• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis - Jenis Media Interaktif

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 27-32)

2.3. Media Interaktif 1. Pengertian

2.3.3. Jenis - Jenis Media Interaktif

akhirnya media interaktif pada umumnya ada untuk memberikan orang pengalaman non-linier Griffey (2020).

2.3.3. Jenis - Jenis Media Interaktif

Jenis jenis media interaktif menurut Griffey (2020), yaitu:

1. Kios Tradisional

Penglaman berbasis layar interaktif (biasanya sentuh) khususnya pada lokasi spesifik yang dirancang untuk memberi instruksi, meningkatkan produktivitas, memfasilitasi komunikasi, memberikan hiburan atau memungkinkan transaksi yang spesifik untuk lokasinya. Kios interaktif adalah beberapa bentuk media interaktif pertama sebelum world wide web ditemukan. Kiosk untuk bayar sendiri sudah sangat umum seperti di supermarket, apotek, dan check-in bandara yang menunjukan peningkatan produktivitas (Sabatová, 2016). Dalam museum, kios digunakan untuk melibatkan dan menginformasikan pengunjung, serta menambahkan dimensi lain dari informasi atau membuktikan pengalaman yang berhubungan dengan konten yang disajikan. Kios layar sentuh modern sekarang dapat memfasilitasi pengalaman interaktif kolaborati

Gambar 2.18. National Cowgirl Museum and Hall of Fame in Fort Worth (Introduction to Interactive Digital Media, 2020)

2. Situs web

32

Kampanye Interaktif untuk Edukasi Bahaya Fear of Missing Out pada Remaja Umur 15 – 21 Tahun di Jabodetabek, David Julio Hutabarat, Universitas Multimedia Nusantara

Situs web adalah kombinasi dari halaman web yang saling terkait, semuanya berada di bawah satu nama domain yang ditampilkan dalam web browser dan dapat diakses dari komputer mana pun menggunakan koneksi internet. Situs web awalnya sebagai “tempat brosur”, terdiri dari beberapa halaman statis dengan beberapa teks yang saling terkait, tetapi mereka menjadi lebih kompleks sebagai teknologi, dengan perkembangan bandwidth dan protokol. Pada akhir 1990-an situs e-commerce berkembang pesat. Sehingga dalam jangka waktu singkat, blog dan platform media sosial muncul di world wide web.

Sekarang mengakses situs web dilakukan dari berbagai perangkat, sebagian besar situs web dirancang agar responsif, artinya tata letak dan kontennya beradaptasi berdasarkan pada perangkat yang memintanya.

Persyaratan lanjutan ini telah menghadirkan tantangan baru bagi perancang web dan pengembang web.

3. Aplikasi Seluler

Aplikasi seluler (atau aplikasi) adalah bentuk berbeda dari media digital interaktif yang muncul setelah lahirnya smartphone. Aplikasi seluler berbeda dengan aplikasi desktop (seperti Microsoft Word yang berjalan di komputer) dan aplikasi web (program khusus yang berjalan di web browser), karena dirancang untuk penggunaan pada tablet, ponsel cerdas, atau jam tangan dan biasanya dirancang untuk melakukan tugas tertentu. Beberapa aplikasi sudah terpasang di perangkat seperti web browser atau email program. Aplikasi lain harus dibeli dan diunduh melalui pasar aplikasi terkait dengan perangkat, mis. toko aplikasi Apple untuk iPhone dan iPad.

Aplikasi terkadang disamakan dengan situs web seluler, tetapi situs web selalu dilihat dalam browser aplikasi. Perusahaan sering memproduksi aplikasi yang memiliki beberapa fungsi situs web yang sama, tetapi dirancang untuk membuat tugas-tugas tertentu lebih mudah.

Perusahaan yang cerdas tahu jika aplikasi diunduh, perusahaan dapat

33

Kampanye Interaktif untuk Edukasi Bahaya Fear of Missing Out pada Remaja Umur 15 – 21 Tahun di Jabodetabek, David Julio Hutabarat, Universitas Multimedia Nusantara

mendorong notifikasi seperti kupon dan pengingat ke keuntungan dari bisnis mereka.

4. Video games

Video game adalah permainan yang dijalankan dari komputer, perangkat seluler, atau perangkat khusus konsol tempat pengguna berinteraksi dengan sistem menggunakan beberapa jenis pengontrol fisik, sensor atau langsung menyentuh layar. Video game pertama dapat diakses oleh masyarakat umum ditempatkan dalam casing seukuran bilik telepon dan dipasang di arcade.

5. Instalasi fisik, Pameran, dan Pertunjukan

Pameran interaktif mendorong pengunjung untuk terlibat dengan konten dengan cara yang inovatif, seringkali mendorong kolaborasi di antara pengunjung. Salah satunya, di Franklin Institute, pengunjung dapat

“menemukan keindahan tersembunyi dari laut dalam, terbang ke luar angkasa terjauh, dan masuk kedalam cara kerja tubuh manusia yang kompleks” dengan bantuan sensor di Oculus Rift (headset yang dilengkapi kacamata dan headphone yang memasukkan pemakainya di dunia virtual 3D) (The Franklin Institute, n.d.). Pada Pameran “Skin and Bones” Smithsonian, pengunjung dapat melihat kulit dan gerakannya yang mengikuti tulang saat melihat artefak melalui aplikasi augmented reality (Billock, 2017).

