BAB IV PENUTUP
B. Saran-saran
Melarikan diri dari masalah dengan menggunakan Narkoba atau Miras bukanlah jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan persoalan. Untuk itu kepada remaja sebagai kelompok usia yang paling sensitive, tapi labil diharapkan mampu untuk memfilter semua segmentasi kehidupan mulai
dari yang baik sampai yang buruk, seprti memilih lingkungan yang sehat atau pergaulan yang baik, agar tidak terjerumus dalam kesesatan. Misalnya memilih tidak bergaul dengan orang perokok atau peminum-minuman keras. Makanya dalam kehidupan yang semakin serba instan, modern, global dan sekuler seperti sekarang ini, bekalilah hidup dengan iman dan ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan kreativitas yang berguna bagi perkembangan diri dan kemajuan masyarakat agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang melanggar norma, hukum, kesusilaan, maupun agama. 2. Keluarga
Posisinya yang sangat fundamental, seringkali menjadi tumpuan perkembangan kehidupan. Banyak sekali formula kehidpan yang bermula dari keluarga. Demi keseimbangan hidup, keharmonisan keluarga sangat mutlak diperlukan, yang berguna sekali dalam pertumbuhan anak yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Justru itu dalam memberikan bimbingan atau pengajaran dalam segala hal, harus lebih terbuka dan tidak menekan kepada anak.
3. Masyarakat
Masyarakat sebagai kontrol sosial yang lebih luas ketimbang keluarga diharapkan dapat mengambil dan menegakkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam nilai budaya, dan nilai-nilai agama untuk menjadikan nilai-nilai bersama dalam masyarakat yang menciptakan sistem atau tatanan nilai sosial yang baik, yang berada di Daerah kampung Dukuh, Kelurahan Sudimara Selatan Ciledug-Tangerang. Selalu berikanlah contoh
perilaku sopan, santun dan baik, juga luruskanlah kalau ada pola tingakah laku di luar norama.
4. Pemerintah
Agar pemerintah setempat khususnya kepala Lurah kampung Dukuh, Kelurahan Sudimara Selatan Ciledug-Tangerang lebih galak, tegas dalam mengawasi, menertibkan peredaran NAZA dengan jalan berkoordinasi dengan dengan semua pihak yang berada di Daerah kampung Dukuh, Kelurahan Sudimara Selatan Ciledug-Tangerang.
69
Bachtiar, Wardi, Sosiologi Klasik, dari Comte hingga Parson, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, Cet. Ke-1
Badan Narkotika Nasional (BNN), Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja (Jakarta: Badan Narkotika Nasional, 2003
---, Modul Pelatihan Tokoh Masyarakat sebagai Fasilisator Penyuluh Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (Jakarta: Pusat Dukungan Pencegahan Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional, 2005 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet. Ke-3Downis, D, dan Rock P, Understanding Deviance, London: Oxford, 1981
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, “Nikah”, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, cet. Ke-2, jilid 4
Gunarsa, Singgih D., Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995
Hawari, Dadang, Gerakan Nasional Anti Mo-Limo: Madat, Minum, Main, Maling, Madon, PT. Dana Bakti Primayasa: Yogyakarta, 2000
---, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa (PT. Dana Bakti Primayasa: Yogyakarta, 1997), Cet. Ke-6, h.131-133
---, Penyalahgunaan & Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif), Jakarta: FKUI, 2000
Ibrahim, Imam Abi Abdullah bin Ismail bin, Shahih Bukhari, Beirut: Daar al-Fikr, 1994, Juz 6
Jaelani, Abdul Qadir, Keluarga Sakinah, Surabaya: Cahaya Ilmu, 1995
