• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-Jenis Deviden 1). Dividen Tunai

Dalam dokumen KODE MODUL : 119. KK16.02 (Halaman 37-41)

KETERANGAN SAHAM PRIORITAS SAHAM BIASA Untuk saham prioritas :

C. Jenis-Jenis Deviden 1). Dividen Tunai

, 000 . 000 . 100 , 000 . 000 . 10 Rp Rp x 100 % = 10 % Saham Biasa =   , 000 . 000 . 200 , 000 . 000 . 44 Rp Rp x 100 % = 22 % C. Jenis-Jenis Deviden 1). Dividen Tunai

Dividen tunai adalah pembegian keuntungan yang diberikan perusahaan pada para pemegang saham dalam bentuk uang kas. Bentuk ini merupakan pembagian keuntungan yang sering dilakukan. Terdapat tiga hal penting dalam pembagian dividen tunai yaitu :

 Tersedianya laba ditahan  Jumlah kas yang cukup

 Adanya tindakan resmi dari dewan komisaris.

Laba ditahan yang besar tidaklah selalu menunjukkan jumlah kas yang besar, karena tidak ada keterkaitan antara laba ditahan dengan jumlah kas perusahaan. Hal ini didasari oleh laba yang diukur atas dasar akrual (accrual basis) bukan atas dasar kas (cash basis), dimana beban yang terjadi dalam periode yang bersangkutan ditandingkan dengan jumlah pendapatan yang diperoleh dalam periode yang sama (matcing concept). Oleh karena itu sebelum mengumumkan pembagian dividen, maka dewan komisaris akan mengevaluasi posisi kas perusahaan yang tersedian dan estimasi kebutuhan kas jangka pendek perusahaan. Setelah uang kas mencukupi, maka dewan komisaris mengumumkan pembagian dividen kas.

Dari segi akuntansi, terdapat tiga hal penting berkaitan dengan pembagian dividen tunai, yaitu tanggal pengumuman, tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran. Pada saat pengumuman, berarti dewan komisaris secara resmi mengesahkan pembagian dividen, sehingga perusahaan harus mencatat dengan menjurnal debit dividen tunai dan mengkredit akun utang dividen tunai. Di akhir periode dibuat jurnal penutup debit laba ditahan dan kredit dividen tunai. Perhatikan contoh berikut ini :

PT Mustika Jaya memiliki data yang berkaitan dengan pembagian dividen berikut ini :

a. Tanggal 15 Desember 2010, dewan komisaris mengumumkan akan membagi dividen tunai sebesar Rp 500,- per lembar saham atas 80.000 lembar saham biasa yang beredar nilai pari sebesar Rp 5.000,- per lembar.

b. Laba yang diperoleh selama tahun 2010 sebesar Rp 250.000.000,- dengan akun laba ditahan menunjukkan saldo Rp 125.000.000,-

c. Pada tanggal 10 Januari 2011, perusahaan membayar semua dividen tunai kepada para pemegang saham.

Akuntansi Modal PT

38

Jawab :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

15 Des. 10 Dividen Tunai Rp 40.000.000,- -

Utang Dividen Tunai - Rp 40.000.000,-

(Pengumuman pembgn Dividen oleh komisaris)

31 Des. 10 Ikhtisar Laba Rugi Rp 250.000.000,- -

Laba Ditahan - Rp 250.000.000,-

(Perolehan laba bersih perusahaan)

31 Des. 10 Laba Ditahan Rp 40.000.000,- -

Dividen Tunai - Rp 40.000.000,-

(Menutup Akun dividen Tunai)

10 Jan. 11 Utang Dividen Tunai Rp 40.000.000,- -

Kas - Rp 40.000.000,-

(Pembayaran dividen pada para pemegang shm)

Dari transaksi tersebut di atas, dapat digambarkan bagan alir laba ditahan dan dividen sbb :

2). Dividen Saham

Selain pembagian keuntungan dalam bentuk dividen tunai, maka perusahaan dapat mendistribusikan keuntungan dalam bentuk saham kepada para pemegang saham, yang disebut dengan dividen saham. Dividen ini diberikan dalam bentuk saham biasa dan diterbitkan kepada

Akuntansi Modal PT

39

para pemegang saham biasa, dengan jumlah yang sebanding dengan jumlah kepemilikan saham dalam perusahaan.

