• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE MODUL : 119. KK16.02

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KODE MODUL : 119. KK16.02"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

1

Disusun Oleh:

Winarto, M.Pd.

Accounting Teacher

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 1 GIRIMULYO

Alamat : Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta e-mail : smkn1_girimulyo@yahoo.co.id

(2)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya kepada Allah SWT, karena hanya atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya maka modul pembelajaran “Akuntansi PERSEROAN TERBATAS (PT)” (119.KK16.01) ini dapat tersusun.

Modul ini disusun dalam rangka membantu peserta didik khususnya bagi mereka yang duduk di bangku Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dalam memahami pengelolaan modal PERSEROAN TERBATAS (PT). Materi yang disajikan dalam modul ini sangat sederhana, karena hanya memberikan konsep dasar PERSEROAN TERBATAS (PT) dan didukung dengan soal-soal kasus beserta cara pemecahannya yang biasa terjadi dalam dunia usaha dan industry. Untuk mempertajam skill siswa, modul ini juga didukung dengan soal-soal latihan, yang mengacu pada kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Setelah mempelajari peserta didik diharapkan mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya sehingga mampu memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam perusahaan khususnya yang berbentuk PERSEROAN TERBATAS (PT). Kami sadar bahwa modul ini masih jauh dari sempurna.,Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi para peserta didik SMK.

Penyusun

(3)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

3

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ... v

GLOSSARIUM ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 1

B. Pendidikan Karakter yang Dikembangkan ... 1

C. Deskripsi ... 1

D. Waktu ... 1

E. Prasarat ... 1

F. Petunjuk Penggunaan Modul ... 1

G. Tujuan Akhir ... 2 H. Komptensi ... 3 I. Cek Kemampuan ... 4 BAB II PEMBELAJARAN ... 5 I. Kegiatan Pembelajaran 1 ... 5 A. Tujuan Pembelajaran ... 5 B. Uraian materi ... 5 C. Rangkuman ... 11 D. Post Tes ... 12

II. Kegiatan Pembelajaran 2 ... 18

A. Tujuan Pembelajaran ... 18

B. Uraian materi ... 18

C. Rangkuman ... 23

D. Post Tes ... 23

III. Kegiatan Pembelajaran 3 ... 26

A. Tujuan Pembelajaran ... 26

B. Uraian materi ... 26

C. Rangkuman ... 28

D. Post Tes ... 28

IV. Kegiatan Pembelajaran 4 ... 29

(4)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

4

A. Tujuan Pembelajaran ... 29

B. Uraian materi ... 29

C. Rangkuman ... 37

D. Post Tes ... 37

BAB III EVALUASI ... 42

BAB IV KESIMPULAN ... 49 DAFTAR PUSTAKA

(5)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

5

PETA KEDUDUKAN MODUL

MATA DIKLAT/KOMPETENSI : AKUNTANSI MODAL

Keterangan:

119.KK15

Mengelola Akuntansi Modal

 Mengelola Akuntansi Modal Firma

Mengelola Akuntansi Modal PT

 Mengelola Akuntansi Koperasi

119.KK 11 119.KK 06 119.KK 13 119.KK07 119.KK08 119.KK09 119.KK12 119.DKK 1 119.KK 05 119.DKK 3 119.KK 01 119.KK 04 119.KK10 119.DKK 4 119.DKK 2

I

II

III 119.KK 02 119.KK 15 119.KK 03 119.KK16 119.KK14

(6)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

6

GLOSARIUM

Partnership : Persekutuan, yakni gabungan dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama dalam rangka memperoleh keuntungan

Investasi : Penanaman modal dalam suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan.

Goodwill : Pengakuan adanya kelebihan terhadap salah satu pihak dalam persekutuan.

Harta tak berujud yang ditaksir sebagai tambahan yang diakui sebagai akibat nama baik dan keberhasilan pengelolaan pimpinan perusahaan.

Revaluasi : Penilaian kembali asset untuk disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

Likuidasi : Proses pencairan aktiva menjadi uang, karena telah berakhirnya suatu usaha (pembubaran).

(7)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

15 Mengelola Akuntansi Modal

1.

Mengelola Akuntansi Modal Firma

2.

Mengelola Akuntansi PT

3.

Mengelola Akuntansi Koperasi B. PENDIDIKAN KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN

1. Cermat, teliti, rapi, dan tanggung jawab; 2. Berfikir Kritis dan Logis

3. Bekerja sesuai dengan SOP. C. DESKRIPSI

Modul ini berisi tentang materi yang berhubungan dengan pengelolaan modal PT. Dan diharapkan setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan mampu menjelaskan pengertian PT, saham dan jenis-jenisnya, mampu menghitung dan membukukan investasi dalam saham, dapat menghitung dan membukukan deviden, mampu memahami dan membukukan saham perbendaharaan, serta mampu memahami dan menyusun laporan keuangan perseroan.

Modul ini berkaitan dengan modul sebelumnya yaitu Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan jasa dan dagang,

D. WAKTU

Materi Mengelola Akuntansi PT yang dijelaskan dalam modul ini diberikan pada kelas XII semester Gasal, dengan membutuhkan waktu 20 jam pembelajaran @ 45 menit/jam pembelajaran. E. PRASYARAT

Agar dapat mencapai tujuan di atas maka peserta diklat:

1. Memahami Standard Operating Prosedure (SOP) tentang Akuntansi PT 2. Memahami dan Melaksanakan komunikasi bisnis

3. Menguasai siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.

F. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Penjelasan Bagi Peserta Didik

1. Bacalah dan pahamilah dengan baik dan benar tujuan yang akan dicapai setelah mempelajari modul ini

2. Bacalah dengan cermat dan pahamilah dengan baik daftar pertanyaan pada cek kemampuan sebagai tolok ukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini

3. Pelajarilah dengan baik materi dan ilustrasi soal dalam modul ini.

4. Bertanyalah dan berkonsultasilah kepada guru/instruktur apabila mengalami kesulitan.

5. Kerjakan dengan cermat dan teliti soal-soal yang diberikan, baik secara individu maupun kelompok

(8)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

8

6. Jangan melanjutkan materi berikut sebelum tuntas materi sebelumnya.

Penjelasan Bagi Guru :

1. Bacalah modul ini dengan seksama

2. Bimbinglah peserta didik agar tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini 3. Bimbinglah peserta didik agar menguasai materi yang ada dalam modul ini

4. Berilah kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, dan membentuk kelompok untuk berdiskusi

5. Berilah berbagai latihan-latihan atau tugas-tugas yang menunjang pemahaman peserta didik terhadap materi yang ada dalam modul ini.

6. Berikan evaluasinya dan dokumentasikan hasilnya.

7. Monitor dan catat kemajuan peserta didik dalam pembelajaran, dan berikan feedback atas hasil yang dicapai.

G. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah :

1. Memahami bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT). 2. Memahami prosedur pendirian perseroan

3. Mengidentifikasi data pembentukan PT dengan benar.

4. Menghitung dan membukukan investasi modal saham dengan benar. 5. Menyusun neraca awal perseroan

6. Menghitung dan mencatat pembatalan pesanan modal saham. 7. Menghitung dan mencatat saham perbendaharaan

8. Menghitung dan mencatat dividen. 9. Menyajikan laporan keuangan perseroan.

(9)

Mengelola Ekuitas Accounting for SMK

9

B. KOMPETENSI

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 GIRIMULYO

MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan

KELAS/SEMESTER : XII/1

STANDAR KOMPETENSI : Mengelola Akuntansi Modal

KODE : 119.KK16

ALOKASI WAKTU : 36 X 45 menit

KOMPETEN SI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN BUDAYA & KARAKTER BANGSA KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR KET. ALOKASI WAKTU TM PS PI 2. Mengelola Akuntansi Perseroan Terbatas  Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan PT tersedia

 Data investasi modal saham teridentifikasi  Investasi modal saham terbukukan dengan tertib  Pembatalan pesanan saham teridentifikasi  Deviden perusahaan teridentifikasi  Laporan keuangan PT Disusun sesuai dengan format yang telah ditentukan.  Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan PT  Mengidentifikasi modal saham  Pencatatan investasi modal saham  Perhitungan dan pencatatan dividen perusahaan  Menghitung dan mencatat pembatalan pesanan saham  Menyusun Laporan Keuangan PT.  Jujur,  Mandiri  Tanggung jawab  Realistis dan  Komitmen  Mencari informasi secara berkelompok tentang ruang lingkup PT dengan teliti dan lengkap  Mengidentifikasi modal saham perusahaan  Diskusi prosedur pencatatan modal saham  Menghitung dan mencatat dividen perusahaan  Menghitung dan membukukan pembatalan pesanan saham  Menyusun Laporan keuangan PT  Tes Tertulis  Tugas  Observasi 4 14 (28) 6 (24)  Modul  Buku Referensi  SOP DU/DI  Internet PT 4

(10)

Akuntansi Modal PT

10

H. CEK KEMAMPUAN

Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom jawaban yang telah disediakan :