Johnson, Doyle Paul, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, terj. Robert M. Z. Lawang, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994
Kartono, Kartini, Psikologi Sosial, Jilid I, Jakarta: Rajawali, 1988, cet. Ke-3 Megand, Yusuf, “Bebas dari Narkoba,” Buletin Khusus Warta Untuk Warga,
Oktober 2006
Muhdlor, A. Zuhdi, Memahami Hukum Perkawinan, Nikah, Telak, Cerai dan Rujuk, Bandung: Al-Bayan, 1994
Mulyadi, Yadi, Panduan Sosiologi, Jakarta: Yudistira, 1995
Partodiharjo, Subagyo, Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya, Jakarta, Erlangga, 2006
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, Kalam Mulia: Jakarta, 2002
Ritzer, Goerge dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Kencana, 2005, Cet. Ke-3
Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995 Rozak, Abdul dan Wahdi Sayuti, Remaja dan Bahaya Narkoba, Prenada: Jakarta,
2002
Salim, Agus, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Pemikiran Norman dan Egon Guba, Yogyakarta: PT. Tirta Wacana Yogya, 2001
Soedjono D, Pathologi Sosial, Bandung: Alumni 1974
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali, 1986, Edisi Baru
Sudarsono, Kenakalan Remaja, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995
---, Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba, Tangerang: Visi Media, 2006
Suprayogo, Imam, Misi Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001
Suyono, Ariyono, Kamus Antropologi, Jakarta: Akademia Presindo, 1985, Cet I Asy-Syal, Abdul Hadi, Islam Membina Masyarakat Adil Makmur, penterjemah
Umar Sitanggal, Jakarta: Pusaka Dian dan Antar Kota, 1987
Taqiyudin, Imam Abi Bakar bin Muhammad, Kifayatu al Akhyar, Surabaya: Al Maktabah al Saqofiyah, t.th, juz 11
Veeger, K.J., Realitas Sosial, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993, Cet. Ke-4 Zahrah, Muhammad Abu, Membangun Masyarakat Islam, Jakarta: PT Pustaka
Internet
http://www.halalguide.info/content/view/522/38/. Diakses pada tanggal, 10 Desember 2008
http://www.bnn.go.id/file/uu/keppres%20Miras.doc. Diakses pada tanggal, 20 November 2008
http://www.kesehatanreproduksi.com/conte... Diakses pada tanggal, 16 November 2008
http://batampos.co.id/Kolom/Bugar/_ Minggu, 16 November 2008
Wawancara
Hasil wawancara pribadi dengan informan NF. (peminum), Tangerang, 04 Januari 2009. Jam: 20:26 WIB dan tanggal 11 April 2009
Hasil wawancara pribadi dengan informan ZM. (pengguna Miras, Narkoba) Tangerang, 05 Januari 2009. Jam: 19:21 WIB dan tanggal 11 April 2009 Hasil wawancara pribadi dengan informan Lo, (pengguna Miras, Narkoba).
Tangerang, 04 April 2009. jam: 21:20 WIB
Hasil wawancara pribadi dengan informan BW (pengguna Miras, Narkoba), Tangerang, 05 Januari 2009. jam: 15:20 WIB dan tanggal 06 April 2009 Hasil wawancara pribadi dengan informan PH. (pengguna Miras, Narkoba),
Tangerang, 07 Januari 2009. jam: 21:20 WIB
Hasil wawancara pribadi dengan informan PT. (pengguna Narkoba, Miras), Tangerang, 05 Januari 2009. Jam: 21:21 WIB dan tanggal 11 April 2009 Hasil wawancara pribadi dengan informan DD. (nama samaran) di
rumahnya.Tangerang, 03 April 2009. jam: 21:20 WIB dan tanggal 11 April 2009
Hasil wawancara pribadi dengan informan EK. (nama samaran). Di rumahnya, Tangerang 11 April 2009 jam: 21:00 WIB.
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Buham, seorang Sekretaris Kelurahan Sudimara Selatan. Jakarta, 30 Oktober 2008
Lampiran-lampiran
HASIL WAWANCARA Identitas Responden
Nama : EK (EKO) Usia : 29 Tahun
Pertanyaan : Apakah Bapak pernah menggunakan Narkoba/Miras? Jawab : Ya pernah mencoba minum, cuma sedikit..
