• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Ragam Hias Sarung Tenun Desa Ternate Kabupaten Alor NTT

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Jenis-jenis Ragam Hias Sarung Tenun Desa Ternate Kabupaten Alor NTT

a. Ragam Hias Baololong adalah ragam hias motif matahari. Dapat dilihat pada gambar motif matahari berwarna merah dan biru dengan sinarnya yang berwarna kuning merah dan kuning biru diatas dasar berwarna coklat. Diantara motif terdapat gambar gunung berwarna kuning dan diantara motif matahari terdapat pula dua garis melintang berbentuk gunung-gunung kecil berwarna kuning. Disamping motif terdapat beberpa garis melintang sepanjang kain berwarna kuning, coklat, hijau, biru. Adapula garis melintang berwarna kuning yang didalamnya terdapat motif segi tiga yang tersusun sedemikian rupa berwarna coklat merah dan biru.

29

Gambar 15. Gambar Penjelasan Ragam Hias Baololong (Dokumentasi: Muhlis, 2021)

Dari uraian di atas tentang kain tenun baololong yaitu menggambarkan tentang matahari yang sinarnya menyinari pulau Ternate dan pulau pulau di sekitarnya, sinar matahari sangat bermanfaat bagi kehidipan masyarakat desa Ternate, sinarnya mengenai permukaan tanah, tumbuhan, dan laut. Untuk masalah pewarnaan, ada yang mengikuti warna sesuai warna objek asli, ada juga yang mengikuti selera sesuai kemauan hati. Contohnya warna kuning diibaratkan adalah sinar matahari, warna coklat adalah daratan (pasir dan Tanah), warna hijau adalah tumbuhan, warna biru adalah lautan. Adapula garis melintang berwarna kuning pada kain tenun yang di dalamnya terdapat motif segi tiga yang tersusun sedemikian rupa berwarna coklat merah dan biru pada kain tenun baololong, motif tersebut dinamakan Tapololong (daun kelapa), yaitu mengartikan tentang para moyang dahulu yang berlayar menggunakan perahu yang terbuat dari batang kelapa untuk mencari rezki yang ada di laut.

Garis zigzag

Kain tenun ini dipergunakan untuk busana wanita dan pria dan dapat dijadikan sarung untuk memenuhi kebutuhan urusan adat (perkawinan dan pemakaman).

g. Ragam Hias Ikang Peikela adalah ragam hias mahluk hidup yang berbentuk menyerupai ikan pari, seperti yang terdapat pada gambar kain tenun motif ikan pari berwarna kuning dan merah diatas dasar garis tebal berwarna coklat di sepanjang kain. Ada pula garis-garing yang melintang di sepanjang kain berwarna coklat dan hijau disamping motif ikan pari, terdapat pula gambar bukit-bukit berwarna kuning dan merah diantara motif ikan pari. Warna dasar kain ini berwarna biru gelap.

Gambar 16. Gambar Penjelasan Ragam Hias Ikang Peikela (Dokumentasi: Muhlis, 2021)

Dari uarian diatas tentang kain tenun ikang peikela, mengambarkan tentag kehidupan masyarakat desa trnate di pulau Ternate saat pertama kali melihat ikan yang memiliki ekor dan sayap di lautan, ikan ini sangat cerdik dan pintar serta pintar bersembunyi menyatu dengan pasir pantai, ikan ini juga sangat kuat dengan senjata utamanya adalah ekornya, hidupnya ada di laut

31

yang dalam, ada juga yang di laut dangkal yang membuat ikan ini unik dan menarik adalah ada ekor dan sayapnya.

Untuk masalah pewarnaan, ada yang mengikuti warna sesuai warna objek asli, ada juga yang mengikuti selera sesuai kemauan hati penenun.

