• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Narkoba dan Minuman Keras

2. Jenis-jenis Narkoba dan Miras

Terdapat berbagai jenis Narkotika yang beredar dewasa ini. Orang awam hanya mengenal Narkotika yang diberikan di media masa saja, namun tidak mengetahui jenis-jenis Narkotika. Dari jenisnya Narkotika terbagi menjadi:

a. Ganja

Ganja/Kanabis berasal dari tanaman dengan nama Cannabis Satifa dan Cannabis Indica, yaitu sejenis tanaman perdu yang biasanya digunakan sebagai obat relaksasi dan untuk mengatasi intoksikasi ringan. Bahan yang digunakan dapat berupa daun, biji dan bunga tanaman tersebut.

Ganja atau Cannabis mempunyai beberapa istilah yang tetap mengacu pada pengertian ganja itu sendiri. Beberapa istilah untuk ganja antara lain marijuana, gele, cimeng, hash, oyen, ikat, bang, labang, rumput atau grass.20

19

Dadang Hawari, Penyalahgunaan & Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif), (Jakarta: FKUI, 2000), h. 52

20 Sudarsono, Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba (Tangerang: Visi Media, 2006),

b. Heroin/Putaw

Heroin murni adalah bubuk putih dengan rasa yang pahit dan sedikit berbau. Ada juga heroin jalanan yaitu heroin yang dikemas dalam berbagai bentuk, tergantung pada bagaimana cara pembuatannya dan bahan apa yang ditambahkan. Heroin dapat berbau seperti cuka, vitamin, obat, atau tidak berbau.

Salah satu jenis heroin yang paling populer dewasa ini adalah putaw yang merupakan heroin dengan kadar lebih rendah dengan warna putih atau coklat. Selain putaw jenis-jenis heroin dikenal dengan berbagai nama seperti bedak, PT, putih, shite, etep dan lain-lain.21

c. Morfin

Morfin yaitu alkaloida yang terdapat dalam opium, berupa serbuk putih. Morfin adalah bahan analgesik yang kuat khasiatnya, tidak berbau, berbentuk kristal, berwarna putih, yang berubah warna menjadi kecoklatan. Opium mentah mengandung 4% sampai 21% morfin. Sebagian besar opium diolah menjadi morfin dan kodein.22 Morfin dipakai dalam dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit atau pembiusan pada operasi (pembedahan).23

d. Kokain

Kokain berasal dari daerah Amerika Latin. Aslinya adalah pohon koka. Kokain sering disebut dengan: crack, free based cocain dan crystal. Sama seperti heroin, kokain juga memiliki kadar kemurnian.

21

Sudarsono, Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba, h. 36.

22 Badan Narkotika Nasional (BNN), Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Bagi Remaja (Jakarta: Badan Narkotika Nasional, 2003), h. 16

Bentuk lain dari kokain adalah kokai freebase yakni kokain yang diproses dengan menghilangkan kemurniaannya dan campurannya, sehingga dapat dihisap berbentuk kepingan kristal kecil sebesar kismis. Salah satu bentuk populernya adalah crack.24

Berdasarkan Undang-Undang No. 22 tahun 1997, Narkotika terbagi menjadi 3 golongan:

a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan tertinggi, digunakan hanya untuk pengobatan dan sains, diantaranya:

1) Papaver Somniverum L dan semua bagiannya termasuk buah dan jeraminya.

2) Opium mentah, yaitu getah yang membeku, tumbuhan Papaver Somniverum L.

3) Opium masak, yaitu opium mentah melalui serangkaian proses pengolahan khusus; pelarutan, pemanasan dan fermentasi.

4) Tumbuhan Coca, yaitu tumbuhan ari genus Erythoxylon termasuk buah dan bijinya.

5) Daun Coca yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk.

6) Cocaine mentah, yaitu hasil pengolahan daun coca secara langsung.

7) Cocaine, yaitu kristal berwarna putih diperoleh dari sari daun tumbuhan coca.

8) Tumbuhan ganja, yaitu semua tumbuhan genus Cannabis dan semua bagiannya.

b. Narkotika golongan II, yaitu narkotika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan menengah, digunakan sebagai pilihan terakhir untuk tujuan pengobatan dan ilmu pengetahuan, diantaranya: morphin, phentanyl, ecgonina, petidine, dan lain-lain.

c. Narkotika golongan III, adalah Narkotika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan rendah, yang banyak digunakan dalam pengobatan dan untuk tujuan ilmu, seperti: codein, ethylmorphine, dan lain-lain.25

Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.

Ada 3 golongan minuman beralkohol yaitu : a. Golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir).

b. Golongan B; kadar etanol 5%-20% (anggur/wine).

25 Badan Narkotika Nasional (BNN), Modul Pelatihan Tokoh Masyarakat sebagai

Fasilisator Penyuluh Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (Jakarta: Pusat Dukungan Pencegahan Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional, 2005), h. 16-17.

c. Golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).26

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Menkes/Per/IV/77 tentang minuman keras, minuman beralkohol dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu 20°C. Minuman dengan kadar etanol 1 – 5% dikategorikan sebagai minuman keras golongan A, minuman dengan kadar etanol lebih dari 5% sampai dengan 20% tergolong minuman keras golongan B sedangkan minuman dengan kadar etanol golongan C mengandung etanol lebih dari 20 % sampai dengan 55%.27

Secara umum wine dan brandy merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari buah anggur, jika tidak disebut jenis buahnya secara spesifik seperti plum wine (terbuat dari buah plum) atau cherry brandy (terbuat dari buah ceri). Dari jus apel dapat dibuat minuman cider. Di Amerika dan Kanada, cider atau sweet cider merupakan istilah untuk jus apel yang tidak difermentasi, sedangkan jus apel yang difermentasi disebut hard cider. Di Inggris, istilah cider selalu digunakan untuk minuman beralkohol. Akan tetapi di Australia, istilah cider dapat digunakan baik untuk produk beralkohol ataupun tidak. Hasil distilasi cider dengan proses pembekuan menghasilkan produk yang dinamakan applejack.

26

http://www.halalguide.info/content/view/522/38/. Data ini diakses pada tanggal, 18 Januari 2009

27 www.bnn.go.id/file/uu/keppres%20Miras.doc Data ini diakses pada tanggal, 18

Dokumen terkait