Pertanyaan : Siapa yang memperkenalkan Miras kepada Anda?
Jawab : Teman saya nongkrong dekat rumah.
Pertanyaan : Sejak kapan Anda mengetahui tentang Miras tersebut?
Jawab : Saya minum sejak masih sekolah SMP, tapi yang mendekatkan (miras) ke saya bukan teman sekolah tapi temen main.
Peertanyaan : Kapan dan dimana Anda menggunakan Miras tersebut?
Jawab : Biasanya saya pulang sekolah nongkrong-nongkrong sama teman
di rumah dan biasanya kumpul-kumpul di tempat yang agak jauh dari karamaian (dikebun-kebun).
Pertanyaan : Mengapa Anda menggunakan Miras? Jawab : Ya... coba-coba pengaruh dari temen
Pertanyaan : Bagaimana cara Anda mendapatkan Miras tersebut?
Jawab : Pertama sich dikasih kemudian karena udah ke enakan terlanjur
Pertanyaan : Apakah Anda Tahu bahwa agama melarang Miras dan perbuatan Anda tersebut?
Jawab : Tau.... ya dulu saya belum terlalu mengetahui akan pengetahuan tentang agama, jadinya saya cepat terpengaruh oleh temen-temen. Pertanyaan : Bagaimana perasaan Anda ketika melanggar perintah Agama? Jawab : Ya... ada perasaan menyesal...
Pertanyaan : Apakah Anda sudah menikah?
Jawab : Sudah, dan punya anak dua malah
Pertanyaan : Apakah Anda pernah melakukan seks bebas (hubungan intim) sebelumnya?
Jawab : Itu mah..! jangan ditanya lagi. Menurut saya sich rata-rata orang yang hidup di dunia kayak gituan dah pernah melakukan itu. Abis “sange” sich...! kalo dah make Narkoba, biasa khayalannya dah tingkat tinggi gito.
Pertanyaan : Apakah sesudah Anda menikah, Anda masih mennggunakan Miras?
Jawab : Ya... kadang-kadang masih, cuma buat iseng-iseng ajach.
Pertanyaan : Apakah setelah Anda menikah istri anda tahu bahwa Anda meminum Miras?
Jawab : Tau.... karena sebelum nikah juga istri saya tahu bahwa saya pernah minum, cuma saya juga janji ma istri untuk ga’ minum lagi, yaaa... tapi kadang masih nyuri-nyuri buat minum.
Jawab : Nikah adalah suatu ikatan yang sakral untuk membentuk suatu hubungan dan membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan warohmah
Pertanyaan : Apakah ada problematika dalam pernikahan Anda?
Jawab : Alhamdulillah sih kaga’ ya..! tapi kalo masalah keluarga sih pasti ada, yang namanya dua pemikiran dalam satu keluarga susah disatukan.
Pertanyaan : Apakah istri Anda membatasi dalam pergaulan?
Jawab : Ya, pergaulan saya agak dibatasi, takutnya saya terjerumus kesana lagi
Pertanyaan : Apa pekerjaan yang sedang Anda geluti sekarang?
Jawab : Karyawan swasta
Pertanyaan : Apa sih pendidikan Anda?
Jawab : Pendidikan saya SMA.
Pertanyaan : Apakah pernikahan dapat merubah dalam hal ibadah?
Jawab : Yang pasti ada perubahan dari pada sebelum saya menikah, sekarang saya fokus sama ibadah dengan istri dan anak saya. Dan saya pun selalu diingatkan oleh istri saya untuk ibadah.
Pertanyaan : Bagaimana pandangan masyarakat dengan perilaku Anda?
