• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Alat dan Fungsinya

Dalam dokumen smk11 KriyaKayu Enget (Halaman 194-200)

Proses Pembuatan Prototipe

FINISHING / REKA OLES A TEKNIK POLITUR

B. TEKNIK BAKAR

3. Jenis Alat dan Fungsinya

Jenis alat yang digunakan dalam kerja teknik bakar adalah tabung minyak tanah, kompor pembakar, sikat logam atau sikat plastik berserabut keras, kuas, korek api, bak penampungn air, drigen plastik, pompa angin.

1. Tabung Minyak Tanah

Berfungsi untuk menampung minyak tanah dan angin yang digunakan untuk tenaga pembakar produk kayu. Tabung terbuat dari logam besi yang tahan panas, tabung ini ndapat diperoleh di pasaran dengan harga terjangkau.

2. Kompor Pembakar

Berfungsi sebagai media penyalur minyak tanah yang berasal dari tabung. Pada bagian ujung kompor ini mampu mengeluarkan api yang besar bila sudah dioperasionalkan. Kompor pembakar juga terdapat dari logam besi tahan api dan banyak di jual di pasaran dengan harga terjangkau.

3. Sikat Logam atau Sikat Plastik Berserabut Keras

Berfungsi untuk membersihkan permukaan kayu setelah proses pembakaran selesai. Sikat ini juga mampu menonjolkan serat kayu akibat panas api yang membakar kayu. Sikat logam terbuat dari serabut logam yang keras dan sikat plastik berserabut keras terbuat dari bahan plastik yang elastis. Alat ini dapat

diperoleh di pasaran dengan harga terjangkau, dan mudah dioperasionalkan oleh setiap orang

4. Kuas

Berfungsi untuk mengoleskan campuran bahan finishing pada benda kerja. Kuas yang baik adalah kuas yang ujungnya bercabang dan tidak meninggalkan bekas bila digunakan. Kuas dapat diperoleh di toko besi atau toko cat dengan harga murah. 5. Korek Api

Digunakan untuk penyala kompor pembakar yang akan digunakan dalam finishing ini. Dalam pemakaiannya sebaiknya bersikap hati-hati, karena benda ini mudah terbakar. Korek api juga dapat diperoleh dengan mudah di pasaran.

6.Bak Penampung Air

Digunakan untuk merendam produk kayu sambil dibersihkan dengan alat sikat logam. Bak penampung dapat air dibuat sendiri dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 1 meter dan kedalaman 0,5 meter. Atau bisa memakai ember plastik yang disesuaikan dengan besar kecilnya produk kayu. Pada pemakaian yang terus menerus sebaiknya bak penampung dibersihkan satu hari sekali, dengan tujuan ada sirkulasi air dan kebersihan bak penampung dapat terjaga dengan baik.

7. Drigen Plastik

Difungsikan untuk menampung minyak tanah sebagai persediaan bahan bakar. Semakin banyak bahan bakar ditampung semakin besar pula alat yang digunakan , contoh drum logam. Agar terhindar dari bahaya kebakaran, sebaiknya drigen plastik disimpan pada posisi aman dan jauh dari sumber api. Alat ini dengan mudah diperoleh di pasaran.

8. Pompa Angin.

Dapat digunakan untuk suplay angin pada tabung minyak tanah sehingga mempunyai daya dorong angin yang kuat. Pompa angin adalah alat tradisional yang saat ini masih banyak dijumpai dan dipakai masyarakat. Pada perusahaan besar pompa angin telah diganti dengan mesin kompresor.

Meski kompresor berfungsi untuk menempatkan udara pada tekanan tertentu dan udara disimpan pada tangki udara untuk kemudian disalurkan melalui selang udara guna mengoperasikan tabung angin. Alat pompa angin dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko besi dengan harga berfariasi.

9. Kaleng / Mangkok Plastik

Kaleng adalah bahan seng berbentuk silinder yang berasal dari bekas pembungkus susu atau bahan makanan. Kaleng berfungsi sebagai tempat campuran bahan oles terakhir bakar. Sebaiknya gunakan kaleng yang bersih atau tidak berkarat. Bisa juga memakai mangkok plastik, bahan ini lebih mudah diperoleh

dan perawatannya. Pilih mangkok plastik yang tidak mudah goyang agar campuran bahan oles tidak tumpah.

