• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis – jenis hata tongka (takhyul) pada masyarakat Batak Toba

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis – jenis hata tongka (takhyul) pada masyarakat Batak Toba

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis – jenis hata tongka (takhyul) pada masyarakat Batak Toba

4.1.1 Hata Tongka tu Poso-poso

Hata tongka pada poso-poso ini muncul dikarenakan rasa ketakutan yang sangat mendalam yang dialami oleh para orang tua yang masih mempercayai akan kekuatan duniawi yang dapat mencelakakan diri sianak atau yang menganggap kehidupan mereka yang masih berdampingan dengan ritus peralihan hidup.

1 Dang boi surion obuk ni poso-poso na baru tubu

/Tidak boleh menyisir rambut anak yang baru lahir/

Supaya kepala si bayi tidak kesakitan karena umumnya anak yang baru lahir masih dalam keadaan lemah dan seluruh tubuhnya yang masih rentan akan disekelilingnya. Oleh sebab itu, terutama kapala sangat tidak bisa disentuh oleh benda keras seperti sisir karena bisa menyebabkan kesakitan pada diri si bayi. Jadi, Mungkin ini hal yang paling ditakuti sehingga masih diyakini sampai sekarang.

2 Dang boi jomuron abit ni poso-poso botari

/Tidak boleh menjemur pakaian anak baru lahir pada sore hari/

Dahulu diyakini akan menyebabkan sakit pada si bayi karena bisa disentuh oleh makhluk halus padahal, karena sudah mau menjelang malam dikwatirkan akan kehilangan atau terkena hujan yang menyebabkan menjadi kotor kembali.

3 Dang boi dipapasson abit/lampin ni poso-poso nabaru tubu

Dulu diyakini jika dilempar-lempar akan menyebabkan kecekukan bagi si bayi tersebut.

4 Dang boi balga soara i bege poso-poso na baru tubu

/Tidak boleh besar suara di dengar anak yang baru lahir/

Karena si bayi tersebut masih dalam keadaan lemah yang membuat dirinya tidak terbiasa untuk mendengarkan suara-suara yang keras.

5 Dang boi marhassa poso-poso na so marngingi

/Anak yang baru lahir tidak boleh bercermin/

Karena belum mengetahui apa-apa maka dia akan terkejut melihat dirinya sendiri di cermin itu dan merasa itu adalah temanya yang membuat dirinya akan selalu berkhayal.

6 Dang boi di dokkon momok tu poso-poso na baru tubu, annon gabe kurus

/Pada anak bayi tidak boleh dibilang gendut, nanti menjadi kurus/

Agar tidak terjadi yang tidak diinginkan jika kelak ia akan menjadi besar nantinya.

7 Dang boi manggotil baba ni poso-poso, annon dang olo mangan

/Tidak boleh mencubit mulut anak bayi, nanti tidak mau makan/

Peringatan juga kepada kita bahwa jika kita mencubit mulutnya takutnya karena si bayi masih rentan akan lingkunganya mulutnya akan luka yang menyebabkan dia merasa kesakitan untuk makan.

8 Dang boi baennon poso-poso i tot, annon marsahit

/Tidak boleh ditaro di atas lutut, nanti penyakitan/

Rasa ketakutan yang mendalam pada diri manusia jika ditaruh dilutut akan menyebabkan dia jatuh dan akhirnya jatuh.

9 Dang boi dillang natua-tua na rima ni gelleng na, annon gabe panggalo molo balga

/Tidak boleh memakan sisa dari makanan anaknya, nanti menjadi pelawan/

Agar tidak membuang-buang makanan karena sangat sulit untuk memperolehnya.

10 Dang boi i umma tikki modom apalagi ulu na dohot pusar, annon pendek umur

/Jika tidur tidak boleh dicium apalagi kepala dan pusatnya, nanti umurnya tidak panjang/

Agar si bayi tersebut tidak terganggu dari tidurnya yang membuat dirinya menjadi cenggeng.

11 Dang boi mangombbus baba na, annon gabe bisu

/Tidak boleh meniup mulutnya, nanti jadi bisu/

Jika kita meniup mulut si bayi dia tidak akan tahan akan hembusan yang membuat dirinya merasa tenggelam dan sulit untuk bicara.