ASPEK AFEKTIF

NO PERNYATAAN KET

YA TIDAK

1 Apakah Anda mampu mempersiapkan pengelolaan perseroan secara tertib dan teliti?

2 Apakah Anda mampu memahami permasalahan dengan pikiran yang logis?

3 Apakah Anda mampu menghitung dan mencatat perhitungan modal saham dengan penuh tanggung jawab?

4 Apakah Anda mampu menyusun laporan keuangan perseroan dengan cermatdan rapi?

ASPEK KOGNITIF

NO PERNYATAAN KET

YA TIDAK

1 Apakah Anda memahami bentuk usaha perseroan?

2 Apakah anda mengetahui prosedur pendirian perseroan?

3 Apakah Anda memahami metode-metode pencatatan modal saham?

4 Apakah anda mengetahui dan memahami saham perbendaharaan?

5 Apakah Anda memngetahui jenis-jenis laporan keuangan dalam perseroan?

6 Apakah Anda memahami diveden?

ASPEK PSIKOMOTORIK

NO PERNYATAAN KET

YA TIDAK

1 Apakah Anda mampu menghitung investasi saham dalam perseroan?

2 Apakah Anda mampu mencatat investasi modal saham menurut metode yang telah ditentukan?

3 Apakah Anda mampu menghitung dan mencatat pembatalan pesanan saham?

4 Apakah Anda mampu menghitung dan mencatat saham perbendaharaan?

5 Apakah Anda mampu menyusun laporan keuangan perseroan?

(11)

Akuntansi Modal PT

11

BAB II

AKUNTANSI PERSEROAN TERBATAS

A. Pendahuluan

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang. Perusahaan menarik dana dari investor dengan cara mengeluarkan saham. Bagi pemegang saham, berarti memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Untuk menjadi Badan Hukum, Perseroan Terbatas harus memenuhi persyaratan dan tata cara pengesahan PT sebagaimana yang diatur dalam UUPT, yaitu pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Tata cara tersebut antara lain pengajuan dan pemeriksaan nama PT yang akan didirikan, pembuatan Anggaran Dasar, dan pengesahan Anggaran Dasar oleh Menteri.

Sebagai persekutuan modal, kekayaan PT terdiri dari modal yang seluruhnya terbagi dalam bentuk saham. Para pendiri PT berkewajiban untuk mengambil bagian modal itu dalam bentuk saham – dan mereka mendapat bukti surat saham sebagai bentuk penyertaan modal. Tanggung jawab para pemegang saham terbatas hanya pada modal atau saham yang dimasukkanya ke dalam perseroan (limited liability). Segala hutang perseroan tidak dapat ditimpakkan kepada harta kekayaan pribadi para pemegang saham, melainkan hanya sebatas modal saham para pemegang saham itu yang disetorkan kepada perseroan.

Apabila dibandingkan dengan perusahaan lain maka perseroaan memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Merupakan bentuk persekutuan yang berbadan hokum b. Merupakan kumpulan modal/saham

c. Memiliki kekayaan yang terpisah dengan kekayaan peseronya d. Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas

e. Terdapat pemisahan fungsi antara pemegang saham dengan penurus atau direksi f. Memiliki dewan komisaris yang berfungsi sebagai pengawas

g. Kekuasan tertinggi berada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) B. Proses Pendirian PT

Tahap awal dalam pembentukan perseroan adalah mengajukan permohonan kepada negara di mana organisasi tersebut akan didirikan. Dalam permohonan memuat nama dan tujuan organisasi, jenis saham, jumlah modal dasar dan nama pendiri organisasi. setelah permohonan disetujui, maka negara akan mengeluarkan piagam atau akta pendirian perseroan. Setelah itu, kemudian para pendiri menyiapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Syarat-syarat formil pendirian PT diatur dalam UU No 40 Tahun 2007 yakni sebagai berikut : 1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1)

(12)

Akuntansi Modal PT

12

3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka pelleburan (pasal

7 ayat 2 dan 3)

4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri Kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (pasal 7 ayat 4)

5. Modal dasar minimal Rp 50.000.000,- dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (psl 32 dan 33)

6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisariss (Psl 98 ayat 3 dan Psl 108 ayat 3)

7. Pemegang saham harus WNI atau badan hokum yang didirikan menurut hokum Indonesia, kecuali PT PMA

Sedangkan syarat material berupa kelengkapan dokumen yang harus disampaikan kepada notaries pada saat penandatanganan akta pendirian yakni berupa :

1. Fc KTP pendiri

2. Modal dasar dan modal disetor. Besarnya modal ini tergantung pada jenis SIUP yang diinginkan.

 SIUP kecil jumlah modal disetor s/d Rp 200jt

 SIUP menengah jumlah modal disetor Rp 201jt s/d Rp 500jt  SIUP besar jumlah modal disetor > Rp 501jt

3. Prosentase jumlah saham yang diambil oleh masing-masing pendiri.

4. Susunan direksi dan komisaris serta jumlah Dewan Direksi dan Dewan Komisaris

Dokumen lain yang perlu dilampirkan sebagai pelengkap proses pendirian PT adalah keterangan domisili perseroan, NPWP perusahaan, SIUP dan lain-lain. Penting untuk diketahui bahwa pada saat tanda tangan akta pendirian dapat langsung diurus ijin domisili dan NPWP. Setelah itu kemudian membuka rekening bank atas nama perusahaan, kemudian max 1 bulan sudah harus menyetor dana sebesar modal disetor ke rekening perseroan, untuk dapat diproses pengesahannya. Karena setelah lewat dari 60 hari sejak penandatanganan akta, ternyata modal belum disetor, maka Pt tersebut dinyatakan bubar berdasr pasl 10 ayat 9 UU no 40 tahun 2007 tentang PT.

C. Organ Perseroan Terbatas (PT)

Organ PT berarti organisasi yang menyelenggaran suatu Perseroan Terbatas, yaitu yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris. Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan perannya sendiri-sendiri. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perseroan yang memiliki kedudukan tertinggi dalam menentukan arah dan tujuan perseroan. RUPS memiliki kekuasaan tertinggi dan wewenang yang tidak di serahkan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris. Wewenang tersebut meliputi penetapan dan perubahan Anggaran Dasar perseroan, penetapan dan pengurangan modal, pemeriksaan dan persetujuan serta pengesahan laporan tahunan, penetapan penggunaan laba, pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris, penetapan mengenai penggabungan dan peleburan serta pengambilalihan perseroan, serta penetapan pembubaran perseroan.

Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar

(13)

Akuntansi Modal PT

13

pengadilan. Direksi bertugas menjalankan pengurusan harian perseroan, dan dalam menjalankan pengurusan tersebut Direksi memiliki kewenangan untuk bertindak atas nama perseroan. Dalam menjalankan pengurusan perseroan, Direksi biasanya dibantu oleh Manajemen.

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam menjalankan kewenangannya tersebut, Dewan Komisaris berwenang memeriksa pembukuan perseroan serta mencocokkannya dengan keadaan keuangan perseroan. Sesuai kewenangannya tersebut, Dewan Komisaris juga berhak memberhentikan Direksi jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Modal Perseroan

Di dalam akte pendirian perseroan harus ditetapkan jumlah maksimum lembar saham yang bisa dikeluarkan, yang disebut dengan Modal Dasar Perseroan atau Otorisasi Modal Saham (Authorizedd Capital). Apabila perusahaan bermaksud menambah saham yang lebih besar, maka akta pendirian perseroan harus diubah terlebih dahulu. Di dalam akte pendirian juga tercantum jumlah dan jenis saham yang dikeluarkan oleh suatu perseroan tersebut.. Perseroan boleh jadi mengeluarkan satu jenis saham, yang biasa disebut dengan saham biasa (common stock), atau dapat juga perseroan mengeluarkan lebih dari satu jenis yang biasa disebut saham utama (prefered stock) dan saham biasa (common stock). Apabila perusahaan mengeluarkan satu jenis saham, maka seluruh pemegang saham memiliki hak yang sama, tetapi apabila saham yang dikeluarkan lebih dari satu jenis maka yang diberikan kepada masing-masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui.

Saham yang merupakan bukti kepemilikan perusahaan mempunyai hak sebagai berikut :

a. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yakni melalui hak suara dalam rapat umum pemegang saham.

b. Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan.

c. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham masing-masing pemegang saham tidak berubah.

d. Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan, apabila perusahaan dilikuidasi. Secara gariis besar modal yang dimiliki oleh PT terbagi atas 3 jenis, yakni :

1. Modal dasar (authorized Capital), yakni jumlah seluruh nominal modal saham yang dapat dikeluarkan oleh perseroan.

2. Modal yang ditempatkan (issued capital) yakni jumlah saham yang telah dijual kepada para pendiri atau pemegang saham, baik yang telah dibayar penuh atau belum. Treasury stock / saham perbendaharaan termasuk dalam kelompok ini.

3. Modal yang telah disetor (paid up capital) yakni jumlah modal saham yang telah disetor penuh oleh para pendiri atau pemegang saham kepada perseroan.

