• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

B. Gaya Belajar

5. Jenis Gaya Belajar

Berikut beberapa teori tentang jenis gaya belajar:

1) Teori Reid dalam Muhtadi (2010)

a. Pelajar visual: mereka memilih melihat dalam menulis. b. Pelajar auditori: mereka memilih mendengarkan.

c. Pelajar kinestetik: mereka memilih partisipasi yang aktif dan pengalaman.

d. Pelajar taktil: mereka memilih bekerja dengan tangan mereka sendiri.

e. Pelajar kelompok: mereka memilih belajar atau bekerja bersama yang lainnya.

2) Teori Felder & Soloman dalam Donald (2004) a. Sensing versus Intuitive.

Membandingkan antara seseorang yang memilih suatu metode pembelajaran yang bersifat kongkrit, praktek nyata dan prosedur, dengan yang memilih belajar dari konsep dan teoritis.

b. Visual versus Verbal:

Membandingkan individu yang menggunakan metode belajar dengan gambar, diagram, atau chart, dengan individu yang memilih menulis dan penjelasan lisan.

c. Active versus Reflektive:

Membandingkan seseorang yang mengggunakan gaya belajar dengan mencoba sesuatu secara langsung dan bekerja secara kelompok dengan seseorang yang memilih untuk berfikir dan bekerja sendiri.

d. Sequential versus Global

Membandingkan antara individu yang memilih gaya belajar secara linear atau bertahap dengan individu yang lebih nyaman belajar semua materi atau keseluruhan secara langsung.

3) Teori DePorter & Hernacki dalam Muhtadi (2010)

Banyak ciri-ciri yang dapat digunakan untuk mengenali gaya belajar seseorang ditinjau dari modalitas belajar atau preferensi sensori ini. Salah satu pedoman yang dapat digunakan untuk mengenali gaya belajar seseorang dari tinjauan preferensi sensori yaitu ciri-ciri perilaku belajar yang dikemukakan oleh DePorter & Hernacki dalam Muhtadi (2010). Menurut DePorter & Hernacki, beberapa karakteristik juga berdasarkan gaya belajar:

a. Gaya Visual.

a) Rapi dan teratur dalam segala hal; b) Biasa berbicara dengan cepat;

c) Memiliki kemampuan sebagai perencana yang baik; d) Teliti dan detail dalam mengerjakan sesuat;

e) Mementingkan penampilan, pakaian danpresentasi; f) Pengeja yang baik;

g) Dapat melihat kata-kata dalam pikiran mereka; h) Lebih banyak mengingat dari apa yang dilihat;

i) Biasa mengingat dengan menggunakan cara asosiasi visual; j) Saat belajar biasanya tidak terganggu oleh adanya keributan; k) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal; l) Mudah mengingat sesuatu yang ditulis;

n) Pembaca yang cepat dan tekun;

o) Lebih suka membaca sendiri dari pada dibacakan; p) Waspada sebelum secara mental merasa pasti;

q) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon; r) Mudah lupa jika disuruh menyampaikan pesan verbal; s) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat; t) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato; u) Lebih suka seni daripada music;

v) Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, w) Tidak pandai memilih kata-kata.

b. Gaya Auditorial

a) Sering membunyikan atau mengucapkan tulisan di buku dengan keras saat Membaca;

b) Mudah terganggu oleh keributan saat belajar; c) Berbicara dengan diri sendiri saat bekerja;

d) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;

e) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara;

f) Merasa kesulitan dalam menulis tetapi hebat dalam bercerita; g) Berbicara dengan irama yang terpola;

h) Biasanya pembicara yang fasih; i) Lebih suka musik daripada seni;

j) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat;

k) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar;

l) Mempunyai masalah dalam hal pekerjaan yang melibatkan visualisasi;

m)Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya; n) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.

c. Gaya Kinestetik

a) Berbicara dengan perlahan; b) Menanggapi perhatian fisik;

c) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka; d) Berdiri dengan dekat saat berbicara dengan orang; e) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak; f) Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar; g) Belajar melalui memanipulasi dan praktik;

h) Menghapal dengan cara berjalan dan melihat;

i) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca; j) Banyak menggunakan isyarat tubuh;

k) Tidak dapat diam untuk waktu lama; l) Sulit mengingat geografi;

4) Teori Jester dalam Donald (2004)

Konsep Jester memuat 4 pilihan gaya belajar yang saling terkait:

a. Visual verbal: seseorang yang meyukai gambar, diagram dan chart tetapi lebih efektif apabila mereka belajar dengan menulis semua penjelasan yang mereka pelajari.

b. Visual nonverbal: adalah seseorang seseorang yang hanya efektif belajar dengan gambar dan diagram serta tidak memilih atau meyukai pembelajaran verbal.

c. The Tactile kinesthetic: adalah seseorang yang apabila mereka menyukai metode pembelajaran bekerja dengan tangan, mereka menyukai pembelajaran yang aktif.

d. Auditory Verbal: adalah seseorang yang dapat menyerap materi dengan metode pembelajaran verbal namun lebih efektif ketika mereka mendengarkan penjelasan materi tersebut daripada hanya membacanya saja.

