• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG PELELANGAN DALAM HUKUM

4. Jenis-Jenis Pelelangan

Dalam Pasal 3 keputusan Kepala Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara Nomor 42/PN/ 2000 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang, menyebutkan bahwa terdapat 12 (dua belas) macam jenis lelang yaitu:24

1. Lelang penghapusan barang milik Pemerintah Pusat/ Derah

24

Agus Hari Widodo, 2002, Hukum Piutang dan Lelalng Negara Di Indonesia, Pustaka Bangsa, Jakarta, hlm 195

Adalah pengalihan kepemilikan BUMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.

2. Lelang Fiducia

Jaminan fidusia diberikan dalam bentuk penunjukan atau pengalihan atas kebendaan tertentu, yang jika debitor gagal melaksanakan kewajibannya/ cidera janji dalam jangka waktu yang ditentukan, memberikan hak kepada kreditor untuk menjual lelang kebendaan yang dijaminkan tersebut.25

3. Lelang penghapusan barang milik BUMN/ BUMD

Penghapusan barang milik BUMN/ BUMD dibagi atas dua yaitu barang bergerak dan barang tidak bergerak, adapun pertimbangan pengahapusan barang bergerak milik BUMN/ BUMD tersebut yaitu:

1. Pertimbangan teknis karena secara fisik barang tidak dapat digunakan lagi karena rusak, kadaluarsa, aus, susut, dll

2. Karena hilang.

3. Karena pertimabangan ekonomis, seperti jumlahnya berlebih, lebih menguntungkan bila dihapus karena biaya perawatannya yang mahal, atau mati bagi tanaman atau hewan ternak.

Sedangkan pertimbangan pengahapusan barang tidak bergerak milik BUMN/ BUMD tersebut yaitu:

25

Amelia Kosasih,

http://74.125.153.132/search?q=cache:9sWuAWvGuKoJ:library.usu.ac.id/index.php/component/jo urnals/index.php%3, diakses pada tanggal 18 April 2010

1. Rusak berat, terkena bencana alam/ force majeure, tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal (idle).

2. Terkena planologi kota.

3. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas.

4. Penyatuan organisasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi

5. Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Hankam

Salah satu cara penghapusan barang milik BUMN/ BUMD adalah dengan penjualan, penjualan barang milik negara harus dilakukan dengan pelelangan umum melalui Kantor Lelang Negara. Penjualan barang milik negara dilakukan setelah memenuhi syarat:26

1. Barang yang dijual bukan merupakan barang rahasia negara. 2. Barang yang dijual secara teknis operasional sudah tidak dapat

digunakan oleh Instansi Pemerintah secara efektif dan efisien. 3. Barang yang bersangkutan sudah harus dihapus dari daftar

Inventaris.

Hasil penjualan barang milik negara merupakan penerimaan negara dan harus disetor seluruhnya ke rekening kas negara.

26

http://74.125.153.132/search?q=cache:47pXrbgW22cJ:elisa.ugm.ac.id/files/mailindahk/Zeyvhwdr/ HUKUM%2520BENDA, diakses pada tanggal 18 April 2010

4. Lelang Bea dan Cukai

Lelang ini dapat diadakan terhadap:27

a. Barang yang dinyatakan tidak dikuasai, contohnya:

barang yang tidak dikeluarkan dari tempat penimbunan sementara yang berada di dalam area pelabuhan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penimbunannya.

b. Barang yang dikuasai oleh negara contohnya:

Barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor yang tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dalam pemberitahuan pabean. Pabean adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan lalu-lintas barang yang masuk atau keluar daerah dan pemungutan bea masuk28

c. Barang yang jadi milik negara contohnya:

Barang atau sarana pengangkut yang ditegah oleh penjabat Bea dan Cukai yang berasal dari tindak pidana yang pelakunya tidak dikenal

5. Lelang eksekusi pengadilan

Lelang eksekusi dapat melalui Pengadilan Negeri (PN) dan dapat juga melalui Pengadilan Agama (PA). Lelang eksekusi Pengadilan adalah lelang yang diminta oleh panitera PN/ PA untuk melaksanakan keputusan hakim pengadilan yang telah berkekuatan

27

Purnama Tioria, 2008, Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli Barang Jaminan Tidak Bergerak Melalui Lelang, Mandar Madju, Bandung, hlm 58

28

R.Felix Hadi Mulyanto, 1997, Pabean, Imigrasi, dan Karantina, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm 4

pasti, khususnya dalam rangka perdata, termasuk lelang hak tanggungan, yang oleh hak pemegang hak tanggungan telah diminta fiat eksekusi kepada ketua pengadilan.

