• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2012/2013 tentang keaktifan dan prestasi belajar.

Menurut Ebbut (1985) dalam Kasbolah (2001:9). Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi. Selain itu, pelitian tindakan kelas juga bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhirnya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan.

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan adanya kerja sama antara guru bidang studi dengan pihak peneliti. Guru berperan orang yang melakukan pembelajaran dan peneliti berperan sebagai pengamat yakni melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat hasil temuan. Dalam PTK tindakanya harus melalui beberapa siklus (Kemmis dalam Kasbolah, 2001:10) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini.

Perencanaan

Refleksi Siklus

I

Pelaksanaa

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus

II

Pelaksana

Pengamatan

Gambar 1.

PTK Model Kemmis dan Mc Tagart

Keempat langkah penting dalam PTK dapat diuraikan secara singkat seperti berikut ini (Sukardi 2003:213):

1. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan yang merencanakan suatu tindakan untuk dilakukan pada setiap pelaksanaan siklus. Ada beberapa hal yang terdapat dalam perencanaan yaitu: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan pemecahan masalah.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan yang

paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan tindakan, maka langkah berikutnya adalah mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dibuat.

3. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran. Merupakan suatu pengaruh dari pelaksanaan tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data dengan atau tanpa alat bantu. Data yang dihimpun melalui pengamatan meliputi data kuantitatif dan data kualitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

4. Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan sebagai upaya evaluasi yang dilakukan guru dan peneliti dalam penelitian. Refleksi dilakukan guru dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul didalam kelas pada perlakuan tindakan pada siklus pertama. Hasil refleksi perlakuan siklus pertama tersebut kemudian ditentukan peneliti apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnya sudah terpecahkan. Apabila pada siklus pertama penelitian kurang baik, maka penelitian dilanjutkan

dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan terhadap rencana penelitian.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Totogan KecamatanPrambanan, Kabupaten Klaten.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2012/2013 kelas V yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan teknik mind map mengenal tokoh perjuangan melawan Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Kanisius Totogan Tahun Pelajaran 2012/ 2013.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yakni bulan Januari-Juli 2013

Tabel 1: Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

Januari Februari MaretApril MeiJuni Juli Agustus September

1 Observasi prapenelitian 2 Penyusunan Proposal 3 Permohonan ijin penelitian 4 Pengumpuln data 5 Pengolahan data 6 Penyusunan laporan 7 Ujian skripsi 8 Revisi 9 Pembuatan artikel C. Rencana Tindakan

Supaya penelitian ini dapat terlaksana dengan baik, maka dibuatlah suatu rancangan yang akan digunakan untuk bahan acuan dalam penelitian nantinya. Penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus.

1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Totogan.

b. Melakukan wawancara dengan guru kelas V untuk mengetahui kesulitan atau kendala yang dialami oleh siswa dalam mata pelajaran IPS.

c. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi kelas dan menetapkan kondisi awal keaktifan dan prestasi belajar siswa.

d. Merumuskan masalah e. Menyusun proposal

f. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya g. Menyusun silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, instrumen penilaian,

rubrik pengamatan keaktifan.

h. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung kegiatan pembelajaran di kelas seperti media pembelajaran.

2. Rencana tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:

Siklus I pertemuan I a. Perencanaan.

Rencana tindakan pada siklus pertama menggunakan teknik pembelajaran mind map dilakukan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 JP. Adapun rencana tindakan pada siklus pertama pertemuan I adalah:

1). Mempersiapkan silabus

2). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3). Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

5). Membuat instrumen penilaian. b. Tindakan

Pertemuan Pertama (2 x 35 menit)

1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa, salam dan presepsi.

2) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan yang akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

3) Menjelaskan kepada siswa materi yang akan di sampaikan yaitu tentang kedatangan bangsa Eropa di Indonesia.

4) Menjelaskan kepada siswa pemerintahan Belanda yang ada di Indonesia.

5) Menjelaskan maksud kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, siswa mendengarkan dengan disiplin

6) Siswa dibagi dalam kelompok, dalam siklus I setiap kelompok terdiri dari 2 orang, sedangkan siklus II setiap kelompok terdiri dari empat orang.

7) Siswa menggali kembali secara singkat konsep penjajahan Jepang di Indonesia.

8) Guru bertanya kepada siswa tentang tokoh perjuangan melawan Jepang.

9) Guru memberikan contoh tentang pembuatan mind map.

10) Guru bersama siswa membahas mind map yang telah dibuat siswa secara berkelompok.

c. Pengamatan

Mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan lembar pengamatan yang telah tersedia pada siklus I

d. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti dengan cara berdiskusi terhadap guru memecahkan masalah yang muncul dalam kelas pada perlakuan tindakan pada siklus pertama. Hasil refleksi perlakuan siklus pertama maka peneliti memutuskan apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti memutuskan untuk menentukan siklus dilanjutkan atau diberhentikan. Apabila pada siklus pertama penelitian kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan terhadap rencana penelitian.

