• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau biasa dikenal dengan Research and Development (R&D).

Metode penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk merancang produk atau prosedur baru, yang diuji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dan direvisi hingga diperoleh kriteria spesifik meliputi efektifitas, kualitas, atau standar yang sejenis (Gall & Borg, 2007: 589). Jenis penelitian ini merupakan proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2008: 164).

Terdapat beberapa macam desain metode penelitian dan pengembangan akan tetapi peneliti memutuskan untuk menggunakan desain penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson. Penelitian ini mengembangkan modul berupa “Menghemat Air” untuk memberikan pendidikan menghemat air kepada siswa kelas III A SD N Petinggen Yogyakarta. Peneliti menggunakan lima langkah pengembangan menurut Tomlinson yaitu analisis kebutuhan, desain, implementasi, evaluasi, dan revisi (Harsono, 2015). Peneliti juga menggunakan prinsip Tomlinson dalam pengembangan modul pembelajaran.

37 Ada enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Berdasarkan enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson, peneliti memutuskan memilih sepuluh prinsip Tomlinson yang relevan kedalam pengembangan modul pembelajaran pada mata pelajaran IPA. hal ini dikarenakan pengembangan materi oleh Tomlinson lebih berpusat pada Bahasa dan peneliti lebih berpusat pada pengembangan pembelajaran IPA. Sehingga, peneliti hanya mengambil sepuluh prinsip yang relevan.

Sepuluh prinsip yang dipilih oleh peneliti adalah 1) materi memiliki pengaruh, 2) materi harus membantu pembelajar untuk merasa leluasa, nyaman, dan membuat merasa bahagia, 3) materi membantu pembelajar untuk mengembangkan kepercayaan diri, 4) apa yang seharusnya diberikan harus relevan bagi pembelajar, 5) materi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari materi, 6) materi harus mampu membuat siswa mendapatkan dan memahami poin-poin yang terkandung didalamnya, 7) materi seharusnya memberi penjelasan, 8) materi memperhitungkan gaya belajar yang berbeda, 9) materi seharusnya memberikan waktu jeda berpikir, 10) materi memberi kesempatan untuk feedback.

Selain menggunakan metode pengembangan dari Tomlinson, peneliti juga menggunakan PPR sebagai pendekatan dalam perangkat pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul dan perangkat pembelajaran pada materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi refletif. Penelitian ini dibatasi sampai pada implementasi produk yang bertujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang telah di kembangkan membantu siswa dalm proses pembelajaran. Hasil penelitian ini berupa pengembangan

38 modul dan perangkat pembelajaran pada materi menghemat air berdasarkan pendekatan pedagogi reflektif.

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Petinggen yang beralamatkan di jalan A.M. Sangaji no. 61 Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. Peneliti memilih SD tersebut karena masih kurangnya anak memahami bagaimana cara menggunakan air secara bijak dan menghemat air. Selain itu masih kurangnya penggunaan modul dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran kepada siswa lebih banyak pada guru yang sering memberikan materi kepada siswa. dari keadaan tersebut peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian di SD tersebut.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IIIA SDN Petinggen Yogyakarta, Tahun Pelajaran 2016/2017. Siswa yang dipilih berjumlah tujuh siswa yang terdiri dari 4 siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki. Peneliti memilih sekelompok siswa tersebut berdasarkan nilai akademi yang di rekomendasikan oleh guru kelas.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan Modul dan Perangkat Pembelajaran Materi Menghemat Air Berdasarkan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk siswa kelas IIIA SDN Petinggen Yogyakarta.

39

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juli 2016 s.d. Februari 2017. Secara keseluruahan, penelitian ini berlangsung kurang lebih selama tujuh bulan. Peneliti melakukan implementasi produk pada 17 Februari 2017.

3.3 Produser Pengembangan

Penelitian ini mengadopsi model dari Tomlinson yang sudah dimodifikasi. Alasan peneliti menggunakan model ini karena model ini dianggap cocok dalam mengembangkan materi pembelajaran yang dilakukukan peneliti. Prosedur pengembangan penelitian dengan menggunakan model dari Tomlinson dan menghasilkan produk berupa desain modul pembelajaran dalam materi “Menghemat Air”. Langkah-langkah prosedur penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson ada 5 langkah (dalam Harsono, 2015), yaitu 1) analisis kebutuhan, 2) Desain, 3) implementasi, 4) evaluasi, dan 5) revisi.

