• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.3Tinjauan Pustaka

2.3.1.3 Jenis- jenis Laba

Jenis- jenis laba bedasarkan penyajiannya untuk masing- masing kelompok penerima dikelompokkan dalam lima jenis yaitu:

1. Value Added (tambahannilai)yaitu perhitungan harga jual produk dikurangi biaya yang dikeluarkan. Penerima informasi pendapatan ini umumnya para karyawan, pemilik, kreditur dan pemerintah.

2. Enterprise Net Income (laba bersih perusahaan) yaitulaba yang didapatkan dari kelebihan hasil atau revenuedari biaya seluruh pendapatan/penghasilan dan rugi biaya/beban tidak termasuk pajak, bunga dan bagi hasil. Penerima informasi dalam jenis laba ini adalah

pemegang saham, pemegang obligasi dan pemegang obligasi dan pemerintah

3. Net Income To Investors (laba bersih bagi investor) hampir sama dengan laba bersih perusahaan tetapi setelah dikurangi oleh pajak penghasilan. Pemegang saham dan pemegang obligasi merupakan penerima informasi dalam jenis laba ini

4. Net Income to Shareholders hampir sama dengan net income to investors tetapi seteleh dikurangi oleh bunga obligasi. Penerima informasi bagi jenis laba ini adalah pemegang saham preferred stock dan common stock.

5. Net Income to Residual Shareholder (laba bersih untuk pemegang saham residual) merupakan laba bersih kepada pemegang saham dikuragi dengan dividen saham preferen. Penerima informasi pada jenis laba ini tentunya pemegang saham preferred stock.

Menurut Soemarso SR, mengatakan bahwa jenis- jenis laba adalah sebagai berikut:

1. Lababersih merupakan selisih lebih antara pendapatan dengan beban- beban dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.

2. Laba bruto merupakan selisih antara penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan. Laba masih disebut bruto karena jumlah laba masih harus dikurangi dengan beban-beban usaha.

3. Laba usaha atau laba operasi adalah selisih antara laba bruto terhadap beban usaha. Laba usaha diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan

4. Laba ditahan adalah jumlah/total akumulasi laba bersih dari sebuah perseroan terbatas dikurangi dengan distribusi laba yang dilaksanakan 2.3.1.4Kegunaan laba

Informasi tentang kinerja perusahaan selama satu periode tentu dapat diperoleh melalui laporan laba rugi. Informasi tersebut diperlukan untuk pengambilan keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola perusahaan di masa mendatang. Informasi kinerja juga dapat digunakan untuk memperikirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas di masa yang akan datang. Laba yang merupakan indikator kesuksesan suatu badan usaha, oleh karena itu tujuan utama setiap badan usaha untuk memperoleh laba. Informasi yang mencakup laba perusahan menjadi sangat penting bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan.

Menurut Harahap (2011), kegunaan laba yaitu sebagai berikut : 1. Laba digunakan sebagai perhitungan pajak

2. Laba digunakan sebagai dasar perhitungan untuk pembayaran dividen kepada para pemegang saham.

3. Laba dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan investasi dan dalam pengambilan keputusan.

4. Laba digunakan sebagai dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya.

5. Laba dijadikan sebagai dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.

2.3.2 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan dalam suatu preiode. Menurut Michelle dan Megawati (2005), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit) yang menjadi dasar dalam pembagian dividen. Profitabilitas dalam perusahaan akan menjadi dasar penilaian kondisi keuangan dalam perusahaan. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam mempertahankan

