• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Perpustakaan PP-Iptek TMII Dalam Menunjang Sarana Rekreasi Yang Edukatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Perpustakaan PP-Iptek TMII Dalam Menunjang Sarana Rekreasi Yang Edukatif"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 28 Juni 2010

(3)

i ASHABUL KAHFI

Peranan Perpustakaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) TMII dalam Menunjang Sarana Rekreasi yang Edukatif.

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, memberikan perlindungan kepada umat-Nya, memberikan segala kemudahan kepada umat-Nya yang selalu berusaha dan berdoa kepada-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan berbagai usaha dan upaya.

Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya sampai hari kiamat.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapat gelar sarjana dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi. Banyak sekali pihak yang telah membantu penulis selama proses penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang teramat sangat kepada :

1. DR. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Rizal Saiful Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Kosam Rimbarawa. MLS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak mencurahkan ilmu dan pikirannya untuk penulis serta banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Siti Maryam, M.Hum. selaku Pembimbing Akademik, terima kasih atas segala motivasi dan bimbingannya.

(5)

iii

Perpustakaan PP-IPTEK TMII serta memberikan kemudahan kepada penulis, penulis ucapkan terima kasih.

8. Bapak Asep Saepudin selaku Sub Divisi Umum PP-IPTEK, Mbak Sri Wahyu yang menangani Perpustakaan PP-IPTEK TMII, segenap Staf PP-IPTEK dan Pemandu PP-IPTEK, yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas kerjasamanya.

9. Kedua orang tuaku, Abah (Yahya Erfan Ma’sum) dan Mama (Luluk Fatuchah) tercinta, terkasih dan tersayang, terima kasih atas segala dukungan baik moril maupun materil, yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan dan doa dengan tulus ikhlas. Segala jasa dan pengorbananmu takkan pernah tergantikan oleh apapun.

10.Adik-adikku tersayang, terima kasih telah memberikan semangat dan motivasi penulis dalam penyusunan skripsi dan segalanya. Tiada yang indah didunia ini tanpa semangat dan senyuman dari kalian. ”Apapun yang terjadi, ku kan selalu ada untukmu (Abah, Mama dan Adik-adikku)...”

11.Bibiku ter”imut” dan tersayang Be’Is (Istiqomah), terima kasih atas segala bantuan, doa dan semangat kepada penulis dalam segala hal. Semoga selalu mendapat yang terbaik.

12.Mbah (Yahmu), keluarga dan saudara-saudarku di Surabaya dan sekitarnya yang telah mendoakan penulis dengan sepenuh hati. 13.Teman-teman IPI angkatan 2005 (Davi, Irvan, Eka, Ridho, Agus

(6)

iv

14.Seluruh teman-teman IPI di semua angkatan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas share dan motivasinya.

15.Teman-teman seperjuangan (Mr. Ridwan, Dg. Jaya, Ghulam, Hasan Al-Banna, Awank, Fidin, Renal). Jangan menyerah kepada kemunafikan!! Terus berjuang mengarungi dan menikmati kehidupan.

16.Teman-teman KMM RIAK di semua angkatan (progeni), terima kasih telah memberikan “Ruang Inspirasi”. Tetap berkarya dan berinovasi dalam bermusik.

17.Tak lupa teman kost (Viky n Ichil) dan seluruh teman-temanku di segala penjuru Ciputat, terima kasih atas semangat dan guyonannya.

Jakarta, 28 Juni 2010

(7)

v

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………. 6

C. Tujuan Penelitian ……… 7

D. Manfaat Penelitian ……….. 7

E. Metode Penelitian ………... 8

F. Sistematika Penelitian ………... 11

BAB II TINJAUAN LITERATUR ……… 13

A. Pengertian Perpustakaan ……… 13

B. Sejarah Perpustakaan ………. 14

C. Jenis-jenis Perpustakaan ……… 16

1. Perpustakaan Nasional RI ………. 17

2. Badan Perpustakaan Daerah ………. 17

3. Perpustakaan Umum ………. 18

4. Perpustakaan Perguruan Tinggi ……… 20

5. Perpustakaan Sekolah ………... 21

6. Perpustakaan Khusus ……… 21

7. Perpustakaan Internasional ………... 22

8. Perpustakaan Pribadi/Keluarga ………. 23

9. Perpustakaan Digital ………. 23

(8)

vi

E. Tugas Perpustakaan ………... 27

F. Fungsi Perpustakaan ……….. 28

BAB III PERPUSTAKAAN PP-IPTEK TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII) ………. 34

A. Sejarah PP-IPTEK TMII ……… 34

B. Visi dan Misi PP-IPTEK TMII ……….. 36

C. Tujuan dan Sasaran PP-IPTEK TMII ……… 37

D. Struktur Organisasi/Kelembagaan PP-IPTEK TMII ….…… 37

E. Manajemen Sumber Daya Manusia PP-IPTEK TMII ……... 39

F. Kegiatan PP-IPTEK TMII ……….…… 40

G. Layanan PP-IPTEK TMII bagi Pengunjung ………. 41

H. Perpustakaan PP-IPTEK TMII ………. 43

I. Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan PP-IPTEK TMII ………... 44

J. Layanan Perpustakaan PP-IPTEK TMII ……… 45

K. Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII ………. 45

L. Gedung Perpustakaan PP-IPTEK TMII ……….... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN ………... 47

A. Penyebaran Kuesioner ………... 48

B. Pengumpulan Data ……… 48

1. Identitas Responden ……… 48

(9)

viii

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Sub Divisi Program (Perpustakaan) Lampiran 2 Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII

Lampiran 3 Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 4 Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi

(11)

vii

Tabel 2 Pendidikan ……… 49

Tabel 3 Jenis Kelamin ………... 50

Tabel 4 Pengetahuan tentang PP-IPTEK TMII ………. 50

Tabel 5 Motivasi datang ke PP-IPTEK TMII ………... 51

Tabel 6 Motivasi datang ke Perpustakaan PP-IPTEK TMII ………. 52

Tabel 7 Manfaat Perpustakaan bagi Pengunjung ……….. 53

Tabel 8 Peran perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran …... 53

Tabel 9 Peran perpustakaan PP-IPTEK dalam menunjang proses pembelajaran ……… 54

Tabel 10 Kesesuaian koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan kebutuhan informasi pengunjung……….. 55

Tabel 11 Keberadaan koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang kebutuhan informasi pengunjung ……….…. 56

Tabel 12 Kesesuaian koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII ……….… 57

Tabel 13 Keberadaan koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang pengetahuan mengenai koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII ………. 58

