• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Program Kesejahteraan

3. Jenis-Jenis Program Kesejahteraan Karyawan

Jenis kesejahteraan yang diberikan perusahaan akan bervariasi, hal ini disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Banyak para ahli yang mengelompokkan kesejahteraan ini menjadi bagian-bagian tertentu, tetapi pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama.

Hariandja (2002 : 280) menyatakan bahwa jenis jenis pelayanan dan program pelayanan yang diberikan organisasi dapat berbeda-beda jenis dan jumlahnya. Gary Desler mengklasifikasikannya dengan :

a. Upah untuk waktu tidak bekerja, asuransi pengangguran, cuti, dan liburan, cuti sakit, dan uang pesangon.

b. Tunjangan asuransi yang meliputi kompensasi karyawan, asuransi jiwa, asuransi rumah sakit, medis, dan cacat.

c. Tunjangan pensiun yang meliputi social security dan rencana pensiun. d. Tunjangan dinas karyawan yang meliputi tunjangan jasa personel

(credit union, jasa konseling, employee assistant plan, jasa personel lain misalnya liburan, program penurunan berat badan, tunjangan adopsi, country club perusahaan, subsidy cultural, program makan siang dan belajar, dan asisten rumah), tunjangan jasa yang berhubungan dengan kerja misalnya pengasuh anak yang disubsidi ( subsidized child care ), dan perawatan orang tua (elder care).

e. Program tunjangan fleksibel yang meliputi preferensi karyawan atas aneka macam tunjangan dan pendekatan kafetaria (the cafeteria approach).

Panggabean (2002:96-100) mengemukakan bentuk-bentuk kesejahteraan yang diberikan, yaitu sebagai berikut :

a. Kesejahteraan yang bersifat ekonomis, yaitu berupa uang antara lain uang pensiun, uang makan, uang Tunjangan Hari Raya (THR), bonus, uang duka kematian, pakaian dinas, uang pengobatan.

b. Kesejahteraan yang berupa fasilitas, antara lain sarana ibadah, kafetaria, olahraga, kesenian, pendidikan atau seminar, cuti tahunan dan cuti hamil, koperasi, dan toko.

c. Kesejahteraan berupa pelayanan yaitu puskesmas atau dokter, jemputan karyawan, penitipan bayi, bantuan hukum, penasihat keuangan, asuransi, kredit rumah.

Dra. Siti Al Fajar, M.Si dan Drs. Tri Heru, M.Si (2010:194-201) pada umumnya program-program penyediaan paket benefits dan pelayanan karyawan dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kategori, yaitu:

a. Pembayaran saat tidak bekerja (Paid Leave)

Pembayaran tetap dilakukan walaupun karyawan tidak bekerja, yang istilah lainnya adalah paid leave dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kategori utama, yaitu (1) waktu pekerja tidak bekerja di luar kantor (off the job) dan (2) waktu pekerja tidak bekerja di dalam kantor (on the job).

1) Off the job

Hal-hal yang termasuk dalam kategori ini adalah cuti kerja, cuti sakit, pelatihan, liburan (vacation), hari libur (meliputi Hari

Kemerdekaan RI, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Natal, Tahun Baru, Maulid Nabi Muhammad SAW, Wafat Yesus Kristus, Kenaikan Yesus Kristus, Hari Raya Waisak, dan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.).

2) On the job

Waktu tidak bekerja di dalam kantor termasuk jam istirahat, waktu makan siang, waktu membersihkan diri, waktu ibadah, waktu- waktu ganti pakaian dan persiapan. Tunjangan lain yang semakin popular adalah waktu untuk latihan-latihan kebugaran yang dibayar. Hal ini jelas merupakan bayaran yang diberikan untuk waktu yang tidak diapakai untuk bekerja, namun perusahaan-perusahaan sering memberikannya karena manfaatnya untuk pekerjaan: yaitu menjadi sehat.

b. Program Perlindungan Pribadi (Swasta)

Program perlindungan pribadi diberikan perusahaan, namun tidak diwajibkan undang-undang. Salah satu bentuk programnya adalah program pension, yang merupakan program kategori terbesar. Menurut Schuler dan Jackson (1996), empat dari lima pekerja di perusahaan skala menengah dan besar ditanggung oleh beberapa program pension swasta atau program akumulasi capital, dan menggantungkan diri kepada program sejenis ini untuk memberikan jaminan terhadap masa depan pekerja. Lembaga-lembaga investasi terutama dana pension, mengendalikan sampai 40% saham perusahaan-perusahaan terbesar di