kelangsungan hidup suatu badan usaha dalam jangka panjang, karena dengan profitabilitas yang tinggi, prospek badan usaha di masa mendatang juga tinggi. Pengukuran kinerja terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing dari pengukuran tersebut dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva/total assets, dan juga modal sendiri. Ketiga elemen pengukuran tersebut dapat mmbantu seorang analisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubunganya dengan volume penjualan jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pihak perusahaan. Profitabilitas keuangan perusahaan dideskripsikan dalam laporan laba rugi yang merupakan bagian dari financial reportperusahaan yang digunakan oleh pihak yang berkepentingan. Kinerja perusahan yang ditinjau dari segi keuangan perusahaan tentu merupakan profitabilitas keuangan perusahaan. Pengukuran terhadap profitabilitas keuangan perusahaan mermelukan analisis terhadap laporan keuangan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dan mencari laba. Rasio ini juga menunjukkan tingkat efektifitas dari manajemen suatu perusahaan. Penggunaan rasio profitabilias dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara elemen yang ada di laporan keuangan bagian neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran rasio profitabilitas dapat dilaksanakan untuk beberapa periode akuntansi sehingga perkembangan perusahaan dapat terlihat dalam rentang waktu tertentu. Menurut Kasmir (2008), tujuan penggunan rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan pada tahun sebelumnya dengan tahun sekarang ini.

3. Untuk menilai perkembangan yang terjadi pada laba dari waktu ke waktu

4. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan baik modal sendiri

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana yang digunakan. Sementara itu, manfaat yang diperoleh yaitu:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode

2. Mengetahui posisi laba pada tahun sebelumya dengan tahun sekarang. 3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. Mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri 5. Mengetahui produktivitas dari semua dana perusahaan yang digunakan

baik modal sendiri maupun modal pinjaman.

Yang termasuk dalam rasio profitabilitas adalah sebagai berikut: 1. Margin Laba Kotor / GrossProfit Margin

Menurut Sawir (2009), gross profit margin adalah “rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi, mengindikasikan perusahaan untuk berproduksi secara efisien”. Gross profit margin merupakan presentase laba kotor/gross profit dibandingkan dengan sales/penjualan. Semakin besar laba kotor, semakin baik keadaan operasional perusahaan karena hal ini menujukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan sales.

Formula gross profit margin yaitu: 2. Margin laba bersih / Net Profit Margin

Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan/sales. Semakin tinggi rasiomargin laba bersih, semakin baik kegiatan operasional suatu perusahaan. Rumus Net Profit Margin

yaitu:

3. Rentabilitas Ekonomi/ Daya Laba Besar / Basic Earning Power

Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total asset/total aktiva. Rentabilitas ekonomi menunjukkan seberapa besar kemampuan asset/aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian /laba. Rumus rentabilitas ekonomi adalah sebagai

berikut:

4. Return OnInvestment( ROI )

Return on investment merupakan rasio perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. ROImengukur kemampuan perushaan secara keseluruhan didalam mengasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Rumus return on investment yaitu:

Return on equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap total ekuitas. ROEmerupakan rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan dapat mengelola modal sendiri atau net worth

secara efektif dan juga mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan oleh pemilik modal sendiri atau pemegang modal perusahaan. ROE dapat dihitung dengan formula:

6. Earning Per Share (EPS)

Earning per share menunjukkan seberapa besar kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba. EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh oleh setiap lembar saham biasa sehingga manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan rasio ini. Earning per share dihitung dengan formula:

2.4Tinjauan Peneliti Terdahulu

Hutagaol (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio Aktivitas terhadap Return on Investment Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang diambil adalah current ratio, cash ratio, debt ratio, debt to equity ratio, fixed asset turnover, account receivable turnover, inventory turnover.

Variabel dependen yang digunakan adalah return on investment (ROI). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara bersamaan variabel current ratio, cash ratio, fixed asset turnover, account receivable turnover, inventory turnoverberpengaruh terhadap return on investment. Secara parsial,current ratio, debt to equity ratio, dan inventory turnover berpengaruh signifikan terhadap return on investment, sedangkan cash ratio, debt ratio, fixed asset turnover dan account receivable turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment (ROI) Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian Nainggolan (2007) dengan judul “Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Return on Investment(ROI)pada PT. Hutan Barumun Perkasa Medan”. Variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah inventory turnover, account receivable turnover, working capital turnover, fixed asset turnover dan total asset turnover, average collection periode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Investment (ROI) pada perusahaan hanya dipengaruhi secara signifikan oleh account receiveable turnover, working capital turnover, fixed asset turnover, dan total asset turnover, average collection periode, sedangkan inventory turnover tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on investment(ROI).