Tabel 14 Kelengkapan koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII ………….. 59

Tabel 15 Pendapat pengunjung mengenai koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII ………. 60

Tabel 16 Pendapat pengunjung mengenai sarana dan fasilitas PP-IPTEK TMII ………. 60

Tabel 17 Pendapat pengunjung mengenai sikap petugas/pemandu PP-IPTEK TMII dalam memberikan pelayanan ……….………... 61

Tabel 18 Pendapat pengunjung mengenai sikap petugas perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam memberikan pelayanan ……….... 62

Tabel 19 Pendapat pengunjung mengenai jumlah petugas/pemandu PP-IPTEK TMII ………. 63

Tabel 20 Wahana alat peraga yang disukai pengunjung ……….… 64

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara masalah pendidikan, nampaknya sudah tidak bisa kita pungkiri bahwa pendidikan telah menjadi sebuah kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Salah satunya tentu saja dengan media perpustakaan. Oleh kerena itu berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan.

Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual.1

Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas

1

(13)

berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya.

Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perpustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya.2

Perpustakaan merupakan salah satu pranata sosial yang diciptakan oleh masyarakat dan dipelihara oleh masyarakat. Sejak zaman dulu, perpustakaan selalu identik dengan tujuan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena perpustakaan merupakan hasil ciptaan masyarakat. Misalnya pada 600 SM, Raja Assurbanipal mendirikan perpustakaan besar di kota Niniveh dengan tujuan untuk menyimpan hasil seni dan pengetahuan masyarakat Babylonia serta bertugas untuk menyebarkannya kepada masyarakat. Pada abad menengah, gereja mendirikan perpustakaan gereja dan biara yang berfungsi menyimpan karya gereja dan menyebarkannya kepada masyarakat. Kemudian pada akhir abad 19 dan awal abad 20an, pemerintah Amerika Utara dan Eropa Barat mendirikan perpustakaan

2

(14)

3

umum untuk tujuan penyebarluasan pendidikan bagi semua golongan dan pranata sosial masyarakat.

Perpustakaan merupakan pranata yang dapat menemukan kembali informasi yang permanen serta luas ruang lingkupnya. Peran perpustakaan juga memiliki efek sosial, ekonomi, politik dan edukatif.

Berkaitan dengan aspek sosial budaya, maka secara umum perpustakaan berperan dalam:

1. Penyimpanan berbagai penemuan sejarah, pemikiran dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu.

2. Media untuk mempelajari, meneliti, mengkaji dan mengembangkan bukti-bukti sejarah masa lalu untuk digunakan sebagai landasan penuntun dalam perencanaan masa depan.

3. Sebagai agen perubah sosial. Perpustakaan dengan segala karakteristiknya bisa menjadi agen perubah sosial.

Peranan lain yang dapat dilakukan oleh perpustakaan berkaitan dengan perubahan sosial adalah :

1. Merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi khazanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

(15)

3. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antar sesama pengguna serta antara penyelenggara dengan masyarakat.

4. Lembaga untuk mengembangkan minat baca dan budaya baca. 5. Sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin

mencari, memanfaatkan dan megembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

6. Sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi penggunanya. Mereka dapat belajar secara otodidak, melakukan penelitian, menggali dan memanfaatkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

7. Sebagai pembimbing dan media konsulatatif terkait dengan fungsi perpustakaan secara umum.

8. Sebagai ukuran/barometer atas kemajuan masyarakat yang bisa dilihat diantaranya dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.3

Di Indonesia, peran perpustakaan dalam perubahan sosial menghadapi beberapa kendala yakni:

1. Perpustakaan (khususnya perpustakaan umum, yang akan berinteraksi erat dengan masyarakat), umumnya didirikan oleh pemerintah daerah, sehingga visi dan pengetahuan kepala daerah tentang perpustakaan akan menentukan eksistensi dan

3

(16)

5

pengembangan perpustakaan. Apalagi dengan diberlakukannya otonomi daerah. Di satu sisi, bila kepala daerah sebagai pemegang kendali paham terhadap pengembangan perpustakaan, maka perpustakaan akan berkembang dan sebaliknya, bila para pengambil kebijakan kurang ”concern” dengan makna perpustakaan, maka perpustakaan akan mengalami keadaaan yang hidup enggan, mati pun tak mau.

2. Perpustakaan hanya berdiri sebagai formalitas saja.

3. Minat dan budaya baca masyarakat yang masih rendah. Hal ini terkait dengan pola pendidikan awal sejak mereka.

4. Sistem pendidikan yang mengarah ke ujian. Semestinya sistem pendidikan membina masyarakat untuk cinta membaca. Menyukai pengetahuan daripada hanya mengejar lulus ujian lalu setelah itu bebas.

5. Adanya tembok informasi berupa pelarangan terhadap beberapa tebitan yang dinilai “membahayakan”. Akhirnya yang dinilai benar hanyalah produk pemerintah. Terlepas dari benar atau tidak, akhirnya masyarakat memperoleh pendidikan dan informasi yang tidak selalu benar.4

Dan, tentu saja kenyataan tersebut tidak boleh kita biarkan terus menerus berjalan, mengingat sebagaimana yang telah penulis jelaskan diatas, bahwa betapa

4

(17)

pentingnya kegunaan perpustakaan bagi kemajuan manusia seutuhnya. Artinya, sudah selayaknya kita untuk ikut memikirkan agar perpustakaan bisa menjadi sesuatu yang bisa mencerdaskan sebagaimana fungsinya tersebut.

Maka berangkat dari persoalan tersebut, skripsi ini bermaksud akan mencoba menganalisa seputar peranan perpustakaan sebagai sarana rekreasi yang edukatif, terutama perpustakaan-perpustakaan yang ada di areal tempat wisata dan lain-lain. Dengan demikian penulis memilih judul “PERANAN PERPUSTAKAAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (PP-IPTEK) TMII DALAM MENUNJANG SARANA REKREASI YANG EDUKATIF”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis ambil, maka dalam penelitian penulis hanya meneliti seputar peran perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif.

Dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka pokok masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana peran perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif?

(18)

7

3. Bagaimana pendapat pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII mengenai keberadaan koleksi perpustakaan dan kesesuaiannya dengan koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini antara lain bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana peran perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif.

2. Mengetahui motivasi apa saja yang mendorong pengunjung untuk datang ke perpustakaan PP-IPTEK TMII.

3. Mengetahui pendapat pengunjung mengenai koleksi perpustakaan dan kesesuaiannya dengan koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis:

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan Ilmu Perpustakaan.

