• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jelaskan akibat gangguan gizi ibu hamil pada pertumbuhan janin

Dalam dokumen Modul Gizi Dalam Daur Kehidupan (Halaman 31-103)

29 Daftar Pustaka

Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2011.

Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: ECG; 2004

Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the obstetricians. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2009.

Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the obstetricians. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2009.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014

Soetjiningsih . Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 1995 Yulia Y, 2015. Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan. Diakses dari

http://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil/gizi-ibu-hamil-berdasarkan-trimester-kehamilan.

Williamson C. Maternal nutrition guidance : keeping the proportions [Electronic version]. RCM Midwives. 2006;9(9):346-9

30

BAB II

IBU MENYUSUI

Tujuan Umum : Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi ibu menyusui dan bayi yang disuusuinya.

Tujuan Khusus : Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu:

1. Menjelaskan nutrisi ibu menyusui

2. Menjelaskan keuntungan ibu memberikan ASI 3. Menjelaskan pesan gizi seimbang ibu menyusui MATERI

1. Nutrisi Ibu Menyusui

Gizi Seimbang untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan bagi dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak. Dengan demikian maka kebutuhan zat gizi ibu menyusui lebih banyak dari kebutuhan zat gizi ibu yang tidak menyusui. Konsumsi pangannya tetap harus beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya. Selama menyusui, ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi yaitu untuk mencukupi kebutuhan ibu sendiri dan kebutuhan untuk memproduksi ASI.

31

Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, misalnya sel lemak sebagai sumber energi dan zat besi sebagai zat untuk pembentukkan sel darah merah, maka kebutuhan zat-zat tersebut dalam produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi akan diambil dari persediaan yang ada didalam tubuh ibu. Berbeda dengan sel lemak dan zat besi kebutuhan bayi akan vitamin B dan vitamin C yang dipenuhi melalui produksi ASI tidak dapat diambil dari persediaan yang ada dalam tubuh ibu, melainkan harus dipenuhi dari konsumsi pangan ibu setiap hari.

2. Keuntungan Ibu memberikan ASI

Menurut Roesli ( 2000 ) dalam Mengenal Asi Eksklusif keuntungan ibu memberikan ASI yaitu :

a. Mengurangi Perdarahan setelah Melahirkan

Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan (post

partum) akan berkurang. Hal ini dikarenakan pada ibu menyusui

terjadi peningkatan kadar oksitoksin yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.

b. Mengurangi terjadinya anemia

Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan

32 c. Menjarangkan kehamilan

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil. Semala ibu memberi ASI Eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.

d. Mengecilkan rahim

Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningka akan sangat membantu rahum kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibandingkan pada ibu yang tidak menyusui.

e. Lebih cepat langsing kembali

Oleh karena menyusui memerlukan energy maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.

f. Mengurangi kemungkinan menderita kanker

Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif, umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur berkurang. Eberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudata akan berkurang sampai sekitar 25%.

33

Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusui berkurang 20-25%.

g. Lebih ekonomis/murah

Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluasan untuk susu formula, perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minum susu formula. Selain itu, pemberian ASI juga menhemat pengeluaran untuk berobat bayi, misalnya biasa jasa dojter, biaya pembeliano obat-obatan, bahkan mungkin biaya perawatan rumah sakit.

h. Tidak merepotkan dan hemat waktu

Air Susu Ibu dapat dengan segera diberikan pada bayi tanpa harus meyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencucui botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas. pemberian susu botol akan lebih mereporkan terutama pada malam hari. Apalagi kalau persediaan susu habis pada malam harim harus repot mecari susu.

i. Portable dan praktis

Mudah dibawa kemana-mana sehingga saat bepergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak peril

34

membawa alat listrik untuk memasak atau mengangatkan susu. Air susu ibu dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan siap dimakan/minum, serta sudu yang selalu tepat. j. Memberi kepuasan bagi ibu

Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan keuasan, kebangan dan kebagaian yang mendalam.

3. Pesan Gizi Seimbang Ibu Menyusui

a. Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak Ibu menyusui perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan produksi ASI.