Siklus I pertemuan II a. Perencanaan.

Rencana tindakan pada siklus pertama pertemuan II adalah: 1) Mempersiapkan silabus

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

4) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran 5) Membuat instrumen penilaian. 6) Membuat soal evaluasi.

b. Tindakan

1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa, salam dan apresepsi.

2) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan yang akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. 3) Siswa masuk dalam kelompok sesuai dengan pertemuan pertama. 4) Guru menjelaskan tentang teknik pembelajaran yang akan

digunakan yaitu tentang pembuatan mind map.

5) Guru menjelaskan materi secara garis besar dan memberi contoh

mind map.

6) Menjelaskan kepada siswa tentang sistem tanam paksa yang di terapkan oleh Belanda di Indonesia

7) Menugaskan siswa secara berkelompok untuk mendiskusikan kekuasaan pemerintahan k Belanda dengan teknik mind map. 8) Guru membimbing siswa dalam pembuatan mind map.

9) Evaluasi c. Pengamatan

Mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan lembar pengamatan yang telah tersedia pada siklus I.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti dengan cara berdiskusi dengan guru untuk memecahkan masalah yang muncul dalam kelas pada perlakuan tindakan pada siklus pertama. Hasil refleksi perlakuan siklus pertama peneliti kemudian digunakan untuk memutuskan apakah tindakan

yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti memutuskan untuk menentukan siklus dilanjutkan atau berhenti. Untuk melihat lebih jelas hasil siklus pertama maka peneliti: 1) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I

tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.

2) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. 3) Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau tes dan

observasi untuk dilakukan pada siklus ke II. Siklus II pertemuan I

a. Perencanaan.

1) Mempersiapkan silabus

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

4) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran 5) Membuat instrumen penilaian. b. Tindakan

1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa, salam dan apresepsi

2) Menggali kembali secara singkat konsep penjajahan Jepang dan dampak yang dirasakan oleh Indonesia

3) Menjelaskan kepada siswa materi yang akan di sampaikan yaitu tentang kedatangan Jepang di Indonesia

4) Bersama siswa membahas penjajahan Jepang di Indonesia dengan kreatif dan inovatif.

5) Guru bertanya kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang masa penjajahan Jepang di Indonesia.

6) Menugaskan siswa secara berkelompok untuk mendiskusikan kekuasaan Jepang di Indonesia dengan kritis

7) Mempresentasikan hasil diskusi siswa di depan kelas setiap kelompok dengan logis dan kritis.

c. Pengamatan

Mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan lembar pengamatan yang telah tersedia pada siklus I

d. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti dengan cara berdiskusi dengan guru memecahkan masalah yang muncul dalam kelas pada perlakuan tindakan pada siklus II pertemuan pertama. Hasil refleksi perlakuan siklus II pertemuan pertamapeneliti kemudian menentukan apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti memutuskan untuk menentukan siklus dilanjutkan atau diberhentikan.

Siklus II pertemuan II a. Perencanaan.

1) Mempersiapkan silabus

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

4) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran 5) Membuat instrumen penilaian

b. Tindakan

1) Guru memberi salam dan memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.

2) Guru memulai pelajaran dengan melakukan absensi yaitu menanyakan siapa yang pernah menonton film penjajahan.

3) Menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

4) Menggali kembali secara singkat konsep penjajahan Belanda dan Jepang serta dampak yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.

5) Siswa membuat sebuah mind map sesuai dengan perintah yang ada pada LKS secara kelompok. Mind map dibuat sesuai dengan materi, yakni tentang sejarah penjajahan Belanda dan Jepang, dampak yang ditimbulkan, dan perjuangan yang dilakukan oleh para tokoh di berbagai tempat di Indonesia. Pembuatan mind map

menggunakan spidol warna sesuai dengan materi.

mind map yang sudah dikerjakan dalam kelompok.

7) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi.

8) Mengerjakan evaluasi. c. Pengamatan

Mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan lembar pengamatan yang telah tersedia pada siklus I.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti dengan cara berdiskusi dengan guru memecahkan masalah yang muncul dalam kelas pada perlakuan tindakan pada siklus II. Hasil refleksi perlakuan siklus II maka, peneliti menentukan apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti memutuskan untuk menentukan siklus dilanjutkan atau dihentikan. Untuk melihat hasil yang lebih jelas maka peneliti:

1) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II, tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.

2) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Kemudian peneliti memutuskan apakah penelitian ini dilanjutkan atau dihentikan.

