• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Perjanjian Kredit Bank

2. Jenis-jenis Kredit

Kredit khususnya kredit perbankan terdiri dari beberapa jenis. Dalam hal ini jenis kredit yang ada digariskan sesuai dengan tujuan pembangunan. Semula kredit berdasarkan kepercayaan murni yaitu berbentuk perorangan karena kedua belah pihak saling mengenal. Dengan perkembangan waktu, maka perkreditan perorangan semakin

74

Muhammad Jumhana., Op cit., hal 95.

75

mengecil perannya digantikan oleh peran kredit dari lembaga keuangan. Dalam sektor perkreditan perbankan ini akhirnya berkembang pula unsur-unsur lain yang menjadi landasan kegiatan perkreditan tersebut, sehingga selanjutnya berkembang berbagai jenis kredit seperti yang ada sekarang.

Jenis kredit perbankan dpat dibedakan dengan mengacu kepada kriteria tertentu. Pengklasifikasian jenis-jenis kredit tersebut bermula dari klasifikasi yang dijalankan oleh perbankan dalam rangka mengontrol portofolio kredit secara efektif. Dari kegiatan pengklasifikasian tersebut, maka saat ini dikenal jenis-jenis kredit yang didasarkan pada : 76

1. Kelembagaannya; 2. Jangka waktunya; 3. Penggunaan kredit

4. Kelengkapan dan keterkaitan dengan dokumen yang dibutuhkan; 5. Aktifitas perputaran usaha;

6. Jaminannya;

7. Atau dari berbagai krediteria lainnya.

Pengelompokan kredit dengan melihat jenisnya tersebut tidaklah merupakan suatu yang kaku, pengelompokan tersebut hanyalah untuk mempermudah dalam penatalaksanaannya, karena pada dasarnya kredit tersebut mempunyai suatu kesamaan yang asasi, maksudnya satu jenis kredit dapat saja dimasukkan dalam beberapa pengklasifikasian, misalnya kredit investasi termasuk jenis kredit produktif tetapi juga dapat dimasukkan jenis kredit menengah atau kredit jangka panjang apabila dilihat dari jangka waktunya.

a. Jenis kredit menurut kelembagaan77

76

Ibid, hal. 373-383

77

Pengelompokan dengan kriteria kelembagaannya, berarti terkait sebagai pihak pemberi dan pihak penerima kredit terutama menyangkut struktur kelembagaan pelaksana kredit itu sendiri. Adapun jenis kredit dengan menurut kriteria kelembagaan, terdiri dari : Kredit perbankan yang diberikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau bank swasta kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan atau konsumtif. Kredit ini diberikan kepada dunia usaha untuk ikut membiayai sebagian kebutuhan permodalan dan atau kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang berupa barang maupun jasa.

1) Kredit likuidasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank yang beroperasi di Indonesia, yang selanjutnya digunakan sebagai dana untuk mebiayai kegiatan pengkreditannya. Pelaksanaan kredit ini, merupakan operasi Bank Indonesia dalam rangka pelaksanaan tugasnya yang diemban sebagai bank sentral menurut ketentuan perundang-undangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yaitu bahwa pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada bank (bank likuiditas) dimaksudkan hanya dilakukan untuk mengatasi kesulitan bank karena adanya ketidaksesuaian antara arus dana masuk yang lebih kecil dibandngkan arus dana keluar.

2) Kredit langsung. Kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga pemerintah atau semi pemerintah (kredit program), misalnya Bank Indonesia memberikan kredit langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan program pengadaan pangan atau pemberian kredit langsung kepada Pertamina atau pihak ketiga lainnya. Namun berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia, tidak dapat dilakukan lagi sebagaimana disebut dalam Pasal 56 ayat (1) yaitu Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah. Apabila terjadi suatu perjanjian pemberian kredit Bank Indonesia kepada pemerintah, maka perjanjian tersebut batal demi hukum.

3) Kredit (pinjaman antar bank), kredit ini diberikan oleh bank yang kelebihan dana kepada bank yang kekurangan dana. Peminjaman modal ini merupakan sarana yang paling gampang dilakukan oleh bank yang memerlukan tambahan dana baik dalam keadaan darurat maupun dalam keadaan biasa dalam arti sekedar memerlukan dana untuk dapat diputar kembali.

Pinjam-meminjam dana antar bank merupakan tranksasi umum dan biasa dilakukan setiap hari kerja bank, baik antar bank di dalam negeri maupun antar bank luar negeri yang semuanya berdasarkan mekanisme pasar uang (money market). Dalam prakteknya pinjaman antar bank tidak terikat hanya dengan bank di dalam negeri saja, melainkan juga dapat terkait dengan antar bank luar negeri.

Dalam pembahasan pengelompokan jenis kredit berdasarkan kelembagaannya, selain itu terdapat bentuk kredit sindikasi, juga dikenal pula kredit konsorsium. Secara garis besarnya bentuk tersebut mempunyai arti yang sama yaitu pembiayaan secara bersama-sama berdasarkan perjanjian tertentu memberikan kredit kepada debitur.

Pemberian kredit kepada usaha kecil dapat pula terkait kelembagaan yang berupa joint financing (pembiayaan bersama) atau penerusan kredit (channeling). Dengan demikian, maka dalam pemberian kredit seperti itu paling tidak ada dua perjanjian, yaitu satu perjanjian kredit antara bank sebagai lembaga sumber dana dan kedua perjanjian antar bank sebagai pemberi dana (kreditur) dengan perusahaan (debitur).

b. Jenis kredit menurut jangka waktu78

Dari segi jangka waktunya, jenis kredit meliputi :

1) Kredit jangka pendek (short term loan), yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 (satu) tahun. Bentuknya dapat berupa kredit rekening koran, kredit penjualan, kredit pembeli dan kredit wessel, juga dapat berbentuk kredit modal kerja yaitu kredit untuk membiayai kebutuhan modal kerja usaha.

2) Kredit jangka menengah (medium term loan), yaitu kredit berjangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai 3 (tiga) tahun, bentuknya dapat berupa investasi jangka menengah.

3) Kredit jangka panjang yaitu kredit berjangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun. Biasanya jangka waktu pengembalian kredit ini antara 3 sampai 5 tahun. Kredit jangka panjang ini pada umumnya yaitu kredit investasi bertujuan menambah modal perusahaan dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi, ekspansi dan pendirian proyek baru.

c. Jenis kredit menurut penggunaannya

Dari segi tujuan penggunaan kredit, jenis kredit ini terdiri dari ;79

1) Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada perseorangan untuk mebiayai keperluan konsumsinya seperti kebutuhan sehari-hari. Kredit konsumtif digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

2) Kredit produktif baik kredit investasi maupun kredit ekspansi.

78

Ibid.

79

Kredit investasi yaitu kredit yang ditujukan untuk penggunaan sebagian pembiayaan modal tetap, yaitu peralatan produksi, gudang dan mesin-mesin, juga untuk mebiaya rehablitasi dan ekspansi, relokasi proyek atau pendirian proyek baru.

Perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif disebut kredit semi konsumtif dan semi produktif. Gabungan dari jenis kredit dari segi penggunaannya tidak memberikan batasan yang jelas dan tegas.

Dokumen terkait