Protein diperlukan juga untuk sintesis hormon prolaktin (untuk memproduksi ASI) dan hormon oksitosin (untuk mengeluarkan ASI). Zat gizi mikro yang diperlukan selama menyusui adalah zat besi, asam folat, vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, vitamin D, iodium, zink dan selenium. Defisiensi zat gizi tersebut pada ibu menyebabkan turunnya kualitas ASI.

Kebutuhan protein selama menyusui meningkat. Peningkatan kebutuhan ini untuk mempertahankan kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi pangan sumber protein hewani seperti ikan, susu dan telur. Kebutuhan zat besi selama menyusui

35

meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Kekurangan hemoglobin disebut anemia dapat membahayakan kesehatan ibu dan peningkatan risiko kematian. Ibu menyusui yang menderita anemia sebagai akibat lanjut dari kekurangan zat besi selama masa kehamilan, juga disarankan untuk mengonsumsi tablet tambah darah dengan konsultasi kepada ahli gizi dan/atau dokter.

Kebutuhan asam folat meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan banyak mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada masa menyusui. Untuk meningkatkan produksi ASI ibu dianjurkan untuk banyak mengonsumsi daun katuk dan daun torbangun (sayuran yang banyak terdapat di daerah Sumatra Utara/Batak).

Kebutuhan kalsium meningkat pada saat menyusui karena digunakan untuk meningkatkan produksi ASI yang mengandung kalsium tinggi. Apabila konsumsi kalsium tidak mencukupi maka ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gigi karena cadangan kalsium dalam tubuh ibu digunakan untuk produksi ASI. Sumber kalsium yang baik adalah susu, yogurt, keju, ikan teri, kacang-kacangan, tahu dan sayuran hijau. Penyerapan kalsium

36

pada makanan akan lebih bagus apabila ibu membiasakan diri berjemur dibawah sinar matahari pada pagi hari.

Vitamin C dibutuhkan oleh ibu menyusui, untuk membantu penyerapan zat besi yang berasal dari pangan nabati, sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium. b. Minumlah air putih yang lebih banyak

Air merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi tubuh secara optimal. Air berfungsi membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Jumlah air yang dikonsumsi ibu menyusui perhari adalah sekitar 850-1.000 ml lebih banyak dari ibu yang tidak menyusui atau sebanyak 3.000 ml atau 12-13 gelas air. Jumlah tersebut adalah untuk dapat memproduksi ASI sekitar 600-850 ml perhari.

c. Batasi minum kopi

Kafein yang terdapat dalam kopi yang dikonsumsi ibu akan masuk ke dalam ASI sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap bayi, misalnya bayi sulit tidur dan gangguan metabolisme zat besi pada ibu menyusui. Hal ini disebabkan karena metabolisme bayi belum siap untuk mencerna kafein. Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga berhubungan dengan rendahnya pasokan ASI. Prinsip utama yang dianjurkan terkait dengan konsumsi kafein atau kopi bagi ibu menyusui adalah 1)

37

bila ibu tidak biasa minum kopi sebaiknya tidak minum kopi ketika periode menyusui; 2) bila ibu biasa minum kopi dianjurkan agar mengurangi atau menghindari minum kopi ketika periode menyusui

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Harvard University, konsumsi kafein untuk ibu menyusui tidak lebih dari 300 mg/hari atau sebanyak 3 cangkir kopi/hari. Hasil penelitian yang dilakukan di Mayo Clinics Rechester Minnoseta USA menunjukkan bahwa apabila konsumsi kafein melebihi 300 mg/hari maka kandungan zat besi dalam ASI-nya 30% lebih rendah daripada ibu menyusui yang tidak minum kafein. Oleh karena itu untuk kesehatan ibu dan bayi sebaiknya ibu menyusui menghindari minum kopi.

EVALUASI

1. Jelaskan nutrisi ibu menyusui!

2. Jelaskan keuntungan ibu memberikan ASI! 3. pesan gizi seimbang ibu menyusui

Daftar Pustaka

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014

38

BAB III

GIZI BAYI

Tujuan Umum : Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi bayi.

