• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Dalam dokumen ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR (Halaman 32-39)

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi Dan Nalar Konsep

2.1.1 Laporan Keuangan

2.1.1.6 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Setelah diketahui pengertian laporan keuangan dan fungsi laporan keuangan maka akan dijelaskan lebih lanjut mengenai jenis-jenis laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan keterangan yang ada di dalamnya. Tetapi, semua jenis laporan keuangan tersebut merupakan satu kesatuan yang dibutuhkan dan berguna bagi para pemakai.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat jenis laporan keuangan yang ada, yaitu:

1. Neraca (balance sheet)

Munawir (2002:13), mengatakan neraca adalah laporan yang sistimatis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahan pada suatu saat tertentu.

Prastowo dan Julianty (2002:16), mengatakan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai laporan keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan tertentu.

Dilihat dari kedua definisi diatas maka di tarik kesimpulan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang memuat aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada periode tertentu.

Dalam prakteknya setiap perusahan menyajikan neracanya dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan perusahan itu sendiri. Hal ini diperbolekan asal saja tidak menyimpang dari jenis-jenis neraca yang sudah ditetapkan. Prastowo dan Julianty (2002:18), neraca dapat disajikan

dengan mengunakan dua bentuk (format) yaitu bentuk rekening (skontro) dan bentuk laporan (stafel).

Munawir (2002:21), laporan keuangan terdiri dari : a. Bentuk skontrol

Dimana semua aktiva tercantum di kiri atau debet dan hutang serta modal tercantum di sebelah kanan atau kredit.

b. Bentuk stafel

Dalam bentuk ini semua aktiva tampak di bagian atas yang selanjutnya diikuti oleh hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal.

Berdasarkan kajian neraca di atas dapat dilihat bahwa neraca pada intinya memiliki tiga elemen yaitu : aktiva biasanya berada di sebelah kiri pada sebuah neraca skontro atau juga berada di urutan pertama di dalam sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:17), aktiva merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan.

Munawir (2002:14), mengatakan aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan di masa yang akan datang, serta aktiva tidak berwujud lainnya. Kesimpulannya aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berupa harta berwujud dan tidak berwujud.

Kewajiban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah neraca, Keberadaannya biasanya ada di sebelah kanan pada neraca skontro atau di bawah aktiva jika pada sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:17), mengatakan Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini.

Munawir (2002:18), mengatakan hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan ke pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Kesimpulannya kewajiban atau hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan ke pihak lain yang belum terpenuhi.

Modal Posisi di dalam sebuah neraca skontro ada pada sebelah kanan yaitu sama dengan kewajiban atau di posisi paling terakhir pada sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:18), mengatakan bahwa Ekuitas (modal) merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada.

Munawir (2002:19), mengatakan modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Kesimpulannya modal adalah milik perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dengan kewajiban.

Munawir (2002:14), mengatakan elemen-elemen aktiva lancar terdiri dari :

a. Kas

Adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.

b. Investasi Jangka Pendek

Adalah investasi yang sifatnya sementara untuk memanfaatkan uang kas yang tidak terpakai.

c. Piutang Wesel

Adalah tagihan perusahaan akibat dari penjualan barang secara kredit. d. Piutang Dagang

Adalah tagihan perusahaan ke pihak lain sebagai Investasi jangka pendek.

e. Persediaan

Adalah semua barang yang ada di gudang yang belum terjual. f. Piutang Penghasilan

Adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa atau prestasinya.

g. Biaya dibayar dimuka

Merupakan pengeluaran untuk memperoleh jasa atau barang tetapi belum dinikmati perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi (income statement)

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Sama halnya dengan neraca, laporan laba rugi juga memiliki beberapa bentuk.

Munawir (2002:26), mengatakan bahwa bentuk laporan laba rugi terdiri dari:

a. Bentuk Single Step

Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai penghasilan dikelompokkan menjadi satu kelompok yaitu penghasilan sedangkan untuk semua beban dikelompokkan menjadi satu nama yaitu beban.

b. Bentuk Multiple Step

Dalam bentuk ini dilakukan pengelompokkan penghasilan dan beban yang lebih teliti.