(14)

Akuntansi Modal PT

14

Saham yang diterbitkan oleh perusahaan pada dasarnya ada dua jenis, yakni saham biasa (command stock) dan saham preferen (prefered stock). Apabila perusahaan hanya mengeluarkan satu jenis saham, maka saham tersebut dinakakan saham biasa (command stock). Setiap lembar saham biasa memiliki hak yang sama. Hak tersebut meliputi hak untuk mendapatkan laba dalam setiap tahunnya dan hak mendapatkan aktiva sesuai dengan proporsi kepemilikannya pada saat perseroan dilikuidasi.

Sedangkan saham prioritas (prefered stock) merupakan saham yang memiliki hak istimewa. Saham ini dikeluarkan dalam rangka menarik lebih banyak investor. Jumlah yang diterbitkan sangat terbatas. Para pemegang saham prioritas ini memiliki hak istimewa, yakni menerima terlebih dahulu pembagian laba atau penerimaan aktiva saat likuidasi dibanding dengan para pemegang saham biasa.

E. Keuntungan dan Kelemahan PT

Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:

1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang "terbatas" tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan. 2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari

pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain.

3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas

Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.

(15)

Akuntansi Modal PT

15

F. LATIHAN SOAL

Kerjakan soal berikut dengan tepat !

1. Apa yang Anda ketahui tentang PT? Jelaskan!

2. Sebutkan karakteristik perseroan, yang membedakan dengan perusahaan lain! 3. Sebutkan syarat-syarat formil untuk mendirikan sebuah perseroan!

4. Sebutkan syarat-syarat material untuk mendirikan sebuah perseroan! 5. Modal perseroan terbagi menjadi 3 jenis. Sebutkan dan jelaskan!

6. Para pemegang saham dalam perseroan memiliki tanggung jawab yang terbatas. Jelaskan! 7. Sebutkan dan jelaskan organ-organ yang harus ada untuk menjalankan suatu perseroan! 8. Apa perbedaan common stock dengan prefered stock? Jelaskan!

9. Sebutkan keuntungan dan kelemahan perseroan!

(16)

Akuntansi Modal PT

16

BAB III

PENERBITAN MODAL SAHAM A. Pendahuluan

Penerbitan saham merupakan proses penjualan saham kepada para pemegang saham. Penerbitan saham dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penerbitan saham dengan nilai nominal / nilai pari dan penerbitan dengan tanpa nilai nominal atau tanpa nilai pari.

Penerbitan Saham Dengan Nilai Nominal ( Par Stock )

Nilai nominal atau nilai pari saham adalah nilai yang tercantum dalam setiap lembar jenis saham. Penerbitan saham dengan nilai pari maksudnya saham yang diterbitkan dengan mencantumkan nilai nominal dalam lembar saham yang bersangkutan. Sehingga besarnya nilai yang dicatat dalam perkiraan modal saham adalah sebesar nilai yang tercantum dalam lembar saham yang diterbitkan. Setiap penerbitan saham dihitung berdasarkan nilai kurs (nilai tunai saham saat dijual). Nilai kurs saham dapat sama, lebih kecil atau lebih besar dari nilai pari saham, tergantung dari nilai pasar saham saat dijual. Apabila kurs saat penempatan saham lebih besar dari nilai nominalnya maka saham tersebut dijual dengan premium (agio) dan selisihnya dicatat perkiraan “Agio Saham“ sebelah kredit. Sebaliknya Apabila kurs saat penempatan saham lebih kecil dari nilai nominalnya maka saham tersebut dijual dengan discount (disagio) dan selisihnya dicatat perkiraan “Disagio Saham“ sebelah debet.

Seperti telah diketahui bahwa nilai pari saham tidaklah mencerminkan harga pasarnya. Harga pasar saham (dari perusahaan yang dimiliki publik) terbentuk sebagai hasil interaksi antara pembeli dan penjual. Secara umum harga saham akan mengikuti kecenderungan perkembangan kondisi keuangan, laba, maupun dividen emiten (perusahaan penerbit saham). Disamping hal tersebut, juga terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham seperti perubahan tingkat suku bunga, embargo minyak, inflansi yang tidak menentu, perubahan ekonomi, gejolak politik dan sebagainya.

Untuk memperjelas tentang pemahaman proses pencatatan modal saham, maka perhatikan contoh kasus berikut ini :

Pada bulan Januari 2011, didirikan perusahaan dalam bentuk perseroan dengan nama PT Maju Makmur dengan Modal saham yang diotorisasikan sebanyak 2.000 lembar saham prioritas 15%@ Rp 10.000,- dan 12.000 lembar saham biasa @ Rp 5.000,- Penjualan saham mulai awal tahun 2011. Berikut ini data transaksi yang terjadi selama tahun 2011 :

Jan. 08 Ditempatkan 600 lembar saham prioritas dengan kurs 114% dan 2.500 lembar saham biasa dengan kurs 110%.

Febr. 05 Ditempatkan 3.500 lembar saham biasa, untuk itu diterima uang tunai Rp 9.600.000,- dan sebuah mesin produksi seharga Rp 10.000.000,-

Febr. 20 Diterima pesanan 2.000 lembar saham biasa dengan kurs 110%, dibayar tunai 75%, sisanya dibayar satu bulan kemudian.

(17)

Akuntansi Modal PT

17

saham biasa dengan kurs 95%

Maret 20 Diterima pelunasan saham yang dipesan pada tanggal 20 Februari.

Dari data tersebut buatlah jurnal yang diperlukan ! Jawab :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2011

Jan 08 Kas

Modal Saham Preferen Modal Saham Biasa Agio Saham Preferen Agio Saham Biasa

Rp 20.590.000,- - - - - - Rp 6.000.000,- 12.500.000,- 840.000,- 1.250.000,- Febr. 05 Kas Mesin Modal Saham Agio Saham Biasa

Rp 9.600.000,- 10.000.000,- - - - Rp 17.500.000,- 2.100.000,- Febr. 20 Kas

Piutang Pes. Saham Biasa Mdl Shm Biasa Dipesn Agio Saham Biasa

Rp 8.250.000,- 2.750.000,- - - - - Rp 10.000.000,- 1.000.000,- Maret 02 Kas

Disagio Saham Biasa Modal Saham Preferen Modal Saham Biasa

Agio Saham Preferen

Rp 19.890.000,- 625.000,- - - - - - Rp 8.000.000,- 12.500.000,- 640.000,- Maret 20 Kas

Piutang Pes Shm Biasa Modal Shm Biasa Dipesan Modal Saham Biasa

Rp 2.750.000,- - Rp 10.000.000,- - - Rp 2.750.000,- - Rp 10.000.000,-

Dari data tersebut di atas, maka modal pemegang saham yang tampak dalam Neraca adalah sebagai berikut :

PT Maju Makmur

NERACA

Per 31 Maret 2011

Modal Saham

Saham preferen (nilai pari Rp 10.000,-/lbr, otorisasi

2.000 lbr, ditempatkan 1.400 lbr) Rp 14.000.000,- Saham biasa (nilai pari Rp 5.000,-/lbr, otorisasi

12.000 lbr, ditempatkan 8.500 lbr) Rp 42.500.000,- Pesanan Saham Biasa 2.000 lbr Rp 10.000.000,-

(18)

Akuntansi Modal PT

18

Total Modal Saham Rp 66.500.000,- Tambahan Modal disetor

Agio Saham Preferen Rp 1.480.000,-

Agio Saham Biasa 3.725.000,-

Tambahan Modal Saham Rp 5.205.000,-

Piutang Pesanan Saham Biasa (2.750.000,-)

Total Modal Saham Disetor Rp 68.955.000,-

Catatan :

Apabila dalam penjualan saham dengan cara memesan, pemesan saham lebih dahulu dengan membayar uang muka . Untuk mencatat transaksi ini maka dapat dilakukan dengan dua cara yakni :

1. Dicatat sebesar uang muka yang diterima : Jurnal yang dibuat saat menerima pesanan adalah :

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT

Kas

Uang Muka Pesanan Saham Rp xxx ,- -

- Rp xxx ,-

Saat menerima pelunasan pesanan dan saham diserahkan Jurnal yang dibuat adalah :

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT

Kas

Uang Muka Pesanan Saham Modal Saham Rp xxx ,- Rp xxx ,- - - - Rp xxx ,- 2. Dicatat sebesar nilai Saham yang dipesan

Jurnal yang dibuat menerima pesanan adalah :

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT

Kas

Piutang Pesanan Saham

Modal Saham Yang Dipesan

Rp xxx ,- Rp xxx ,- - - - Rp xxx ,-

Saat menerima pelunasan pesanan : Jurnal yang dibuat adalah

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT

Kas

Piutang Pesanan Saham

Rp xxx ,- -

- Rp xxx ,-

(19)

Akuntansi Modal PT

19

Saat Menyerahkan Saham dibuat jurnal :

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT

Modal Saham Yang Dipesan Modal Saham

Rp xxx ,- -

- Rp xxx ,-

Penerbitan Saham Tanpa Nilai Nominal ( No Par Stock )