Tujuan Khusus : Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu:

1. Menjelaskan gizi pada bayi

2. Menjelaskan ASI pertama (kolustrum) 3. Menjelaskan asi eksklusif

MATERI

1. Kelompok bayi

Menurut Soehardjo (1992), kelompok bayi umur 0-1 tahun, didalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat adalah bayi. Bayi yang dilahirkan dengan sehat pada umur 6 bulan akan mencapai pertumbuhan atau berat badan dua kali lipat dari berat badan pada waktu dilahirkan. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik zat – zat gizi yang sangat dibutuhkan ialah:

a) Protein dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan. b) Calsium ( Cl ).

c) Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis, maka hal ini tidak begitu menjadi masalah.

39

e) Fe (zat besi) diperlukan karena di dalam proses kelahiran sebagian Fe ikut terbuang.

Secara alamiah sebenarnya zat–zat gizi tersebut sudah terkandung didalam ASI. Pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai pada umur 6 bulan ini disebut pemberian ASI eksklusif, di samping itu ASI juga mempunyai keunggulan yakni mengandung immunoglobolin yang memberi daya tahan tubuh pada bayi yang berasal dari ibu.

Tabel. 1.Tabel peralihan asi ke makanan dan kebutuhan kalori

Umur Anak PMT Kebutuhan

kalori

0-6 bulan ASI saja 300 Kalori

6-9 bulan Makanan Halus 800 Kalori 9-12 bulan Makanan Lembut 900 Kalori 12-18

bulan Makanan Lunak 1100 Kalori 18-24

bulan Makanan semi keras 1300 Kalori 24 bulan (2

tahun) Makanan disapih dewasa dan Sumber: (Soehadrjo, (1992)

40 2. Gizi Bayi

a. Definisi Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi. Penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat- zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.

Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses kehidupan. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengelolaan zat padat, zat cair makanan (proses pencernaan, transportasi dan eksresi) yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi.

Konsep-konsep baru yang ditemukan akhir-akhir ini dalam lingkup ilmu gizi sebagai sains atau pengetahuan adalah sebagai berikut : pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi, pengaruh gizi terhadap perkembang otak dan perilaku, pengaruh gizi terhadap kemampuan kerja dan produktivitas kerja, pengaruh gizi terhadap daya tahan tubuh karena karena penyakit infeksi, dan faktor - faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap

41

penyakit degeneratif seperti: penyakit jantung, DM, hepatitis dan kanker.

b. Pesan Gizi Seimbang untuk Bayi (0-6) bulan 1) Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

IMD adalah proses menyusu dimulai secepatnya dengan cara segera setelah lahir bayi ditengkurapkan di dada ibu sehingga kulit ibu melekat pada kulit bayi minimal 1 jam atau sampai menyusu awal selesai. (PP No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif).

Manfaat IMD :

(a) Dapat melatih keterampilan bayi untuk menyusu dan langkah awal membentuk ikatan batin antara ibu dan bayi.

(b) Dapat mengurangi stres pada bayi dan ibu.

(c) Meningkatkan daya tahan tubuh berkat bayi mendapat antibodi dari kolostrum

(d) Dapat mengurangi risiko hipotermi dan hipoglikemi pada bayi (e) Dapat mengurangi risiko perdarahan pasca persalinan

2) Berikan ASI Eksklusif sampai umur 6 bulan

Pemberian ASI Eksklusif berarti bayi selama 6 bulan hanya diberi ASI saja. Kebutuhan energi dan zat gizi lainnya untuk bayi dapat dipenuhi dari ASI. Disamping itu pemberian ASI Ekslusif sampai dengan 6 bulan mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit (Diare dan Radang Paru) dan

42

mempercepat pemulihan bila sakit serta membantu menjalankan kelahiran. Pemberian ASI Eksklusif adalah hak bayi yang sangat terkait dengan komitmen ibu dan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.

