• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan pembelajaran harus terencana dan luwes, disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar. Terdapat berbagai macam pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik masing-masing. Berikut ini adalah penjabarannya:

 Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar di mana guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Guru akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka. Ini menuntut siswa untuk berpikir kritis sehingga dapat mengembangkan potensi individu. Hasil belajar melalui pendekatan kontekstual diharapkan dapat lebih bermakna bagi siswa.

 Pendekatan Konstruktivisme

Pendekatan ini menekankan pengembangan diri siswa melalui proses berpikir kritis. Jadi guru tidak akan mengajarkan kepada siswa bagaimana menyelesaikan suatu persoalan atau mengatakan benar dan salahnya suatu jawaban. Guru cenderung mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan dan kritis dalam menyikapi berbagai opsi jawaban yang ada.

46

 Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif adalah pembelajaran yang bermula dari penjelasan tentang hal yang bersifat umum, lalu diarahkan pada hal yang bersifat khusus. Guru akan menerangkan teori, konsep dasar, dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran, kemudian diikuti penerapan atau contoh-conthnya.

 Pendekatan Induktif

Ini adalah kebalikan pendekatan deduktif. Pembelajaran bermula dengan penyajian keadaan khusus yang kemudian digeneralisasikan. Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan terlebih dahulu, kemudian kesimpulan diambil dari fakta-fakta yang ditemukan. Filsuf Inggris Francis Bacon menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan dari fakta konkrit sebanyak mungkin.

 Pemecahan Masalah (Problem-Solving)

Siswa didorong menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang jarang ditemui atau masih belum dikuasai. Pembelajaran dengan problem solving ini bertujuan agar siswa dapat menggunakan pemikiran seluas-luasnya. Dalam berpikir rasional siswa dituntut menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisa, memprediksi, dan menarik kesimpulan.

 Pendekatan Open-Ended

Dalam pendekatan ini tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban, tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.

Terdapat berbagai alternatif jawaban, tidak hanya benar dan salah saja.

Pertanyaannya juga bersifat terbuka sehingga menuntut para siswa untuk berpikir secara aktif.

47

 Pendekatan Proses

Dalam pendekatan proses guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep.

Dalam pendekatan ini siswa harus bisa mengilustrasikan atau melakukan percobaan, kemudian berhipotesis. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir dan psikomotor peserta didik.

 Pendekatan Saintifik

Pendekatan ilmiah mendorong siswa untuk belajar melalui tahapan saintifik. Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 menggunakan lima langkah, yaitu:

1. Mengamati: Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau fenomena yang ada di sekitar kehidupan.

Dengan mengamati, siswa akan menemukan berbagai masalah untuk dipecahkan dalam pembelajaran. Agar tahapan mengamati ini berjalan efektif, maka guru harus jeli dalam menyediakan objek yang akan diamati siswa sesuai konteks materi yang akan diajarkan. Sebagai contoh, misalnya ketika ingin mengajarkan tentang materi virus, maka sebaiknya guru menyiapkan gambar virus, data perkembangan virus, video pertumbuhan virus, dll, untuk diamati siswa.

2. Menanya; Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang telah diamati. Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya dan/atau membuat rumusan masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa. Sebagai contoh, setelah mengamati berbagai media tentang virus, maka siswa akan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan proses pertumbuhan virus, dampak virus bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Peran guru dalam tahap

48

menanya ini adalah menyemangati dan tidak mendesak siswa untuk bertanya serta memberikan pujian terhadap pertanyaan sesuai ukuran bahasa siswa.

3. Mengumpulkan data: Hasil kegiatan menanya merupakan landasan untuk melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi. Untuk melakukan kegiatan ini, guru perlu memberikan acuan kepada peserta didik pengetahuan tentang metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam hal ini peserta didik dapat berbagi tugas untuk menemukan data atau informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Pertanyaan yang dirumuskan merupakan pertanyaan secara umum, sehingga sebaiknya sebelum mengumpulkan data, pertanyaan tersebut dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan.

Disampaikan dalam In House Traning Implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 8 Kota Pekalongan tangal 23-24 Mei 2014. yang lebih rinci dan ditentukan sumber data dan metode pengumpulannya (misalna dalam bentuk matriks). Dengan demikian, peserta didik dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dan tidak melakukan kegiatan secara sporadis dan mengumpulkan data yang tidak diperlukan. Dalam kegiatan ini, perlu dipertimbangkan pula ketersediaan dan keterjangkauan sumber belajar oleh peserta didik serta aspek keselamatan dalam proses pengumpulan data.

4. Mengasosiasi: Menganalisis data pada dasarnya kegiatan untuk menindaklanjuti data yang diperoleh dengan cara memilah-milah dan mengkatagorikannya sesuai dengan aspek-aspek yang tercakup dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Menganalisis data juga dapat

49

diartikan memadukan seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber belajar secara sistematis dan bermakna. Sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, setiap kelompok harus melakukan diskusi untuk memberikan jawaban secara rinci berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dan merangkumnya dalam kesimpulan-kesimpulan sebagai bahan untuk presentasi dalam langkah pembelajaran selanjutnya (mengomunikasikan). Jawaban tersebut berkisar tentang latar belakang seni rupa, ciri-ciri keindahan, makna, dan cara pembuatannya. Sebaiknya rangkuman tersebut ditulis di kertas plano atau dalam bentuk tampilan slide sebagai media untuk presentasi dan untuk itu guru juga perlu memberikan acuan seperlunya untuk membuat media.

5. Mengomunikasikan: Untuk memulai langkah ini, guru perlu memberikan acuan seperlunya tentang tatacara berdiskusi. Dalam langkah ini peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok yang lain. Sebaiknya setiap anggota kelompok berkesempatan untuk terlibat dalam presentasi ini, misalnya 7

*)Disampaikan dalam In House Traning Implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 8 Kota Pekalongan tangal 23-24 Mei 2014. secara bergiliran memberikan penjelasan atau memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

50 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN

Inovasi pendidikan itu suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru babi seseorang atau kelompok masyarakat, baik hasil penemuan baru atau baru ditemui orang, yang digunakan mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya. Masalah yang mengharuskan Inovasi Pendidikan itu ada:

Perkembangan IPTEK,pertambahan penduduk, meingkatnya animo masyarakat, menurunnya kualitas pendidikan dan kurangnya relevasi antara pendidikan dan kebutuhan.

Kurikulum yang dipakai di Indonesia ada 10: Kurikulum 1947, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975,kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum 2006, dan kurikulum 2013. Jenis pendekatan dalam pendidikan: kontekstual, konstruktivisme,deduktif, induktif, pemecahan masalah, Open-Ended,proses serta saintifik.

B.

SARAN

Inovasi pendidikan khususnya pada saat masa pandemic ini, diharapakan para pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar yang baik meskipun peserta didik berada dirumah. Inovasi pembelajaran inilah solusi yang harus didesain dan dilakukan oleh guru dengan memaksimalkan media yang ada.

Guru juga dapat memberi tugas yang terukur namun tetap memastikan bahwa tiap hari pembelajaran peserta didik terlaksana tahap demi tahap dari tugas tersebut.

51

Dokumen terkait