Tidak selamanya saham dijual dengan nilai nominal, ada kalanya saham diterbitkan tanpa nilai nominal. Dalam hal ini saham yang diterbitkan tidak menyebutkan nilai nominalnya (Saham tanpa nilai nilai nominal ). Keseluruhan dari hasil penjualan saham tersebut dicatat disebelah kredit akun saham yang bersangkutan, meskipun harga penerbitan saham bervariasi dari waktu ke waktu. Perhatikan tntoh berikut ini :

Pada tanggal 3 Maret 2011 PT Makmur Jaya menempatkan 500 lembar saham biasa tanpa nilai nominal dengan harga Rp 2.650.000,-. Kemudian pada tanggal 14 April 2011, perusahaan menerbitkan kembali 800 lembar saham biasa tanpa nilai nominal dengan harga Rp 3.840.000,-. Dari data tersebut buat jurnal yang diperlukan :

Jawab :

TGL KETERANGAN DEBET KREDIT

2011 Maret 03 Kas Saham Biasa Rp 2.650.000,- - - Rp 2.650.000,- April 14 Kas Saham Biasa Rp 3..840.000,- - - Rp 3.840.000,- Ketika saham biasa tanpa nilai pari memiliki nilai yang ditetapkan, jurnal yang dibuat untuk mencatat penerbitan atau penjualan tunai atas saham tersebut adalah sama seperti yang telah diilustrasikan pada penjualan saham dengan nilai pari. Niali yang ditetapkan akan dicatat pada akun saham biasa sebelah kredit, sedangkan niali lebih atau kurang dari saham yang ditetapkan dicatat pada akun “ Selisih Harga Saham Tanpa Nilai Nominal “. Perhatikan contoh soal berikut ini :

PT Makmur Jaya pada tanggal 10 Juni 2011 menjual 1.500 lembar saham biasa tanpa nilai nominal dengan harga Rp 8.100.000,- dan pada tanggal 25 Juli 2011 menjual lagi sejumlah 900 lembar saham dengan harga Rp 4.320.000,-. Dari data tersebut buatlah jurnalnya ;

(20)

Akuntansi Modal PT

20

Jawab :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2011 Juni 10 Kas Saham Biasa Rp 8.100.000,- - - Rp 8.100.000,- 2011 Juli 25 Kas Saham Biasa Rp 4.320.000,- - - Rp 4.320.000,-

Apabila atas penempatan saham tersebut nilai saham telah ditetapkan tetapi tidak tercantum dalam lembar, misalnya harga yang ditetapkan Rp 5.000,- per lembar, maka jurnal yang dibuat adalah :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2011

Juni 10 Kas

Saham Biasa

Selish Harga Shm Tnp Nil Nmnl

Rp 8.100.000,- - - Rp 7.500.000,- 600.000,- 2011 Juli 25 Kas

Selish Harga Shm Tnp Nil Nmnl Saham Biasa Rp 4.320.000,- 180.000,- - - - Rp 4.500.000,-

Selisih harga satuan tanpa nilai nominal pada dasarnya sama dengan agio atau disagio saham. Apabila selisih lebih berarti agio saham, sebaliknya apabila timbul selisih kurang berarti disagio.

B. Pembatalan Pemesanan Saham dan Pengembalian uang Muka.

Pada saat terjadi pemesanan saham, maka sertifikat saham yang telah dipesan harus dipisahkan dan diserahkan pada pemesan saham apabila pemesan telah melunasi seluruhnya. Apabila saham yang telah dipesan tersebut tidak dapat dilunasi, maka untuk menyelesaikan pembatalan pesanan saham tersebut perusahaan dapat mengambil salah satu alternatif sebagai berikut : 1. Uang muka yang sudah diterima dikembalikan kepada pemesan.

2. Uang muka yang sudah diterima dikembalikan kepada pemesan setelah dikurangi biaya atau kerugian penjualan saham-saham tersebut.

3. Uang muka yang sudah diterima dianggap hilang.

4. Dikeluarkan saham baru yang nilainya sama dengan jumlah uang yang sudah diterima. Contoh soal :

PT Mandiri Makmur pada tahun 2011 memiliki transaksi yang berkaitan dengan penjualan saham sebagai berikut :

(21)

Akuntansi Modal PT

21

112% dengan pembayaran sebesar 60%, sisanya akan dilunasi dua bulan kemudian.

Mei 1 Diterima pelunasan untuk 4.000 lembar dari 5.000 lembar saham yang dipesan, dan saham diserahkan kepada pemesan, sedangkan sisanya 1.000 lembar dinyatakan batal.

Mei 2 1.000 lembar saham yang dinyatakan batal tersebut berhasil ditempatkan dengan kurs 107%.

Dari data tersebut, buatlah jurnal yang diperlukan oleh PT Mandiri Makmur apabila : a. Uang muka dikembalikan seluruhnya.

b. Uang muka dikembalikan setelah dikurangi biaya pembatalan dan kerugian penjualan kembali saham tersebut.

c. Uang muka yang sudah diterima tidak dikembalikan.

d. Kepada pemesan diserahkan saham sebanding denagn uang muka yang telah diterima. Jawab :

a. Jurnal Uang muka dikembalikan seluruhnya.

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Maret 1 Kas

Piutang Pesanan Saham Modal Saham Dipesan Agio Saham

( mencatat pemesanan saham dan uang muka pesanan )

Rp 33.600.000,- 22.400.000,- - - - - Rp 50.000.000,- 6.000.000,- Mei 1 Kas

Piutang Pesanan Saham Modal Saham Dipesan Modal Saham

(mencatat pembatalan pesanan saham sebanyak 100 lembar) Rp 17.920.000,- - 40.000.000,- - - Rp 17.920.000,- - 40.000.000,-

Mei 1 Modal Saham Dipesan Agio Saham

Piutang Pesanan Saham Kas

(mengembalikan uang muka pesanan saham sebanyak 100 lembar)

Rp 10.000.000,- 1.200.000,- - - - - Rp 4.480.000,- 6.720.000,- Mei 2 Kas Modal Saham Agio Saham

(mencatat penempatan saham yang batal dipesan) Rp 10.700.000,- - - - Rp 10.000.000,- 700.000,-

(22)

Akuntansi Modal PT

22

Keterangan :

Maret 1 Harga Kurs = 5000 lbr x Rp 10.000,- x 112% = Rp 56.000.000,- Uang muka 60% = 60% x Rp 56.000.000,- = 33.600.000,- Piutang Pesanan Saham = Rp 22.400.000,- Harga Kurs saham Rp 56.000.000,-

Nominal Saham 50.000.000,- Agio Saham Rp 6.000.000,-

Mei 1 Piutang yang diterima =40%x(4000 lbr x Rp 10.000,- x 112%) = Rp 17.920.000,- Modal Saham yang tidak batal = 4.000 lbr x Rp 10.000,- = Rp 40.000.000,- Piutang Pesanan Saham = 40% x (1000lbr x Rp10.000,-x112%)=Rp 4.480.000,- Kas yang dikeluarkan =60% x(1.000lbr x Rp10.000,-x 112%) = Rp 6.720.000,-

Mei 2 Harga Kurs saham = 1000lbr x Rp 10.000,- x 107% = Rp 10.700.000,- Nominal Saham 10.000.000,- Agio Saham Rp 700.000,-

b. Jurnal Uang muka dikembalikan setelah dikurangi biaya pembatalan dan kerugian penjualan kembali saham tersebut.

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Maret 1 Kas

Piutang Pesanan Saham Modal Saham Dipesan Agio Saham Rp 33.600.000,- 22.400.000,- - - - - Rp 50.000.000,- 6.000.000,- Mei 1 Modal Saham Dipesan

Agio Saham

Piutang Pemsnan Saham Utang Pd Pemesan Saham (mencatat pembtlan pesn saham ) Modal Saham Dipesan

Modal Saham (mencatat pelunasan shm 400 lbr) Rp 10.000.000,- 1.200.000,- - - Rp 40.000.000,- - - - 4.480.000,- 6.720.000,- - Rp 40.000.000,- Mei 2 Kas

Utang pada Pemesan Saham Modal Saham Agio Saham

(mencatat penempatan saham yang bataldipesan) Rp 10.700.000,- 500.000,- - - - - Rp 10.000.000,- 1.200.000,-

(23)

Akuntansi Modal PT

23

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Mei 2 Utang pada Pemesan Saham Kas

(mencatat pembayaran pd pemesan )

Rp 6.220.000,- -

-

Rp 6.220.000,-

Keterangan :

Mei 1 Piutang Pesanan Saham = 40% x (1000lbr x Rp10.000,-x112%)=Rp 4.480.000,-

Utang pada Pemesan =60% x(1000lbr x Rp10.000,-x 112%) = Rp 6.720.000,-

Mei 2 Harga Kurs saham = 1000lbr x Rp 10.000,- x 107% = Rp 10.700.000,- harga Kurs Semula = 1000 lbr x rp 10.000,- x 112% = 11.200.000,- Rugi pembatalan pemesanan Rp 500.000,- ( rugi tersebut dibebankan pada pemesan, shg utang pemesan dikurangi Rp 500.000,-)

Kas yang dibayarkan = Utang pada pemesan – rugi pembatalan

= Rp 6.720.000,- - Rp 500.000,- = Rp 6.520.000,-

c. Uang muka yang sudah diterima tidak dikembalikan.