3) Berikan Makanan Pendamping ASI mulai Usia 6 Bulan

Selain ASI diteruskan harus memberikan makanan lain sebagai pendamping ASI yang diberikan pada bayi dan anak mulai usia 6 sampai 24 bulan. MP-ASI yang tepat dan baik merupakan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama zat gizi mikro sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang dengan optimal. MP-ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan usia anak, mulai dari MP-ASI bentuk lumat, lembik sampai anak menjadi terbiasa dengan makanan keluarga.

MP-ASI disiapkan keluarga dengan memperhatikan keanekaragaman pangan. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro dari MP-ASI keluarga agar tidak terjadi gagal tumbuh, perlu ditambahkan zat gizi mikro dalam bentuk bubuk tabur gizi seperti taburia.

Berdasarkan komposisi bahan makanan MP-ASI dikelompokkan

menjadi dua yaitu :

a) MP-ASI lengkap yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah 2)

43

b) MP-ASI sederhana yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati dengan sayur atau buah.

MP-ASI yang baik apabila :

a) Padat energi, protein dan zat gizi mikro yang sudah kurang pada ASI (Fe, Zinc, Kalsium, Vit. A, Vit. C dan Folat)

b) Tidak berbumbu tajam, menggunakan gula, garam, penyedap rasa, pewarna dan pengawet secukupnya

c) Mudah ditelan dan disukai anak dan d) Tersedia lokal dan harga terjangkau 3. ASI Pertama (Kolostrum)

ASI (Air susu ibu ) diproduksi secara alami oleh ibu dan sebagai nutrisi dasar terlengkap untuk bayi selama beberapa bulan pertama hidupn sang bayi. ASI dibedakan menjadi 3 kelompok dan dalam secara terpisah.

a. Kolostrum

Adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan (2-4 hari) yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150-300 ml/hari. Berwarna kuning keemasan atau krem, lebih kental dibandingkan dengan cairan susu tahap berikutnya.

44 b. Tradisional milk (ASI Peralihan)

Adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum (8-20 hari) dimana kadar lemak, laktosa, dan vitamin larut air lebih tinggi dan kadar protein, mineral lebih rendah, serta mengandung lebih banyak kalori dari pada kolostrum.

c. Mature milk (ASI matang)

Adalah ASI dihasilkan 21 hari setelah melahirkan dengan volume 300-850 ml/hari tergantung pada besarnya stimulasi saat laktasi.

Kolusttum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan (2-4 hari) yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150-300 ml/hari. Berwarna kuning keemasan atau krem, lebih kental dibandingkan dengan cairan susu tahap berikutnya.

a. Pengertian Kolustrum

Kolustrum merupakan cairan kental kekuning-kuningan yang keluar pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Jumlah kolustrum akan bertambah dan mencapai komposisi ASI biasa atau matur sekitar 3-14 hari. Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara dari hari 1 sampai ke 3,mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam

45

puerperium. Komposisi dari kolustrum ini dari hari ke hari selalu

berubah.

Kolostrum atau jolong berasal dari bahasa latin “colostrum”,

adalah jenis susu yang dihasilkan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum manusia bewarna kekuningan dan kental. Kolostrum

penting bagi bayi karena banyak mengandung banyak gizi dan zat- zat pertahanan tubuh. Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidrat, protein, antibodi, dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi ). Bayi memiliki sistem pencernaan kecil, dan kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertama kali, yang disebut

meconium. Hal ini membersihkannya dari bilirubin, yaitu sel darah

merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.Kolostruim adalah cairan pra-susu yang dihasilkan dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan (pasca- persalinan).

Kolostrum tidak bisa diproduksi secara sintesis. Menyusui atau tidak menyusui kolostrum tetap ada. Setelah 24-36 jam pertama, maka yang keluar adalah susu peralihan. Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan ( faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Ada lebih dari 90 bahan bioaktif alami dalam kolostrum. Komponen utamanya dikelompkan menjadi

46

dua yaitu faktor imun dan faktor pertumbuhan. Kolostrum juga mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan asam amino yang seimbang. Semua unsur ini bekerja secara sinergis dalam memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh.

b. Manfaat Kolostrum

Menyusui secara dini, teratur, sesering mungkin dan ekslusif dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat bagi ibu yaitu :

1) Pemberian ASI membantu ibu untuk memulihkan diri dari proses persalinannya. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontarksi denagn cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada puting susu merangsang dikeluarkannya hormon eksitosin alami yang akan membantu kontraksi rahim).