D. Pengumpulan Data

Sesuai dengan judul penelitian diatas, penelitian ini menggunakan dua peubah, yakni keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis instrumen, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran tersebut meliputi RPP, silabus, bahan ajar, LKS, kisi-kisi, dan soal. Sedangkan untuk instrumen pengumpulan data adalah lembar pengamatan keaktifan yang diisi oleh peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan keaktifan dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan keaktifan pada setiap siklus. Adapun instrumen yang dikembangkan sesuai dengan peubah keaktifan.

Instrumen Penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua instrumen, yaitu tes dan non tes. Instrumen tes berbentuk tes tertulis yang berupa lembar ulangan/tes, yang digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Sedangkan untuk instrumen non tes berupa lembar pengamatan keaktifan yang digunakan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam aspek afektif dan psikomotorik.

1. Tes tertulis

Tes tertulis berupa tes objektif, yaitu tes yang jawabanya bisa diberi dengan skor menurut pedoman yang ditentukan. Fungsi tes adalah untuk mengukur tingkat kognitif keberhasilan yang diperoleh siswa. Tes juga berfungsi untuk mengukur keberhasilan guru dalam menyampaikan

meteri kepada siswa. Soal tes objektif pilihan ganda yang berjumlah 20 nomor disetiap siklus, yang masing-masing memiliki bobot satu (1).

Dengan ketentuan : Skor 1 = jika jawaban benar Skor 0 = Jika jawaban salah

Prestasi belajar diukur pada akhir setiap siklus. Prestasi belajar diukur menggunakan non tes dan tes/evaluasi. Soal tes tertulis siklus I dan siklus II disusun berdasarkan kisi-kisi soal sebagai berikut:

Tabel 2: Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Setelah Diuji Coba Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Isian singkat Jumlah soal MudahSedang Sulit

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapk an dan mempertahan kan kemerdekaan Indonesia Mendeskripsi kan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Menceritakan sebab jatuhnya daerah- daerah nusantara ke dalam kekuasaan pemerintahan Belanda 13,17 1,10, 20 5 Menjelaskan sistem kerja paksa dan penarikan pajak yang memberatkan rakyat 2,6,7 12 14 5 Menceritakan perjuangan para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah Belanda 6 4,19 3,9 5 Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia 15 5,8 7,11 5

Tabel 3: Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Setelah Diuji Coba

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Isian singkat Jumlah soal Mudah Sedang Sulit

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapk an dan mempertahan kan kemerdekaan Indonesia Mendeskrip sikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Menceritakan sebab dan akibat pengerahan tenaga romusha oleh Jepang terhadap penduduk Indonesia 10,17 5 9, 18 5 Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh penting pergerakan nasional 20, 3,7,1 16 5 Menjelaskan mengenai kedatangan Jepang ke Indonesia 2,6 1 15 3 Menjelaskan penderitaan rakyat Indoneria akibat kekejaman Jepang 4,13 8,19 11, 12 7

2. Non tes /Obsrvasi

Penilaian non tes dalam penelitian ini, digunakan untuk menilai keaktifan prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotorik. Penyusunan lembar pengamatan keaktifan dibuat oleh peneliti bersama dengan teman sejawat kelompok keaktifan yang diambil dari ciri-ciri keaktifan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tujuh indiator.

Tabel 4:Kisi-kisi Pengamatan Keaktifan

NO Indikator keaktifan Nomor butir

1 Berani menyampaikan pendapat 1,2,12

2 Perhatian siswa di kelas 3

3 Kerjasama baik dalam kelompok 4,15

4 Mampu mengerjakan tugas-tugas 6,10,11

5 Mampu menjawab pertanyaan 7,8

6 Mampu bertanya di kelas 13,14

7 Melakukan kegiatan belajar atas dasar kemauan sendiri

Indikator ini dikembangkan lagi menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pengamatan. Peneliti mengembangkan indikator ini menjadi 16 nomor lagi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel lima. Pengamatan keaktifan diisi peneliti pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II

Tabel 5: Indikator Keaktifan

No. Aspek yang diamati Jumlah siswa

terlibat (Turus) 1 Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelas

2 Keberanian menyampaikan pendapat dalam kelompok 3 Memperhatikan penjelasan guru

4 Mampu bekerjasama dalam kelompok 5 Membaca bahan pelajaran

6 Menyelesaikan tugasnya tepat waktu 7 Menjawab pertanyaan guru

8 Menjawab pertanyaan teman 9 Membuat rangkuman pelajaran 10 Mengerjakan tes/evaluasi

11 Menyelesaikan tugas dengan baik 12 Dapat memberi saran

13 Bertanya kepada guru 14 Bertanya kepada teman

15 Dapat memecahkan masalah dalam kelompok 16 Mencatat hal-hal penting

Pengamatan keaktifan dilakukan pada seluruh siswa, dengan cara memberi turus ( / )

Tabel 6: Rubrik Penilaian Aspek Afektif

No Nama siswa

Aspek yang dinilai

Juml ah nilai Kerjasama dalam kelompok Menyampaikan hasil diskusi apa adanya Tanggun gjawb terhadap tugas Menanyakan kesulitn yang dialami 1. ... 2. ...