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Maret 1 Kas

Piutang Pesanan Saham Modal Saham Dipesan Agio Saham

( mencatat pemesanan saham dan uang muka pesanan ) Rp 33.600.000,- 22.400.000,- - - - - Rp 50.000.000,- 6.000.000,-

Mei 1 Modal Saham Dipesan Agio Saham

Piutang Pemesanan Saham Modal dari pembatalan saham (mencatat pembtlan pesnn saham ) Modal Saham Dipesan

Modal Saham (mencatat pelunasan shm 400 lbr) Rp 10.000.000,- 1.200.000,- - - Rp 40.000.000,- - - - 4.480.000,- 6.720.000,- - Rp 40.000.000,- Mei 2 Kas Modal Saham Agio Saham

(mencatat penempatan saham yang batal dipesan) Rp 10.700.000,- - - - Rp 10.000.000,- 700.000,-

(24)

Akuntansi Modal PT

24

d. Kepada pemesan diserahkan saham sebanding dengan uang muka yang telah diterima.

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Maret 1 Kas

Piutang Pesanan Saham Modal Saham Dipesan Agio Saham

( mencatat pemesanan saham dan uang muka pesanan ) Rp 33.600.000,- 22.400.000,- - - - - Rp 50.000.000,- 6.000.000,-

Mei 1 Modal Saham yang dipesan Agio Saham

Modal Saham

Piutang Pesanan Saham

( mengeluarkan saham yang nilainya sama dengan jumlah yang diterima)

Rp 10.000.000,- 480.000,- - - - - Rp 6.000.000,- 4.480.000,- Mei 2 Kas Modal Saham Agio Saham Rp 4.280.000,- - - - Rp 4.000.000,- 280.000,- Keterangan :

Mei 1 Nominal Saham = 1000 lbr. x Rp 10.000,- = Rp 10.000.000,- Uang Muka = 60% x Rp 10.000.000,- = 6.000.000,- Agio Saham saat pemesanan = 1.200.000,- Agio saham yang diserahkan 60% x Rp 1.200.000,- = Rp 720.000,- Agio yang dibatalkan ( Rp 1.200.000,- - Rp 720.000,- ) = Rp 480.000,- Mei 2 Modal Saham = 1000 lbr x Rp 10.000,- x 40% = Rp 4.000.000,- Agio Saham = 0,07 x Rp 10.000,- x 1000 lbr x 40% = 280.000,- Kas yang diterima = Rp 4.280.000,- C. Latihan Soal

Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Apa yang Anda ketahui dengan nilai pari saham? Jelaskan!

2. Harga saham di pasar sangat dipengaruhi oleh 2 faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal, sebutkan dan jelaskan!

3. Apa perbedaan agio saham dengan disagio saham? Jelaskan!

4. Saham preferen memiliki hak yang berbeda bila dibanding dengan saham biasa. Hak-hak apa sajakah yang dimiliki oleh saham preferen?

5. Bagaimanakah perlakuan terhadap saham yang telah dipesan, tetapi dibatalkan oleh pihak pemesan? Jelaskan!

Kerjakan soal kasus berikut ini dengan tepat!

1. PT Gumarang Jaya didirikan dengan otorisasi modal saham sebesar 4.000 lembar@ Rp. 2000,-. Berikut ini data penjualan saham dalam bulan Maret 2012 :

Maret 09 Ditempatkan 1.200 lbr saham dengan kurs 108%. 60% telah disetor penuh sisanya satu bulan kemudian.

(25)

Akuntansi Modal PT

25

Maret 14 Ditempatkan 500 lbr saham dengan kurs 90%

Maret 20 Ditempatkan 800 lembar saham dengan kurs 110% Dari data tersebut diminta :

a. Mencatat dalam jurnal penempatan saham PT Gumarang Jaya! b. Menyusun Neraca sebagaian (Modal Disetor) PT Gumarang Jaya.

2. Pada tanggal 1 Februari 2009 PT Sentosa mendirikan perusahaan dengan otorisasi modal saham sebanyak 30.000 lembar saham @ Rp 7.500,- dan semua akan dijual. Berikut ini data transaksi selama tahun 2009 :

Febr. 04 Ditempatkan 2.500 lembar saham, untuk itu diterima uang tunai Rp 6.000.000,- dan sebuah mesin seharga Rp 15.000.000,-

Febr. 18 Diterima pesanan 4.200 lembar saham dengan kurs 118%, dibayar tunai 75%, sisanya dibayar satu bulan kemudian.

Maret 3 Ditempatkan 3.600 lembar saham dengan kurs 115%

Maret 15 Diterima pelunasan saham yang dipesan pada tanggal 18 Februari. Dari data tersebut buatlah jurnal yang diperlukan !

3. PT Rizki Makmur didirikan dengan otorisasi 1000 lbr saham preferen @Rp 3.000,- dan 8000 lbr modal saham biasa @Rp 1.000,-. Data penempatan saham tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Mei 04 Ditempatkan 400 lembar saham prioritas dengan kurs 112% dan 1.600 lembar saham biasa dengan kurs 108.%.

Mei 12 Ditempatkan 1.800 lembar saham biasa, untuk itu diterima sebuah peralatan seharga Rp 2.000.000,-

Juni 07 Diterima pesanan 2.300 lembar saham biasa dengan kurs 116%, dibayar tunai 60%, sisanya dibayar kemudian.

Juni 20 Ditempatkan 200 lembar saham preferen dengan kurs 115% dan 1.500 lembar saham biasa dengan kurs 105%

Juli 05 Diterima pelunasan saham yang dipesan pada tanggal 07 Juni. Dari data tersebut diminta :

a. Mencatat dalam jurnal penempatan saham PT Rizki Makmur!

b. Menyusun Neraca sebagaian (Modal Disetor) PT Rizki Makmur per 31 Juli 2012! 4. PT Lestari Mulya pada tahun 2012 memiliki sebagian data transaksi yang berkaitan

dengan penjualan saham yakni sebagai berikut :

April 04 menerima pesanan 6000 lembar saham nominal @Rp 2.500,-, dengan kurs 118% dengan pembayaran sebesar 60%, sisanya akan dilunasi dua bulan kemudian.

Juli 04 Diterima pelunasan untuk 4.000 lembar dari 6.000 lembar saham yang dipesan, dan saham diserahkan kepada pemesan, sedangkan sisanya 2.000 lembar dinyatakan batal.

(26)

Akuntansi Modal PT

26

dengan kurs 112%.

Dari data tersebut, buatlah jurnal yang diperlukan oleh PT Lestari Mulya apabila : a) Uang muka dikembalikan seluruhnya.

b) Uang muka dikembalikan setelah dikurangi biaya pembatalan dan kerugian penjualan kembali saham tersebut.

c) Uang muka yang sudah diterima tidak dikembalikan.

d) Kepada pemesan diserahkan saham sebanding denagn uang muka yang telah diterima 5. PT Putra Mandiri didirikan dengan otorisasi saham preferen dan saham biasa, yakni 2000

lbr saham preferen @Rp 4.500,- dan 12.000 lbr saham biasa @Rp 1.800,-. Data penempatan saham selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Maret 14 Ditempatkan 600 lembar saham prioritas dengan kurs 110% dan 1.500 lembar saham biasa dengan kurs 112.%. dari transaksi tersebut diterima 75% per kas, sisanya kemudian.

Maret 20 Ditempatkan 500 lbr saham preferen @Rp 4.750,- dan 1.200 lembar saham biasa @Rp 2.000,-, diterima tunai.

April 12 Diterima pesanan 2.400 lembar saham biasa dengan kurs 114%, dibayar tunai 40%, sisanya dibayar kemudian.

April 15 Diterima pelunasan transaksi tanggal 14 Maret 2012.

Mei 20 Ditempatkan 700 lembar saham preferen dengan kurs 118% dan 3.400 lembar saham biasa dengan kurs 112% disetor penuh.

Juni 12 Diterima pelunasan saham yang dipesan tanggal 12 April 2012. Dari data tersebut diminta :

a. Mencatat dalam jurnal penempatan saham PT PT putra Mandiri!

b. Menyusun Neraca sebagaian (Modal Disetor) PT Putra Mandiri per 30 Juni 2012! 6. PT Barata pada tahun 2009 memiliki transaksi yang berkaitan dengan penjualan saham

sebagai berikut :

Febr. 2 menerima pesanan 20.000 lembar saham nominal @Rp 10.000,-, dengan kurs 110% dengan pembayaran sebesar 60%, sisanya akan dilunasi dua bulan kemudian.

April 2 Diterima pelunasan untuk 15.000 lembar dari 20.000 lembar saham yang dipesan, dan saham diserahkan kepada pemesan, sedangkan sisanya 5.000 lembar dinyatakan batal.