Amerika. Disamping itu dana pensiun memegang 40% atau lebih hutang jangka menengah dan panjang perusahaan-perusahaan besar Amerika, sehingga para pekerja melalui dana pensiun telah menjadi bankir, pemberi piutang dan pemilik perusahaan terbesar Amerika. Program-program ini meliputi:

1) Retirement benefits dalam bentuk:

Program pensiun pribadi: manfaat yang menyediakan sebuah sumber penghasilan untuk orang-orang yang telah pensiun, dan manfaat tersebut dibiayai seluruhnya oleh organisasi atau gabungan antara organisasi dan karyawan selama mereka bekerja di organisasi tersebut.

2) Retirement plans meliputi dua jenis program:

a) Program pensiun manfaat pasti (defined benefits plan): Program pension yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk diberikan kepada karyawan yang manfaatnya ditetapkan dengan formula yang jelas atau pasti.

b) Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan): Program pensiun yang juga disebut sebagai kontribusi tahunan tetap yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

3) Tunjangan perawatan kesehatan

Pengeluaran-pengeluaran kesehatan meliputi tagihan rumah sakit, tagihan dokter, dan pelayanan-pelayanan keehatan lainnya. Di

samping itu, perusahaan juga menyediakan program-program berikut ini:

a) Program asuransi

Perusahaan biasanya membiayai dan menyediakan tunjangantunjangan biaya kesehatan untuk pekerja dan keluarganya melalui perusahaan asuransi. Perusahaan-perusahaan asuransi menawarkan jangkauan pelayanan perawatan kesehatan yang luas untuk dipilih perusahaan. Premi ditentukan dan disesuaikan menurut tingkat pemakaian dan kenaikan biaya perwatan kesehatan. Perusahaan asuransi mengelola program, menangani segala urusan administrasi, persetujuan, dan masalah- masalah yang timbul. Program asuransi ini bisa berbentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan asuransi yang berkaitan dengan gigi (misal, pemasangan gigi palsu, karena terjadi kecelakaan di organisasi).

b) Program bantuan karyawan

Banyak organisasi besar dan sejumlah organisasi yang lebih kecil yang sedang mengalami pertumbuhan berusaha untuk membantu karyawan yang mengalami persoalan-persoalan pribadi. Persoalan yang dimaksud tidak hanya berkaitan dengan alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan, tapi juga meliputi depresi, rasa cemas atau gelisah, trauma, masalah-masalah keuangan, dan problem yang berkaitan dengan medis. Bantuan

yang ditawarkan ini diberikan dalam bentuk employee assistance programs (EAPs).

c) Jenis jenis Program Bantuan Karyawan

Organisasi menawarkan bantuan karyawan dalam berbagai tipe. Sebagai contoh, beberapa organisasi mungkin hanya menawarkan program pendidikan, sementara organisasi yang lain mungkin memberikan program diagnose dan perwatan yang lengkap. Tipe program bantuan karyawan yang pertama adalah, seorang koordinator mengevaluasi masalah-masalah karyawan kemudian dibuatkan sebuah rujukan untuk dibawa ke klinik yang cocok untuk melakukan diagnose. Kadang-kadang seorang koordinator bertindak sebagai konsultan organisasi. Tipe program yang kedua, organisasi mempekerjakan seseorang yang ahli untuk mendiagnosa problem karyawan, kemudian karyawan diberi petunjuk untuk menuju ke klinik pengobatan. Tipe program yang ketiga, diagnose dan perawatan dilakukan di rumah secara langsung oleh organisasi.

d) Program Pemeliharaan Kesehatan (wellness programs)

Banyak organisasi telah merancang program untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kedaan baik karyawan. Program itu disebut dengan program pemeliharaan kesehatan (wellness programs), meliputi tes kesehatan secara periodik, klinik penghentian merokok, pengontrolan dan pendektesian

darah tinggi, pengontrolan berat badan, senam dan kebugaran, manajemen stress, pengurangan resiko kecelakaan, imunisasi, dan pelatihan pemacu jantung (organ-organ dalam). Beberapa hasil yang dapat didokumentasi karena diterapkannya program ini adalah meliputi berkurangnya penyakit jantung koroner, karyawan jarang sakit dan menurunnya biaya medis. Banyak juga yang yakin bahwa produktivitas karyawan yang berpartisipasi pada program senam dan kebugaran meningkat.