6. Lelang eksekusi pajak

Sebagai tindak lanjut penagihan piutang pajak kepada negara baik pajak pusat maupun pajak daerah. Dasar hukum dari pelaksanaan lelang ini adalah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997.

7. Lelang barang rampasan, temuan, sitaan

Lelang yang dilaksanakan terhadap barang temuan dan lelang dalam kerangka acara pidana sebagaimana diatur dalam KUHAP yang antara lain meliputi lelang eksekusi barang yang telah diputus dirampas untuk negara, termasuk dalam kaitan itu adalah lelang eksekusi Pasal 45 KUHAP yaitu lelang barang bukti yang mudah rusak, busuk, dan perlu biaya penyimpanan tinggi.

8. Lelang Kayu Perum Perhutani

Lelang terhadap kayu-kayu yang berkualitas yang dilakukan oleh institusi yang dipercaya untuk mengelola hutan di Jawa memegang peran yang sangat penting dalam menjamin keberadaan kawasan hutan di Pulau Jawa dan Madura sebagai penunjang daya dukung lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat di Jawa.

Perum Perhutani ini dituntut untuk menjadi perusahaan yang sehat ditinjau dari sumberdaya hutan, operasional dan kinerja finansialnya. Upaya-upaya menjaga kesinambungan fungsi

sumberdaya hutan senantiasa terus dilaksanakan baik dari aspek ekologis, sosial maupun ekonomi.29

9. Lelang Kepailitan/ Lelang Balai Harta Peninggalan

Apabila perusahaan yang sudah memasuki tahap pemberesan, maka pada prinsipnya seluruh boedel pailit harus dapat dijual secara transparan. Dalam Pasal 185 ayat (1) Undang-undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaaan Pembayaran Utang ditentukan bahwa semua harta pailit harus dijual dimuka umum. Menurut hukum positif saat ini penjualan tersebut adalah secara lelang sebagaimana diatur dalam Vendu Reglement30

10. Lelang Barang Bukti yang tidak diambil oleh yang berhak Berdasarkan PP No. 43 tahun 1948 Pasal 1 ayat (1) bahwa Barang-barang yang dirampas atas kekuatan keputusan Pengadilan harus dijual oleh kepala atau pemimpim kejaksaan melakukan penuntutan pada Pengadilan yang melakukan peradilan tingkat pertama. Hal ini dikuatkan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1997 tentang jenis dan penyetoran penerimaan negara bukan pajak.31

11. Lelang sukarela

Dibagi atas 2 (dua) yaitu

29

www.perumperhutani.com, diakses tanggal 22 April 2010

30

http://www.scribd.com, diakses tanggal 22 April 2010

31

a. Swasta, adalah jenis pelayanan lelang atas permohonan masyarakat secara sukarela.

b. BUMN (persero), yaitu persero terbuka dalam melaksanakan usahanya, sehingga penjualan dan pengalihan barang yang dimiliki/ dikuasai negara, dinyatakan tidak berlaku. Jadi persero tidak wajib menjual barang asetnya tanpa melalui lelang, jika melalui lelang maka termasuk lelang sukarela. 12. Lelang Eksekusi hak Tanggungan

Berdasarkan Pasal 6 UU Hak Tanggungan, memberikan hak kepada pemegang hak tanggungan pertama untuk menjual sendiri secara lelang terhadap objek hak tanggungan apabila cidera janji.

B. Tinjauan Tentang Pelelangan Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 95 Tahun 2007

Dokumen terkait