• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Metode Penelitian

1. Jenis Data

฀alam penelitian ini diperlukan data sebagai bahan informasi untuk dijadikan alat analisis, diantaranya sebagai berikut :

a. ฀ata kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau dinyatakan   dengan bentuk angka, baik yang berasal dari transformasi data kuantitatif maupun sejak semula sudah bersifat kuantitatif sebagai data yang banyak dipergunakan dalam penelitian. ฀ata ini dapat diperoleh dari laporan-laporan dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

b. ฀ata kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau uraian. 2. Sumber Data

฀alam penelitian ini penulis memperoleh data dari berbagai sumber, yaitu : a. P฀rson, yaitu data diperoleh dari individu yang ada di dalam Satuan Kerja

Perangkat ฀aerah (SKP฀) terkait, baik itu dari pimpinan maupun staf dari SKP฀ tersebut.

b. Pap฀r, yaitu sumber data yang berupa dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dimiliki oleh SKP฀.

c. Plac฀, yaitu sumber data yang diperoleh dari tempat penelitian dalam hal ini ฀inas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Bandar Lampung. F. Metode Analisis

Untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan maka penulis menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif, yang melalui analisis dan beberapa penjelasan atau uraian pembahasan berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh melalui

25 wawancara langsung, dokumen dan observasi yang berperan selaku pendukung data yang lain, seperti : sejarah ringkas dinas perhubungan, komunikasi dan informasi kota Bandar Lampung,struktur organisasi serta data lain yang berhubungan dengan penelitian, serta menganalisis data yang di peroleh di lapangan. Untuk menghitung besarnya frekuensi dan persentase dari masing-masing indikator yang di teliti.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

฀erdasarkan hasil analisis atas data dan informasi dalam penelitian dan kajian teoritis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Dinas Pendapatan Daerah Kota ฀andar Lampung melakukan tindakan-tindakan atau kebijakan-kebijakan dalam mengelola Retribusi parkir untuk meningkatkan PAD sesuai dengan tugas dan kewenangannya salah satunya dengan melakukan pemungutan retribusi parkir dengan sistem ฀elf a฀฀e฀ment yaitu wajib pajak membayar dan menentukan sendiri jumlah pajak yang dibayarkan. Dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan serta mewujudkan masyarakat Kota ฀andar Lampung yang aman, adil, sejahtera, maju dan modern yang diwujudkan dalam sistem dan prosedur (sisdur) yang meliputi pendataan, penilaian, penetapan, pembayaran, penagihan, pengolahan, pencatatan dan penyusunan laporan penerimaan daerah yang bersumber dari dana perimbangan, pendapatan hibah dan pinjaman daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

2. Upaya Dinas Pendapatan Daerah Kota ฀andar Lampung dalam pemungutan Retribusi parkir di Daerah Kota ฀andar Lampung dilakukan dengan berorientasi pada fungsi pajak dalam hal ini retribusi parkir sebagai sumber pendapatan daerah Kota ฀andar Lampung yang disebut dengan fungsi

75 penerimaan (budgetair). Namun dalam pelaksanaannya Dinas Pendapatan Daerah Kota ฀andar Lampung dalam pemungutan Retribusi parkir di Daerah Kota ฀andar Lampung belum terlaksana dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya SDM Dinas Pendapatan Daerah Kota ฀andar Lampung, sarana dan prasarana yang belum memadai serta yang terpenting kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak ini dilihat masih banyaknya wajib pajak potensial yang belum melaksanakan kewajibannya mendata, melaporkan dan membayar pajak khususnya retribusi parkir.

3. Ada banyak faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan pemungutan Retribusi parkir dalam peningkatan PAD, antara lain: Perangkat hukum di daerah, terutama keberadaan perda yang ada masih didasarkan pada undang-undang yang lama, sehingga potensi penerimaan yang ditemukan atau yang diperoleh sulit untuk direalisasikan. ฀elum konsisten para penegak hukum administrasi kalangan birokrat pemda dalam memberikan sanksi terhadap subjek hukum yang melalaikan kewajiban wajib pajak dan retribusi dalam membayar pajak daerah dan retribusi daerah. Petugas lebih cenderung menggunakan pendekatan persuasif dan toleransi dalam melakukan penegakan hukum. Kelemahan di lingkungan aparatur pemerintah daerah, baik pejabat yang mengambil keputusan penetapan pajak dan retribusi, maupun pelaksana lapangan dalam melakukan identifikasi terhadap jenis kegiatan atau usaha yang wajib dikenakan pajak atau retribusi daerah serta minimnya ketersediaan data base potensi objek pajak dan retribusi daerah. Kurangnya informasi dan sosialisasi terhadap dinamika kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah yang dapat menimbulkan kurang kepedulian dari