c. Tunjangan Siklus Hidup

Untuk menanggapi makin bertambahnya jumlah keluarga dengan orang tua tunggal, keluarga dengan dua sumber pendapatan, dan keluarga-keluarga nontradisional, perusahaan-perusahaan memperluas paket tunjangan mereka menanggulangi masalah-masalah baru yang timbul. Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa kegagalan memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini dalam waktu dekat akan memebatasi kemampuan mereka untuk bersaing. Tunjangan siklus kehidupan mencakup:

1) Pelayanan pengasuh anak

Dengan menyadari bahwa pengasuh anak adalah tanggung jawab bersama, maka perusahaan memberikan berbagai jenis bantuan anak kepada karyawan mereka, misalnya dengan menyediakan tempat penitipan anak yang berumur dibawah lima tahun. Penyediaan tempat pengasuhan anak di lokasi kerja dapat

mengurangi absensi, gangguan terhadap pekerja, dan juga perusahaan menerimanya sebagai suatu kewajiban social, walaupun di satu sisi pengoperasian pusat-pusat pengasuhan anak tersebut memakan biaya yang tidak sedikit.

2) Tunjangan pendidikan

Untuk menghadapi usangnya keahlian karyawan, atau untuk meningkatkan pengetahuan karyawan, sebagian besar perusahaan menengah dan besar menyediakan beberapa bentuk bantuan biaya pendidikan, misalnya program Menanggung biaya pendaftaran, atau hanya membantu biaya wisuda, atau menbantu biaya pendidikan seacara keseluruhan. Tunjangan pendididkan atau beasiswa yang disediakan oleh merupakan fringe benefits yang menguntungkan kedua belah pihak. Karyawan memperoleh penegetahuan dan keterampilan tambahan yang bermanfaat bagi pengembangan pribadi; organiasasi mendapatkan sumber daya manusia yang lebih terampil dan terlatih untuk melaksanakan pekerjaan. Rencana- rencana seperti itu juga akan membantu untuk meningkatkan semangat kerja dan mengurangi turn over.

3) Tunjangan perumahan.

Tersedianya tempat tinggal bagi karyawan, misalnya rumah dinas; mess; atau asrama perusahaan akan sangat membantu para karyawan dan berdampak cukup besar terhadap pelaksaaan kerja.

Dalam kenyataan, para karyawan yang memiliki rumah sendiri akan lebih stabil dalam melaksanakan pekerjaan.

4) Pelayanan perawatan lansia.

Hasil penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahawa banyak pekerja berhenti bekerja karena harus merawat orang tuanya yang berusia lanjut, dan berdampak negatif terhadap operasi perusahaan. Untuk merespon hal tersebut beberapa perusahaan melaksanakan program perawatan lansia secara mandiri.

5) Tunjangan adopsi dan melahirkan

Program tunjangan adopsi adalah program yang disponsori oleh perusahaan yang memberikan bantuan kepada pekerja dengan memberikan penggantian biaya-biaya yang berkaitan dengan adopsi seorang anak. Biaya yang sering ditanggung melalui tunjangan ini mencakup biaya agen adopsi, biaya pengcara, dan biaya pengadilan. Bagi karyawan melahirkan anak, diberi tunjangan untuk kelahiara anaknya.

d. Pembayaran Kompensasi yang disyaratkanm secara legal

Program perlindungan dirancang untuk membangun para karyawan penyandang cacat dan keluarga mereka, apabila pendapatan mereka (kompensasi langsung) dihentikan. Hal ini tercermin dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 67 ayat 1, yang berbunyi: “pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib memberikan

perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya”. Bentuk perlindungan yang dimaksud dalam ayat tersebut, misalnya pemberian alat kerja dan alat pelindung yang disesuaikan dengan jenis dan derajat kecacatannya. Begitu juga dalam undang-undang yang sama pasal 99 ayat 1 telah diatur mengenai masalah jaminan sosial yang diperuntukkan bagi setiap pekerja dan keluarganya. Peraturan pemerintah lainnya mungkin mencakup pemberian pesangon bagi karyawan yang diputus hubungan kerjanya, pembayaran asuransi tenaga kerja, dan perawatan kesehatan secara periodik.