Contohnya warna biru gelap menggambarkan laut dalam, warna merah adalah mahluk yang bernyawa (darah), warna hijau adalah tumbuhan, warna coklat adalah pantai. Untuk masalah penggayaan bebas, namun tidak lepas dari makna sebuah kain. Kain tenun ikang peikela dipergunakan untuk busana wanita dan pria dan dapat dijadikan sarung untuk memenuhi kebutuhan urusan adat ( perkawinan dan pemakaman ).

h. Ragam hias Tablolong adalah ragam hias mahluk hidup salah satu motif ragam hias yang berasal dari leluhur, ragam hias Tablolong adalah ragam hias motif motif kura-kura. Seperti yang terdapat pada gambar bahwasanya motif kura kura berwarna merah dan kuning diatas dasar berwarna biru gelap mengartikan bahwa kura-kura yang sedang berenang di laut dalam, garis tebal berwarna biru disepanjang kain memisahkan kelompok kura-kura yang satu dengan yang lain mengartikan bahwa terdapat banyak sekali kura-kura di laut yang dalam, terdapat pula gambar gunung berwarna kuning dan merah di atas dasar berwarna biru gelap yang mengartikan bahwa gambar gunung itu adalah Pulau Ternate itu sendiri.

Gambar 17. Gambar Penjelasan Ragam Hias Tablolong (Dokumentasi: Muhlis, 2021)

Pulau Ternate adalah sebuah pulau yang terletak di kecamatan Alor Barat Laut, pulau yang kelihatan dari jauh seperti sebuah gunung besar yang sedang terapung di laut biru.Bentuk dari motif adalah bentuk yang diciptakan dari para leluhur dan diikuti bentuknya oleh para penenun desa hingga kini.

Kain tenun ini dipergunakan untuk busana wanita dan dapat dijadikan sarung bagi kaum wanita untuk memenuhi kebutuhan urusan adat ( perkawinan dan pemakaman ).

i. Ragam Hias Gajah adalah ragam hias yang berbentuk seperti gajah, seperti yang terlihat pada gambar motif gajah berwarna warna merah dan kuning diatas tenunan dasar warna hitam, di belakang motif gajah ada motif gunung-gunung di atas dasar warna hitam. Ada juga motif seperti garis putus-putus diatas dasar warna hitam, nama motif ini adalah pakku. Warna dasar sarung tenun dominan berwarna merah menyatu membuat bentuk keindahan yang terdapat pada sarung tenun motif gajah.

Motif Fauna (Kura-Kura)

Motif Gunung

33 besarnya hewan ini dan kekuatan nya yang begitu luar biasa, namun di zaman sekarang gajah tidak pernah lagi ada di kabupaten Alor terkhsus di pulau Ternate, namun motif gajah tidak pernah hialang dari penenun desa Ternate, bahkan motif gajah adalah motif yang paling terkenal di desa Ternate. Untuk motif gunung-gunung, itu melambangkan gunung desa Ternate dan beberapa pula di dekat pulau Ternate. Motif seperti garis putus-putus disamping motif gajah diatas dasar warna hitam adalah motif Pakku. Arti dari motif Pakku ini sendiri adalah upacara adat siri pinang potong-potong sirih, dalam setiap pesta adat harus ada potong sirih dan dimakan bersama, kalau tdk ada potong sirih acara adat tidak bisa berjalan.

Motif Fauna

Untuk masalah penngayaan bebas, namun tidak lari dari makna sebuah kain, masalah pewarnaan ada yang mengikuti warna sesuai warna objek asli, ada juga yang mengikuti selera nya sendiri. Kain tenun motif gajah dipergunakan untuk busana wanita dan pria dan dapat dijadikan sarung untuk memenuhi kebutuhan urusan adat ( perkawinan dan pemakaman ).

j. Ragam Hias Moko adalah ragam hias yang berbentuk seperti moko, seperti yang terlihat pada gambar, motif moko berwarna merah dan putih diatas dasar berwarna hitam. Terdapat pula gambar bukit-bukit kecil berwarna putih disamping motif moko diatas dasar berwarna hitam. Disamping motif moko terdapat garis-garis melintang sepanjang kain yang memiliki gradasi warna dari coklat tua sampai coklat muda, di tengah-tengah kain terdapat pula garis melintang sepanjang kain berwarna coklat. Warna dasar kain berwarna biru tua.