12 Dang boi mamereng poso-poso sian atas ni ulu na, annon mata na juling

/Tidak boleh melihatnya dari atas kepala, nanti matanya kerong/

Ada betulnya juga jika dia keseringan melihat keatas maka matanya akan terbiasa dengan yang aneh-aneh seperti matanya akan juling.

4.1.2 Hata Tongka tu Dakdanak

Hata tongka digunakan untuk anak-anak agar mereka lebih menghormati atau lebih menghargai akan kehidupan dan tatakrama yang berlaku didalam kehidupan bermasyarakat. Kemunculan hata tongka ini pada anak-anak karena ketidakpatuhan mereka akan perintah-perintah dari orang tua mereka yang mengharuskan si orang tua mengucapkan hata tongka agar sianak memahami dan tidak melakukan hal yang tidak diinginkan oleh si orang tua. Mungkin dengan

mempergunakan hata tongka tersebut sianak lebih takut karena berhubungan dengan kemistikan dunia.

1. Dang boi manghunduli battal, annon baroan panggul

/Dilarang duduk di atas bantal, nanti pantat berbisul/

Supaya kita jangan menduduki bantal karena bantal tersebut tempat untuk kepala di saat tidur.

2. Dang boi tuduon halibitongan, annon ponggol jari-jari na

/Tidak boleh menunjuk pelangi, nanti patah jari-jarinya/

Keyakinan bagi masyarakat jika menunjuk sesuatu sangat dilarang karena diyakini disetiap tempat itu adalah keramat.

3. Dang boi mangaraut sisilon borngin, annon gelleng umurna

/Dilarang memotong kuku waktu malam, nanti jadi pendek umur/

Keterbatasan akan alat penerangan pada jaman dahulu yang menyebabkan dilarangnya untuk melakukan sesuatu terutama dalam memotong kuku agar tidak terjadi sesuatu hal yang dapat mencelakakan diri seperti terpotongnya jari-jari tangan.

4. Dang boi mamiol-miol i jabu borngin, annon ro ulok

/Dilarang bersiul dalam rumah, nanti ular masuk/

Karena keusikan dari siulan tersebut yang menyebabkan ular dapat menghampiri, karena ular sangat sensitif akan bunyi atau suara-suara yang dapat menganggu dirinya.

5. Dang boi i pajulur dila, annon dila matappul

/Tidak boleh menjulur lidah, nanti lidah terpotong/

Supaya tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain merasa benci karena kita mengejeknya secara langsung.

6. Dang boi mangallang ulu ni dekke, annon gabe oto

/Tidak boleh makan kepala ikan, nanti menjadi bodoh/

Keyakinan bagi masyarakat setempat tidak diperbolehkanya memakan kepala ikan karena dianggap dapat berpengaruh kedalam otak.

7. Dang boi manudu kuburan, annon jari bengkok

/Tidak boleh menunjuk makam, nanti jari bengkok/

Keyakinan bagi masyarakat agar jangan menunjuk-nunjuk kesembarang tempat karena dianggap masih keramat.

8. Dang boi mangan i na golap, annon i dokkon mangan dohot begu

/Tidak boleh makan dalam gelap, nanti dikatakan makan dengan iblis/ Karena ditempat gelap itu diidentikkan sama dengan hantu-hantu yang berkeliaran makanya dianggap sangat tidak wajar jika makan di tempat yang gelap.

9. Dang boi marmeam manang haluar botari, annon i massuki begu

/Dilarang bermain atau keluar rumah waktu senja, nanti disurukkan hantu/ Karena diyakini pada sore hari para hantu-hantu berkeliaran dan dapat menganggu setiap aktifitas manusia.

10. Dang boi maridi tonga arian

/Tidak boleh mandi pada tengah hari/

Karena teriknya matahari yang menyebabkan sakitnya kepala atau membuat demam yang dapat mengundang penyakit.

11. Dang boi tangis i juma

/Tidak boleh menangis di ladang/sawah/

Keyakinan bagi masyarakat setempat yang sangat melarang anaknya untuk menangis di ladang karena dapat membuat pekerjaan menjadi sia-sia.

