• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.8 Metode Penelitian .1 Jenis Penelitian .1 Jenis Penelitian

2.2.2 Jenis-Jenis Kredit

Jenis kredit perbankan dapat dibedakan dengan mengacu pada kreteria tertentu. Pengklasifikasian jenis-jenis tersebut bermula dari klasifikasi yang

33Hermansyah, Op.cit, h. 59.

dijalankan oleh perbankan dalam rangka mengontrol portofolio kredit secara efektif. Dari kegaiatan pengklasifikasian tersebut maka saat ini dikenal jenis-jenis kredit yang didasarkan kepada :

1. Penggunaanya

2. Tujuan penggunaan kredit 3. Jangka waktu

4. Jaminanya

5. Aktivitas perputaran sektor usaha 6. Kelembagaanya

7. Objek yang di transfer34

Berdasarkan penggunaanya kredit dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: 1. Kredit Investasi, yaitu kredit jangka menengah atau panjang yang

diberikan kepada debitur untuk membiayai barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, moderenisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya pembelian tanah dan bangunan untuk perluasan pabrik, yang pelunasannya dari hasil usaha dengan barang-barang modal yang dibiayai tersebut. Jadi, kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau pajang yang tujuannya untuk pembelian barang modal dan jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, moderinisasi, perluasan, proyek penempatan kembali dan/atau pembuatan proyek baru.

2. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang diberikan baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang habis dalam satu

siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan antara para pihak yang bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa kredit ini diberikan untuk membiayai modal kerja, dan modal kerja adalah jenis pembiayaan yang diperlukan oleh perusahaan untuk operasi perusahaan sehari-hari.

3. Kredit Konsumsi, yaitu kredit jangka pendek atau panjang yang diberikan kepada debitur untuk pembiayaa barang-barang kebutuhan atau konsumsi dalam skala kebutuhan rumah tangga yang pelunasannya dari penghasilan bulanan nasabah debitur yang bersangkutan. Dengan kata lain, kredit konsumsi merupakan kredit perorangan untuk tujuan nonbisnis, termasuk kredit pemilikan rumah. Kredit konsumsi biasanya digunakan untuk membiayai pembelian mobil atau barang konsumsi barang tahan lama lainnya.35

Berdasarkan dari segi tujuan kredit dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

1. Kredit Produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangunan pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian yang menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan yang menghasilkan bahan tambang atau kredit industri lainnya.

35Hermansyah, Op.cit, h.60.

2. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit perumah, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

3. Kredit Perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering di berikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan uang akan membeli barang jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.36

Berdasakan dari segi jangka waktu kredit dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Kredit Jangka Pendek, yaitu merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk perternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

2. Kredit Jangka Menengah, yaitu jangka waktu kreditnya berkiran antara 1 tahun sampai 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit pertanian seperti jeruk, atau pertenakan kambing.

36Kasmir, 2015, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi Cetakan Keenam,

3. Kredit Jangka Panjang, yaitu merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet,kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.37

Berdasarkan dari segi jaminan kredit dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu : 1. Kredit dengan Jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan,

jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.

2. Kredit tanpa Jaminan, yaitu merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredi jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.38

Berdasarkan dari segi kelembagaanya kredit dapat digolongkan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :

1. Kredit perbankan yang diberikan oleh Bank Milik Negara, atau Bank Swasta kepada masyarakat untuk kegiatan usaha, dan/atau konsumsi. Kredit ini diberikan kepada dunia usaha untuk ikut membiayai pembelian kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.

37Ibid

2. Kredit liquidasi, yaitu kredit yang diberikan oleh Bank Sentrak kepada bank-bank yang beroprasi di Indonesia, yang selanjutnya digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan perkreditannya.

3. Kredit langsung, kredit ini diberika oleh Bank Sentral kepada lembaga pemerintah atau semi pemerintah (kredit program), misalnya Bank Indonesia memberikan kredit langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan program pelaksanaan pangan, atau pemberian kredir langsung kepada Pertamina, atau pihak ketiga lainnya.

4. Kredit (pinjam antar bank), yaitu kredit ini diberikan oleh bamk yang kelebihan dana kepada bank yang kekuarangan dana. Pinjaman model ini merupakan sarana yang paling mudah dilakukan olegh bank yang memerlukan tambahan dana baik dalam keadaa darurat maupun keadaan biasa arti sekedar memerlukan tambahan dana untuk dapat diputar kembali.39

Dokumen terkait