2. Manfaat Praktis

(19)

E. Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan.5

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden, yang langsung ditemui dilapangan (lokasi penelitian) yaitu para pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII.

b. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan. Dalam hal ini yang menjadi

5

(20)

9

populasi adalah para pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII yaitu kurang lebih sebanyak 300 orang selama satu bulan.

Sampel adalah cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil sebagian saja anggota populasi, tetapi sebagian anggota yang dipilih dari populasi diasumsikan (harus) mempresentasikan populasinya.6 Pengambilan sampel dilakukan secara insidental, yaitu terhadap para pemakai perpustakaan yang kebetulan mengunjungi perpustakaan saat penelitian berlangsung. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 30 orang atau 10% dari jumlah populasi yang berjumlah 300 orang (10% x 300 orang = 30 orang responden). Pengambilan sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi didasarkan pada pendapat Arikunto yang mengatakan bahwa ”jika populasi lebih dari seratus orang maka sampel dapat diambil 10% - 15%”.7

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode yang diperlukan dalam pengumpulan data, antara lain:

a. Metode Studi Pustaka (Library Research)

Metode studi pustaka merupakan suatu kegiatan penelusuran dan penelaahan literatur. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan pemahaman materi pembahasan melalui berbagai literatur.8

6

M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Pustaka Setia, 2004), h. 33

7

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 1992), h. 251

8

(21)

Dalam penyusunan ini menggunakan metode pengumpulan data berdasar literatur yang menyangkut isi pembahasan.

b. Metode Penelitian Lapangan

Pendekatan ini untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian yaitu dengan menggunakan Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan kepada pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII.

5. Pengolahan Data

Setelah data-data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Editing

Proses editing yakni mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan baik sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya. b. Tabulasi

Yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban responden kedalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari prosentasinya untuk dianalisa. Adapun untuk memprosentasikannya dapat digunakan rumus:

P = F x 100 % N

Ket. : P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Number of case (banyaknya individu)9

9

(22)

11

F. Sistematika Penulisan

Berikut ini penulis akan menguraikan secara sistematis bab perbab, karena satu bab dengan bab yang lainnya merupakan satu rangkaian dan mempunyai kaitan yang erat. Skripsi ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Berisi tentang pengertian perpustakaan, sejarah perpustakaan, jenis-jenis perpustakaan, peran perpustakaan, tugas dan fungsi perpustakaan.

BAB III PERPUSTAKAAN PP-IPTEK TMII

(23)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berisi tentang pembahasan inti yang menguraikan hasil penelitian, cara pengumpulan data, pengolahan data. Bab ini juga menguraikan analisis penulis terhadap data-data yang diperoleh oleh penulis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(24)

13 BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan

Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: (1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan

per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kusasteraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI). Selanjutnya ada pula istilah pustaka loka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaaan. Pengertian yang lebih umum dan luas tentang perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, seperti ruang baca, rak buku, rak majalah, meja-kursi baca, kartu-kartu katalog, sistem pengelolaan tertentu, dan ditempatkan karyawan atau petugas yang melaksanakan kegiatan perpustakaan agar semuanya dapat berjalan sebagaimana mestinya.

(25)

adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai, (4) adanya komunitas masyarakat pemakai, (5) adanya sarana dan prasarana yang diperlukan, (6) diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang merupakan tata cara, prosedur dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.1

Secara umum Perpustakaan adalah institusi atau lembaga yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan rekreasi intelektual bagi masyarakat.

B. Sejarah Perpustakaan

Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari sejarah manusia, karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-mula tidak menetap tetapi mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Kehidupan seperti ini sering disebut kehidupan nomaden. Manusia mencari makan dari alam sekitarnya, sedangkan untuk keperluan ternaknya ia mencari sumber air serta rumput. Pada perkembangan berikutnya manusia mulai menetap dengan mata pencaharian utama yakni bertani. Pada tahap ini, manusia mulai menggarap lahan yang ada disekitarnya. Untuk keperluan daging, manusia memburu binatang yang ada disekitarnya. Kehidupan berburu ini tidak beranjak jauh dari kehidupan nomaden. Dalam pengembaraannya serta dari kehidupan

1

(26)

15

bertaninya, manusia memperoleh pengalaman bahwa dia memberi tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atu pohon atau benda lainnya. Selama itu manusia berhubungan dengan manusia lain melalui bahasa lisan maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda yang dipahatkan pada pohon, batu ataupun benda lainnya, manusia mulai berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.

(27)

niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah.

Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga perpustakaan merupakan produk masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa ada masyarakat..2

C. Jenis-jenis Perpustakaan

Pada umumnya jenis-jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara-negara lain. Sebab perpustakaan merupakan sesuatu yang bersifat universal. Pengertiannya adalah dimanapun keberadaannya, perpustakaan adalah sama. Meskipun begitu dalam praktiknya terdapat hal-hal yang berbeda karena kondisi lingkungan dan masyarakatnya juga tidak sama. Perbedaannya tersebut yang sangat mungkin adalah tingkat perkembangannya. Perkembangan perpustakaan tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaraannya. Seperti kita ketahui bahwa perpustakaan telah ada sejak zaman keemasan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Meskipun ketika itu perpustakaan baru berupa cikal bakal atau embrio. Karena masih berupa kumpulan koleksi bahan pustaka yang dipergunakan terbatas pada kalangan kerajaan dan kaum bangsawan. Keberadaan perpustakaan di Indonesia secara fisik dimulai ketika pada tanggal 24 April 1778 di Batavia oleh pemerintah Belanda didirikan sebuah perpustakaan bernama ”Bataviaach Genotschap Van

2

(28)

17

Kunsten en Wetenschapen”. Kemudian tahun 1908 didirikan Balai Pustaka sebagai lembaga induk bagi 680 perpustakaan di wilayah jajahan. Perkembangan perpustakaan periode tersebut sangat pesat. Sampai dengan tahun 1930 di tengah seriusnya pemerintahan Belanda mempromosikan perpustakaan pada masyarakat luas, telah didirikan 2.686 perpustakaan untuk umum.3 Adapun jenis-jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia adalah:

1. Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakaan tersebut merupakaan satu-satunya di Indonesia. Begitu juga di negara-negara lain biasanya hanya memiliki satu perpustakaan nasional bagi negaranya. Perpustakaan Nasional berkedudukan di Ibukota Negara Indonesia. Tugas Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi-fungsi Perpustakaan Nasional RI adalah memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang perpustakaan.