Penelitan Siahaan (2007) meneliti hubungan rasio aktivitas ROI pada PT. Putra Lika Perkasa Medan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio peputaran persediaan, rasio perputaran piutang, rasio total aktiva, periode perputaran persediaan, periode peputaran piutang. Hasil penelitian adalah bahwa variabel rasio total aktiva mempunyai hubungan yang positif dan

signifikan terhadap ROI, sedangkan variabel periode perputaran persediaan, variabel perputaran piutang mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap ROI.

Penelitian Andriani (2009) dengan judul penelitian “Analisis Hubungan Rasio Aktivitas terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever, Tbk”. Variabel independen penelitian yang digunakan adalah rasio perputaran aktiva tetap, rasio perputaran total aktiva, rasio perputara piutang, rasio perputaran persediaan. Variabel dependen yang digunakan adalah ROI. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio perputaran total aktiva mempunyai hubungan yang bergerak positif dengan ROI, rasio perputaran aktiva tetap, rasio perputaran piutang dan rasio perputaran persediaan mempunyai hubungan yang negatif dengan ROI. N o Nama, Tahun Penelitian

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Siahaan (2007) “Analisis Hubungan Rasio Aktivitas terhadap Kemampulabaan pada PT. Putra Lika Perkasa Medan” Variabel Independen: Rasio perputaran piutang (RTO), rasio perputaran persediaan (ITO), rasio total aktiva (TATO), periode perputran persediaan, periode perputaran piutang.

Variabel Dependen: Return On Investment (ROI)

Variabel rasio total aktiva mempunyai hubungan positif dan

signifikan terhadap ROI, sedangkan variabel perputaran persediaan, variabel perputran piutang mempunyai hubungan

negatif dan signifkan terhadap ROI. 2 “Pengaruh Rasio Variabel indepeden : Account receiveable Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Nainggolan (2007) Aktivitas terhadap Return On Investment (ROI)pada PT. Hutan Barumun Perkasa Medan"

turnover, working capital turnover, fixed asset turnover, total asset turnover dan inventory turnover

Variabel dependen : ROI

(ROI) pada perusahaan hanya dipengaruhi secara signifikan oleh

account receiveable turnover, working capital turnover, fixed

asset turnover, dan total asset turnover, average collection periode, sedangkan inventory turnover tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on investment(ROI). N o Nama, Tahun

Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

3 Andriani(2 009) “Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulaban pada PT. Unilever Indonesia, Tbk” Variabel independen :Rasio perputaran aktiva tetap , rasio perputaran total

aktiva, rasio perputaran piutang, rasio perputaran

persediaan

Variabel dependen : ROI

Rasio perputaran total aktiva mempunyai hubungan yang bergerak positif dengan ROI, rasio perputaran aktiva tetap, rasio perputaran piutang dan rasio perputaran persediaan mempunyai hubungan yang negatif dengan ROI. 4 Hutagaol (2011) “Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio AKtivitas terhadap Return On Investment Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Variabel independen:

Current ratio, cash ratio, debt ratio, debt to equity ratio, fixed asset turnover, account receivable turnover, inventory turnover.

Variabel dependen :

Secara bersamaan, variabel current ratio, cash ratio,debt ratio, debt to equity ratio , fixed asset

turnover, account receivable turnover,

inventory turnover berpengaruh kepada ROI.

Secara parsial, current ratio, debt to equity ratio,

BEI.” ROI berpengaruh signifikan kepada ROI sedangkan cash ratio, debt ratio, fixed asset turnover dan

account receivable turnover tidak berpengaruh signifikan terhap ROI perusahaan makanan dan minuman di

BEI. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen terkait