12. Dang boi mangarat abit, annon ngingi margilok

/Tidak boleh mengigit baju, nanti giginya berulat/

Tanda larangan agar jangan selalu mengigit baju karena kelihatan sangat tidak nyaman jika dipandang oleh orang lain.

13. Dang boi kossing tindang, annon i tarik begu

/Tidak boleh kencing berdiri, nanti di tarik hantu/

Karena keyakinan masyarakat akan keramatnya disetiap tempat yang menyebabkan kewaspadaan jika melakukan sesuatu hal yang dapat membahayakan diri.

14. Dang boi mangallang utok-utok ni babi, annon ubanon

/Tidak boleh makan otak babi, nanti ubanan/

Diyakini sangat berpengaruh jika memakan otak dari babi tersebut yang menyebabkan munculnya keanehan didalam diri.

15. Dang boi huttion tangan, annon hatop mate natua-tuana

/Tidak boleh menjunjung tangan, nanti cepat mati orang tua/

Keyakinan bagi masyarakat setempat agar jangan mengangkat dan menjunjung tangan karena dapat menyebabkan kematian bagi orang tua.

16. Dang boi mangan martopi

/Tidak boleh makan sambil pakai topi/

Karena sangat tidak nyaman jika makan sambil pakai topi karena kelihatanya sangat jelek sekali.

17. Dang boi mangalakai sipanganon

Karena sangat tidak sopan jika melangkahi makanan yang membuat kita menjadi tidak menghargai jerih payah orang tua kita.

18. Dang boi i dege topi

/Tidak boleh memijak topi/

Karena topi tersebut dipake diatas kepala maka tidak sopan jika dipijak.

4.1.3 Hata Tongka tu Boru-boru

Hata tongka pada perempuan muncul karena ketakutan para orang tua yang mempunyai anak perempuan untuk dapat menjaga kebersihan dirinya dan lingkunganya agar dapat memberikan citra dan warna bagi keluarganya. Karena kebanyakan anak perempuan belum tentu bisa untuk dapat menguasai dirinya dan masih mudah terpengaruh akan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, dengan menggunakan hata tongka perempuan lebih mengerti akan kehidupan yang sebenarnya.

1. Dang boi mancabut ngingi borgin

/Tidak boleh mencabut gigi pada malam/

Agar tidak salah cabut, karena pada jaman dahulu belum adanya listrik karena masih menggunakan api yang dinamai teplok jadi sepenuhnya masih gelap ditakutkan akan salah cabut oleh sebab itu, tidak diperbolehkan untuk mencabut gigi pada malam hari.

2. Dang boi marende i pudi, annon kawin tu namatua

/Tidak boleh menyanyi di dapur, nanti menikah sama orang yang tua/ Agar kita tidak terlalu keasyikan menyanyi dan melupakan pekerjaan terutama untuk memasak yang akan mengakibatkan kelalaian dalam

bekerja seperti, masakan gosong ataupun api akan menyambar kemana-mana yang menyebabkan kebakaran.

3. Dang boi marfoto tolu halak, annon hatop mate

/Tidak boleh berfoto tiga orang, nanti cepat meninggal/

Diyakini jika berfoto berjumlah ganjil akan menyebabkan kematian.

4. Dang boi manghunduli losung, annon baroan

/Tidak boleh duduk di lesung, nanti kurapan/

Karena lesung itu tempat untuk menumbuk makanan tarutama untuk menumbuk beras agar menjadi tepung. Jadi lesung itu tidak boleh di duduki.

5. Dang boi marsuri tonga borngin, annon i jonoki begu

/Tidak boleh menyisir rambut malam hari, nanti didekati hantu/

Keyakinan bagi masyarakat setempat jika suka menyisir rambut malam hari dapat mengundang datangnya hantu untuk membantu menyisirnya karena menurut mitos kebanyaan hantu itu mempunyai rambut panjang.

6. Dang boi mambuat suga i pat borgin

/Tidak boleh mengambil duri di kaki malam hari/

Karena jika diambil akan menjadi lebih masuk kedalam daging karena belum adanya penerangan pada jaman dulu, walaupun ada tetapi tidak seperti pada saat ini.