5) Teori Fleming dalam Manee et al (2013)

Salah satu kategori gaya belajar yang berdasarkan modalitas sensorik, adalah gaya belajar Visual, Auditori, Read (membaca) dan Kinestetik (VARK) yang dikembangkan oleh Neil D Fleming (1992). Model VARK Neil Fleming adalah salah satu representasi paling populer pada tahun 1987. Fleming mengembangkan suatu

inventarisasi yang dirancang untuk membantu siswa dan yang lainnya belajar lebih lanjut tentang pilihan gaya belajar individual mereka. Dalam model Fleming, yang disebut gaya belajar VARK, peserta didik diidentifikasi apakah mereka memiliki gaya belajar visual (gambar, film , diagram), belajar auditori (musik, diskusi, ceramah), membaca dan menulis (membuat daftar, membaca buku, mencatat), atau belajar kinestetik (gerakan, eksperimen, kegiatan tangan). Adapun penjelasan masing-masing gaya belajar:

a. Pelajar Visual

Siswa yang gaya belajarnya visual menyukai penggunaan gambar, simbol, grafik, diagram alir, poster, slide dan peta konsep. Mereka menyukai apabila diberi soal yang meminta mereka menggambar, membuat diagram atau mendeskripsikan penampakan sesuatu. Pelajar visual belajar terbaik dengan melihat tampilan seperti, handout dan video. Orang-orang yang lebih memilih jenis pembelajaran ini, lebih suka melihat informasi yang disajikan dalam visual daripada dalam bentuk tertulis.

b. Pelajar Auditori

Pelajar ini belajar terbaik dengan mendengar informasi. Mereka cenderung untuk mendapatkan banyak materi perkuliahan dan pandai mengingat hal-hal lewat suara.

c. Pelajar Membaca dan Menulis

Pelajar ini lebih memilih untuk menerima informasi yang ditampilkan sebagai kata-kata. Materi pembelajaran terutama berbasis teks yang sangat disukai oleh pelajar ini.

d. Pelajar Kinestetik

Kinestetik (atau taktil). Peserta didik ini belajar terbaik dengan menyentuh dan melakukan. Pengalaman Hands-on penting untuk pelajar kinestetik.

Gaya belajar VARK yang dikembangkan oleh Fleming ini pada dasarnya merupakan pengembangan dari gaya belajar visual, audiotri dan kinesthetic (VAK) yang diciptakan pada tahun 1970 an oleh Bandler dan Ginder (Prashnig, 2007). Hasil penelitian Fleming (2006) menunjukan terdapat perbedaan yang nyata ketika siswa yang gaya belajarnya visual menggunakan teks tertulis dan diagram atau peta. Dua kecenderungan gaya belajar ini tidak selalu ditemukan pada orang yang sama. Oleh karena itu Fleming kemudian mengembangkan gaya belajar VAK dengan menambahkan satu gaya belajar lagi, yaitu read write, sehingga namanya berubah menjadi visual, auditori, read write, (membaca menulis) dan kinestetik atau yang disingkat dengan VARK.

Gaya belajar ini, dibagi menjadi dua sub besar yaitu unimodal dan multimodal. Gaya belajar unimodal dibagi menjadi tiga sub kelompok, yaitu mild, strong dan very strong. Demikian pula gaya belajar multimodal dibagi tiga sub kelompok, yaitu bimodal, untuk yang memiliki dua preferensi, trirmodal untuk yang memiliki tiga preferensi, dan quadmodal untuk yang memiliki empat preferensi. Gaya balajar bimodal misalnya kombinasi visual kinestetik. Gaya belajar trimodal misalnya kombinasi read/write-audiotori-kinestetik. Gaya belajar quadmodal merupakan kombinasi keempat gaya belajar misalnya read/write-viasual-kinetsteti-auditori.

Untuk mengidentifikasi gaya belajar Fleming mengembangkan instrument VARK yang disebut the VARK Questionnaire. Kuesioner ini terus menerus dikembangkan dan sekarang versi terbaru adalah The VARK Questionnaire Version 7.0 (Fleming, 2008). Menurut Fleming dan Baume (2006), kuesiner VARK bukan untuk mendiagnosis, mengukur atau mengkotak kotakan inidvidu ke dalam gaya belajar tertentu, melainkan sebagai suatu katalis untuk metakognisi, refeleksi dan bahan diskusi untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Kuesioner VARK berisi 16 item penyataan yang merefleksikan situasi dalam kehidupan sehari hari. Kuesioner ini sengaja dibuat pendek untuk menghindari kelelahan reponden dalam mengisi kuesioner. Pada setiap nomor disediakan empat pilihan jawaban,

dimana setiap jawaban berkaitan dengan satu macam gaya belajar (V, A, R, atau K). Dalam mengisi kuesioner VARK responden diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban untuk setiap pertanyaan atau mengabaikan pertanyaan yang sama sekali tidak sesuai. Jumlah pertanyaan yang diabikan sebaiknya tidak lebih dari dua karena akan membuat hasil menjadi bias.

Dokumen terkait