• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

JENI S KELAMI N

Jumlah Laki-Laki Perempuan [ 1] [ 2] [ 3] [ 4] [ 5] 1 0 - 6 12,47 12,39 12,43 2 7 - 12 12,12 10,48 11,30 3 13 - 15 5,57 5,19 5,38 4 16 - 18 4,94 4,48 4,71 5 19 - 24 6,86 7,27 7,06 6 25 - 54 40,52 40,74 40,63 7 55 + 17,52 19,46 18,49 Sumber: BPS, Susenas 2014

Untuk menunjukkan tingkat partisipasi pendidikan menurut kelompok umur tertentu, maka dilakukan perhitungan Angka Partisipasi Sekolah (APS). APS merupakan proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada satu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai. Secara matematis dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

APS SD = (Penduduk usia 7-12 tahun yang masih sekolah) x 100% Penduduk usia 7-12 tahun

Perhitungan APS biasanya dikelompokkan untuk kelompok umur sekolah menurut jenjang pendidikan, seperti SD ( 7-12 tahun), SLTP (13-15 tahun) dan SLTA (16-18 tahun ).

Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan proporasi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu, berapapun umurnya, terhadap jumlah penduduk kelompok umur tertentu. I ndikator APK digunakan untuk menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum pada suatu tingkat pendidikan. Selain itu, APK juga merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap umur sekolah dimasing-masing jenjang pendidikan.

Jika nilai APK menunjukkan angka mendekati atau lebih dari 100 persen berarti ada penduduk yang sekolah belum mencukupi umur atau melebihi umur yang seharusnya. Hal ini menggambarkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari pada target yang sesungguhnya. Secara matematis dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

APK SD = (Jumlah Penduduk yang bersekolah di SD) x 100% Penduduk usia 7-12 tahun

Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya terhadap seluruh anak pada kelompok usia tersebut. Untuk pengkajian APK digunakan formula sebagai berikut :

APM SD = (Jumlah Murid SD usia 7-12 tahun) x 100% Jumlah Penduduk usia 7-12 tahun

Nilai APS, APK dan APM seperti formula diatas berlaku juga perhitungannya untuk tingkat SLTP dan SLTA dengan menyesuaikan umurnya. Secara rinci nilai APS, APK dan APM Penduduk Kabupaten Karangasem sesuai dengan kelompok umur disajikan sebagai berikut :

Persentase APS, APM, APK Penduduk Kabupaten Karangasem berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014

NO I NDI KATOR PENDI DI KAN KELOMPOK UMUR

7 - 12 13 - 15 16 - 18

[ 1] [ 2] [ 3] [ 4] [ 5]

1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 99,20 98,09 77,23

2 Angka Partisipasi Murni (APM) 98,78 83,82 65,40

3 Angka Partisipasi Kasar (APK) 113,14 94,19 79,29 Sumber: BPS, Susenas 2014

Sedangkan persentase partisipasi sekolah dikleompokkan kedalam tidak/ belum pernah sekolah, masih sekolah dan tidak sekolah lagi sesuai dengan kelompok umurnya disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 7.7

Persentase Partisipasi Sekolah Penduduk Kabupaten Karangasem berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis KelaminTahun 2014

I NDI KA TOR PENDI DI KAN KELOMPOK UMUR 7 - 12 13 - 15 16 - 18 L P Jum lah L P Jum lah L P Jum lah [ 1] [ 2] [ 3] [ 4] [ 5] [ 6] [ 7] [ 8] [ 9] [ 10] Tidak / Belum Pernah Sekolah 0,64 0,99 0,80 1,86 0,00 0,96 1,53 0,00 0,80 Masih Sekolah 99,36 99,01 99,20 96,32 100,00 98,09 80,70 73,41 77,23 Tidak Sekolah Lagi 0,00 0,00 0,00 1,82 0,00 0,94 17,77 26,59 21,96 Sumber: BPS, Susenas 2014

Angka Melek Huruf

Dalam perkembangan suatu masyarakat , upaya peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan dengan meningkatkan standar pendidikan. Makin tinggi pendidikan masyarakat, makin luas pengetahuan dan wawasan penduduk sehingga semakin mudah menerima dan mengadopsi ide-ide baru terutama I lmu Pengetahuan dan Teknologi (I PTEK).

Salah satu indikator makro yang sangat mendasar dari sektor pendidikan adalah kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan ini diterjemahkan dalam bentuk indikator tunggal yang disebut angka melek huruf. Seseorang dikatakan melek huruf apabila ia memiliki kemampuan membaca dan menulis huruf latin atau lainnya. Kemampuan membaca saja atau menulis saja belum memenuhi syarat untuk dikatakan melek huruf.