Salah satu contoh bentuk perlindungan yang diberlakukan di negara industri atau negara maju adalah kompensasi bagi para penganggur (unemployment compensation).

e. Program-program pelayanan (lain-lain) untuk Karyawan

Dalam kenyataan, banyak perusahaan yang menyediakan berbagai bentuk bantuan atau pelayanan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing program pelayanan bermaksud untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang terus menerus. Adapun kegiatan-kegiatan pelayanan perusahaan dapat berupa:

1) Program-program rekreasi

Salah satu bentuk dari program ini adalah kgiatan-kegiatan olah raga. Perusahaan biasanya membentuk suatu tim yang mewakili perusahaan dalam kompetisi dengan lembaga-lembaga lain. Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan hubungan masyarakat, publikasi,

dan kebanggaan karyawan bila regunya sering mengalami kemenangan. Tipe lain dari program rekreasi adalah program- program piknik atau darmawisata, dan pembentukan kelompok kesenian.

2) Kafetaria

Bentuk program ini dimaksudkan untuk melayani karyuawan dalam hal makan dan minum, lebih-lebih kalau perusahaan jauh dari restoran atau warung makan. Di samping itu pengadaan kafetaria juga untuk memperbaiki gizi karyawan, agar karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik (khususnya pekerjaan-pekerjaan berat).

3) Program pemberian uang makan (untuk makan siang)

Program ini dimaksudkan agar karyawan tidak terikat oleh menuperusahaan (yang disediakan melalui program kafetaria), yang kadang-kadang membosankan. Program ini akan terlaksana dengan efektif apabila letak perusahaan berdekatan dengan restoran atau warung makan.

4) Koperasi pegawai

Ada beberapa perusahaan yang membuka koperasi untuk melayani kebutuhan karyawan. Koperasi yang dibuka bisa memiliki beberapa divisi, misalnya divisi penjualan (took swalayan), divisi apotek, yaitu melayani anggota koperasi yang membutuhkan obat, divisisi pengurusan SIM dan STNK mobil dan sepeda motor. Divisi

im sangan membantu anggota koperasi (karyawan) yang ingin memiliki SIM dan memperpanjang STNK mobil atau sepeda motor yang dimilikinya, dan divisi pengadaan tiket pesawat terbang atau kereta api. Divisi ini sangat membantu karyawan yang ingin melakukan perjalanan kantor atau pribadi. Program koperasi akan terlaksana dengan efektif bila para anggota koperasi memiliki kredibilitas dan ingin integritas moral yang tinggi.

5) Konseling fiansial

Apabila karyawan berhadapan dengan masalah keuangan yang cukup pelik, pikiran atau karyawan akan terganggu sehingga mengakibatkan menurunnya produktivitas dan semangat kerja karyawan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang siklus hidupnya berada pada tahap kedewasaan memberikan pelayanan kepada karyawan melalui misalnya, pengadaan koperasi simpan pinjam atau penyediaan dana khusus perusahaan.

6) Bantuan hukum

Bila karyawan menghadapi suatu permasalahan yang akan berurusan dengan pengadilan, maka produktivitas dan semangat kerja akan terganggu. Untuk menangani hal seperti itu, perusahaan biasanya memiliki pengacara pribadi.

7) Program pemberian bea siswa bagi anak-anak karyawan.

Anak-anak karyawan yang kurang beruntung dan memiliki prestasi gemilang disediakan bantuan berupa bea siswa agar dapat belajar dengan tenang.

8) Penyediaaan dokter dan perawat diperusahaan.

Dokter yang dibantu oleh seorang perawat sangat diperlukan diperusahaan untuk mengantisipasi karyawan yang kesehatannya terganggu, sehingga dapat melanjutkan pekerjaan apabila penyakit yang dideritanya tidak terlalu berat.

9) Penyediaan tenaga psikolog perusahaan.

Program tersebut sangat membantu karyawan yang sedang mengalami depresi karena masalah kantor atau masalah rumah tangga.

10) Tunjangan hari raya dan bingkisan lebaran.

Bagi karyawan yang akan merayakan hari raya Idul Fitri misalnya, tunjangan hari raya dan bingkisan lebaran sangat dibutuhkan.

11) Tunjangan duka cita

Tunjangan duka cita penting diadakan untuk membantu karyawan yang tidak siap dalam menghadapi kematian keluarganya. 12) Penyediaan fasilitas ibadah dan lingkungan perusahaan

Bagi perusahaan yang memiliki karyawan muslim penyediaan fasilitas ibadah dan lingkungan perusahaan perlu diadakan, agar tidak terlalu lama meninggalkan pekerjaan hanya untuk mencari tempat ibadah.

Dokumen terkait