Jawab : Ya... saya dipandang sebelah mata, ya mungkin karena prilaku saya yang dipandang jelek oleh masyarakat, tapi sekarang masyarakat sudah memandang baik tentang saya karena saya juga sudah berkeluarga dan saya juga menginstrospeksi diri untuk berusaha masuk kedalam masyarakat agar dipandang bagus
Hasil Wawancara Identitas Responden
Nama : DD (DEDEN) Usia : 30 Tahun
Pertanyaan : Apakah Bapak pernah menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Pernah.. dua-duanya malah
Pertanyaan : Siapa yang memperkenalkan Narkoba/Miras kepada Anda?
Jawab : Pergaulan dirumah, ama temen-temen nongkrong.
Pertanyaan : Sejak kapan Anda mengetahui tentang Narkoba/Miras tersebut? Jawab : Sejak masih belajar (sekolah). Yang jelas masih remaja.
Pertanyaan : Kapan dan di mana Anda menggunakan Narkoba/Miras tersebut? Jawab :Yang biasanya pulang sekolah terus kumpul ma temen-temen
nongkrong.
Pertanyaan : Mengapa Anda menggunakan Narkoba/Miras? Jawab : Ya... coba-coba dulu karna penasaran.
Pertanyaan : Bagaimana cara Anda mendapatkan Narkoba/Miras tersebut? Jawab : Pertama-tama sich dikasih dulu ma temen trus karna ketagian ya
akhirnya beli
Pertanyaan :Apakah Anda Tahu bahwa agama melarang Narkoba/Miras dari perbuatan Anda tersebut?
Jawab : Ya... sebetulnya tau! Itu kan awalanya dari pergaulan.
Pertanyaan :Bagaimana perasaan Anda ketika melanggar perintah Agama? Jawab : Ya... perasaan menyesal sih pasti ada lah..!
Pertanyaan : Apakah Anda sudah menikah? Jawab : Udah sich... tiga tahun yang lalu
Pertanyaan : Apakah Anda pernah melakukan “seks bebas” (hubungan intim) sebelumnya?
Jawab : Wah... Privasi dong.!
Pertanyaan :Apakah sesudah Anda menikah, Anda masih menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Kalo menggunakan sih masih, cuma agak dikurangi
Pertanyaan :Apakah setelah Anda menikah istri anda tahu bahwa Anda menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab :Sebelum saya menikah sih belum tau... memang dari awal
perkenalan saya dulu, tidak memperkenalkan hal-hal seperti itu jadi, kisah kelam saya tidak diceritakan selama saya pacaran yaaa... sekitar 2 tahun.
Pertanyaan : Apa arti pernikahan bagi Anda?
Jawab : Nikah adalah satu ikatan dalam menjalin rumah tangga, siapa tau dengan ikatan tersebut dapat merubah diri kita, bisa berubah dengan baik.
Pertanyaan : Apakah ada problematika dalam pernikahan Anda?
Jawab : Alhamdulillah sich engga’ ya.. karena sebelumnya istri saya belum tahu tentang prilaku saya, masa lalu saya. Jadi biasa-biasa aja, tapi masalah dalam rumah tangga sich wajar-wajar aja, itumah bagaimana kita bisa menyikapinya.
Pertanyaan : Apakah istri Anda membatasi dalam pergaulan?
Jawab : Ya... membatasi itu tergantung dari bagaimana kita dilihat ma istri terhadap pergaulan saya, kalo menurut istri saya salah, ya.... saya dibatasi.
Pertanyaan : Apa pekerjaan yang sedang Anda geluti sekarang? Jawab : Saya bekerja ya.... biasalah serabutan.
Pertanyaan : Apa sih pendidikan Anda? Jawab : Pendidikan saya terakhir SMA.
Pertanyaan : Apakah pernikahan dapat merubah dalam hal ibadah?
Jawab : Ya... pernikahan dapat merubah dalam hal ibadah saya, saya merasa ada tanggung jawab terhadap istri dan anak-anak saya untuk ibadah.