7. Dang boi simanjujung tu baba ni pittu molo modom

/Tidak boleh kepala mengarah ke pintu pada saat tidur/

Keyakinan bagi masyarakat setempat jika mengarah ke pintu akan mendapat nasib sial didalam kehidupanya.

8. Dang boi mangalakkai ubat

Diyakini jika dilangkahi maka tidak akan berkhasiat/berguna lagi jika dipergunakan lagi.

9. Dang boi manigat hutu borngin

/Tidak boleh mencari kutu pada malam hari/

Karena belum adanya penerangan pada saat itu yang menyebabkan dilarangnya untuk mencari kutu karena masih keadaan gelap.

10.Dang boi manapu borgin

/Tidak boleh menyapu rumah pada malam hari/

Karena dapat menghalangi datang orang/tamu masuk ke dalam rumah dan diyakini juga membuat rezeki akan menjauh.

11. Dang boi hundul i tangga ni jabu

/Tidak boleh duduk di tangga rumah/

Ini juga dapat menghalangi datangnya tamu yang berkunjung ke dalam rumah karena tangga adalah perantara keluar masuknya orang.

12. Dang boi mangan huhut mardalan, annon marsahit

/Tidak boleh makan sambil jalan-jalan, nanti penyakitan/

Agar makanan tersebut tidak jatuh atau bertebaran kemana-mana yang menyebabkan makananya jadi terbuang-buang.

13.Dang boi mamakke abit narara, annon i allang ronggur

/Tidak boleh memakai baju warna merah, nanti dimakan petir/

Mungkin karena kecerahan atau terlalu bercahanya baju merah yang menyebabkan mudahnya untuk disambar petir.

14. Dang boi mamereng bunga na dapdap, annon olo gabe halimataon

/Tidak boleh melihat bunga yang berduri, nanti sakit mata/

Karena bunga tersebut kebanyakan duri yang akhirnya membuat mata jadi terasa sakit/perih jika berlama-lama memandanginya.

15.Unang martukko isang, annon hatop monding natua-tua i

/Jangan bertekkuk dagu, nanti orang tua cepat meninggal/

Diyakini hingga pada saat ini dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

16.Molo makkail dang boi boanon hepeng, annon bage dang dapotan dekke

/Pada waktu memancing tidak boleh bawa uang, nanti tidak dapat ikan/ Karena mungkin tidak akan diperdulikanya lagi uang yang berada di kantong karena keasyikan memancing, yang akhirnya membuat orang lain dapat mengambilnya.

17.Dang boi madoltak tataring, olo ninna bage hassit ulu

/Tidak bisa memukul tungku, nanti sakit kepala/

Mungkin karena kelengkingan suara dari tungku yang kita pukul menyebabkan kepala kita jadi terasa sakit untuk mendengarkanya.

18.Dang boi hundulan goni na marisi boras, unang hassit butuha

/Tidak boleh duduk di atas beras, nanti sakit perut/

Janganlah kita kiranya menduduki beras karena beras itu adalah makanan yang paling pokok dan yang sangat kita butuhkan.

19.Dang boi dohonon goar ni natoras niba, olo gabe malala baba

/Tidak boleh menyebutkan nama orang tua, nanti meleleh mulut/

Seharusnya pun kita tidak boleh menyebut-nyebut nama orang tua kita, karena kita harus menghormatinya sebagai orang tua kita.

20.Dang boi manggusting obuk borngin, olo ro begu

/Tidak boleh memotong rambut malam hari, nanti kedatangan hantu/ Karenanya agar tidak salah potong yang mengakibatkan ketidakpuasan akan pekerjaan yang dilakukan berhubung juga karena belum didukung oleh alat penerang pada saat itu.

21.Dang boi allangon ulu ni manuk, annon hatop ubanon

/Tidak boleh makan kepala ayam, nanti cepat ubanan/

Keyakinan masyarakat untuk tidak diperbolehkan memakan kepala ayam agar tidak berakibat buruk.