76 warga masyarakat untuk segera membayar pajak dan retribusi daerah tatkala mendekati jatuh tempo. Masih lemahnya pengawasan termasuk intrumennya, sehingga menimbulkan tidak optimalnya pencapaian realisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

B. Saran

1. Pemerintahan Kota ฀andar Lampung agar segera melakukan upaya yang serius untuk melakukan penyesuaian terhadap berbagai macam pajak daerah dan retribusi daerah khususnya mengenai retribusi parkir yang telah ditetapkan ke dalam berbagai perda selama ini sesuai dengan kategori jenisnya guna mewujudkan peningkatan pendapatan asli daerah sekaligus pelaksanan otonomi daerah yang seluas-luasnya. Upaya yang serius mutlak dilakukan pengkajian secara komprehensif, baik dari aspek tataran normatif penyusunan kebijakan maupun inventarisasi terhadap potensi objek pajak daerah dan retribusi daerah.

2. Dinas Pendapatan Daerah Kota ฀andar Lampung hendaknya secara berkala melakukan sosilalisasi atau himbauan ke masyarakat dalam hal ini wajib pajak, melakukan kegiatan workshop, pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus mengenai perpajakan, dalam hal ini khususnya retribusi parkir guna mendapatkan SDM yang menunjang optimalisasi PAD sehingga seluruh aparatur Dinas Pendapatan Daerah dapat mempunyai pengetahuan dan keahlian yang dapat menunjang profesional kerja, baik dilapangan maupun kerjasama dengan instansi-instansi lain.

77 3. Dinas Pendapatan Daerah Kota ฀andar Lampung hendaknya melakukan

upaya-upaya penyadaran kepada wajib pajak yang melakukan tunggakan, berupa kebijakan-kebijakan dan sosialisasi yang berupa pendekatan psikologis terutama kepada wajib pajak yang berulang kali melalaikan kewajibannya sehingga pencapaian target sebagaimana ditetapkan setiap tahunnya dapat terealisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Winarno, Kebijakan Publik : Teori dan Proses Edisi Revisi, Media Presindo. Yogyakarta. 2007

Bohari, H. Pengantar Hukum Pajak. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1993 Brotodihardjo Santoso. R, S.H., Pengntar Ilmu Hukum Pajak. PT Refika Aditama,

Bandung, 2003

Charles Jones, Pengantar Kebijakan Publik (Terjemahan), PT Raja Graindo Persada, Jakarta. 1996

James E. Anderson Public Policy Making 2nd ed. Holt, Rinehart and Winston. New York. 1969

Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik, Bayumedia. Jakarta.2008

Kesit Bambang Prakoso, Pajak dan Retribusi Daerah. UII Press. Yogyakarta. 2003

K.J. Davey, Pembiayaan Pemerintahan Daerah, Praktek-Praktek Internasional dan Relevansinya Bagi Dunia Ketiga, terjemahan oleh Ammanullah dkk, UI Press, Jakarta, 1988

Marsyahrul. Tony. Pengantar Perpajakan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. 2005

M.Irfan Islamy, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijakan Negara Cetakan kesebelas, Bumi Aksara, Jakarta, 2002

Muchsan. Beberapa Catatan tentang Hukum Administrasi Negara dan Peradilan Administrasi di Indonesia. Liberty. Yogyakarta. 1981

Munawir, H.S. Perpajakan, Liberty, Yogyakarta, 2000 Nicholai. P. et. al. Bestuursrecht. Amsterdam. 1994

Nurmantu, Safri. Pengantar Perpajakan. Granit. Jakarta. 2005

Nyoman Sumaryadi, Efektifitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah, Citra Utama, Jakarta. 2005

Pramudya, Hukum Itu Kepentingan, Sanggar Mitra Sabda, Jawa Tengah, 2007 Riant Nugroho D, Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang, PT

Ridwan, HR. Hukum Administrasi Negara. UII Press. Yogyakarta. 2002

Syofyan, Syofrin dan Hidayat, Asyhar. Hukum Pajak dan Permasalahannya. PT Refika Aditama. Bandung. 2004

Yuswanto, Hukum Desentralisasi Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2012.

Dokumen terkait