Pertanyaan : Bagaimana pandangan masyarakat dengan perilaku Anda?
Jawab : Ya sebetulnya tau selama saya masih remaja dulu, memang
hal-hal seperti itu mencolok dimata masyarakat, ya... pandangan negatif pasti ada, yang penting tergantung saya juga bagaimana saya dapat bersosialiasi dengan masyarakat agar dilihat baik, ya saya juga harus berusaha baik di depan masyarakat.
Hasil Wawancara Identitas Responden
Nama : BW (Bowo) Usia : 32 Tahun
Pertanyaan : Apakah Bapak pernah menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Pernah.. dua-duanya. Pertama saya menggunakan minuman,
yang saja minum pada waktu itu: topi miring, vodka, Arjo (arak jowo) ketika itu saya masih kecil masih SMP, saya diajarin minum lama-lama ko enak pertama sich pusing terus ketagian, ya... akhirnya beli patungan dech.
Pertanyaan : Siapa yang memperkenalkan Narkoba/Miras kepada Anda?
Jawab :Temen-temen deket rumah yang mengenalkan saya sama
minuman dan Narkoba.
Pertanyaan : Sejak kapan Anda mengetahui tentang Narkoba/Miras tersebut?
Jawab : Saya kenal sama minuman sekitar SMP ya... sekitar 13 tahunan,
karena yang pertama kali saya kenal dibandingkan dengan obat-obatan.
Pertanyaan : Kapan dan dimana Anda menggunakan Narkoba/Miras tersebut?
Jawab :Biasanya saya dan temen-temen minumnya
diperempatan-perempatan jalan atau ditempat tongkrongan itu juga minum kalo ada duit doang. Kadang-kadang kalo kaga’ punya duit beli sebotol dan yang lucunya cara minumnya pake sendok muter ama temen
agar ga’ boros, satu sendok muter...satu sendok muter, satu sendok juga lama-lama pusing sama kaya sebotol.
Kalo Narkoba saya juga dapet dari temen, saya coba Nipam sama lexo. Nipam itu saya suruh coba dulu karena temen saya kerja dan pulang seminggu sekali jadinya sama make jarang-jarang. Enaknya kalo obat akhirnya kaga’ dibandingkan minuman muntah dan obat itu tambah berani lebih pede. Sejak kenal obat minuman jadi jarang saya coba, kemudian saya pake shabu-shabu, cuma waktu itu belum ngetop dibandingkan sekarang, kebetulan saya dapet dari temen sekantor cuma dia dibagian keuangan. Waktu itu harganya murah, satu gram 250 ribu, ada yang disuntik dan dipake dengan disedot asepnya. Tapi saya beli itu (shabu-shabu) pahe (paket hemat) sekitar 20 ribu, jadi saya bawa kemana-mana. Terus saya kenal putaw, putaw ini membuat perasaan saya mumet (pusing). Terus cimeng, hampir tiap malem setiap mau tidur, syukurnya saya kaga’ ketagian, untungnya kalo lagi punya duit doang.
Pertanyaan : Mengapa Anda menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Ya... itu tadi dari bujukan temen-temen pergaulan dan rasa ingin coba-coba yang akhirnya membuat saya ketagian sampai menggunakan obat-obatan. Dan juga karena dari pengetahuan saya juga yang minim (sedikit).
Pertanyaan : Bagaimana cara Anda mendapatkan Narkoba/Miras tersebut? Jawab : Biasanya sich patungan ma temen-temen tapi kadang-kadang
kaga’ minum dan pakai, karena temen-temen pada waktu itu belum pada kerja.
Pertanyaan : Apakah Anda tahu bahwa agama melarang Narkoba/Miras dari perbuatan Anda tersebut?
