• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Keuangan Perusahaan

Dalam dokumen ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR (Halaman 49-55)

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi Dan Nalar Konsep

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan

2.1.2.1Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai oleh perusahaan pada saat tertentu dengan menggunakan perhitungan berdasarkan tolak ukur analisis rasio yang didasarkan pada laporan keuangan. Pengukuran kinerja sangat penting dilakukan dengan tujuannya untuk menilai efektivitas dan efesiensi perusahaan.

Kinerja keuangan merupakan hasil nyata yang dicapai suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu yang dapat mencerminkan tingkat kesehatan keuangan badan usaha tertentu dan dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang positif.

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam evaluasi kinerja keuangan perusahaan adalah pemilik perusahaan tentunya, dalam hal ini ialah invesror, para manajer, kreditor, pemerintah dan masyarakat. Mereka inilah yang akan menilai perusahaan dengan ukuran-ukuran tertentu sesuai dengan tujuannya.

Muchlis (2000:44), kinerja keuangan adalah prestasi keuangan yang tergambar dalam laporan keuangan perusahaan yaitu neraca rugi-laba dan kinerja keuangan menggambarkan usaha perusahaan (operation income).Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan asset yang digunakan untukmenghasilkan keuntungan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasiyang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Disisi lain kinerja keuangan menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu perusahaan dan sejauh mana asset yang tersedia, perusahaan sanggup meraih keuntungan. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber dayayang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.

Mulyadi(1997:419),kinerja keuangan adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Sedangkan pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Dalam mengukur kinerja perusahaan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur.

Tampubolon (2005:20), pengertian kinerja yaitu: Pengukuran kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Kinerja keuangan yaitu alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui struktur permodalannya. Penilaian kinerja perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah hasil dari suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input adalah keterampilan atau alat yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.

Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah suatu hasil yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien dengan tujuan dapat memotivasi karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mencapai sasaran dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan hasil yang diinginkan oleh perusahaan.

2.1.2.2Tujuan Kinerja Keuangan

Munawir (2002:31), tujuan kinerja Keuangan adalah mengetahui likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas dalam membayar kewajibannya. Adapun tujuan pengukuran kinerja antara lain:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya, apabila perusahaan tersebut dilikuiditas baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yaitu menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba selama periode tertentu.

4. Untuk mengetahui stabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar cicilan secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan.

2.1.2.3Pengukuran Kinerja Keuangan

Sartono (2001:111), bahwa alat analisis kinerja yang selama ini banyak digunakan antara lain adalah rasio keuangan, rasio metode radar, balanced scorecard dan Economic Value Added. Pada pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio keuangan, tolok ukur yang digunakan antara lain yaitu: pertama rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas. Namun penggunaan konsep tersebut belum dapat memuaskan keinginan pihak manajemen khususnya bagi penyandang dana (investor).

Dalam penelitian ini penilaian kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan, hal tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa dengan melakukan analisis laporan keuangan mampu memberikan input (informasi) yang dipakai dalam rangka pengambilan keputusan secara lebih lengkap. Melalui analisis laporan keuangan dapat

dilakukan penilaian atas kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tingkat efektivitas penggunaan asset perusahaan, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang, kemampuan untuk menghasilkan laba dan perkembangan nilai perusahaan.

Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan konsep balanced scorecard, tolok ukur yang digunakan ada empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal bisnis serta belajar dan berkembang. Namun proses balanced scorecard tidak memasukkan unsur biaya modal, dimana biaya modal menunjukkan besarnya kompensasi yang dituntut oleh investor atas modal yang diinvestasikan.

Cascio (2003:336-337), pengukuran kinerja keuangan adalah sebagai berikut:

1. Relevan (relevance)

Relevan mempunyai makna terdapat kaitan yang erat antara standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan terdapat keterkaitan yang jelas antara elemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah diidentifikasi melalui analisis jabatan dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai dalam form penilaian.

2. Sensitivitas (sensitivity)

Sensitivitas berarti adanya kemampuan sistem penilaian kinerja dalam membedakan pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak efektif.

3. Reliabilitas (reliability)

Reliabilitas dalam konteks ini berarti konsistensi penilaian. Dengan kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua orang yang berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung sama.

4. Akseptabilitas (acceptability)

Akseptabilitas berarti bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya.

5. Praktis (practicality)

Praktis berarti bahwa instrumen penilaian yang disepakati mudah dimenegerti oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut. 2.1.2.4Peranan Penilaian Kinerja Keuangan

Munawir (2002:3), penilaian kinerja keuangan mempunyai beberapa peranan bagi perusahaan, yaitu meliputi:

1. Dapat mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi setiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

3. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja pada tiap-tiap bagian individu yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.

4. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dalam dokumen ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR (Halaman 49-55)

Dokumen terkait