandatangani oleh perwakilan enam orang dari kami beserta bapak Karno dan Pak Hatta. Kami tidak setuju kalau ditandatangani oleh anggota PPKI, karena PPKI adalah wakil Jepang”.

Ir. Soekarno : “Kalau begitu sepakat kita tulis „atas nama bangsa Indonesia saja”.

Prolog :

Naskah teks proklamasi disepakati dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah tersebut diketik

oleh Sayuti Melik. Penandatanganan teks proklamasi dilakukan dua tokoh tersebut atas usul Sukarni, Sayuti Melik, B. M Diah, Sudiro dan tokoh-tokoh tua yang lain.

Ir. Soekarno : “Baiklah, naskah ini sudah jadi, lalu siapa yang dengan sukarela mau mengetik naskah ini?” Sayuti Melik : “Saya pak!”

Para pemuda : “Sebaiknya pak Karno dan pak Hatta juga menandatangani naskah tersebut sebagai wakil bangsa Indonesia”.

c. Detik-Detik Proklamasi Prolog :

Sesuai janji Ahmad Soebarjo, esok harinya Jumat 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, diadakan upacara bendera dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tepat pukul 10.00 WIB Ir. Soekarno berpidato singkat dan membacakan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Ir. Soekarno : “Proklamasi, kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia, hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain dilaksanakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”.

Prolog :

Acara selanjutnya upacara pengibaran bendera sang putih oleh S. Suhud dan Latief Hendraningrat yang diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera tersebut dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno.

Tokoh yang hadir diantaranya adalah Ki Hajar Dewantoro, Dr. Moewardi, A. A Maramis, A. G Pringgodigito dan tokoh-tokoh dari PPKI maupun para pemuda. Pada saat itu yang hadir lebih dari seribu orang. Cara mengenang jasanya maka Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dijuluki sebagai pahlawan proklamator.

Kita bisa Menghargai Jasa Tokoh dalam Mempersiapkan Kemerdekaan dengan cara :

1. Membangun Monumen proklamasi yang bertempat di Jakarta.

2. Menghargai jasa Wage Rudolf Supratman sebagai pencipta lagu Indonesia Raya yang lahir di Purworejo pada 9 Maret 1903. Beliau bekerja sebagai wartawan di sebuah surat kabar di Tionghoa-Melayu. bernama Sin Po. Di surat kabar itu, Soepratman mendapat tugas menulis perkembangan kebangsaan Indonesia. Karena itu ia menjadi akrab dengan para tokoh gerakan kebangsaan di Jakarta. Pada Kongres Pemuda I di Jakarta, Soepratman mendapat tugas untuk meliputnya. Soepratman sangat terkesan dengan keputusan tersebut sehingga ia menciptakan sebuah lagu dengan judul Indonesia Raya. Lagu tersebut diperdengarkan pertama kali dalam acara penutupan Kongres Pemuda II tanggal 20 Oktober 1928. Soepratman membawakan lagu Indonesia Raya dengan khitmat dan diiringi dengan alat musik biola. Setelah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, Wage Rudolf Soepratman tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Beliau meninggal dunia karena penyakit paru-paru tanggal 17 Agustus 1938. Hari kelahiran Soepratman, 9 Maret oleh Megawati saat menjadi presiden Republik Indonesia diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang jasa-jasa beliau kepada bangsa Indonesia.

Skenario Siklus II

Peranan BPUPKI dan PPKI dalam perumusan dasar negara dan UUD 1945 Setelah Jepang terdesak oleh sekutu pada bulan September 1944, Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia.

Orang Jepang :”Kami berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa kalian”.

Orang Indonesia :”Kami akan segera memberitahukan ini kepada rakyat Indonesia yang lain”.

Orang Jepang : “Bendera merah putih juga boleh dikibarkan di samping bendera Jepang”.

Orang Indonesia : “Baiklah, kami mengerti”.

Orang Jepang :”Untuk itu kami akan membentuk suatu badan yang bernama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pesiapan Kemerdekaaan Indonesia (BPUPKI)”.

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pesiapan Kemerdekaaan Indonesia (BPUPKI) dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945. BPUPKI dilantik pada tanggal 29 Mei 1945 dengan anggota 43 orang. Tugas utamanya adalah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam sidang BPUPKI yang pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 para pemimpin bangsa sedang bermusyawarah.

Dr. Rajiman Wedyodiningrat :”Hari ini tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 akan disusun konsep rumusan Pancasila”.

Anggota BPUPKI :”Kami setuju, pak Rajiman”.

Sidang BPUPKI yang kedua tanggal 10-16 Juli 1945 berhasil merumuskan Rancangan Undang-Undang Dasar 1945.

Dr. Rajiman Wedyodiningrat :”Hari ini adalah sidang kedua kita, kita akan merumuskan Rancangan Undang-Undang Dasar 1945”.

Anggota BPUPKI :”Kami setuju”.

Dr. Rajiman Wedtodiningrat menemui Soekarno dan Hatta untuk berbicara mengenai PPKI yang diganti pada tanggal 7 Agustus 1945.

Dr. Rajiman Wedyodiningrat :”Tugas BPUPKI sudah selesai, sekarang pak Karno dan pak Hatta menggantikan saya sebagai pimpinan PPKI pengganti BPUPKI”.

Ir. Soekarno :”Baiklah, pak Rajiman kami terima jabatan ini”. Drs. Moh. Hatta :”Saya juga”.

Tanggal 7 Agustus diadakan sidang PPKI Ir. Soekarno, menyampaikan pidato tentang dasar filsafat negara yaitu Pancasila.

Ir. Soekarno : “Pancasila; satu, Ketuhanan Yang Maha Esa; dua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab; tiga, Persatuan Indonesia; empat. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; lima, Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Setelah selesai membaca rumusan Pancasila Ir. Soekarno berbicara..

Ir. Soekarno :”Selanjutnya kami membentuk panitia kecil (Panitia Sembilan) yang menyusun asas dan tujuan Indonesia merdeka yang tercantum di dalam Piagam Jakarta (The Jakarta Charter)”.

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi (Peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan).

Peristiwa Rengasdengklok

Prolog 1: Kedudukan Jepang terdesak saat dijatuhi bom atom di Hiroshima

Dokumen terkait