2. Badan Perpustakaan Daerah

Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis, adalah yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang mengelola perpustakaan. Perpusatakaan tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan nama (nomenklatur), meskipun peranan, tugas dan fungsinya

3

(29)

tetap sama, yaitu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi. Perubahan tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Dearah, yang sudah disempurnakan dengan UU Nomor 32 tahun 2003,4 yang isinya antara lain memberikan otonomi guna mengembangkan potensi daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Perpustakaan Umum

Menurut sejarahnya perpustakaan umum sudah mulai dibangun pada masa Yulius Caesar (100 - 444 SM). Ia adalah seorang yang berminat besar dalam bidang perpustakaan, sehingga dia pula yang dikenal sebagai seorang yang pertama kali mencoba mendirikan sebuah perpustakaan secara lebih serius. Untuk itu ia mempekerjakan seorang ilmuwan bernama Asinius Pollio (75 - 5 SM) untuk mendirikan sebuah perpustakaan umum. Kemudian sebuah lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), UNESCO yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan juga telah mempelopori pembangunan perpustakaan umum di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemudian UNESCO tersebut diformalkan atau dirumuskan menjadi Manifesto Perpustakaan Umum (Public Library Manifesto). UNESCO mengeluarkan Manifesto Perpustakaan Umum pada tahun 1972. Adapun Manifesto Perpustakaaan Umum UNESCO menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu:

4

(30)

19

a. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu mereka meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

c. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

d. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas mnumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, cemarah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.5

Perpustakaan umum seringkali dibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan

5

(31)

meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu posisi Perpustakaan Umum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat strategis. Sebab fungsinya melayani semua lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu pengetahuan. Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya. Pendek kata, perpustakaan umum memberikan layanan kepada semua orang, anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, para usia lanjut, laki-laki maupun perempuan.

4. Perpustakaan Perguruan Tinggi

(32)

21

mahasiswa, peneliti, dan mereka yang terlibat dalam kegiatan akademik (sivitas akademika).

5. Perpustakaan Sekolah

Sesuai dengan namanya, Perpustakaan Sekolah tentu berada di sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus tempat berekreasi yang sehat, di sela-sela kegiatan rutin dalam belajar. Menurut penjelasan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003,6 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) perpustakaan tersebut merupakan sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Keberadaannya sebagai salah satu komponen pendidikan merupakan suatu keharusan. Perpustakaan Sekolah diselenggarakan oleh sekolah, dan pemanfaatannya sangat tergantung kepada upaya kepala sekolah, para guru, petugas perpustakaan dan para pelajar. Sementara pengembangannya selain menjadi tanggung jawab kepala sekolah, juga dapat melibatkan komite sekolah.

6. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan Khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan, karena keberadaannya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung atau tidak, dengan instansi induknya. Dengan adanya perpustakaan tersebut maka kebutuhan

6

(33)

informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah diperoleh. Oleh karena itu tugas dan fungsi Perpustakaan Khusus adalah menyediakan sumber-sumber informasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Keberadaan, eksistensi dan berfungsi atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga sangat bergantung pada lembaga yang bersangkutan. Sementara pemakai perpustakaan biasanya terbatas pada para pegawai lembaga tersebut.

Perpustakaan tersebut disebut perpustakaan khusus, karena kekhususan koleksi, pemakai, tempatnya, dan pengelolanya.

7. Perpustakaan Internasional

(34)

23

8. Perpustakaan Pribadi/Keluarga

Perpustakaan Pribadi atau Keluarga adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau orang-orang tertentu bersama anggota keluarganya.

9. Perpustakaan Digital

Kemajuan di bidang teknologi informasi berpengaruh besar terhadap perkembangan perpustakaan dan bidang-bidang yang lalinnya. Dibidang perpustakaan telah dikenal dengan munculnya Perpustakaan Digital atau “Digital Library”. Sementara di bidang yang lain sering ditemui adanya istilah surat elektronik atau electronics mail (email),

elektronik bisnis atau electronics business (e-business), buku elektronik

(e-book), data elektronik (e-data) dan electronic government (e-gov).7

D. Peran Perpustakaan

Istilah peran disini adalah kedudukan, posisi dan tempat perpustakaan beroperasional. Apakah penting, strategis, sangat menentukan, berpengaruh atau hanya sebagai pelengkap saja. Jika memerhatikan konsep dasarnya sebagai pusat informasi tentu perpustakaan mendapatkan peran yang cukup strategis di tengah-tengah masyarakat.

Memang, baik tidaknya perpustakaan itu tergantung bagaimana kinerjanya. Artinya, apakah perpustakaan itu profesional dalam pengelolaannya, loyal dalam pencapaian visi dan misinya, dan sebagainya, sehingga perpustakaan

7

(35)

itu benar-benar menjadi pusat informasi. Karena kinerja atau performa akan menentukan citra perpustakaan di mata masyarakat. Jika kinerjanya baik, tentu secara berangsur-angsur citranya akan terangkat. Masyarakat akan memberi penilaian berdasarkan nilai manfaat yang mereka dapatkan. Jika mereka merasa senang, puas, mendapat layanan yang baik, dan memperoleh informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat, tentu masyarakat akan memberikan nilai yang positif. Penilaian masayarakat bebas, tidak mengikat dan tidak dapat dipaksakan karena sifatnya subyektif.

Dari kacamata yang lebih luas, peran perpustakaan dapat dianggap sebagai agen perubahan, pembangunan, dan agen budaya serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan selalu terjadi dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan zaman, dan juga seiring dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, eksplorer, dan berbudaya.8

Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mepengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan. Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain adalah:

8

(36)

25

1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestari khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya. 3. Perpustakaan mempunyai peran sebagai sarana untuk menjalin dan

mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu apabila tidak ada perpustakaan, atau perpustakaan yang ada kurang berperan dengan baik, mungkin anggota masyarakat yang baru belajar membaca, atau sedang mebiasakan diri membaca, dan yang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya.

5. Perpustakaan berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

(37)

pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa yang lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan. Koleksi tersebut dapat dipelajari, diteliti, dikaji, dan dikembangkan oleh generasi sekarang, dan kemudian dipergunakan sebagai landasan penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.mereka dapat belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user education), dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak. 9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi

bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.

(38)

27

masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai dan representatif.

11.Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan tindak indisipliner.9

E. Tugas Perpustakaan

Menurut Sutarno NS, tugas perpustakaan secara garis besar ada tiga, yaitu: 1. Tugas menghimpun informasi, meliputi kegiatan mencari, menyeleksi,

mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan keinginan pemakai serta mutakhir.