Mei 16 5.000 lembar saham yang dinyatakan batal tersebut berhasil ditempatkan dengan kurs 105%.

Dari data tersebut, buatlah jurnal yang harus dibuat oleh PT Barata apabila : a. Uang muka dikembalikan seluruhnya.

b. Uang muka dikembalikan setelah dikurangi biaya pembatalan dan kerugian penjualan kembali saham tersebut.

(27)

Akuntansi Modal PT

27

d. Kepada pemesan diserahkan saham sebanding dengan uang muka yang telah diterima 7. PT Kencana Putra didirikan dengan otorisasi modal saham sebesar Rp 700.000.000,- yang

terbagi atas 70.000 lembar saham dengan nominal Rp 10.000,- / lembar. Transaksi yang terjadi mengenai modal saham adalah sebagai berikut :

a. Penempatan 5.000 lembar saham dengan kurs 115% dan disetor penuh.

b. Penerimaan pesanan 3.000 lembar saham dengan harga Rp 12.000,- per lembar. Sebagai pembayaran pertama diterima 40% dari harga jual saham.

c. Penempatan 12.000 lembar saham, sebagai pembayaran diterima sebuah kendaraan dengan harga Rp 135.000.000,-

d. Penerimaan pelunasan atas pesanan saham (pada point b).

e. Penempatan 10.000 lembar saham. Sebagai pembayaran diterima seperangkat perlatan kantor, dan uang tunai sebesar Rp 45.000.000,-. Harga pasar sahaam pada saat itu adalah Rp 13.000,- per lembar.

Dari data tersebut diminta :

o Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut, jika perusahaan menggunakan metode pencatatan saat penerbitan.

o Buat susunan ekuitas PT Kencana Putra setelah transaksi-transaksi tersebut!

8. PT Sinar Gemilang pada saat pendirian perusahaan menempatkan 5.000 lembar saham tanpa nilai nominal dengan harga Rp 12.000,- per lembar dan beberapa saat kemudian menempatkan 2.000 lembar saham dengan harga Rp 15.000,- per lembar.

Dari data tersebut diminta ;

a) Membuat jurnal saat penempatan saham tanpa nilai nominal

b) Apabila atas penempatan saham tersebut nilai saham telah ditetapkan dengan harga Rp 13.000,- / lembar maka buatlah jurnalnya!

9. Pada tanggal 2 Januari 2010 PT Mandiri Jaya mendapat otorisasi modal saham sebanyak 80.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 5.000,- per lembar. Transaksi yang terjadi dalam tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Jan 5 Ditempatkan 7.300 lembar saham dengan kurs 105% pembayaran 75% tunai, sisanya dibayar kemudian

Jan 15 Dijual 8.000 lembar saham dengan kurs 110%, dibayar per kas. Feb 3 Ditempatkan 12.600 lembar saham dengan kurs 118%, dibayar tunai Mar 6 Dilunasi 25% saham tanggal 5 Januari 2009

Mar 10 Diterima pesanan untuk 6.400 lembar saham dengan kurs 115%, pembayaran 40% per kas , sisanya dibayar pada akhir bulan Maret.

Mar 31 Diterima pelunasan atas pesanan saham tanggal 10 Maret per kas dan pada tanggal ini juga diserahkan modal saham yang dipesan.

Dari data tersebut di atas maka bualtlah jurnal yang harus dibuat oleh PT Lentera Jaya dengan metode :

(28)

Akuntansi Modal PT

28

b. Pencatatan Saat Penerbitan.

10. PT Indah Permai mencatat saham perbendaharaan dengan menggunakan Harga Perolehan. Pada tanggal 1 Januari 2009, saham perbendaharaan yang dimiliki oleh perusahaan sebanyak 5.000 lembar saham dengan nilai nominal @Rp 5.000,. Saham tersebut diperoleh kembali dengan harga Rp 6.000,-. / lembar. Pada tanggal 10 April 2009 PT Indah Permai menjual kembali seluruh saham perbendaharaan dengan harga Rp 7.500,- / lembar.

Dari data tersebut diminta ;

Buat jurnal untuk mencatat penjualan kembali saham perbendaharaan pada tanggal 10 April 2009.

(29)

Akuntansi Modal PT

29

BAB IV

SAHAM PERBENDAHARAAN (TREASURY STOCK) A. Pendahuluan

Saham Perbendaharaaan adalah saham yang telah diterbitkan dan beredar, kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Alasan perusahaan membeli kembali adalah sebagai berikut :

a. Memberikan bonus kepada karyawan dan pejabat perusahaan

b. Meningkatkan volume perdagangan saham di bursa effek, dengan harapan harga pasar saham akan naik.

c. Memperoleh tambahan saham yang akan digunakan dalam rangka akuisisi perusahaan lain. d. Mengurangi jumlah lembar saham, yang pada akhirnya akan memperbesar laba per lembar

saham.

Terdapat dua metode untuk mencatat transaksi saham perbendaharaan, yakni : Metode harga Nominal dan metode Harga Perolehan.

Metode Harga Nominal

Dalam metode ini transaksi penarikan saham akan dicatat debet “Saham Perbendaharaaan” atau “Modal Saham” sebesar harga nominal saham yang bersangkutan. Selisih harga nominal dan harga penarikan dicatat pada akun agio, disagio saham, atau laba yang ditahan, tergantung pada harga jual pada saat penempatannya.

Contoh :

Berikut ini transaksi saham yang terjadi pada PT Dafa Utama :

3 Januari 2013 perusahaan menempatkan 60.000 lembar saham biasa nominal @ Rp 10.000,- dengan harga Rp Rp 11.500,- disetor penuh

10 Maret 2014 perusahaan menarik saham yang telah beredar untuk sementara sejumlah 15.000 lembar saham biasa dengan harga Rp 12.500,- / lembar.

Dari data tersebut buat perhitungan dan jurnalnya ! Jawab :

Perhitungan transaksi tanggal 3 Januari 2010 :

Nilai Jual 60.000 lbr x Rp 11.500,- = Rp 690.000.000,- Nilai Nominal 60.000 lbr x 10.000,- = 600.000.000,-

Agio Saham = Rp 90.000.000,-

Jurnal yang harus dibuat :

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

3 Jan. 2013 Kas Rp 90.000.000,- -

Modal Saham - Rp 600.000.000,-

Agio Saham - 90.000.000,-

(Penempatan 60.000 lbr saham )

(30)

Akuntansi Modal PT

30

Perhitungan transaksi tanggal 10 Maret 2014 :

Harga Penarikan Saham 15.000 lbr x Rp 12.500,- = Rp 187.500.000,- Harga Nominal Saham 15.000 lbr x 10.000,- = 150.000.000,- Selisih Harga Penarikan dan Harga Nominal = Rp 37.500.000,- Agio Saham yang ditarik (harus dibatalkan) :

15.000 lbr x Rp 1500 ( Rp 11.500,- - Rp 10.000,-) = 22.500.000,- Rugi penarikan (dibebankan pada laba yang ditahan) = Rp 15.000.000,- Jurnal yang harus dibuat :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

10 Mart 14 Saham Perbendaharaan Rp 50.000.000,- -

Agio Saham 22.500.000,- -

Laba Ditahan 15.000.000,- -

Kas - Rp 187.500.000,-

(Penarikan 15.000 lbr Saham) Catatan :

Pada saat saham yang ditarik dijual kembali, maka akun saham perbendaharaan dikredit sebesar nilai nominalnya. Sementara agio atau disagio yang timbul dicatat seperti pada transaksi penempatan saham. Jika saham yang ditarik dicatat debet pada akun Modal Saham, pada saat saham yang bersangkutan dijual kembali dicatat kredit pada akun Modal Saham. Metode Harga Perolehan :

Menurut metode ini, saham yang ditarik dari peredaran dicatat pada sisi debet akun Saham Pebendaharaan sebesar harga penarikannya (harga perolehan kembali).

