• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 34-40)

2.8 Kerusakan Jalan

2.8.3 Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur

Faktor penyebab kerusakan pada perkerasan dikelompokkan atas 2 (dua) macam, yaitu :

1. Kerusakan Struktural

Kerusakan struktural adalah kerusakan pada struktur jalan, sebagian atau seluruhnya, yang menyebabkan perkerasan jalan tidak lagi mampu menahan beban yang bekerja di atasnya. Untuk itu perlu adanya pemeliharaan pada struktur dari perkerasan dengan cara pemberian lapisan ulang (overlay) atau perbaikan lapisan perkerasan yang ada.

2. Kerusakan Fungsional

Kerusakan fungsional adalah kerusakan pada permukaan jalan yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi jalan tersebut. Kerusakan ini dapat berhubungan atau tidak dengan kerusakan struktural. Pada kerusakan fungsional, perkerasan jalan masih mampu menahan beban yang bekerja namun tidak memberikan tingkat kenyamanan dan keamanan seperti yang diinginkan. Untuk itu lapisan permukaan perkerasan harus dirawat agar permukaan kembali baik. (Kajian Perkerasan Jalan, 2008).

Kerusakan jalan dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, dapat dilihat pada Tabel 2.14 berikut ini :

               

Tabel 2.14 Klasifikasi kerusakan jalan pada perkerasan lentur

Jenis

Kerusakan Deskripsi/ Ciri Penyebab Perbaikan Gambar

Fatigue (alligator)

cracking

Retak saling bersambung disebabkan rusak kelelahan pada permukaan hotmix akibat lalu lintas berulang. Retak memanjang akan saling tersambung membentuk bersudut banyak dan terbentuk seperti kulit buaya.

Perkerasan tidak cukup kuat menanggung struktur karena menurunnya kekuatan base dan

subbase karena beban melebihi

beban rencana. Akibatnya tebal efektif perkerasan berkurang.

Lakukan test pit atau coring. Jika rusak setempat menunjukan subgrade yang lemah, perbaiki drainasenya lalu di tambal dengan material baru. Dan jika retak yang luas menunjukan kerusakan struktur lakukan overlay.

Block cracking

Retak terhubung yang membagi perkerasan menjadi beberapa persegi. Blok luas di klasifikasikan sebagai retak memanjang dan melintang. Block

cracking terjadi pada bagian

perkerasan yang jarang dilalui lalu lintas.

Terjadi shringkage atau penyusutan akibat temperatur berulang, umunya disebabkan tidak mampunya aspal mengembang dan mengerut akibat

cyles temperature.

Kerusakan ringan dgn lebar retak <1/2 inci seal retak untuk menghindari masuk air. Kerusakan berat dgn lebar retak >1/2 inci bongkar dan diperbaiki dgn overlay.

Depression

(Melendut)

Daerah setempat perkerasan yang lebih rendah dari elevasi yang sesungguhnya, lendutan ini umumnya terjadi setelah hujan dan air masuk ke tepi perkerasan.

Settlement subgrade akibat

pemadatan yg tidak cukup, atau ada bagian subgrade yg lemah.

Jika disebabkan subgrade yang turun maka daerah yang turun dibongkar dan diganti dengan material yang baik, lalu tutup dengan tambalan.              

Jenis

Kerusakan Deskripsi/ Ciri Penyebab Perbaikan Gambar

Joint reflection

cracking

Retak ini terjadi pada overlay diatas perkerasan kaku, retak terjadi tepat ditas sambungan perkerasan kaku.

Pergerakan plat beton dibawah perkerasan hotmix karena perubahan kadar air, biasanya tidak disebabkan oleh beban lalu lintas, namun demikian lalu lintas dapat memperparah kerusakan.

Kerusakan ringan dgn lebar retak <1/2 inci seal retak. Kerusakan berat dengan lebar retak >1/2 inci bongkar dan diperbaiki dgn overlay.

Longitudina l cracking

Retak yg paralel terhadap as jalan atau arah penghamparan, biasanya jenis fatigue cracking.

Pelaksanaan sambungan yg buruk. sambungan merupakan daerah perkerasan yg kurang padat, oleh sebab itu harus dibuat diluar jejak roda sehingga beban berkurang.

Kerusakan ringan dgn lebar retak <1/2 inci seal retak. Kerusakan berat dengan lebar retak >1/2 inci bongkar dan diperbaiki dengan overlay.

Patching

(tambalan) Daerah perkerasan yg telah diganti dengan material baru untuk memperbaiki perkarasan lama.

Kerusakan perkerasan setempat yg dibuang dan ditambal, pemotongan utilitas

Lakukan tambalan atau perbaikan yang disesuaikan dengan peranannya sebagai struktural atau non struktural.

             

Jenis

Kerusakan Deskripsi/ Ciri Penyebab Perbaikan Gambar

Polished aggregate

Daerah perkerasan dimana agregat pada bagian permukaan perkerasan beraspal sangat sedikit atau tidak ada sama sekali butiran agregat yang bersudut.

