• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

C. Jenis-jenis Perpustakaan

Pada umumnya jenis-jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara-negara lain. Sebab perpustakaan merupakan sesuatu yang bersifat universal. Pengertiannya adalah dimanapun keberadaannya, perpustakaan adalah sama. Meskipun begitu dalam praktiknya terdapat hal-hal yang berbeda karena kondisi lingkungan dan masyarakatnya juga tidak sama. Perbedaannya tersebut yang sangat mungkin adalah tingkat perkembangannya. Perkembangan perpustakaan tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaraannya. Seperti kita ketahui bahwa perpustakaan telah ada sejak zaman keemasan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Meskipun ketika itu perpustakaan baru berupa cikal bakal atau embrio. Karena masih berupa kumpulan koleksi bahan pustaka yang dipergunakan terbatas pada kalangan kerajaan dan kaum bangsawan. Keberadaan perpustakaan di Indonesia secara fisik dimulai ketika pada tanggal 24 April 1778 di Batavia oleh pemerintah Belanda didirikan sebuah perpustakaan bernama ”Bataviaach Genotschap Van

2

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 19

17

Kunsten en Wetenschapen”. Kemudian tahun 1908 didirikan Balai Pustaka sebagai lembaga induk bagi 680 perpustakaan di wilayah jajahan. Perkembangan perpustakaan periode tersebut sangat pesat. Sampai dengan tahun 1930 di tengah seriusnya pemerintahan Belanda mempromosikan perpustakaan pada masyarakat luas, telah didirikan 2.686 perpustakaan untuk umum.3 Adapun jenis-jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia adalah:

1. Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakaan tersebut merupakaan satu-satunya di Indonesia. Begitu juga di negara-negara lain biasanya hanya memiliki satu perpustakaan nasional bagi negaranya. Perpustakaan Nasional berkedudukan di Ibukota Negara Indonesia. Tugas Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi-fungsi Perpustakaan Nasional RI adalah memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang perpustakaan.

2. Badan Perpustakaan Daerah

Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis, adalah yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang mengelola perpustakaan. Perpusatakaan tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan nama (nomenklatur), meskipun peranan, tugas dan fungsinya

3

tetap sama, yaitu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi. Perubahan tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Dearah, yang sudah disempurnakan dengan UU Nomor 32 tahun 2003,4 yang isinya antara lain memberikan otonomi guna mengembangkan potensi daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Perpustakaan Umum

Menurut sejarahnya perpustakaan umum sudah mulai dibangun pada masa Yulius Caesar (100 - 444 SM). Ia adalah seorang yang berminat besar dalam bidang perpustakaan, sehingga dia pula yang dikenal sebagai seorang yang pertama kali mencoba mendirikan sebuah perpustakaan secara lebih serius. Untuk itu ia mempekerjakan seorang ilmuwan bernama Asinius Pollio (75 - 5 SM) untuk mendirikan sebuah perpustakaan umum. Kemudian sebuah lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), UNESCO yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan juga telah mempelopori pembangunan perpustakaan umum di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemudian UNESCO tersebut diformalkan atau dirumuskan menjadi Manifesto Perpustakaan Umum (Public Library Manifesto). UNESCO mengeluarkan Manifesto Perpustakaan Umum pada tahun 1972. Adapun Manifesto Perpustakaaan Umum UNESCO menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu:

4

Undang-undang nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta: Sekretariat Negara RI, 2003)

19

a. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu mereka meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

c. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

d. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas mnumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, cemarah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.5

Perpustakaan umum seringkali dibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan

5

meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu posisi Perpustakaan Umum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat strategis. Sebab fungsinya melayani semua lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu pengetahuan. Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya. Pendek kata, perpustakaan umum memberikan layanan kepada semua orang, anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, para usia lanjut, laki-laki maupun perempuan.

4. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Kalau Perpustakaan Umum diibaratkan sebagai Universitas Rakyat, karena tujuannya untuk menyediakan sumber belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat, maka Perpustakaan Perguruan Tinggi benar-benar berada di suatu perguruan tinggi, baik berbentuk universitas, akademi, sekolah tinggi, ataupun institut. Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan penelitian/riset dan pengabdian kepada masyarakat. Pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri atas para staf pengajar (dosen),

21

mahasiswa, peneliti, dan mereka yang terlibat dalam kegiatan akademik (sivitas akademika).

5. Perpustakaan Sekolah

Sesuai dengan namanya, Perpustakaan Sekolah tentu berada di sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus tempat berekreasi yang sehat, di sela-sela kegiatan rutin dalam belajar. Menurut penjelasan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003,6 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) perpustakaan tersebut merupakan sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Keberadaannya sebagai salah satu komponen pendidikan merupakan suatu keharusan. Perpustakaan Sekolah diselenggarakan oleh sekolah, dan pemanfaatannya sangat tergantung kepada upaya kepala sekolah, para guru, petugas perpustakaan dan para pelajar. Sementara pengembangannya selain menjadi tanggung jawab kepala sekolah, juga dapat melibatkan komite sekolah.

6. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan Khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan, karena keberadaannya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung atau tidak, dengan instansi induknya. Dengan adanya perpustakaan tersebut maka kebutuhan

6

informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah diperoleh. Oleh karena itu tugas dan fungsi Perpustakaan Khusus adalah menyediakan sumber-sumber informasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Keberadaan, eksistensi dan berfungsi atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga sangat bergantung pada lembaga yang bersangkutan. Sementara pemakai perpustakaan biasanya terbatas pada para pegawai lembaga tersebut.

Perpustakaan tersebut disebut perpustakaan khusus, karena kekhususan koleksi, pemakai, tempatnya, dan pengelolanya.

7. Perpustakaan Internasional

Kita mengenal Lembaga-lembaga Internasional yang mempunyai kantor perwakilan di negara-negara anggota atau negara-negara lain, terutama di kota-kota besar dan di ibukota negara, tempat badan atau lembaga itu berada. Lembaga-lembaga yang bersifat internasional melaksanakan kegiatannya di suatu negara dan mempunyai jaringan secara internasional, dapat dipastikan memerlukan informasi dan data dari sumber yang dapat dipercaya secara cepat dan tepat. Untuk itu diperlukan adanya pusat informasi, dokumentasi atau perpustakaan. Dengan begitu perpustakaan internasional memiliki koleksi yang menyangkut negara-negara anggota atau negara-negara yang berafiliasi kepada lembaga dunia tersebut.

23

8. Perpustakaan Pribadi/Keluarga

Perpustakaan Pribadi atau Keluarga adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau orang-orang tertentu bersama anggota keluarganya.

9. Perpustakaan Digital

Kemajuan di bidang teknologi informasi berpengaruh besar terhadap perkembangan perpustakaan dan bidang-bidang yang lalinnya. Dibidang perpustakaan telah dikenal dengan munculnya Perpustakaan Digital atau “Digital Library”. Sementara di bidang yang lain sering ditemui adanya istilah surat elektronik atau electronics mail (email),

elektronik bisnis atau electronics business (e-business), buku elektronik

(e-book), data elektronik (e-data) dan electronic government (e-gov).7

Dokumen terkait