2. Tugas mengelola, meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusuri kembali (temu balik informasi) dan diakses oleh pemakai, dan merawat bahan pustaka. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan atau perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam kondisi bersih, utuh, dan baik. Sedangkan kegiatan mengelola dalam pengertian merawat adalah kegiatan yang dilakukan dalam

9

(39)

rangka preservasi dan konservasi untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi.

3. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal. Perpustakaan, sebagai pusat informasi yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, memberikan layanan informasi yang ada untuk diberdayakan kepada masyarakat pengguna, sehingga perpustakaan menjadi agen perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya masyarakat. Termasuk dalam tugas ini adalah upaya promosi dan publikasi serat sosialisasi agar masyarakat pengguna mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat dimanfaatkan dari perpustakaan.10

F. Fungsi Perpustakaan

Secara umum perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum sebagai berikut:

1. Fungsi Informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat:

a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu,

10

(40)

29

b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya,

c. Memperoleh kesempatan unutuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,

d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

2. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:

a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan, b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang

telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual,

(41)

d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

3. Fungsi Kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:

a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,

b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni,

c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian, d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang

positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis,

e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

4. Fungsi Rekreasi

(42)

31

a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,

b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang,

c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

5. Fungsi Penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.

6. Fungsi Deposit

(43)

rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh lembaga atau importir diedarkan di wilayah Republik Indonesia.11 Menurut Taslimah Yoesoef dalam makalahnya yang berjudul “Pengantar Bahan Pustaka” dikatakan bahwa fungsi perpustakaan mengandung unsur edukatif dan informatif adalah tanggung jawab administrasi dan rekreasi.

1. Fungsi Edukatif

Perpustakaan menyediakan bahan pustaka non-fiksi untuk membiasakan siswa belajar mandiri tanpa bimbingan guru, siswa akan menguasai teknik membaca yang cepat dan tepat untuk mencari bacaan/informasi yang diinginkannya.

2. Fungsi Informatif

Perpustakaan tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga non-buku yang berupa majalah, surat kabar, kliping, brosur yang kesemuanya itu mengandung informasi aktual dan akurat agar siswa dan pengguna jasa lainnya dapat dengan cepat mendapatkan berita-berita tentang masalah-masalah yang menarik perhatiannya. 3. Fungsi Tanggung Jawab Administrasi

Kegiatan sehari-hari di perpustakaan ialah meminjam dan mengembalikan bahan pustaka (selain kegiatan pengolahan teknis dan tata usaha) dan harus melalui tata cara dan peraturan yang berlaku. Tata cara dan peraturan itu harus dipatuhi oleh setiap

11

(44)

33

pengguna jasa perpustakaan demi untuk kelancaran pelaksanaan tugas karyawannya.12

4. Fungsi Rekreasi

Di Negara-negara yang maju, perpustakaan sudah lama digunakan sebagai tempat rekreasi atau hiburan bagi keluarga. Tetapi di negara kita dewasa ini juga sudah mulai banyak perpustakaan yang menjalankan fungsi rekreasi, misalnya perpustakaan di taman hiburan (di taman hiburan Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Ragunan, dan lain-lain). Sebagai tempat rekreasi perpustakaan harus menyediakan berbagai bahan bacaan yang asyik untuk dibaca oleh anak-anak dan orang dewasa dengan santai.13

Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan fungsi sebuah perpustakaan tidak terlepas dari: Fungsi Edukatif/Pendidikan, Informasi dan Rekreasi.

12

Mahfudz A. Junaidy. ”Pengenalan Bahan Pustaka”, Makalah disampaikan pada Program Pelatihan Tenaga Pengelola Perpustakaan Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar, (Jakarta: Kampus Diklat BPG Depdikbud, 1999), h. 3-4.

13

(45)

34

Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi biasa disingkat PP-IPTEK merupakan Science Centre pertama di Indonesia yang mempromosikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) itu mudah, menarik, berkesan dan sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. PP-IPTEK merupakan wahana pembelajaran untuk menumbuh-kembangkan budaya IPTEK di masyarakat untuk segala generasi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif, melalui berbagai program pembelajaran IPTEK dan peragaan interaktif, sehingga mampu berdialog dengan pengunjung mengenai hakikat dan konsep dasar IPTEK. Peragaan dan program juga mempromosikan tentang apa, mengapa dan bagaimana IPTEK digali dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia agar lebih nyaman dan sejahtera. PP-IPTEK berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

A. Sejarah PP-IPTEK TMII

(46)

35

Pada tahun 1988-1990 usaha sosialisasi dilanjutkan dengan peragaan 20 alat peraga interaktif bidang IPA di Istana Anak-anak Indonesia-TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Usaha ini dimaksud untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat. Kesan yang diperoleh dari pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal IPTEK secara lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan juga sebagai media pengajaran dalam sanggar kerja bidang oleh beberapa mahasiswa IKIP Jakarta yang bertindak sebagai pemandunya.

Konsep awal perencanaan PP-IPTEK kemudian dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.

Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto, bertempat di Terminal B Skylift TMII sebagai gedung sementara berlantai 2 seluas 1.000 m2. sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM.

(47)

Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di area 42.300 m2. Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran IPTEK yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, juga mempelajarinya dengan menggunakan indera pendengar, pencium dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajaki fenomena dan khasanah IPTEK secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi inspirasi daya kreatifitas dan inovasi.1

B. Visi dan Misi PP-IPTEK TMII

Visi PP-IPTEK adalah menjadi wahana pembudayaan IPTEK yang dinamis dan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat berbudaya IPTEK. Untuk itu, misi yang dijalankan adalah:

1. Meningkatkan peran aktif sebagai “agen pembaharuan” di masyarakat dalam pengembangan daya kreatifitas dan inovasi. 2. Mengembangkan pembelajaran publik di bidang IPTEK dalam

mendukung program nasional.

3. Merintis pembangunan Science Centre di daerah.

4. Mengembangkan referensi nasional Science Centre di Indonesia.2

1

RISTEK, Annual ReportPP-IPTEK 2008 (Jakarta: PP-IPTEK), h. 11

2

(48)

37

C. Tujuan dan Sasaran PP-IPTEK

Tujuan dan sasaran PP-IPTEK adalah:

1. Untuk menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap peranan IPTEK dalam kehidupan modern. 2. Untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan (curiosity)

masyarakat terhadap IPTEK.

3. Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil pengembangan IPTEK dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan sehari hari.3

D. Struktur Organisasi/Kelembagaan PP-IPTEK TMII

PP-IPTEK merupakan unit pelaksana teknis di bidang pemasyarakatan dan pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berada di bawah pembinaan Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Hal ini diatur berdasarkan Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi RI Nomor: 10/M/PER/XII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPTEK. Kemudian, sejak 20 Maret 2007 status PP-IPTEK telah ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) oleh Keputusan Menteri Keuangan, Nomor 157/KMK.05/2007, dengan status BLU Penuh. Status ini diberikan agar

3

(49)

Gambar 1Struktur Organisasi

dapat menjalankan pengelolaan keuangan secara lebih fleksibel dan independent sebagaimana umumnya Science Centre di manca negara.

Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, PP-IPTEK tidak mengutamakan keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas.4

(50)

39

E. Manajemen Sumber Daya Manusia PP-IPTEK TMII

Karyawan PP-IPTEK terdiri dari 7 orang PNS, 42 orang Non PNS, serta Outsourcing 18 orang. Dedikasi dan profesionalisme karyawan senantiasa ditekankan dalam menentukan faktor sukses PP-IPTEK. Oleh karenanya tiap karyawan PP-IPTEK diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan diri melalui workshop, pendidikan dan pelatihan, guna peningkatan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme karyawan. Untuk rencana pengembangan kedepan, peningkatan pendidikan formal bagi kayawan PP-IPTEK mutlak dibutuhkan dan menjadi salah satu fokus bagi manajemen sumber daya manusia. Pelatihan bagi para pemandu dan

frontliner diadakan secara berkala untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam pelayanan terhadap pengunjung. Pada tahun 2008, selain pelatihan berkala, mereka berkesempatan untuk mendapatkan pelatihan tambahan dari berbagai nara sumber tentang : Basic Skill Frontliner and Quality Customer Service oleh Mr. Franz Gelbke (Senior Advisor Business Technology Center KNRT); Understanding Your Core Business of PP-IPTEK dengan nara sumber Dr. Ir. Finarya Legoh, MSc (Direktur PP-IPTEK); Pengembangan Diri oleh Bambang Prakuso, MBA; dan

Customer Service Technique oleh Dra. Tuti Indrawati, Mpsi.5

5

(51)

Gambar 2

Grafik SDM PP-IPTEK

F. Kegiatan PP-IPTEK TMII

Kegiatan utama di Pusat Peragaan IPTEK adalah menyajikan berbagai peragaan IPTEK yang dapat diindera pengunjung, interaktif dan dapat disentuh & mainkan.

Kegiatan penunjangnya adalah menyelenggarakan berbagai kegiatan khusus ditujukan bagi siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMU, seperti : Kegiatan Sanggar Kerja, Demonstrasi IPTEK, Sains Fair, Kegiatan Ilmiah Sabtu-Minggu, Lokakarya IPTEK Siswa dan kegiatan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan IPTEK.

Kegiatan lain yang dilakukan Pusat Peragaan IPTEK di luar lingkungan Gedung Peragaan IPTEK, yakni kegiatan Sains Keliling

Karyaw an PNS, 7

Karyaw an No n PNS, 4 2 Out sourcing,

18

Grafik SDM PP-IPTEK

Karyaw an PN

Karyaw an No

(52)

41

(Outsearch Program). Sains Keliling adalah kegiatan membawa 1 paket peragaan interaktif berukuran mini kesekolah-sekolah lengkap dengan kegiatan sanggar kerja dan demonstrasi ilmiah.6

G. Layanan PP-IPTEK TMII bagi Pengunjung 1. Bangunan dan Parkir

Sarana yang dimiliki oleh PP-IPTEK berupa gedung yang didesain

futuristic dengan luas lantai 23.400 m2. Saat ini sekitar 250 alat peraga tersebar di galeri yang terbagi dalam beberapa wahana, dan didukung oleh sarana bengkel/workshop yang cukup lengkap untuk pembuatan prototip dan manufaktur alat peraga, a.l. : elektronik, listrik dan bubut. Halaman/lansekap seluas 42.300 m2 sangat memadai untuk berbagai kegiatan out door, science park dan parkir rombongan.

2. Layanan Booking Terpadu dengan TMII

Dengan adanya kerjasama dengan pihak manajemen TMII, maka pengunjung rombongan yang melakukan booking ke PP-IPTEK kini dapat langsung membeli tiket pintu masuk TMII dengan diskon harga khusus. Kemudahan ini merupakan layanan kepada pengunjung agar dapat melakukan one stop booking, yang menghemat biaya kunjungan dengan adanya diskon khusus dan waktu booking.

6

(53)

3. Pengarahan Cara Berkunjung yang Efektif

Sebelum pengunjung rombongan memasuki arena galeri peraga PP-IPTEK, seorang akan memberikan pengarahan kepada tiap rombongan mengenai tata cara yang efektif dalam berinteraksi dengan alat peraga, mengingat banyaknya alat peraga yang tersaji di galeri PP-IPTEK sekitar 250 buah. Selain pengarahan, pemandu akan meminta agar pengunjung dapat berinteraksi dengan alat peraga secara mandiri dengan membaca keterangan secara seksama, serta mengamati dan mempelajari fenomena IPTEK yang terjadi.

4. Lembar Kerja Sains bagi Pengunjung Rombongan Pelajar

Agar kunjungan pelajar lebih bermakna, PP-IPTEK telah menyediakan Lembar Kerja Sains (LKS) kepada setiap anggota rombongan pelajar. LKS dimaksudkan untuk membantu pelajar menjadi semakin fokus dalam mengeksplorasi dan berinteraksi dengan alat peraga, juga bagi pendidik dalam menambah wawasan IPTEK. LKS dapat dikembangkan bersama dengan sekolah-sekolah yang mempunyai kebutuhan dalam mata pelajaran tertentu.7

7

(54)

43

H. Perpustakaan PP-IPTEK TMII

Sebuah perpustakaan tak musti harus ada meja dan kursi berderet memanjang. Para pengunjung tak selalu harus duduk serius membaca buku-buku yang telah diambilnya dari rak tumpukan buku. Demikian pula soal penataan buku. Koleksi-koleksi buku tak selalu harus ditata secara berdiri dan berderet di rak buku. Kesan-kesan formal inilah terkadang sering membuat kaku dan membosankan, sehingga jangankan dibaca, dikunjungi pun tidak.