Pengerusan lalu lintas yang berulang, umumnya akibat perkerasan menua yang menyebabkan butiran bersudut menjadi licin.

Berikan lapisan skid resistance seperti slurry seal atau BST atau overlay.

Raveling

(pelepasan butir)

Kerusakan yang berlanjut pada lapisan hotmix dari permukaan berlanjut ke bawahnya sebagai akibat terlepasnya butiran agregat.

Hilangnya ikatan butiran agregat dan aspal sebagai akibat, debu yang menyelimuti butiran agregat, segregasi agregat, pemadatan yang tidak cukup saat pelaksanaan.

Rusak yang kecil dibuang dan ditambal ulang. Rusak yang besar mengindikasikan kerusakan umum, buang bagian yang rusak dan di overlay.

Rutting

(beralur) Depresi permukaan perkerasan pada jejak roda, terjadi jembulan sepanjang sisi yang beralur. Alur akan nampak setelah turun hujan dan terisi air. Subgrade rutting terjadi bila menunjukan subgrade depresi akibat beban.

Penyebab khususnya adalah:

a) kurang pemadatan lapisan hotmix saat pelaksanaan, b) Subgrade

rutting akibat tidak memadainya

struktur perkerasan, c) tidak memadainya perencanaan campuran.

Rutting yang kecil < 1/3 inci (7

mm) dalamnya biasanya dibiarkan saja, sedangkan

rutting yang berat harus

diratakan dan di overlay.

             

Jenis

Kerusakan Deskripsi/ Ciri Penyebab Perbaikan Gambar

Bleeding Suatu film aspal pada permukaan

perkerasan, yang biasanya terlihat licin dan seperti kaca yang seterusnya dapat lengket pada roda kendaraan.

Terjadi bila ruang antar agregat diisi seluruhnya oleh aspal terutama saat cuaca panas yang mengembang ke permukaan perkerasan.

Bleeding terbatas gunakan pasir

kasar untuk blot up kelebihan aspal dan bleeding yang luas buang dengan grader atau

heater palner, lalu di

resurfacing. Corugation

and shoving

(renjul dan terdorong)

Suatu pergerakan plastis biasanya keriting atau terdorong melintang permukaan perkerasan, kerusakan biasanya melintang arah lalu lintas dan terjadi dipersimpangan.

Gerakan lalu lintas (bergerak dan behenti) dikombinasi dengan low

stiffness HMA, yang disebabkan

oleh campuran terkontaminasi.

Rusak yang terbatas diatasi dengan membuang bagian rusak dan menambalnya. Rusak meluas diatasi dengan membongkar dan lapisi dengan

overlay.

Stripping Hilangnya ikatan antara agregat

dan aspal pengikat yang umumnya dimulai pada dasar

hotmix dan berlanjut kearah atas,

apabila stripping mulai dari permukaan dan berlanjut ke bawah hal ini dinamakan

ravelling.

a) sifat kimia permukaan agregat yang jelek b) air pada campuran

hotmix menyebabkan kerusakan

akibat air c) overlay diatas lapisan

existing open graded menurut

pengalaman WSDOT overlay diatas ini cenderung stripping.

Umumnya perkerasan yang rusak dibongkar dan diganti setelah dilakukan perbaikan masalah drainase bawah permukaan (subsurface drainage)              

Jenis

Kerusakan Deskripsi/ Ciri Penyebab Perbaikan Gambar

Slippage cracking

(retak bergeser)

Retak bentuk bulan sabit atau setengah lingkaran umumnya mempunyai dua titik akhir sesuai arah lalu lintas.

Pengereman atau belokan roda kendaran yang menyebabkan permukaan perkerasan slip dan berubah posisi. Terjadinya slip dan deformasi disebabkan rendahnya kekuatan permukaan campuran atau ikatan yang lemah antara permukan

hotmix dengan lapisan dibawahnya.

Bongkar dan ganti bagian daerah yang rusak tersebut.

Potholes

(berlubang) Penurunan berbentuk cekungan dari permukaan perkerasan hingga seluruh lapisan hotmix sampai ke

base course nya.

Umumnya, lubang merupakan hasil dari retak buaya, lalu berlanjut akibat lalu lintas terlepasnya bagian retak menjadi lubang.

Dengan penambalan.

Water bleeding/

pumping

Pumping terjadi apabila air dan

material halus ikut keluar dari bawah lapisan pekerasan melalui retak akibat pengaruh beban lalu lintas

a) perkerasan yang porus akibat kurang pemadatan sewaktu pelaksanaan atau perencanaan campuran yang salah b) tingginya muka air tanah c) drainase yang jelek

Water bleeding harus diteliti

akar penyebabnya. Apabila masalah disebabkan muka air tanah yang tinggi atau drainase yang jelek, drainase subgrade harus diperbaiki.apabila masalah campuran yang jelek lakukan fog seal atau slurry

seal.              

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 34-40)

Dokumen terkait