3. Laporan perubahan modal (Statement of Owner’s Equity)

Fess (2005:24), laporan perubahan modal merupakan suatu ikhtisar perubahan modal pemilik yang terjadi selama periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga laporan perubahan modal dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah modal pemilik pada akhir periode

harus dilaporkan di neraca. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan perubahan modal seringkali dipandang sebagai penghubung antara laporan rugi laba dengan neraca.

Bertambahnya modal suatu perusahaandapat disebabkan oleh Penambahan Investasi oleh pemilik, dan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Sedangkan berkurangnya modal dapat disebabkan oleh : Pengambilan Prive oleh pemilik dan Perusahaan menderita kerugian.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Skousen(2004:319), laporan arus kas menjelaskan perubahan pada kas (cash equivalent) dalam periode tertentu. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas. Untuk dapat dikatakan setara kas, suatu unsur haruslah dapat segera ditukar dengan kas ketika diperlukan dan sangat dekat dengan masa jatuh temponya sehingga kecil risiko terjadinya perubahan nilai akibat perubahan tingkat suku bunga.

Dari definisi diatas dapat disimpulkkan bahwa arus kas masuk dan arus kas keluar digolongkan dan dilaporkan menurut tiga kategori :

a. Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Termasuk ke dalam aktivitas operasi adalah transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang akan menentukan laba bersih. Penerimaan kas dari penjualan barang atau pemberian jasa adalah arus kas masuk utama bagi kebanyakan bisnis. Penerimaan kas lainnya berasal dari bunga, dividen, dan pos yang serupa. Pengeluaran kas

terbesar adalah pembayaran untuk pembelian persediaan, gaji, pajak, bunga, sewa dan beban. Jumlah kas bersih yang diterima dari atau dikeluarkan untuk aktivitas operasi merupakan angka utama dalam laporan arus kas. Halnya dengan laba bersih yang digunakan untuk mengikhtisarkan segala sesuatu pada laba rugi, kas bersih dari aktivitas operasi merupakan hal yang paling penting atau bagian bawah (bottom line) dari laporan arus kas.

Walaupun arus kas dari bunga atau dividen secara logis dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi atau pendanaan, namun FASB memutuskan untuk mengklasifikasikan keduanya sebagai aktivitas operasi. Prinsip dasarnya adalah aktivitas operasi berisikan arus dari pendapatan dan beban yang ada di laporan laba rugi. b. Aktivitas Investasi (Investing Activities)

Aktivitas investasi yang utama adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan peralatan dan aktiva lainnya yang tidak dibeli untuk dijual kembali. Aktivitas investasi juga termasuk pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan, seperti halnya memberi dan menagih pinjaman. Aktivitas-aktivitas tersebut terjadi secara rutin dan menyebabkan adanya penerimaan dan pengeluaran kas, tetapi sebagai aktivitas operasi karena hanya berhubungan secara tidak langsung dengan aktivitas operasi bisnis yang berjalan.

c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Termasuk dalam aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian di mana kas diperoleh untuk dibayarkan kembali kepada para pemilik (pendanaan dengan ekuitas atau modal) dan para kreditor (pendanaan dengan utang). Contohnya kas yang dihasilkan dari penerbitan saham dan obligasi akan diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Contoh lainnya adalah pembayaran untuk saham yang diperoleh kembali (saham treasuri) atau untuk melunasi obligasi dan pembayaran dividen juga diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

Sifat aktivitas pendanaan adalah sama, apapun jenis industrinya, tetapi aktivitas operasi dan aktivitas investasi berbeda untuk masing-masing jenis industri. Sebagai contoh, aktivitas operasi dan investasi dari sebuah jaringan supermaket sangat berbeda dibandingkan dengan perusahaan penjual pasir dan batu kerikil. Tetapi proses peminjaman uang, penjualan saham, pembayaran dividen kas dan pembayaran pinjaman adalah hampir sama bagi kedua jenis perusahaan tersebut.

Dalam dokumen ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR (Halaman 32-39)

Dokumen terkait