35

musik dan mas kawin di kalangan masyarakat Alor NTT. Pada gambar foto hasil penelitian, terdapat motif gambar gunung-gunung kecil berwarna putih di samping motif moko diatas dasar warna hitam yang mengartikan bahwa kabupaten Alor adalah kabupaten yang memiliki beberapa pulau yaitu pulau Alor, pulau Pantar, Pulau Pura, pulau Buaya dan Pulau Ternate, dan semua pulau tersebut memiliki Moko di daerahnya masing-masing.

Untuk masalah penngayaan bebas, namun tidak lari dari makna sebuah kain, masalah pewarnaan ada yang mengikuti warna sesuai warna objek asli, ada juga yang mengikuti selera nya sendiri. Kain tenun motif moko dipergunakan untuk busana wanita dan pria dan dapat dijadikan sarung untuk memenuhi kebutuhan urusan adat ( perkawinan dan pemakaman ).

k. Ragam Hias Pelinta adalah ragam hias tumbuh-tumbuhan salah satu motif ragam hias yang berasal dari leluhur, ragam hias motif pelinta menurut masyarakat desa Ternate adalah ragam hias kapas pohon kapok. Dapat dilihat pada gambar hasil penelitian motif kapas berwarna putih dan ungu diatas dasar warna hitam. Terdapat pula motif berbentuk gunung-gunung yang sejajar dengan motif kapas berwarna putih dan ungu diatas dasar warna hitam.

Disampuing motif kapas terdapat garis-garis melintang sepanjang kain yang memiliki gradasi warna mulai dari warna coklat, kuning, hijau, dan biru.

Terdapat pula motif Pakku garis putus-putus berwarna hitam dan putih diatas dasar warna merah yang melintang di sepanjang kain.

Gambar 20. Gambar Penjelasan Ragam hias Pelinta (Dokumentasi: Muhlis, 2021)

Dahulu para moyang menjadikan pohon kapok sebagai pohon yang menandakan untuk memulai berkebun. Di desa Ternate terdapat banyak pohon kapok, ketika pohon kapok sudah mulai mengeluarkan kapasnya, itu adalah waktu terbaik untuk memulai berkebun dan cara seperti ini masi di percaya hingga kini. Motif gunung adalah mengambarkan pulau Ternate itu sendiri, Disampuing motif kapas terdapat garis-garis melintang sepanjang kain yang memiliki gradasi warna mulai dari warna coklat adalah tanah, kuning adalah sinar matahari, hijau adalah tumbuhan, dan biru adalah lautan. Terdapat pula motif PakkuArti dari motif Pakku ini sendiri adalah upacara adat siri pinang potong-potong sirih, dalam setiap pesta adat harus ada potong sirih dan dimakan bersama, kalau tdk ada potong sirih acara adat tidak bisa berjalan.

Motif Flora

(Tumbuhan Kapas)

Garis Horizontal Berirama

Garis Zigzag Motif Gunung

Garis Lengkung Motif Pakku

37

Untuk masalah penngayaan bebas, namun tidak lari dari makna sebuah kain, masalah pewarnaan ada yang mengikuti warna sesuai warna objek asli, ada juga yang mengikuti selera nya sendiri. Kain tenun motif Pelinta dipergunakan untuk busana wanita dan pria dan dapat dijadikan sarung untuk memenuhi kebutuhan urusan adat ( perkawinan dan pemakaman ).

Kesemua jenis atau bentuk ragam hias pada tiap-tiap sarung tenun Desa Ternate Kecamatan alor barat laut Kabupaten Alor NTT memiliki kekayaan jenis Motif ragam hias, setiap jenis motif yang terdapat di setiap sarung tenun desa Ternate memiliki karakter yang mewakili dinamika kehidupan masyarakat.

2. Makna Simbolik Ragam Hias Sarung Tenun Tradisional Desa Ternate

Dokumen terkait