2) Wanita yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih/ turun berat badannya dari berat badan yang bertambah selama kehamilan. 3) Ibu yang menyusui, yang menstruasinya belum muncul kembali

akan kecil kemungkinannya untuk menjadi hamil ( kadar proklatin yang akan menekan hormon FSH dan ovulasi)

4) Pemberian ASI adalah cara terbaik bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada buah hatinya.

47

Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan alami yang berfungsi untuk :

a) Meningkatkan sistem metabolisme tubuh. b) Memperbaikin sistem DNA dan RNA tubuh. c) Mengaktifkan sel T.

d) Mencegah penuaan dini

e) Merangsang hormon pertumbuhan (HGH)

f) Membantu menghaluskan kulit dan menyehatkan kulit. g) Menghindari Osteoporosis.

h) Memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan jaringan tubuh. i) Kolostrum mengandung mineral, anti oksidan, enzim, asam

amino dan vitamin A, B12, dan E.

Menurut Atikah dkk (2010) kolostrum mempunyai manfaat utama diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Kolostrum berkhasiat khusus untuk bayi dan kompsisinya mirip dengan nutrisi yang diterima bayi selama didalam rahim.

2) Kolostrum bermanfaat untuk mengenyangkan bayi pada hari – hari pertama hidupnya.

3) Seperti imunisasi, kolostrum memberi antibodi kepada bayi (perlindungan terhadap penyakit yang sudah pernah dialami sang ibu serbelumnya)

4) Kolostrum mengandung sedikit efek pencahar untuk menyiapkan dan membersihkan sistem pencerahan bayi dari mekonium.

48

5) Kolostrum mengurangi konsentrasi bilirubin (yang menyebabkan bayi kuning) sehingga bayi terhindar dari joundice.

6) Kolostrum membantu pembentukan bakteri yang bagus untuk pencernaan.

7) Meningkatkan kecerdasan bagi bayi, terdapat dua faktor penentu kecerdasan, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.

8) Faktor genetik atau faktor bawaan sangat menetukan potensi genetik bawaan yang diturunkan oleh orang tua. Faktor ini tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa

9) Faktor lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapainya faktor genetik secara optimal. Faktor ini mempunyai banyak aspek dan dapat dimanipulasi atau direkayasa.

Terdapat tiga jenis faktor khusus yang mendukung kecardasan bayi atau anak, yaitu:

a) Pertumbuhan fisik otak (ASUH)

b) Perkembangan intelektual dan sosialisasi (ASAH) c) Perkembangan emosional dan spritual (ASIH) 10) Meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi akan merasakan berada dalam dekapan ibu pada wakttu menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya, serta akan merasakan rasa aman, dan tentram, terutama karena masih mendengar detak jantung ibu yang telah dikenal sejak ia dalam kandungannya.

49 c. Komposisi Kolostrum

Menurut Roesli (2008) terdapat beberapa komposisi kolostrum, antara lain :

1) Kolostrum “ cairan emas “ yang encer dan sering sekali berwartna kuning atau dapat pula jenuh ini lebih menyerupai sel darah putih untuk membunuh kuman penyakit.

2) Merupakan pencahar (pembersih usus bayi ) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI hal ini, menyebabkan bayi yang mendapat ASI pada minggu ke-1 sering defekasi dan feses bewarna hitam. 3) Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada

ASI. Komposisi ini menguntungkan bayi baru lahir karena dengan mendapatkan sedikit kolostrum sudah mendapat protein yang cukup banyak dan memenuhi kebutuhan bayi pada minggu

Dalam dokumen Modul Gizi Dalam Daur Kehidupan (Halaman 31-103)

Dokumen terkait