Jawab : Tahu.... cuma karena anak muda gimana! Hanya ingin senang-senang, kaga’ mikir yang lain. Dan agama menurut hati nurani, walaupun di suruh sama ustad dari Arab sana kaga’ bakalan mau. Ya... pokoknya berasal dari hati nurani saya.
Pertanyaan : Bagaimana perasaan Anda ketika melanggar perintah Agama? Jawab : Ya.... menyesal, ya karena hati nurani saya yang masih berjiwa
muda, jadi bawaannya seneng aja. Sampai kakek saya ngomong: suruh takbiran aja saya mabok ma temen-temen, sampai-sampai orang-orang sholat ied saya tidur aja dirumah.
Pertanyaan : Apakah Anda sudah menikah?
Jawab : sudah
Pertanyaan : Apakah Anda pernah melakukan “seks bebas” (hubungan intim) sebelumnya?
Jawab : Waduh... gawat nih.! Gimana ya? Uda deh... gakusah dijawab ya?
Pertanyaan : Apakah sesudah Anda menikah, Anda masih menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Ya... sejak nikah alhamdulillah dah jarang, bahkan meninggalkan semuanya.
Pertanyaan : Apakah setelah Anda menikah istri anda tahu bahwa Anda meminum Narkoba/Miras?
Jawab : Istri saya tahu kalo saya pernah minum, tapi kalo saya mau nikah sama dia saya punya komitmen yaitu mesti berhenti dari semuanya. Tapi pernah kejadian yang parah ketika saya sudah nikah, saya mabok sekeluarga dan saya tinggal dirumah mertua saya. Saya ajak adik-adiknya minum sampai pada mabok, dan minumannya itu saya yang modalin. Pas saya minum, istri saya tahu akhirnya saya mabok sampai-sampai saya muntah, tapi untungnya waktu saya muntah istri saya sudah tidur. Dan yang lebih kacau lagi mertua saya ngeliet (melihat) saya yang lagi muntah, akhirnya mertua saya yang bersihin.
Pertanyaan : Apa arti pernikahan bagi Anda?
Jawab : Nikah adalah yang pertama ibadah, kedua untuk membangun rumah tangga, ya.. namanya orang, yang sendiri seperti dulu ajach bisa rusak, ibarat kata bisa ada yang nyupir lah.
Pertanyaan : Apakah ada problematika dalam pernikahan Anda?
Jawab : Wah.. banyak sekali permasalahan, permasalahan sich ada terus. Yaa... namanya dua pendapat mau disatukan susah juga.
Pertanyaan : Apakah istri Anda membatasi dalam pergaulan?
Jawab : Sekarang maah..! malem-malem nongkrong d idepan rumah ajach kaga’ boleh, tapi waktu kerja mah istri sudah faham. Tapi buat kembali bergaul sama temen-temen pemakai dulu, ya.. saya malu juga dan ada perasaan kaga’ enak sama istri saya. Karena saya juga sudah punya komitmen sama istri.
Pertanyaan : Pekerjaan apa yang sedang anda geluti sekarang? Jawab : Saya supir pribadi.
Pertanyaan : Apa sih pendidikan terakhir Anda?
Jawab : Pendidikan saya hanya SMP.
Pertanyaan : Apakah pernikahan dapat merubah dalam hal ibadah?
Jawab : Yaa... belum niat kayaknya masih agak susah, padahal istri saya sudah nyuruh buat ibadah, kadang saya malahan tidur. Padahal saya seperti orang-orang yang rajin ibadah, tapi belum mampu. Pertanyaan : Bagaimana pandangan masyarakat dengan perilaku Anda?
Jawab : Waaahh.... kacau mas pada waktu itu saya dimasyarakat, karena masyarakat juga tahu tentang kehidupan peribadi saya yang suka mengkonsumsi obat-obatan/Miras. Waktu orang tua saya meninggal malah saya seneng-seneng. Tapi sekarang sich semuanya sudah lepas dan sudah biasa-biasa saja. Sama masyarakat juga sudah perpandangan positif tentang diri saya dan juga karena i’tikad baik dari saya yang ingin berubah.
