• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

D. Jenis Data yang Dikumpulkan, Instrumen Penelitian, Uji Coba

1. Jenis Data yang Dikumpulkan

a. Data Primer

1) Data karakteristik responden meliputi nama, kelas, tanggal lahir dan jenis kelamin.

2) Data jenis bahan makan meliputi makanan pokok, lauk – pauk, sayur dan buah.

3) Data jumlah bahan makanan meliputi kecukupan energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin C, dan zat besi (Fe). 4) Data frekuensi makan meliputi jumlah berapa kali makan dan

64 5) Data aktivitas fisik berupa jenis aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh responden selama satu hari dengan menggunakan catatan harian aktivitas fisik. Data aktivitas fisik juga akan digunakan untuk menentukan tingkat kecukupan zat gizi pada setiap responden yaitu kebutuhan energi total.

6) Data pola hidup bersih berupa pertanyaan mengenai pola hidup bersih berdasarkan pada Pedoman Gizi Seimbang. Data ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

7) Data berat badan ideal didapatkan dengan menentukan status gizi responden. Status gizi diperoleh dengan mengukur tinggi badan dan berat badan yang kemudian disesuaikan dengan standar yang ditentukan. Data pengukuran tinggi badan dan berat badan digunakan juga untuk menentukan kebutuhan energi total responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder meliputi gambaran umum MTs. Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Instrumen Penelitian a. Instrumen

1) Data karakteristik responden, frekuensi makan dan pola hidup bersih diteliti dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik, sudah matang,

65 dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda – tanda tertentu (Notoadmojo, 2005).

2) Data jenis bahan makanan diperoleh dengan instrumen formulir

Food Recall 2 x 24 jam dan dibantu dengan menggunakan Food Model. Pada Food Recall 24 jam responden menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu (Supariasa, dkk, 2002). Food Model adalah sekumpulan model dari beberapa item pangan dalam ukuran dan bentuk yang sama layaknya seperti pangan sebenarnya (Siagian, 2010).

3) Data tingkat kecukupan zat gizi diperoleh dengan menggunakan metode ingatan 2 x 24 jam (Food Recall 2 x 24 hours), dengan menggunakan instrumen kuesioner metode ingatan 24 jam dan dibantu dengan Food model.

4) Data frekuensi makan diperoleh dengan metode Food Frequency Questionaire (FFQ).

5) Data pola hidup bersih diperoleh dengan kuesioner.

6) Data aktivitas fisik diperoleh dengan menggunakan catatan harian aktivitas fisik. Catatan harian aktivitas (activity diary) merupakan instrumen subjektif yang memerlukan kerja sama dengan orang yang diteliti, subjek diminta untuk mencatat semua aktivitasnya selama suatu periode waktu tertentu (Gibney, 2009).

66 7) Data berat badan ideal diperoleh dengan mengukur tinggi badan dengan alat ukur microtoise dan menimbang berat badan dengan alat timbangan injak.

b. Uji Coba Instrumen

Instrumen adalah alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan uji coba kuesioner. Uji validitas dan reliabilitas sangat penting dilakukan mengingat kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya bila didasarkan pada informasi yang akurat. Data yang dikumpulkan tidak akan berguna apabila alat ukur yang digunakan tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Pertanyaan dikatakan valid jika r hasil lebih besar dari r tabel. Pertanyaan dikatakan reliabel jika

Dari hasil uji validitas kuesioner pola hidup bersih dan sehat tahap awal, dari 10 pertanyaan terdapat 1 pertanyaan yang memiliki r hitung lebih kecil dari r tabel sehingga dinyatakan tidak valid dan harus dibuang. Setelah pertanyaan tersebut dibuang dan dilakukan uji validitas kedua didapatkan hasil r hitung lebih besar dari r tabel sehingga pertanyaan dinyatakan valid. Dari hasil r hitung tersebut didapatkan juga r hitung lebih kecil dari r alpha yaitu 6 pertanyaan sehingga keenam pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel dan 4 pertanyaan lainnya

67 dinyatakan tidak reliabel. Namun karena pertanyaan tersebut penting dan sangat berkaitan dengan pola hidup bersih dan sehat pada remaja, maka peneliti tetap memasukkan semua pertanyaan tersebut dengan menyederhanakan kalimatnya. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas tahap akhir didapatkan bahwa semua pertanyaan dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari r tabel. Ke sepuluh pertanyaan tersebut juga dinyatakan reliable karena r hitung lebih kecil dari r alpha.