Oleh karenanya pengelola perpustakaan di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK, TMII), mencoba membuat perpustakaan yang menyenangkan (friendly) sekaligus menyatu dengan lingkungan sekitar. Bahkan lebih dari itu, konsep yang dikembangkan adalah membuat perpustakaan bukan hanya sebagai tempat bacaan, tapi juga sarana rekreasi.

Karena itu tak aneh, jika dalam perpustakaan yang terletak di lantai mezanin (lantai antara I dan II), atau tepatnya bersebelahan dengan ruang pesawat terbang, dibuat seramah mungkin. Selain koleksi-koleksi buku IPTEK yang cukup lengkap, penataannya dibuat semenarik mungkin.

(55)

pelangi. Pada pintu masuknya dipasang kusen tanpa daun pintu dengan model melengkung. Di atasnya diberi tulisan ''Berkelana Buku''.

Perpustakaan yang mulai berfungsi tahun 1996 ini, sebenarnya sudah ada di tempat lain (tepatnya di Lt III) di PP IPTEK. Namun karena suasana terlalu kaku, maka jarang ada pengunjung yang mau berlama-lama di tempat ini.

Pada perpustakaan dengan desain baru ini, hampir selalu menjadi terminal kunjungan. Bagi anak-anak, usai merasa kelelahan berputar-putar, mereka singgah ke tempat ini. Mereka beristirahat sambil membaca buku-buku yang bernuansa IPTEK. Ada buku-buku seri dunia binatang, cerita anak, teknologi, komputer, flora dan founa, anatomi tubuh manusia, binatang langka, seri anak-anak terkenal dunia, hingga beragam ensiklopedi (baik berbahasa Indonesia maupun Inggris).

Sementara itu, bagi para orang tua, ruang ini menjadi ruang tunggu untuk menanti putra-putrinya melihat dan mempraktikan alat-alat peraga yang jumlahnya 250 buah.

(56)

45

koleksi perpustakaan. Perpustakaan PP-IPTEK TMII belum mempunyai tenaga pustakawan profesional yang menangani perpustakaan sehingga manajemennya masih tergantung dari PP-IPTEK TMII. Struktur Organisasi Sub Divisi Program dapat dilihat pada lampiran.

J. Layanan Perpustakaan PP-IPTEK TMII

Perpustakaan PP-IPTEK TMII menggunakan sistem layanan terbuka (open access), terbuka bagi semua pengunjung yang ingin mengunjungi perpustakaan, baik dari anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, dosen, peneliti, pegawai dan lain-lain.

Namun perpustakaan PP-IPTEK TMII berbeda dengan perpustakaan-perpustakaan seperti biasanya. Perpustakaan PP-IPTEK TMII hanya menyediakan layanan baca saja, tidak ada layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian koleksi), pengunjung bebas membaca secara langsung segala jenis koleksi buku yang tersedia di tempat.

K. Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII

Perpustakaan PP-IPTEK TMII memiliki sejumlah koleksi dalam berbagai literatur, khususnya literatur tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Science and Technologi), yang dapat dibaca oleh pengunjung PP-IPTEK TMII yang mengunjungi perpustakaan PP-IPTEK TMII.

(57)

L. Gedung Perpustakaan PP-IPTEK TMII

Luas Perpustakaan PP-IPTEK: 200 meter, terletak di lantai mezanin (lantai antara I dan II), atau tepatnya bersebelahan dengan ruang pesawat terbang.

Perpustakaan seluas 200-an meter ini, terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama, terdapat sejumlah buku seri teknologi yang ditata mendatar. Di tempat ini terdapat 12 meja dan kursi kecil (ukuran untuk anak-anak TK) dengan cat warna warni. Di tempat ini juga terdapat kotak peragaan yang telah dilengkapi dengan bahan-bahan, di mana anak bisa mencoba mempraktekkan pesan yang tertulis pada kotak di luar kardus. Pesan itu di antaranya menyangkut: nama permainan, judul buku dan halaman buku yang memuat perintah-perintah teknis.

Sedang pada bagian kedua, yang terletak 20 cm lebih tinggi dari yang pertama, terdapat berbagai seri ensiklopedi teknologi, baik berbahasa Indonesia maupun Inggris. Di tempat yang lantainya dilapisi dengan karpet empuk, para pengunjung diwajibkan melepas alas kakinya jika mau masuk. Selain sejumlah koleksi buku, juga terdapat Boneka-boneka menarik, mulai dari si Manis, Kura-kura, Dinosaurus, Panda, dan lainnya.

Di bagian ini (kedua), juga terdapat sejumlah bantal dalam ukuran besar dan kecil. Para pengunjung bebas untuk memakainya.8

8

(58)

47 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai analisa hasil pengumpulan data dan pembahasas penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan memprosentasikannya menggunakan rumus :

P= F x 100% N

Ket : P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Number of Case (banyaknya individu) Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah : 0% : Tidak ada satupun

1% - 25% : Sebagian kecil 26% - 49% : Hampir setengahnya

50% : Setengahnya

51% - 75% : Sebagian besar 76% - 99% : Hampir seluruhnya 100% : Seluruhnya1

1

(59)

A. Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan selama 5 hari yaitu di mulai pada hari:

 Kamis, 01 April 2010  Selasa, 06 April 2010  Rabu, 07 April 2010  Kamis, 08 April 2010  Sabtu, 09 April 2010

Penyebaran kuesioner ini dilakukan di perpustakaan PP-IPTEK TMII kepada para pengunjung yang kebetulan mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung.

B. Pengumpulan Data

Hasil pengumpulan data selama penelitan berlangsung sebagai berikut: 1. Identitas Responden

Pada perpustakaan PP-IPTEK TMII pengunjung yang menjadi responden sebanyak 30 orang, dengan karakteristik sebagai berikut :

Tabel 1

Kategori Pengunjung

Kategori Pengunjung Frekuensi %

Pelajar 20 66,67

Mahasiswa 6 20

Peneliti - -

Dosen - -

Umum 4 13,33

Jumlah 30 100%

(60)

49

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung adalah Pelajar yaitu sebanyak 20 orang responden (66,67%), Mahasiswa sebanyak 6 orang responden (20%), dan kategori Umum 4 orang responden (13,33%).

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jumlah pengunjung kategori Pelajar lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung.

Tabel 2 Pendidikan

Pendidikan Frekuensi %

SD 13 43,33

SMP - -

SMA 8 26,67

DIPLOMA 1 3,33

S1 7 23,33

S2 1 3,33

S3 - -

Jumlah 30 100%

Sumber: Data pengolahan dari responden

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenjang pendidikan responden dari SD sebanyak 13 orang responden (43,33), SMA sebanyak 8 orang responden (26,67%), DIPLOMA sebanyak 1 orang responden (3,33%), S1 sebanyak 7 orang responden (23,33%), S2 sebanyak 1 orang responden (3,33%).