22.Dang boi somal mamburai, annon gabe latapon

/Tidak boleh selalu menghina atau mengejek, nanti bibirnya pecah-pecah/ Agar jangan sering mengejek orang agar mulut tidak terbiasa untuk mengucapkan kata-kata yang kotor.

23.Dang boi hossingon api na gara, annon gabe gobbung

/Tidak boleh mengencingi api, nanti perutnya gembung/buncit/

Karena api tersebut panas yang dapat menyebabkan terkenanya hawa panas ke badan kita yang membuat jadi gembung.

24.Dang boi hundul i tonga ni jabu, annon i laosi begu

/Tidak boleh duduk di tengah-tengah rumah, nanti di hampiri hantu/

Keyakinan masyarakat setempat agar jangan duduk ditengah-tengah rumah yang dapat menyebabkan terhalangnya orang yang akan lewat.

25. Dang boi manuri obuk huhut mardalan, annon gabe pailahon

/Tidak boleh menyisir rambut sambil berjalan, nanti mendapat malu/ Karena jika menyisir rambut diharapkan agar selalu ditempatnya karena jika tidak dapat membuat rambut berjatuhan dan bertebaran kemana-mana dan dapat mengenai orang.

26.Dang boi mangan i sudut meja, annon i musui simatua

/Jangan makan di sudut meja, nanti di musuhi mertua/

Karena terlihat sangat jelek sekali bila makan di sudut meja karena dapat menjauhi orang yang berada disekitar kita.

27.Dang boi i nganggat bibir nai toru, annon marsabbor nipi

Agar jangan suka mengigit bibir yang menyebabkan keburukan bagi diri sendiri.

28.Dang boi manggarat sisilon, annon gok utang na

/Tidak boleh mengigit kuku, nanti terlilit hutang/

Keyakinan bagi masyarakat setempat untuk tidak diperbolehkanya mengigit kuku karena dianggap dapat menyebabkan banyak utang dan pendirian yang tidak tetap.

29. Dang boi marsidalian tangis, annon natua-tua pogos

/Tidak boleh berpura-pura menangis, nanti orang tua dapat musibah/

Agar kita jangan suka berpura-pura didalam hidup ini yang dapat mengakibatkan keburukan bagi diri kita.

30.Dang boi manussi piring borngin, annon gabe sega suan-suanan

/Tidak boleh mencuci piring pada malam hari, nanti gagal panen/

Diyakini bagi masyarakat setempat agar jangan melakukan aktifitas pada malam hari terutama untuk mencuci piring karena dianggap akan membuang-buang makanan.

4.1.4 Hata Tongka tu baoa

Hata tongka muncul karena ketakutan orang tua yang mempunyai anak laki-laki agar dapat menjaga kebersihan dirinya dan lingkunganya. Kekuatiran orang tua yang mendalam kepada anak-anaknya khususnya laki-laki agar dapat menjaga nama baik keluarga dan dapat menghargai setiap anggota keluarga. Orang tua yang masih mempercayai kekuatan-kekuatan gaib yang menganggap kehidupan mereka yang masih diatur oleh keadaan alam dan ritus-ritus peralihan hidup yang semakin hari dapat mengancam kehidupan mereka yang mempercayainya.

Makanya diucapkan hata tongka tersebut agar mereka dapat lebih memahami akan makna dari kehidupan.

1.

Dang boi hundul i jujung ni lindung

/Tidak boleh duduk di ujung rumah/

Keyakinan pada masyarakat setempat agar jangan mendapat musibah.

2.

Namardongan saripe dang boi marbadai i juma

/Suami istri tidak boleh bertengkar di ladang/

Ketakutan agar apa yang dikerjakanya tidak akan mendapat hasil yang baik atau panennya gagal.

3.

Molo mangoppoi jabu dang boi be tukkang i manaili tu pudi

/Jika memasuki rumah baru tukang tidak boleh melihat ke belakang/ Keyakinan jika menoleh ke belakang rumah yang dibangun tersebut tidak akan bertahan lama yang membuat jadi hancur.

4.