Pengaruh dari pemberian dividen saham terhadap laporan keungan investee (perusahaan yang membagikan dividen) adalah mengurangi laba ditahan dan menambah modal disetor. Akan tetapi tidak seperti dividen tunai , dividen saham tidak akan mempengaruhi total aktiva , total kewajiban maupun total modal pemegang saham. Pemberian dividen saham hanya mengubah komposisi modal perusahaan, dari laba ditahan kepada modal saham disetor. Jumlah yang ditransfer dari laba ditahan ke modal saham disetor pada umumnya adalah nilai pasar wajar dari saham yang diterbitkan dalam dividen saham. Yang dimaksud dengan nilai pasar wajar adalah harga pasar saham pada saat dividen saham diumumkan (bukan harga pasar saham saat saham dibagikan/dibayarkan). Selisih atau kelebihan nilai pasar di atas nilai pari akan diperlakukan sebagai tambahan modal disetor. Perhatikan contoh berikut ini :

PT Mustika Jaya memiliki data yang berkaitan dengan pembagian dividen berikut ini :

1. Tanggal 15 Desember 2010, dewan komisaris mengumumkan akan membagi dividen tunai sebesar 10% saham atas 80.000 lembar saham biasa yang beredar nilai pari sebesar Rp 5.000,- per lembar.

2. Nilai pasar saham biasa pada saat pengumuman adalah Rp 6.000,- per lembar.

3. Laba yang diperoleh selama tahun 2010 sebesar Rp 250.000.000,- dengan akun laba ditahan menunjukkan saldo Rp 125.000.000,-

4. Pada tanggal 10 Januari 2011, perusahaan membayar semua dividen tunai kepada para pemegang saham.

Dari data tersebut buatlah jurnal yang diperlukan ! Jawab :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

15 Des. 10 Dividen Saham Rp 48.000.000,- -

Dividen Saham Yang Dpt Dibagikan - Rp 40.000.000,-

Agio Saham Biasa 8.000.000,-

(Pengumuman pembgn Dividen oleh komisaris)

31 Des. 10 Ikhtisar Laba Rugi Rp 250.000.000,- -

Laba Ditahan - Rp 250.000.000,-

(Perolehan laba bersih perusahaan)

31 Des. 10 Laba Ditahan Rp 48.000.000,- -

Dividen Saham - Rp 48.000.000,-

(Menutup Akun dividen Saham)

10 Jan. 11 Dividen Saham Yang Dpt Dibagikan Rp 40.000.000,- -

Saham Biasa - Rp 40.000.000,-

Akuntansi Modal PT

40

D. Penyajian Modal Saham dalam Neraca

Pada dasarnya susunan ekuitas (modal) perseroan dalam neraca adalah sebagai berikut :

1.

Modal saham. Setiap jenis saham diinformasikan mengenai modal dasar, modal yang ditempatkan, modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya lembar saham. Saham diklasifikasikan menjadi dua jenis, saham preferen dan saham biasa.

2.

Modal saham yang dipesan. Dalam neraca disajikan setelah modal saham

3.

Agio atau disagio saham. Agio saham disajikan sebagai penambah modal, sedang disagio saham sebagai pengurang modal saham.

4.

Laba Ditahan, disajikan sebagai penambah modal.

5.

Treasury Stock. Disajikan sebagai pengurang Modal saham.

Salah satu unsur modal perseroan seperti tersebut adalah laba ditahan. Besarnya laba ditahan pada akhir periode sesungguhnya merupakan akumulasi laba bersih dari beberapa periode akuntansi (termasuk periode berjalan) yang masih tersisa setelah dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Besarnya laba ditahan pada periode yang berjalan dapat dihitung dengan menambahkan saldo laba ditahan awal dengan laba bersih setelah dikurangi dengan dividen. Rugi bersih (nett loss) akan menyebabkan laba ditahan pada periode berjalan menjadi berkurang. Saldo laba ditahan ini dalam perusahaan dipergunakan untuk hal-hal berikut ini : a) Pembelian treasury stock

b) Melunasi utang jangka panjang

c) Melakukan perluasan pabrik (ekspansi) d) Membuka kantor cabang baru

e) Mengatasi ketidakpastian dalam perusahaan, dll

Perhatikan contoh soal berikut ini :

Berikut ini sebagian data yang dimbil dari PT Bangkit Makmur pada akhir periode akuntansi tahun 2010 :

1. Awal tahun 2010 :

Otorisasi saham preferen 5.000 lembar @ Rp 6.000,-. 3000 lembar beredar dengan kurs 120% telah dibayar penuh

Otorisasi saham biasa 40.000 lembar @ Rp 2.000,-. 25.000 lembar beredar dengan kurs 112% telah dibayar penuh

2. Tanggal 5 September 2010 perusahaan membeli kembali saham yang telah beredar berjumlah 5.000 lembar dengan kurs 118%

3. Tanggal 15 Desember 2010, dewan komisaris mengumumkan akan membagi dividen tunai sebesar Rp 400,- per lembar.

4. Laba yang diperoleh selama tahun 2010 sebesar Rp 110.000.000,- dengan akun laba ditahan menunjukkan saldo Rp 80.000.000,-

Dari data tersebut buatlah Laporan Laba Ditahan dan Neraca (sebagian) yang menunjukkan komposisi modal Perseroan !

Akuntansi Modal PT

41

Jawab :

PT BANGKIT MAKMUR

Dalam dokumen KODE MODUL : 119. KK16.02 (Halaman 37-41)

Dokumen terkait