Jenis alat yang digunakan dalam teknik bakar 4. Mencampur Bahan Pelapis Teknik Bakar

1. Teknik Mencampur Bahan Pelapisan Dasar

a. Masukkan 1 liter air mendidih (sudah di masak) ke dalam tempat adonan

b. Masukkan 5 buah gambir ke dalam tempat adonan c. Masukkan bahan enjet 3 sendok makan

d. Aduk bahan-bahan tersebut hingga hancur dan bercampur menjadi satu adonan

e. Bahan campuran siap digunakan dengan teknik kuas 2. Teknik Mencampur Bahan Pelapisan Akhir

a. Masukkan 1 liter air ke dalam tempat adonan

b. Masukkan bahan peka dengan netto 6 gram sebanyak 3 buah c. Aduk campuran tersebut sampai homogen betul

d. Bahan campuran siap dipakai dengan teknik kuas. 5. Proses Pengerjaan Finishing Teknik Bakar

1. Keselamatan Kerja

a. Siapkan tempat kerja yang aman dan cukup luas b. Siapkan pakaian kerja dengan baik

c. Siapkan alat dan bahan sesuai keperluan

d. Pastikan tempat kerja jauh dari bahan yang mudah terbakar e. Pakailah alas tangan dan alas kaki

2. Siapkan Benda Kerja

Produk Kayu Siap di Finishing dengan Teknik Bakar

Produk kayu dipastikan bersih dari lem dan paku serta perhatikan komponen antar sambungan. Benda kerja yang siap di finishing dengan teknik bakar harus kuat dan rapat.

3. Benda Kerja Dibakar

Pembakaran Dasar pada Benda Kerja

Lakukan dengan hati- hati berulanng-ulang sehingga permukaan kayu menjadi hitam. Pada bagian kayu yang pipih atau runcing hendaknya dibakar dengan gerakan cepat agar kayu tidak terbakar.

4. Benda Kerja didinginkan

Benda Kerja dibersihkan dengan Sikat Logam / Sikat Plastik Berbulu Keras

Agar cepat dingin benda kerja dimasukkan dalam bak penampung air, kemudian bersihkan dengan sikat logam/ sikat plastik berbulu keras sampai arang yang menempel pada kayu hilang. Pastikan pekerjaan ini dilakukan dengan cepat agar kondisi kayu tidak terlalu basah, bila perlu segeralah kayu diangin- anginkan

5. Pengolesan Benda Kerja

Benda Kerja dipoles dengan Ramuan Gambir

Pengolesan dapat dilakukan dengan alat kuas sampai rata. Pemakaian kuas hendaknya

menyesuaikan besar kecilnya benda kerja. Lakukan pengolesan pada bagian yang tersembunyi dahulu, baru diikuti bagian yang lain. Pekerjaan ini dapat dilakukan berulang- ulang sesuai selera, semakin banyak pengolesan semakin kusam atau kesan tua yang timbul pada benda kerja.

6. Pelapisan Benda Kerja dengan Peka

Benda Kerja dilapisi dengan Bahan Peka

Pada bagian ini benda kerja akan dilapisi dengan campuran peka dan air. Pelapisan dapat dilakukan dengan kuas hingga rata minimal dua kali. Apabila dilapis beberapa kali, dianjurkan selalu diamplas halus pada setiap langkah pengolesan. Lakukan dengan hati-hati jangan sampai bahan campuran mengenai mata. Bila terjadi hal yang demikian, segera bersihkan muka dengan air hangat.

7. Pemberian Talk

Benda Kerja diolesi Talk (Bedak)

Langkah ini memberikan kesan licin pada benda kerja. Bahan yang digunakan adalah talk(sejenis bedak bayi0 berwarna putih. Pori-pori kayu akan berwarna putih karena akan terisi talk ini sehingga produk akan semakin indah dan menarik. Pemakaian bedak ini hendaknya sekali saja agar permukaan kayu tidak terlalu licin.

Berikut adalah contoh produk hasil Teknik Bakar

Teknik kerja Ukir Finishing Teknik Bakar

Teknik Kerja Ukir Finishing Teknik Bakar

Dalam dokumen smk11 KriyaKayu Enget (Halaman 194-200)

Dokumen terkait