(61)

Tabel 3 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi %

Laki-laki 17 56,67

Perempuan 13 43,33

Jumlah 30 100%

Sumber: Data pengolahan dari responden

Tabel 3 menunjukkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 17 orang (56,67), sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang (43,33%).

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung.

2. Hasil Kuesioner

Tabel 4

Pengetahuan tentang PP-IPTEK TMII

Jawaban Responden Frekuensi %

Guru 16 53,33

Teman 6 20

Lainnya, sebutkan : Karya Wisata, Sekolah 5 16,67

Saudara 2 6,67

Internet 1 3,33

Jumlah 30 100%

Sumber: Data pengolahan dari responden

(62)

51

menjawab dari karya wisata dan sekolah, 2 orang responden (6,67%) menjawab dari saudara, dan sebagian kecil lainnya menjawab dari Internet sebanyak 1 orang responden (3,33%).

Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan sebagian besar responden mengetahui PP-IPTEK TMII dari Guru.

Tabel 5

Motivasi Datang ke PP-IPTEK TMII

Jawaban Responden Frekuensi %

Belajar 11 36,67

Mencari Informasi 7 23,33

Sekedar Ingin Tahu 6 20

Mengerjakan Tugas Sekolah 5 16,67 Lainnya, sebutkan : Mengisi waktu 1 3,33

Jumlah 30 100%

Sumber: Data pengolahan dari responden

Pada tabel 5 diperoleh keterangan bahwa motivasi responden datang ke PP-IPTEK TMII hampir setengahnya menjawab belajar sebanyak 11 orang responden (36,67%), sebagian kecil menjawab mencari informasi sebanyak 7 orang responden (23,33%), 6 orang responden (20%) menjawab sekedar ingin tahu, 5 orang responden (16,67%) menjawab mengerjakan tugas sekolah, dan sebagian kecil lainnya menjawab mengisi waktu sebanyak 1 orang responden (3,33%).

(63)

Tabel 6

Motivasi Datang ke Perpustakaan PP-IPTEK TMII

Jawaban Responden Frekuensi %

Mencari Informasi 12 40

Belajar 7 23,33

Membaca 5 16,67

Lainnya, sebutkan : Ingin tahu, Cari buku bagus, Melihat-lihat saja, Refreshing

4 13,33

Mengerjakan Tugas Sekolah 2 6,67

Jumlah 30 100%

Sumber: Data pengolahan dari responden

Pada tabel diatas diperoleh keterangan bahwa motivasi responden datang ke Perpustakaan PP-IPTEK hampir setengahnya menjawab mencari informasi sebanyak 12 orang responden (40%), sebagian kecil menjawab belajar sebanyak 7 orang responden (23,33%), 5 orang responden (16,67%) menjawab membaca, 4 orang responden (13,33%) menjawab ingin tahu, cari buku bagus, melihat-lihat saja dan refreshing, dan sebagian kecil lainnya menjawab mengerjakan tugas sekolah sebanyak 2 orang responden (6,67%).

(64)

53

Tabel 7

Manfaat Perpustakaan Bagi Pengunjung

Jawaban Responden Frekuensi %

Sangat Bermanfaat 19 63,33

Cukup Bermanfaat 11 36,67

Kurang Bermanfaat - -

Tidak Bermanfaat - -

Jumlah 30 100%

Sumber: Data pengolahan dari responden

Pada tabel diatas diperoleh keterangan tentang manfaat perpustakaan bagi pengunjung, sebagian besar responden menjawab perpustakaan sangat bermanfaat sebanyak 19 orang responden (63,33%), dan hampir setengahnya menjawab cukup bermanfaat sebanyak 11 orang responden (36,67%).

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa perpustakaan sangat bermanfaat bagi pengunjung.

Tabel 8

Peran Perpustakaan dalam Menunjang Proses Pembelajaran

Jawaban Responden Frekuensi %

Sangat Berperan 16 53,33

Cukup Berperan 14 46,67

Kurang Berperan - -

Tidak Berperan - -

Jumlah 30 100%

(65)

Pada Tabel 8 diperoleh keterangan tentang peran perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran, sebagian besar responden menjawab sangat berperan sebanyak 16 orang responden (53,33%), dan hampir setengahnya menjawab cukup berperan sebanyak 14 orang responden (46,67%).

Dari data diatas dapat dilihat bahwa perpustakaan sangat berperan dalam menunjang proses pembelajaran.

Tabel 9

Peran Perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam Menunjang Proses Pembelajaran

Jawaban Responden Frekuensi %

Sangat Berperan 7 23,33

Cukup Berperan 20 66,67

Kurang Berperan 3 10

Tidak Berperan - -

Jumlah 30 100%

Sumber: Data pengolahan dari responden

Gambar

Gambar 2 Grafik SDM PP-IPTEK ………………………………………… 40
Gambar 1Struktur Organisasi
Grafik SDM  PP-IPTEK
Tabel 1 Kategori Pengunjung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan perencanaan kebutuhan sistem informasi yang di dalamnya terdapat portfolio aplikasi beserta arsitektur aplikasi yang

Penerapan akad mudharabah muthlaqah yang dilakukan oleh BMT Mitra Hasanah adalah simpanan yang bergerak dalam bentuk arisan dimana pembayaran atau angsuran dibayar setiap

Kualitas pelayanan dan pekerjaan menempati uru- WDQ NHGXD SHQWLQJ VHWHODK SUR¿WDELOLWDV ,QGLNDWRU NLQHUMD VHSHUWL NHSXDVDQ SHODQJJDQ HNVWHUQDO NHDPDQDQ H¿VLHQVL ELVQLV GDQ

Use Case Diagram digunakan untuk menjelaskan manfaat sistem jika menurut pandangan orang yang berada diluar sistem atau actor. Dalam tahapan ini, use case

tersebut”. Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa memang pegawai belum mampu dalam menggunakan inovasi teknologi dengan baik. Berdasarkan pedoman wawancara

Data primernya berupa kutipan-kutipan (kata, frasa, dan kalimat) yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam novel Kubah disesuaikan dalam

Inovasi pada dasarnya merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru ataupun berupa praktik-praktik tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil olah piker dan

Pada proyek akhir ini dirancang sebuah sirkulator yang dapat meredam sinyal pantul yang mungkin akan masuk kembali ke sinyal generator.. Sinyal pantul tersebut