• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Uang dalam Islam

Dalam dokumen SKRIPSI KONSEP UANG PERSPEKTIF EKONOMI I (Halaman 39-43)

BAB II LANDASAN TEOR

D. Jenis-jenis Uang dalam Islam

Ada beberapa jenis uang baik terbuat dari logam maupun kertas, adapun media uang adalah emas atau perak atau kulit atau kayu atau batu atau besi, selama manusia mengakui dan menyepakati sesuatu tersebut itu adalah uang maka itulah nuqud.57

Menurut A. Karim, jenis uang berdasarkan kepentingannya, terdiri atas sebagai berikut:

a. Bedasarkan Bahan yang Digunakan untuk membuat Uang

1) Uang logam, yaitu uang yang dibuat dari logam, emas, perak, tembaga, atau nikel dengan bentuk, kadar berat, dan ciri-ciri tertentu untuk menghindari pemalsuan. Ciri-ciri tersebut diumumkan oleh pemerintah agar diketahui masyarakat.

55

M.Utsman Subair, Al-mu’amalat al amliyah, h. 150-151.

56Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2009), h.141.

2) Uang kertas, yaitu uang yang dibuat dengan kertas khusus agar sulit dipalsukan.

b. Bedasarkan lembaga yang mengeluarkannya

1) Uang kartal (kepercayaan), yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan undang-undang dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal terdiri atas logam dan uang kertas.

2) Uang giral (simpanan di Bank), yaitu dan yang disimpan pada rekening koran di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek, bylet giro, atau perintah bayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tdak berwujud karena hanya berupa saldo tagihan di Bank. c. Bedasarkan Nilainya

1) Uang bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya uang yang bernilai penuh terbuat dari logam.

2) Uang tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya uang yang tidak bernilai penuh terbuat dari kertas.

d. Berdasarkan Penerbitnya

1)Uang kartal dapat berfungsi sebagai alat pemabayaran yang sah. Jenis uang ini diterbitkan dan diedarkan oleh bank sentral. Di Indonesia, yang ditunjuk sebagai Bank sentral adalah Bank Indonesia, terdapat 2 jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank.

2)Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang terbuat dari kertas yang memiliki ciri-ciri:

a) Dikeluarkan oleh pemerintah b) Dijamin dengan UU

c) Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya

d) Ditandatangani oleh menteri keuangan. Akan tetapi, sejak berlakunya UU No. 13/1968, uang negara dihentikan peranannya dan diganti dengan uang Bank.

3) Uang bank adalah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral berupa uang logam dengan kertas. Ciri-ciri uang Bank:

a) Dikeluarkan oleh bank sentral

b) Dijamin dengan emas atau valuta asing disimpan di bank serta bertuliskan nama bank sentral negara nersangkutan.

c) Ditandatangani oleh gubenur bank sentral

4) Uang giral merupakan rekening giro pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dengan perantara cek atau giro. Jenis uang ini diterbitkan oleh bank umum atau bank komersial. Bank komersial dapat dibagi dua, yaitu bank milik pemerintah dan milik swasta.

Bahwasanya pada suatu negara yang mana lebih banyak beredar uang giral maka itu semakin menunjukan perekonomian negara tersebut adalah lebih dinamis dan angka transaksi yang terlibat di sana juga semakin tinggi. Namun pada negara dengan penggunaan uang kartal masih lebih tinggi dari uang giral maka negara tersebut angka transaksi

finansialnya masih rendah dibandingkan negara yang lebih dominan mempergunakan uang giral.58

5) Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebgai pembayaran. Biasanya uang ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening.59

Ekonomi Islam membagi uang dalam beberapa jenis, diantara jenis- jenis tersebut yaitu:

a. Commodity money merupakan alat tukar yang memiliki nilai komoditas apabila tidak digunakan sebagai uang. Uang komditas ini terbagi kepada: 1) Full-bodied money, mencetak uang pada komoditas yang bernilai penuh

seperti emas dan perak tidak akan mebabkan inflasi, sedangkan kenaikan harga umumnya adalah dalam bentuk jumlah nominal uang (fulus) bukan dalam nilai emasnya.

2) Representative money, yaitu uang yang dicetak tidak terbuat dari logam mulia tetapi merupakan representasi dari logam mulia tersebut. Bagi yang di jamin 100% oleh logam mulia nilainya hampir sama dengan

Full-bodied money dengan syarat pemerintah harus menyatakan sebagai alat pemabayar yang sah.60

b. Uang yang dijamin (fiduciary money), yaitu uang yang sudah tidak lagi dikaitkan dengan logam mulia seperti emas dan perak, oleh karenanya jenis uang ini sangat rentan mengkibatkan inflasi.

58Irham Fahmi, Bank & Lembaga., h. 47. 59Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Makro., 84-86 60Andri Soemitra, Bank dan Lembaga., h.5-6.

1) Token money, merupakan alat tukar yang terbuat dari tembaga (fulus) dan nilainya tidak dikaitkan dengan emas dan perak.61

2) Fiat money, merupakan alat tukar yang terbuat dari kertas dan tidak didukung oleh komoditas apa pun.62

c. Uang bank (deposit money) dalam bentuk cek atau giro. Para ekonomi Islam tidak pernah menganggap uang bank sebagai sesuatu yang dapat dikatakan uang. Karena dia sebenarnya hanyalah merupakan alat perintah tertulis untuk melakukan pemindahan uang.

Pada dasarnya uang yang digunakan dalam Islam adalah uang yang tidak mengandung riba dalam penciptaanya. Bentuknya dapat full bodiedmoney atau fiat money dengan 100% standar emas. Prinsipkeduanya sama, yaitu membatasi penciptaan uang sehingga stabilitas nilai uang terjaga.63

Allah ta’ala menciptakan dua logam mulia, emas dan perak, sebagai

ukuran nilai bagi semua akumulasi modal. Demikianlan penduduk dunia, seringkali menganggapnya sebagai harta kekayaan dan hak milik. Dan bila, dalam keadaan tertentu, barang-barang yang dicari itu tidak lain demi tujuan yang secara puncak hanya untuk memperoleh emas dan perak. Semua barang lain merupakan subyek bagi pergolakan pasar, kecuali emas dan perak. Keduanya merupakan dasar dari keuntungan, kekayaan dan hak milik.64

Dalam dokumen SKRIPSI KONSEP UANG PERSPEKTIF EKONOMI I (Halaman 39-43)

Dokumen terkait