METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yakni menyampaikan gambaran data dan hasil penelitian dalam bentuk kata-kata tertulis/lisan yang kemudian disimpulkan menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif kualitatif sebagai prosedur dalam memecahkan masalah yang diselidiki, dalam artian mencoba menggambarkan dan melukiskan suatu keadaan objek dan subjek penelitian dalam hal ini, pendidik, kepala sekolah beserta stakeholdernya, peserta didik, wali murid dan masyarakat yang berdasarkan dengan fakta yang sesuai dengan keadaanya1
Menurut Dr. Lexy J. Moelang “Metode Kualitatif” adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilaku yang dapat diamati.
Penelitian menggunakan metode kualitatif karena ada beberapa pertimbangan antara lain antara lain, menjelaskan dan menyusaikan metode kulitatif lebih muda apabila berhadapan dengan kenyataan – kenyataan yang ganda, metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden, metode ini lebih peka dan lebih
1Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University, 1998, hal. 63.
dapat menyusaikan diri dengan banyak pemahaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Orientasi teoritik untuk memahami makna dari kata yang di temukan sesuai dengan fokus kajian, peneliti menggunakan fenomena seperti yang diungkapkan oleh Dr. Lexy J. Moelang tentang pendekatan fenomenologis yaitu:
“yang ditekankan oleh fenomelogis ialah aspek subyektif dari perilaku orang. Meraka berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subyek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.2
Bagi peneliti fenomena dapat dimengerti maknanya secara baik apabila dilakukan interaksi.
B. Sumber dan Tehnik Pengumpulan data 1. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh oleh peneliti adalah, apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber datan tersebut responden, yaitu orang yang merespon tau menjawab pertayaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan tehnik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda gerak atau proses seseuatu. Dan apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka sumber datanya berupa dokumen atau catatan yang menjadi sumber data.3
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau di wawancarai merupakan sumber data utama yang dicatat melalui sumber data tertulis atau melalui rekaman vidio/audio tapes, pengambilan foto.
Pencatatan sumber data melalui wawancara atau pengamatan berperan serta dalam mendapatakan hasil merupakan usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Manakah diantara kegiatan yang dominan, jelas akan bervariasi dari waktu yang lain dari satu situasi yang lainnya.4 Selanjutnya adalah sumber data tambahan yaitu sebuah data yang berupa buku-buku, majalah, arsip-arsip, dokumen-dokumen baik pribadi maupun resmi yang sangat mendukung validitas data utama.
Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah:
2Lexy J. Moelang, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 330.
3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, hal. 15-16.
4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,…, hal. 157.
87
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan. Berati data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Adapun dalam peneliti yang menjadi data primer adalah hasil wawancara dengan beberapa guru untuk mengetahui bagaimana Internalisasi Nilai-Nilai Spiritual Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Peserta Didik Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahman Petukangan Utara Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini data primer berupa data lisan dan tulisan serta catatan lapangan sebagai observasi. Data lisan di peroleh dari beberapa informal antara lain:
Kepala sekolah dan Guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahman.
b. Data Skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi dalam membentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Berati data yang maksudkan untuk melengkapi data primer dari kegiatan penelitian.
Adapun yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang latar belakang obyek penelitian, kedaan sarana prasarana, wawancara dengan Kepala Sekolah untuk mengetahui bagaimana tanggapan Kepala Sekolah terhadap Internalisasi Nilai-Nilai Spiritual Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Peserta Didik Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahman Petukangan Utara Jakarta Selatan .Catatan-catatan Moeleong menjelaskan tentang sumber data penting lainya adalah berbagai sumber tertulis seperti buku di sertai, buku riwayat hidup, jurnal, dokumen-dokumen, arsip-arsip evaluasi buku harian dan lainnya.
2. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam usaha mengumpulkan data, peneliti berusaha mencari informasi-informasi yang berakaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, baik berupa pendapat, fakta-fakta maupun dokumentasi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ada tiga metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
a. Observasi/Pengamatan.
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.5
5Joko Sobagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2004, hal. 63.
Adapun teknik observasi yang penulis lakukan adalah teknik observasi terbuka. Penulis melakukan observasi dengan pengecekan langsung keadaan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahman Petukangan Utara meliputi, akses sekolah, sarana prasana, keadaan guru, peserta didik, sistem pelayan yang diberikan kepada wali murid di lapangan secara terang-terangan, sehingga orang yang dijadikan sumber informasi tidak merasa dikecoh atau ditipu, dan jika mereka memberikan informasi, maka informasi yang diberikan itu penuh kesadaran akan konsekuensinya.
b. Wawancara/ Interview.
Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.6
Tekait wawancara terdapat dua macam sebagai berikut : 1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja, kreatifitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman wawancara ini lebih banyak tergantung pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Wawancara yang dimaksud penulis adalah wawancara dengan kepala sekolah, bagian kurikulum, guru kelas, guru bidang studi beserta orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini.
2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci, sehingga menyerupai Chek List. Pewawancara tinggal membumbuhkan tanda (check) pada nomor yang sesuai.7
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menggunakan pedoman tidak terstruktur dan terstruktur. Peneliti hanya menanyakan tentang garis besar masalah yang akan dibahas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.8 Sehubungan dengan ini, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti struktur kepengurusan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahman, keadaan Guru,
6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal.132.
7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,..., hal. 202.
8Yatim Rianto, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Surabaya: SIC, 2001, hal. 103.
89
keadaan murid, keadaan sarana dan prasarana, dan jadwal kegiatan, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahman.
Dalam rangka menarik suatu simpulan dari penelitian ini, maka data yang telah penulis temukan dianalisis dan diolah. Adapun teknik yang penulis gunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
Deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya”.Jadi teknik yang dilakukan adalah menggambarkan keadaan dan kejadian sekarang. Yang dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat sesuai dengan apa adanya.