Molo mangan dang boi iakkat piringna, annon dapotan ina-ina dua

/Pada saat makan tidak boleh mengangkat piring, nanti dapat isteri dua/ Karena jika diangkat nampak tidak tetapnya pendirian seseorang tersebut yang membuat pilihanya jadi tidak menentu.

5.

Dang boi mangan margatti pinggan, annon kawin cerai

/Tidak boleh makan berganti piring, nanti kawain cerai/

Kiranya jangan suka mengganti piring agar tidak membuat bertambahnya pekerjaan.

6.

Dang boi mekkel botarian, annon ro begu

/Tidak boleh tertawa sore hari, nanti datang hantu/

Pada sore hari itu para hantu berkeliaran dimana-mana yang dapat menggangu setiap orang terlebih kepada orang yang tertawa karena dapat mengusik akan dirinya.

7.

Dang boi manilik na maridi, annon matana bilokkon

/Tidak boleh mengintip orang mandi, nanti mata ketumbit/

Karena keseringan mengintip maka matanya akan sering mengeluarkan airmata yang menyebabkan mata jadi ketumbit.

8.

Dang boi mamiol-miol i jabu, annon ro ulok

/Tidak boleh bersiul-siul di dalam rumah, nanti datang ular/

Karena dapat mengusik ular tersebut karena dianggapnya tempat untuk dia berteduh, karena biasanya ular suka dengan bunyi.

9.

Dang boi kossing i bara ni api, annon malala urena

/Tidak boleh kencing di api, nanti buruk kemaluanya/

Karena api tersebut panas yang dapat menyebabkan terkenanya hawanya panansnya sehingga membuat jadi buruk.

10.

Dang boi marsalimut rere, annon i mauppon aek i tao

/Tidak boleh berselimut tikar, nanti digulung ombak di laut/

Kemiripan akan berselimutkan tikar seperti yang digulung ombak makanya ditakutkan akan terjadi yang demikian.

11.

Dang boi mangalap bohi pake baju, annon i sogo i jolma

/Tidak boleh mengusap muka dengan baju, nanti dibenci orang/

Karena kita memakai baju yang kita kenakan dan dengan tiba-tiba mengusapkanya ke muka kita sangat terlihat jelek sekali makanya dapat dibenci orang.

12.

Dang boi leleng i kamar mandi, annon hatop matua

/Tidak boleh lama-lama di kamar mandi, nanti cepat tua/

Agar jangan berlama-lama di kamar mandi karena masih banyak orang yang akan menggunakanya.

Karena akan terlihat tidak nyaman jika diihat dan dapat menganggu orang yang akan masuk kedalam rumah.

4.1.5 Hata Tongka tu boru-boru nadeggan pamatangna

Hata tongka muncul pada wanita hamil dikarenakan kejadian yang berakibat buruk yang akan terjadi kepada anak yang dikandungnya juga kepada dirinya. Ketakutan yang amat mendalam yang dipercayai wanita hamil yang dapat menganggu ketentraman jiwanya dan anaknya. Kemunculan hata tongka ini juga agar dapat memelihara ketentraman hidup dan melakukan hal-hal yang sangat bemanfaat bagi kelancaran persalinan yang akan dilakukan dikemudian hari.

1.

Nadeggan pamatangna dang boi mangallang pisang dempet, annon gellengna

/Wanita hamil tidak boleh makan pisang dempet, nanti anaknya kembar/

Kebiasaan wanita hamil sangat banyak pantanganya terutama untuk makan pisang dempet yang akan menyebabkan terjadi pada hal yang sama pada anaknya yang akan lahir. Dan juga ancaman kematian ketidaksempurnaan yang dapat melanda diri seorang perempuan hamil yang dapat berakibat dan berpengaruh kepada bayi yang dikandungnya sehingga mereka lebih mempercayai akan perkataan-perkataan terdahulunya.

2.

Dang boi modom tonga arian, annon balga ulu ni gelleng na

/Tidak boleh tidur waktu tengah hari, nanti kepala anak akan menjadi besar/ Agar jangan suka tidur dan dapat melakukan aktifitas-aktifitas atau kegiatan untuk dapat mengerakkan badannya demi kelancaran persalinannya nantinya.

Dokumen terkait