• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIK

D. Gaya Belajar

2. Jenis-Jenis Gaya Belajar

DePorter dan Hernacki (2015: 113) mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi. Ketiga gaya belajar itu adalah sebagai berikut:

a. Gaya Belajar Visual

Individu memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih senang dengan melihat apa yang sedang dipelajari. Gambar atau simbol akan membantu mereka yang memiliki gaya belajar visual untuk lebih memahami ide informasi yang disajikan dalam bentuk penjelasan. Apabila seseorang menjelaskan sesuatu kepada orang yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual, mereka akan menciptakan gambaran mental tentang apa yang dijelaskan oleh orang tersebut. Ciri-ciri gaya belajar visual adalah sebagai berikut (DePorter dan Hernacki, 2015:116):

1) Rapi dan teratur.

2) Berbicara dengan cepat.

3) Berencana dan mengatur jangka waktu yang baik. 4) Teliti dan detail.

5) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi.

6) Pengeja yang baik dan dapat mengeja kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka.

7) Mengingat apa yang dilihat daripada didengar. 8) Mengingat dengan asosiasi visual.

9) Biasanya tidak terganggu dengan keributan.

10)Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali minta bantuan orang lain untuk mengulanginya.

11)Pembaca cepat dan tekun.

13)Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh serta bersikap waspada sebelum secara mental, merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek.

14)Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat.

15)Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.

16)Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya atau tidak".

17)Lebih suka mekukan demontrasi daripada pidato. 18)Lebih suka seni daripada musik.

19)Seringkah mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilik kata-kata.

20)Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.

b. Gaya Belajar Auditoral

Individu memiliki kecenderungan gaya belajar auditorial kemungkinan akan belajar lebih baik dengan cara mendengarkan. Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Hal ini berarti bahwa langkah awal dalam belajar siswa harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami informasi yang diterima. Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut (DePorter dan Hernacki, 2015:118):

1) Mudah terganggu oleh keributan.

2) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.

3) Senang membaca keras dan mendengarkan.

4) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara.

5) Berbicara dalam irama yang berpola. 6) Biasanya pembicara yang fasih. 7) Lebih suka musik daripada seni.

8) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.

9) Suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan tentang sesuatu panjang lebar.

10)Mempunyai masalah-masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi seperti memotong-motong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.

11)Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya. 12)Lebih suka gurauan daripada membaca komik.

c. Gaya Belajar Kinestetik

Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik akan lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung. Mereka akan belajar apabila mereka mendapat kesempatan untuk memanipulasi media untuk mempelajari informasi baru. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut (DePorter dan Hernacki, 2015:118):

1) Berbicara dengan pelan. 2) Menanggapi perhatian fisik.

3) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka. 4) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain.

5) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak. 6) Mempunyai perkembangan awal otot yang benar. 7) Belajar melalui manipulasi dan praktek

8) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.

9) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca. 10)Banyak menggunakan isyarat tubuh.

11)Tidak dapat duduk diam dalam jangka waktu lama.

12)Tidak dapat mengingat geografis kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu.

13)Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

14)Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot, mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca.

15)Kemungkinan tulisannya jelek. 16)Ingin melakukan sesuatu.

Suyono dan Haryanto (2011:148) mengacu pada gaya belajar menurut DePorter dan Hernacki mengidentifikasikan tiga gaya belajar yakni sebagai berikut :

a. Gaya Belajar Visual (Belajar dengan Cara Melihat)

Gaya belajar tipe ini menjelaskan bahwa kita harus melihat dahulu buktinya dan kemudian baru mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi mahasiswa dengan gaya belajar ini yaitu: lirikan ke atas bila berbicara, berbicara dengan tempo cepat. Bagi mahasiswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan dosen sebaiknya lebih banyak atau menitikberatkan pada peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada mahasiswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

b. Gaya Belajar Auditorial (Belajar dengan Cara Mendengar)

Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi mahasiswa dengan gaya belajar ini yaitu: lirikan ke kiri atau ke kanan mendatar bila berbicara, berbicara dengan tempo sedang. Mahasiswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka dosen sebaiknya mengunakan suara yang lantang dan jelas agar tipe auditori mampu menerima materi. Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang pengajar katakan. Mahasiswa auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi mahasiswa auditori mendengarkannya. Mahasiswa seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

c. Gaya Belajar Kinestetik (Belajar dengan Cara Bergerak, Bekerja dan Menyentuh)

Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Orang seperti ini sulit untuk duduk diam berlama-lama mendengarkan pelajaran karena

keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Mahasiswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Dokumen terkait