3. Cara Pengumpulan Data

a. Data tentang karakteristik responden meliputi nama, kelas, tanggal lahir dan jenis kelamin. Frekuensi makan meliputi jumlah berapa kali makan dalam sehari serta data aktivitas fisik. Data tersebut diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada responden yang terlebih dahulu diberikan pengarahan oleh peneliti, kemudian kuesioner tersebut diisi sendiri oleh responden yang bersangkutan.

b. Data jenis bahan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk – pauk, sayur dan buah. Data tingkat kecukupan zat gizi yang meliputi kecukupan energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, C dan zat besi (Fe) didapatkan dengan metode wawancara oleh peneliti dengan menggunakan metode Food Recall 2 x 24 jam. Untuk mempermudah dalam estimasi pengukuran bahan makanan antara enumerator dan responden digunakan Food Model sebagai alat bantu.

68 c. Data tingkat kecukupan zat gizi diperoleh secara kuantitatif yaitu jumlah asupan zat gizi (energi, karbohidrat, protein lemak, vitamin A, C dan zat besi) diperoleh dengan metode ingatan 2 x 24 jam (Food Recall 2 x 24 hours), dengan menggunakan instrumen kuesioner metode ingatan 24 jam dan Food model. Responden diwawancara mengenai konsumsi mereka dalam satu hari kemarin mulai dari pagi hari, siang hari sampai malam hari. Responden juga harus menyebutkan jumlah bahan makanan yang mereka konsumsi, untuk mempermudah dalam mengestimasi maka dibantu dengan menggunakan food model. Hasil dari data tersebut diolah dengan menggunakan software nutrisurvey. Asupan zat gizi dijumlahkan, dirata – rata perhari kemudian dibandingkan dengan Pedoman Gizi Seimbang dan Angka Kecukupan Gizi serta menggunakan Daftar Kebutuhan Bahan Makanan (DKBM).

d. Data frekuensi makan mengenai intensitas konsumsi setiap jenis bahan makanan diperoleh dengan metode Food Frequency Questionaire (FFQ) yang dilaksanakan pada hari sekolah dan dilakukan dengan menanyakan jenis serta intensitas konsumsi setiap jenis bahan makanan oleh sampel selama satu minggu terakhir.

e. Data pola hidup bersih diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Dimana kuesioner berisi pertanyaan mengenai pola hidup bersih dan sehat pada remaja berdasarkan pada Pedoman Gizi Seimbang. Kuesioner dibagikan satu per satu kepada responden dan diisi dengan

69 cara memilih salah satu jawaban. Kemudian kuesioner tersebut dikumpulkan kepada peneliti dan dihitung skornya.

f. Data berat badan ideal diperoleh dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Data tinggi badan dan berat badan juga digunakan untuk menentukan Angka Metabolisme Basal dalam penentuan kebutuhan energi total. Kebutuhan energi total akan digunakan menentukan jumlah kecukupan zat gizi. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan microtoise dan pengambilan data berat badan menggunakan timbangan injak. Sampel diminta untuk berdiri di atas timbangan injak tanpa menggunakan sepatu atau tas. Pada saat penimbangan, badan sampel harus tegak, pandangan harus lurus ke depan, serta tidak boleh bersandar ke dinding. Nilai berat badan sampel dilihat dan dicatat oleh enumerator. Tinggi badan sampel diukur dengan

microtoise yang ditempelkan pada dinding. Pada saat pengukuran tinggi badan, sampel diminta untuk berdiri tanpa menggunakan sepatu, badan sampel harus tegak, serta pandangan harus lurus ke depan.

g. Data aktivitas fisik berupa sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh sampel selama satu hari. Data aktivitas fisik digunakan untuk menentukan kebutuhan energi total. Data diperoleh dengan metode catatan harian aktivitas fisik. Sampel menyebutkan aktivitas yang dilakukan disertai dengan waktu dalam beraktivitas tersebut. Aktivitas tersebut dibagi menjadi dua kategori yaitu duduk atau berdiri dan

70 aktivitas pekerjaan tertentu. Masing – masing di jumlahkan alokasi waktunya. Setelah itu alokasi dari kedua kategori aktivitas tersebut diubah menjadi persentase. Kemudian menentukan koefisien aktivitas fisik yang dikategorikan atas ringan, sedang, dan berat. Dikatakan ringan jika 75% waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 25% waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu. Dikatakan sedang jika 40% waktu untuk duduk atau berdiri, 60% waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu. Dikatakan berat jika 25% waktu untuk duduk atau berdiri, 75% waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu (FAO/WHO/UNU, 1985 dengan penyesuaian oleh Muhilal, dkk, Risalah Widya Karya Pangan dan Gizi V, 1994, dalam Almatsier (2004)).

Dokumen terkait