40

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Modul Pembelajaran

Langkah I Analisis Kebutuhan - Latar belakang siswa (wawancara)

- Visi & misi sekolah (observasi,wawancara)

- Bahan ajar yang digunakan guru dan siswa (kuesioner, observasi)

- Pencapaian siswa dalam SK/KD (observasi)

Hasil Analisis Kebutuhan - SK - KD - Indikator - Tujuan Langkah II Desain - Perangkat Pembelajaran - Modul pembelajaran Mengintegrasikan 10 Prinsip Tomlinson Mengintegrasikan pendidikan Emansipatoris Mengintegrasikan PPR Validasi Ahli - IPA - Bahasa - Guru Revisi

Produk hasil revisi siap implementasi

Langkah III Implementasi - Implementasi

- Observasi kegiatan implementasi

Validasi Siswa (kuesioner)

Langkah IV Evaluasi

- Analisis data hasil pengamatan kegiatan implementasi.

- Analisis data hasil penyebaran kuesioner/ validasi siswa.

Langkah V Revisi

Revisi dilakukan berdasarkan hasil validasi dari siswa yang kemudian dijadikan acuan untuk menyempurnakan produk agar layak digunakan.

41

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah analisis kebutuhan dimana analisis tersebut meliputi analisis pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Analisis pembelajaran dilakukan melalui wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas yang bersangkutan yaitu wali kelas III A. Observasi yang dilakukan meliputi observasi sekolah dan pembelajaran di kelas untuk menemukan permasalahan yang ada di sekolah dan di kelas III A saat pembelajaran IPA. Kuesioner disusun berdasarkan hasil wawancara dan observasi dan ditunjukkan kepada siswa kelas III A.

Tujuan analisis kebutuhan tersebut adalah untuk mengetahui latar belakang siswa, visi dan misi sekolah, bahan ajar yang digunakan guru dan siswa, pencapaian SK dan KD oleh siswa. Hasil dari keseluruhan analisis data akan dijadikan sebagai dasar pengembangan modul pembelajaran dan perangkat pembelajaran sengga sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III A, serta dapat diterima dengan baik oleh siswa.

3.3.2 Desain

Langkah kedua dalam penelitan ini adalah desain, dimana langkah pertama dalam desain yaitu dengan membuat silabus serta RPP. Pembuatan RPP merupakan pedoman dalam pembuatan modul pembelajaran IPA yang digunakan oleh peneliti dalam implementasi. Dalam pembuatan modul peneliti mengadopsi sepuluh dari enam belas prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Prinsip tersebut meliputi 1) materi memiliki pengaruh, 2) materi membantu siswa merasa nyaman, 3) materi membantu siswa dalam mengembangkan kepercayaan diri, 4) materi relevan, 5) materi dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari

42 materi, 6) materi harus mampu membuat siswa mendapatkan dan memahami poin-poin yang terkandung didalamnya, 7) materi sesuai dengan bahasa peserta didik, 8) materi memperhitungkan gaya belajar siswa yang berbeda, 9) materi memberikan jeda berpikir, 10) materi memberi kesempatan untuk feedback..

Modul pembelajaran yang telah peneliti buat kemudian divalidasikan ke para ahli yaitu IPA, Bahasa, dan guru kelas III agar mendapatkan kritik dan saran serta penilaian modul yang telah dibuat dan peneliti kembangkan. Kritik saran yang diberi para ahli kemudian menjadi acuan peneliti dalam memperbaiki produk agar layak untuk diimplementasikankan.

3.3.3 Implementasi

Implementasi merupakan tahapan yang dilkukan peneliti untuk melekukan implementasi. Dalam melakukan implementasi produk, peneliti menggunakan produk yang sudah direvisi berdasarkan hasil validasi dari ahli bahasa, IPA, dan guru. Implementasi dilaksanakan di kelas III mata pelajaran IPA dengan melibatkan subjek berjumlah tujuh subjek. Setelah melakukan implementasi peneliti membagikan kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas modul pembelajaran yang peneliti buat kepada masing-masing siswa.

3.3.4 Evaluasi

Langkah evaluasi merupakan langkah keseluruhan dari implementasi modul, dan hasil kuesioner. Dari keseluruhan kegiatan tersebut akan dianalisa kembali agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan atau kelemahan dari modul pembelajaran menghemat air.

43

3.3.5 Revisi

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah revisi. Kegiatan revisi ini dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas modul agar modul menjadi lebih baik lagi dan layak digunakan sebagai tahap akhir penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen terkait