6. Pengalaman interaktif berbasis non-layar

Sebuah inovasi yang relatif baru dalam bidang media digital interaktif merupakan pengalaman berbasis non-layar yang berguna untuk tujuan dan konteks yang berbeda - beda. Namun, tetap memfasilitasi komunikasi antara pengguna dan beberapa jenis perangkat berbasis komputer, tanpa adanya penggunaan layar tradisional komputer. Contoh perangkat interaktif berbasis non-layar sangat praktis adalah Echo milik Amazon. Echo dapat menyajikan berbagai jenis media berdasarkan perintah suara pengguna.

34

Kampanye Interaktif untuk Edukasi Bahaya Fear of Missing Out pada Remaja Umur 15 – 21 Tahun di Jabodetabek, David Julio Hutabarat, Universitas Multimedia Nusantara

2.3.4. Website

Menurut Lal (2013), situs web adalah media yang hadir secara online perusahaan atau individu, biasanya terdiri dari teks, gambar, dokumen media dan informasi yang dilampirkan pada tautan. Situs web dapat diakses menggunakan Uniform Resource Locator (URL). Desain situs web adalah suatu keharusan strategi konten yang baik dan kemampuan menarik pengunjung. Faktanya ada hal di website yang perlu diperhatikan yaitu UI dan UX.

2.3.4.1. Homepage

Halaman beranda adalah halaman arahan untuk situs yang muncul di situs untuk memungkinkan pengguna mengakses halaman lainnya dalam situs.

Sapaan dan layanan informasi di situs web didasarkan pada pengalaman pengguna web untuk meningkatkan ketertarikan. Situs web perlu memperhatikan hierarki visual elemen desain untuk situs web. Emphasis pada konten yang ingin ditonjolkan kepada user perlu diperhatikan dengan menjaga visual tetap sederhana, jelas, dan mudah dipahami (Lal, 2013, hlm. 54).

Gambar 2.19. Homepage (Lal, 2013) 2.3.4.2. Single-Page Website

Single-page website merupakan sebuah website yang hanya menggunakan satu halaman website panjang yang dibaca dengan scroll secara vertikal.

Navigasi pada single-page website dihubungkan kepada masing-masing bagian dari halaman. Jenis website ini ditujukan untuk menciptakan UX

35

Kampanye Interaktif untuk Edukasi Bahaya Fear of Missing Out pada Remaja Umur 15 – 21 Tahun di Jabodetabek, David Julio Hutabarat, Universitas Multimedia Nusantara

yang lebih baik dan efektif. Desainer perlu memperhatikan keterbacaan teks melalui penggunaan 2 atau 3 skema warna.

Adapun posisi logo dari website dibuat tetap pada bagian atas bersama dengan navigasi website. Apabila ingin menampilkan banyak gambar, maka digunakan slideshow untuk kenyamanan penggunaan.

Selain itu, penggunaan tombol go to top merupakan hal yang harus dimiliki dalam sebuah single-page website (Lal, 2013, hlm. 58).

Gambar 2.20. Single-Page Website (Lal, 2013)

2.3.4.3. Sitemap

Sitemap menunjukkan keseluruhan struktur dan hierarki situs untuk mengelola konten dan bagian dari situs web. Sitemap dibuat untuk penataan dan mendaftarkan konten dan halaman situs web adalah untuk:

navigasi menjadi lebih fokus. Menggunakan header dan footer pada peta situs membantu desainer mengelola konsistensi (Lal, 2013, hlm. 84).

Gambar 2.21. Sitemap (Lal, 2013) 2.3.4.4. Adaptive User Interface

User interface pengguna situs web harus disesuaikan dengan setiap konteks penggunaan pengguna. UI pengguna harus disesuaikan dengan perangkat, lingkungan, dan pengguna itu sendiri. Perancang harus

36

Kampanye Interaktif untuk Edukasi Bahaya Fear of Missing Out pada Remaja Umur 15 – 21 Tahun di Jabodetabek, David Julio Hutabarat, Universitas Multimedia Nusantara

memodifikasi tata letak, skala elemen visual, dan posisi menu dari website agar sesuai dengan device yang digunakan (Lal, 2013, hlm. 126).

Gambar 2.22. Adaptive User Interface (Lal, 2013)

Pada penggunaan mobile, ukuran layar umumnya 2 hingga 4 inci dan digunakan pada jarak 1 kaki dari user dengan input menggunakan jari.

Bila hendak mendesain pada konteks PC, maka ukuran layar yang umum digunakan adalah 14 hingga 27 inci pada jarak penggunaan 2 kaki dengan input akurat menggunakan mouse dan keyboard. Pada masing-masing konteks, desainer perlu menempatkan navigasi web yang mudah diakses (Lal, 2013, hlm. 126).

2.4. Fear of Missing Out

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 27-32)

Dokumen terkait