Pada contoh soal di atas, maka jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut : Jurnal yang harus dibuat pada saat penempatan saham :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

3 Jan. 2013 Kas Rp 90.000.000,- -

Modal Saham - Rp 600.000.000,-

Agio Saham - 90.000.000,-

(Penempatan 60.000 lbr shm ) Jurnal yang harus dibuat pada saat penarikan saham :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

10 Mart 2014 Saham Perbendaharaan Rp 187.500.000,- -

Kas - Rp 187.500.000,-

(Penarikan 15.000 lbr Saham)

Pada saat saham yang ditarik dijual kembali, maka selisih yang menguntungkan antara harga penarikan dengan harga penjualan dicatat pada akun agio saham, tetapi apabila selisih yang merugikan dicatat pada akun laba yang ditahan. Contoh soal:

(31)

Akuntansi Modal PT

31

10 Nov. 2014 PT Kalang Kabut menjual kembali saham yang telah ditarik sebanyak

10.000 lembar saham dengan harga Rp 12.000,00 per lembar. Perhitungan dan jurnalnya adalah sebagai berikut :

Harga jual saham 10.000 lbr x Rp 12.000,- = Rp 120.000.000,- Harga perolehan saham (penarikan) :

000 . 15 000 . 10 x Rp 187.500.000,- = 125.000.000,- Rugi penarikan (dibebankan pada Laba Ditahan) = Rp 5.000.000,-

Jurnal yang harus dibuat :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

10 Nov 14 Kas Rp 120.000.000,- -

Laba Ditahan 5.000.000,- -

Saham Perbendaharaan - Rp125.000.000,- (Penjualan 10.000 lbr Saham

Perbendaharn)

B. Menyusun Modal Saham dalam Neraca

Untuk mengilustrasikan tampilan Neraca sehubungan dengan adanya treasury stock adalah sebagai berikut :

Posisi Neraca sebelum adanya treasury stock :

PT MAJU MAKMUR NERACA (sebagian) Modal Pemegang Saham

Modal Disetor Modal Saham :

 Saham Preferen (nilai pari Rp 3.000,-/lbr, otorisasi 4500 lbr, 2000 lbr disetor penuh)

Rp 6.000.000,-  Saham Biasa (nilai pari Rp 1.000,-/lbr,

otorisasi 50.000 lbr, 20.000 lbr disetor penuh)

Rp 20.000.000,-

Total Modal Saham Rp 26.000.000,- Tambahan Modal Saham

 Agio Saham Preferen Rp 1.600.000,-

 Agio Saham Biasa Rp 4.000.000,-

Total Tambahan Modal Rp 5.600.000,- Total Modal Disetor Rp 31.600.000,-

Laba Ditahan Rp 23.400.000,-

Total Modal Pemegang Saham Rp 55.000.000,- Pada tanggal 5 Januari 2015, perusahaan membeli kembali 4.000 lembar saham biasa dengan harga Rp 1.300,- per lembar. Saham biasa tersebut ditempatkan dengan harga Rp 1.200,- per lembar. Perusahaan mencatat transaksi ini dengan metode harga pokok (harga perolehan).

(32)

Akuntansi Modal PT

32

Dari data tersebut, jurnal yang dapat dibuat adalah sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

5 Jan 2015 Saham Perbendaharaan Rp 5.200.000,- -

Kas - Rp 5.200.000,-

(Penarikan 4.000 lbr saham biasa)

Transaksi treasury stock saham biasa tersebut dalam neraca perusahaan tidak akan mempengaruhi jumlah modal saham yang disetor, hal ini karena jumlah lembar saham yang diterbitkan baik sebelum maupun setelah adanya treasury stock jumlahnya sama. Treasury stock hanya mempengaruhi jumlah lembar saham yang beredar. Selain hal tersebut, saham yang diperoleh kembali tidak memiliki hak suara ataupun hak untuk menerima dividen. Alasan logisnya adalah tidak mungkin bahwa dividen dibayarkan kepada diri perusahaan sendiri. Dividen akan dibayarkan kepada para investor berdasarkan pada jumlah lembar saham yang dimilikinya, demikian juga dengan hak suaranya. Setelah adanya treasury stock, maka tampilan neraca akan tampak seperti berikut ini :

PT MAJU MAKMUR NERACA (sebagian) Modal Pemegang Saham

Modal Disetor Modal Saham :

 Saham Preferen (nilai pari Rp 3.000,-/lbr,

otorisasi 4500 lbr, 2000 lbr disetor penuh) Rp 6.000.000,-  Saham Biasa (nilai pari Rp 1.000,-/lbr,

otorisasi 50.000 lbr, 16.000 lbr disetor penuh) Rp 20.000.000,-

Total Modal Saham Rp 26.000.000,- Tambahan Modal Saham

 Agio Saham Preferen Rp 1.600.000,-

 Agio Saham Biasa Rp 4.000.000,-

Total Tambahan Modal Rp 5.600.000,- Total Modal Disetor Rp 31.600.000,-

Laba Ditahan Rp 23.400.000,-

Dikurangi Saham Perbendaharaaan (Rp 5.200.000,-) Total Modal Pemegang Saham Rp 48.800.000,- Apabila pada tanggal 12 Februari 2012, perusahaan menjual kembali 3.000 lembar saham biasa dengan harga Rp 1.380,- per lembar.

(33)

Akuntansi Modal PT

33

Jurnal yang harus dibuat dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

12 Feb 12 Kas Rp 4.140.000,- -

Saham Perbendaharaan - Rp 3.900.000,- Modal Distr dr Shm Perbendahrn - 240.000,- (Penjualan 3.000 lbr saham

perbendaharn)

Tampilan Neraca setelah penjualan saham perbendaharaan akan tampak seperti berikut ini : PT MAJU MAKMUR

NERACA (sebagian) Modal Pemegang Saham

Modal Disetor Modal Saham :

 Saham Preferen (nilai pari Rp 3.000,-/lbr,

otorisasi 4500 lbr, 2000 lbr disetor penuh) Rp 6.000.000,-  Saham Biasa (nilai pari Rp 1.000,-/lbr,

otorisasi 50.000 lbr, 19.000 lbr disetor penuh) Rp 20.000.000,-

Total Modal Saham Rp 26.000.000,- Tambahan Modal Saham

 Agio Saham Preferen Rp 1.600.000,-

 Agio Saham Biasa 4.000.000,-

 Modal Disetor dari Saham Perbendaharaan 240.000,-

Total Tambahan Modal Rp 5.840.000,- Total Modal Disetor Rp 31.840.000,-

Laba Ditahan Rp 23.400.000,-

Dikurangi Saham Perbendaharaaan (Rp 1.300.000,-) Total Modal Pemegang Saham Rp 53.940.000,- C. Latihan Soal :

1. PT Sido Mumbul memiliki 8.000 lbr saham yang beredar dengan nilai nominal Rp 5.000,-/lbr. Pada tanggal 6 Maret 2011, perusahaan memutuskan untuk menarik kembali saham yang telah beredar sejumlah 1.000 lembar dengan harga Rp 6.800,-/lbr. ( saham tersebut ditempatkan dengan harga Rp 6.000,-)

a. Dari data tersebut hitung dan buat pencatatan yang diperlukan

b. Jika pada tanggal 5 Januari 2012 menjual kembali saham yang ditarik sejumlah 6000 lbr dengan harga Rp 7.000,-, maka buat perhitungan dan jurnalnya!

(34)

Akuntansi Modal PT

34

2. Berikut ini komposisi modal saham pada PT Mustika Pelangi per 31 Januari 2012 :

PT MUSTIKA PELANGI NERACA (sebagian) Modal Disetor

Modal Saham :

 Saham Preferen (nilai pari Rp 5.000,-/lbr,

otorisasi 6.000 lbr, 3.000 lbr disetor penuh) Rp 15.000.000,-  Saham Biasa (nilai pari Rp 2.000,-/lbr,

otorisasi 50.000 lbr, 30.000 lbr disetor penuh) Rp 60.000.000,-

Total Modal Saham Rp 75.000.000,- Tambahan Modal Saham

 Agio Saham Preferen Rp 2.700.000,-

 Agio Saham Biasa Rp 9.000.000,-

Total Tambahan Modal Rp 11.700.000,- Total Modal Disetor Rp 86.700.000,-

Laba Ditahan Rp 23.300.000,-

Total Modal Pemegang Saham Rp 110.000.000,- Pada tanggal 5 Februari 2012, perusahaan memutuskan untuk menarik kembali 6000 lbr saham biasa dengan harga Rp 2.200,- / lbr. Saham tersebut ditempatkaan dengan harga Rp 2.300,-. Dari data tersebut diminta :

a. Membuat jurnal pencatatan transaksi (dengan metode Nilai Nominal dan harga perolehan). b. Menyusun Neraca per akhir Februari 2012.

c. Apabila pada akhir mei 2012, perusahan menjual kembali 2000 lbr saham yang telah ditarik dengan harga Rp 2.400,-/ lbr, maka buat jurnal dan susun Neraca per 31 Mei 2012!

(35)

Akuntansi Modal PT

35

BAB V

AKUNTANSI DIVIDEN A. Pendahuluan

Perusahaan yang memiliki prestasi baik, akan memungkinkan untuk memberikan distribusinya kepada pemilik perusahaan (pemegang saham). Prestasi tersebut ditandai dengan tingkat akumulasi laba bersih yang semakin meningkat, dari periode ke periode. Bagian laba yang didistribusikan kepada para pemegang saham ini dinamakan dengan dividen. Dividen dapat diberikan dalam bentuk dividen tunai atau dividen saham.

Ketika dewan komisaris mengumumkan akan membagi dividen, maka pada saat tersebut dewan komiaris menyetujui dan mengesahkan pembagian sebagian keuntungan perusahaan (baik dlm bentuk kas atau saham) kepada para pemegang saham. Sehingga dalam laporan keuangan perusahaan, pengumuman ini akan berdampak pada pengurangan (penurunan) laba ditahan. Sehingga pada saat pengumuman pembagian dividen, maka dividen tersebut diperlakukan sebagai pengurang laba ditahan (tanpa harus menunggu dividen tersebut dibayarkan).