Pada tahun 2014 persentase penduduk Kabupaten Karangasem yang berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis sebanyak 79,11% dan yang buta huruf sebanyak 20,89 % , sedangkan keompok umur 15- 24 tahun yang dapat membaca dan menulis sebanyak 98,79 % dan yang buta huruf sebanyak 1,21% serta kelompok umur 65 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis sebanyak 12,13 % dan yang buta huruf sebanyak 11,31% . Secara rincai disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 7.8

Persentase Penduduk berdasarkan kelompok umur

Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis Kabupaten Karangasem Tahun 2014

Kepandaian Membaca

dan Menulis Usia 15+ Usia 15 - 24 Usia 65+

[ 1] [ 2] [ 3] [ 4]

Buta Huruf 20,89 1,21 11,31

Melek Huruf 79,11 98,79 12,13

Persentase Penduduk 10 tahun keatas

Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis Kabupaten Karangasem Tahun 2014

Kepandaian Membaca

dan Menulis Laki-Laki Perempuan L+ P

[ 1] [ 2] [ 3] [ 4]

Melek Huruf 90,30 72,65 81,42

Buta Huruf 9,70 27,35 18,58

Sumber: KDA BPS

Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan

Kualitas sumber daya manusia secara spesifik dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk berumur 10 tahun keatas. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan ditamatkan memberi gambaran tentang keadaan kualitas sumber daya manusia.

Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk dapat menjadi salah satu indikator dari tingkat kemampuan SDM. Tahun 2014 persentase tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Kabupaten Karangasem terbanyak berada pada kategori SD yaitu 26,06 persen dan yang terkecil pada kategori pada Diploma I / I I / I I I sebesar 0,75 persen.

Tabel 7.10

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas

Menurut I jasah tertinggi yang dimiliki, Kabupaten Karangasem Tahun 2014

Sumber: BPS, Susenas 2014 Pendidikan Yang

Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah

[ 1] [ 2] [ 3] [ 4]

Tidak punya ijasah 23,56 21,55 22,55

SD / MI / Sederajat 27,25 24,89 26,06

SLTP / MTs / Sederajat 16,27 13,77 15,01 SMU / MA / SMK / Sederajat 17,97 11,80 14,87

Diploma I / I I / I I I 0,86 0,64 0,75

Profil Daerah Kabupaten Karangasem memberikan gambaran umum tentang kondisi Kabupaten Karangasem. I nformasi yang ada merupakan bagian dari sistem informasi yang dibangun pemerintah dalam rangka memberikan gambaran yang akurat tentang pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah Kabupaten Karangasem sampai dengan saat ini. I nformasi atau data yang disampaikan terdiri dari data umum tentang kondisi fisik, pemerintahan, sosio-demografis, perekonomian, infrastruktur, keuangan serta kinerja pembangunan daerah.

Kondisi wilayah Kabupaten Karangasem lebih banyak berbatasan dengan laut yang mana panjang pesisir pantai yang ada mencapai 87 km. Sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Karangasem sesungguhnya cukup melimpah, dimana luas lahan kritis berpotensi untuk pengembangan perkebunan jambu mete, kelapa dan potensi alam lainnya yaitu potensi Galian Golongan C. Di samping itu dengan adat istiadat dan budaya yang masih dipegang teguh yang dilandasi oleh agama Hindu yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Karangasem memberikan nilai tambah tersendiri dan potensi khususnya di bidang pariwisata

Pemerintah Kabupaten Karangasem agar jangan hanya bergantung pada satu sektor ekonomi saja terutama di bidang pariwisata. Ketergantungan yang semakin besar kepada industri pariwisata membuat kondisi yang tidak menguntungkan bagi perekonomian Kabupaten Karangasem secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu penguatan kembali sektor unggulan lain yang diharapkan dapat menopang perekonomian Kabupaten Karangasem selain sektor Pariwisata. Mengingat potensi sektor Pertanian yang strategis dimana sebagian besar penduduk Kabupaten Karangasem masih tergantung kepada sektor pertanian maka perhatian yang lebih terhadap sektor tersebut layak dilakukan. Hal ini dapat dilakukan misalnya pengembangan sub sektor Perkebunan maupun Perikanan yang masih sangat potensial untuk digarap

Hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai selama ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karangasem semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari indikator seperti I PM, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran,

"#"

VIII

PENUTUP

membaik, sehingga secara umum kinerja pembangunan yang dilaksanakan selama ini telah memberikan dampak positif kepada masyarakat Kabupaten Karangasem.

Dokumen terkait