Hasil Wawancara Identitas Responden
Nama : PT (Parto) Usia : 35 Tahun
Pertanyaan : Apakah Bapak pernah menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Pernah.. dua-duanya.
Pertanyaan : Siapa yang memperkenalkan Narkoba/Miras kepada Anda? Jawab : Sebenarnya waktu remaja saya belum terlalu mengetahui yang
namanya miras dan obat-obatan. Karena pergaulanlah yang memperkenalkan Miras dan obat-obatan, ya boleh dibilang temen-temen pergaulan.
Pertanyaan : Sejak kapan Anda mengetahui tentang Narkoba/Miras tersebut? Jawab : Saya mengetahui yang namanya miras sejak masih SMP dan
obat-obatan SMA.
Pertanyaan : Kapan dan di mana Anda menggunakan Narkoba/Miras tersebut? Jawab : Biasanya sehabis pulang sekolah, saya nongkrong-nongkrong
sama temen-temen dekat rumah. Ya kadang-kadang ditempat parkiran, terkadang juga d itempat yang agak sepi dari keramaian. Pertanyaan : Mengapa Anda menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Ya... sebenarnya sich bukan kemauan sendiri makai obat-obatan
Pertanyaan : Bagaimana cara Anda mendapatkan Narkoba/Miras tersebut?
Jawab : Karena pergaulan sama temen-temen yang suka mabok dan
make, pertama sich disuruh nyobain dulu, terus lama-kelamaan ketagihan dan akhirnya beli sendiri dan terkadang patungan (PT-PT).
Pertanyaan : Apakah Anda Tahu bahwa agama melarang Narkoba/Miras dari perbuatan Anda tersebut?
Jawab : Ya saya tahu bahwa agama juga melarang Miras dan Narkoba, ya tapi gimana ya karena pergaulan juga sich yang menjerumuskan saya.
Pertanyaan : Bagaimana perasaan Anda ketika melanggar perintah Agama? Jawab : Kalo ditanya perasaan ya... menyesal sich. Lagian ketika saya
masih sekolah saya merasa bersalah sekali sama orangtua saya yang telah mendidik saya.
Pertanyaan : Apakah Anda sudah menikah?
Jawab : Iya, udah
Pertanyaan : Apakah Anda pernah melakukan “seks bebas” (hubungan intim) sebelumnya?
Jawab : Jujur niyah..! udah pernah sich... sama cewek satu tongkrongan lagi
Pertanyaan : Apakah sesudah Anda menikah, Anda masih menggunakan Narkoba/Miras?
Jawab : Kalau awal-awal pernikahan mah..! masih menggunakan sich sedikit, tapi lama kelamaan sudah kaga’ lagi.
Pertanyaan : Apakah setelah Anda menikah istri anda tahu bahwa Anda pengguna Narkoba/Miras?
Jawab : Sebenarnya waktu masih pacaran istri saya juga tahu akan perbuatan saya yang suka mengkonsumsi minuman dan obat-obatan, tapi saya sudah membuat perjanjian sama diri saya dan istri, akan meninggalkan semuanya.
Pertanyaan : Apa arti pernikahan bagi Anda?
Jawab : Nikah adalah suatu ikatan yang sakral dan juga sangat dianjurkan oleh Nabi.
Pertanyaan : Apakah ada problematika dalam pernikahan Anda?
Jawab : Kalo problem dalam rumah tangga sih pasti ada, dalam satu rumah harus bisa menyamakan dua persepsi atau pemikiran yang berbeda. Tapi kalo bekas tindakan saya yang pernah minum terkadang timbul karena emosi atau ego.
Pertanyaan : Apakah istri Anda membatasi dalam pergaulan?
Jawab : Sebenarnya istri saya sudah percaya sama saya, tapi kadang