B. Alokasi Deviden Saham

Seperti telah diketahui bahwa deviden adalah keuntungan perusahaan yang dialokasikan bagi para pemegang saham. Besarnya alokasi deviden sangat tergantung pada jenis dan jumlah yang dimiliki. Perhatikan ilustrasi contoh berikut ini :

PT Bangun Jaya memiliki saham yang beredar 5.000 lembar yang terdiri atas 1.000 lembar saham prioritas @ Rp 100.000,- , 10 % berpartisipasi penuh dan 4.000 lembar saham biasa @ Rp 50.000,-. Pada akhir tahun 2010 dibagi dividen sebesar Rp 54.000.000,- .

Dari data tersebut diminta :

a. Pembagian dividen untuk saham prioritas dan saham biasa.

b. Apabila saham prioritas tidak berpartisipasi penuh, namun hanya sampai 15% maka buat perhitungan pembagian dividen tersebut.

c. Apabila Saham Prioritas tidak berpartisipasi. Jawab ;

a. Pembagian dividen untuk saham prioritas dan saham biasa.

KETERANGAN SAHAM PRIORITAS SAHAM BIASA Untuk saham prioritas :

10% x ( 1.000 x Rp 100.000,-) Rp 10.000.000,- Untuk Saham Biasa

10 % x ( 4.000 x Rp 50.000,- ) Rp 20.000.000,-

Untuk Saham Prioritas dan Saham Biasa 000 . 000 . 300 000 . 000 . 24 Rp Rp = 8 % Rp 8.000.000,- Rp 16.000.000,- TOTAL DIVIDEN Rp 18.000.000,- Rp 36.000.000,-

(36)

Akuntansi Modal PT

36

Dari perhitungan di atas dapat dicari prosentase dividen yang diperoleh yakni sbb : Saham Prioritas =   , 000 . 000 . 100 , 000 . 000 . 18 Rp Rp x 100 % = 18 % Saham Biasa =   , 000 . 000 . 200 , 000 . 000 . 36 Rp Rp x 100 % = 18 % Perhitungan di atas dapat juga dilakukan sebagai berikut : Prosentase saham untuk kedua jenis saham =

  , 000 . 000 . 300 , 000 . 000 . 54 Rp Rp x 100% = 18 % Pembagian dividen adalah sebagai berikut :

Saham Prioritas = 18% x Rp 100.000.000,- = Rp 18.000.000,- Saham Biasa = 18% x Rp 200.000.000,- = Rp 36.000.000,- Total Deviden Rp 54.000.000,-

b. Apabila saham prioritas tidak berpartisipasi penuh, namun hanya sampai 15% maka perhitungan pembagian dividen tersebut adalah :

KETERANGAN SAHAM PRIORITAS SAHAM BIASA

Untuk saham prioritas :

10% x ( 1.000 x Rp 100.000,-) Rp 10.000.000,- Untuk Saham Biasa

10 % x ( 4.000 x Rp 50.000,- ) Rp 20.000.000,-

Untuk Saham Prioritas

5 % x Rp 100.000.000,- Rp 5.000.000,- Untuk Saham Biasa :

Rp 54.000.000,- - ( Rp 10.000.000,- +

Rp 20.000.00,- + Rp 5.000.000,-) Rp 19.000.000,-

TOTAL DIVIDEN Rp 15.000.000,- Rp 39.000.000,-

Dari perhitungan di atas dapat dicari prosentase dividen yang diperoleh yakni sbb : Saham Prioritas =   , 000 . 000 . 100 , 000 . 000 . 15 Rp Rp x 100 % = 15 % Saham Biasa =   , 000 . 000 . 200 , 000 . 000 . 39 Rp Rp x 100 % = 19,50 %

c. Apabila Saham Prioritas tidak berpartisipasi.

KETERANGAN SAHAM PRIORITAS SAHAM BIASA

Untuk saham prioritas :

10% x ( 1.000 x Rp 100.000,-) Rp 10.000.000,- Untuk Saham Biasa

(Rp 54.000.000,- - Rp 10.000.000,-) Rp 44.000.000,-

(37)

Akuntansi Modal PT

37

Dari perhitungan di atas dapat dicari prosentase dividen yang diperoleh yakni sbb : Saham Prioritas =   , 000 . 000 . 100 , 000 . 000 . 10 Rp Rp x 100 % = 10 % Saham Biasa =   , 000 . 000 . 200 , 000 . 000 . 44 Rp Rp x 100 % = 22 % C. Jenis-Jenis Deviden 1). Dividen Tunai

Dividen tunai adalah pembegian keuntungan yang diberikan perusahaan pada para pemegang saham dalam bentuk uang kas. Bentuk ini merupakan pembagian keuntungan yang sering dilakukan. Terdapat tiga hal penting dalam pembagian dividen tunai yaitu :

 Tersedianya laba ditahan  Jumlah kas yang cukup

 Adanya tindakan resmi dari dewan komisaris.

Laba ditahan yang besar tidaklah selalu menunjukkan jumlah kas yang besar, karena tidak ada keterkaitan antara laba ditahan dengan jumlah kas perusahaan. Hal ini didasari oleh laba yang diukur atas dasar akrual (accrual basis) bukan atas dasar kas (cash basis), dimana beban yang terjadi dalam periode yang bersangkutan ditandingkan dengan jumlah pendapatan yang diperoleh dalam periode yang sama (matcing concept). Oleh karena itu sebelum mengumumkan pembagian dividen, maka dewan komisaris akan mengevaluasi posisi kas perusahaan yang tersedian dan estimasi kebutuhan kas jangka pendek perusahaan. Setelah uang kas mencukupi, maka dewan komisaris mengumumkan pembagian dividen kas.

Dari segi akuntansi, terdapat tiga hal penting berkaitan dengan pembagian dividen tunai, yaitu tanggal pengumuman, tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran. Pada saat pengumuman, berarti dewan komisaris secara resmi mengesahkan pembagian dividen, sehingga perusahaan harus mencatat dengan menjurnal debit dividen tunai dan mengkredit akun utang dividen tunai. Di akhir periode dibuat jurnal penutup debit laba ditahan dan kredit dividen tunai. Perhatikan contoh berikut ini :

PT Mustika Jaya memiliki data yang berkaitan dengan pembagian dividen berikut ini :

a. Tanggal 15 Desember 2010, dewan komisaris mengumumkan akan membagi dividen tunai sebesar Rp 500,- per lembar saham atas 80.000 lembar saham biasa yang beredar nilai pari sebesar Rp 5.000,- per lembar.

b. Laba yang diperoleh selama tahun 2010 sebesar Rp 250.000.000,- dengan akun laba ditahan menunjukkan saldo Rp 125.000.000,-

c. Pada tanggal 10 Januari 2011, perusahaan membayar semua dividen tunai kepada para pemegang saham.

(38)

Akuntansi Modal PT

38

Jawab :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

15 Des. 10 Dividen Tunai Rp 40.000.000,- -

Utang Dividen Tunai - Rp 40.000.000,-

(Pengumuman pembgn Dividen oleh komisaris)

31 Des. 10 Ikhtisar Laba Rugi Rp 250.000.000,- -

Laba Ditahan - Rp 250.000.000,-

(Perolehan laba bersih perusahaan)

31 Des. 10 Laba Ditahan Rp 40.000.000,- -

Dividen Tunai - Rp 40.000.000,-

(Menutup Akun dividen Tunai)

10 Jan. 11 Utang Dividen Tunai Rp 40.000.000,- -

Kas - Rp 40.000.000,-

(Pembayaran dividen pada para pemegang shm)

Dari transaksi tersebut di atas, dapat digambarkan bagan alir laba ditahan dan dividen sbb :

2). Dividen Saham

Selain pembagian keuntungan dalam bentuk dividen tunai, maka perusahaan dapat mendistribusikan keuntungan dalam bentuk saham kepada para pemegang saham, yang disebut dengan dividen saham. Dividen ini diberikan dalam bentuk saham biasa dan diterbitkan kepada

Referensi

Dokumen terkait

Diterimanya hipotesis alternatif menunjukan bahwa pada tingkat 95% kemasan dan cita rasa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kosumen produk mie

(PNPM) Mandiri Perkotaan Provinsi Jawa Tengah, Staff Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat, Fasilitator / Unit Pelaksana Kegiatan

Pasar tradisional di Indonesia masih bergelut dengan masalah internal pasar seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim, pasar tradisional

Tampak bahwa nilai numerik persamaan (35)-(37) tidak perlu lagi dihitung karena tidak bergantung pada nilai numerik soal...

Pada sekripsi karya Fani Ikhwan Maulana (2012) dengan judul: Penerapan Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar IPA Materi Pokok Perubahan Sifat Benda

Sebagai persiapan produksi iklan dalam proses perencanaan, pihak radio mandiri FM Pekanbaru melakukan beberapa tahapan kerja, langkah pertama yang dilakukan adalah rapat

Pelaksanaan pelayanan publik ( public service ) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman, secara umum mencerminkan mutu pelayanan adalah B

Perkawinan yang dilakukan oleh orang tua sangat menetukan tentang status seorang anak, Pasal 42 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 menyebutkan “Anak yang sah adalah anak