Tabel 7: Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik

No Nama siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah nilai Ketepatan isi dan kebersihan Mengerjakan tugas sesuai dengan perintah Menyelesa ikan tugas tepat waktu Memprese ntasikan hasil kerja kelompok 1. ... 2. ... 3. Wawancara

Menurut Masidjo (1995:72 ) wawancara adalah suatu proses tanya jawab pihak antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai

(interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee. Proses tanya jawab dilakukan dengan menggunan pedoman wawancara (Masidjo, 1995:73).

Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengarahkan dan sesuai dengan masalah yang diperiksa atau dibutuhkan interviewer. Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa setelah proses belajar mengajar pada setiap pertemuan dalam siklus I dan siklus II untuk mengetahui pendapat mereka ketika pelaksanaan teknik mind map.

E. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisis data deskriptif (statistik deskriptif). Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang

tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan- hubungan, dan sebagainya. Analisis data deskriptif dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan.

1. Kriteria Keberhasilan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dikuasai siswa kelas V semester genap SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2012/2013 adalah 65. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini dikatakan berhasil, jika hasil yang dicapai siswa melebihi kriteria yang sudah peneliti tentukan di setiap akhir siklus. Kriteria keberhasilan yang peneliti buat adalah sebagai berikut.

Tabel 8:Kriteria Keberhasilan Keaktifan dan prestasi belajar Siswa

No Peubah Indikator Kondisi awal Akhir siklus 1 Akhir siklus 2 1. Keaktifan Persentase Keaktifan Siswa 33.99% 50.22% 70.16% 2. Prestasi belajar siswa Rata-rata nilai ulangan Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 51,49 36,36% 67,00 63,63% 75,00 86,36%

a. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 1) Pengujian validitas ( Masidjo 1995: 242)

Validitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan valid selain dililhat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah memperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Apabila setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf validitas tertentu.

Tabel 9: Kriteria Kualifikasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,20 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

Pengukuran validitas item menggunakan rumus CORREL pada Microsoft excel, adapun hasil pengukurannya akan dijelaskan. Dari 30 soal yang diujikan pada tiap siklus, peneliti mengambil 20 soal yang memenuhi kriteria validitas. Soal yang memenuhi kriteria validitas adalah soal yang akan digunakan untuk melakukan penelitian. Soal dinyatakan valid jika r hitung diatas taraf signifikasi 5% yaitu 0,344 hasil uji coba berguna untuk menentukan apakah soal tersebut layak atau tidak untuk di pakai dalam melakukan penelitian.

2) Pengujian Reliablitas

Menurut Masidjo (1995:209) reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketetapan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Oleh karena itu, taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien korelasi antara ± 0 sampai dengan ±1,00. Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh dipakai besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikan 1% dan 5%. Sedangkan Widoyoko (2009:128) mengartikan reliabilitas berhubungan ketetapan atau keajekan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa reliabilitas adalah kesesuaian hasil pengukuran yang tampak pada ketetapan hasil. Pengujian reliabilitas diujikan di kelas V SD Kanisius Kadirojo. Untuk dapat menghitung taraf reliabilitas suatu tes peneliti menggunakan Metode Belah Dua. Metode belah dua merupakan metode yang lebih efisien, karena dalam penentuan taraf reliabilitas suatu tes hanya mempergunakan satu tes untuk satu kali pengukuran. Reliabilitas dengan menggunakan metode gasal-genap rumus angka kasar:

Keterangan :

rgg = koefisien gasal-genap

N = jumlah siswa

∑X= jumlah total skor gasal

∑Y= jumlah total skor genap

∑X² = jumlah total dari hasil kuadrat gasal

∑Y² = jumlah total dari hasil kuadrat genap

∑XY = jumlah total hasil perkalian skor gasal-genap Rumus koefisien reliabilitas

Keterangan Rumus: rtt = Koefisien reliabilitas

rgg = Koefisien gasal-genap

Dalam penelitian ini peneliti dalam mengukur taraf kesukaran, taraf pembeda, validitas, dan reliabilitas menggunakan sistem manual agar hasil yang diperoleh lebih jelas dan dapat dipahami satu persatu masing-masing item soal.

b. Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian. Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan melalui

expert judgement atau ditanyakan kepada ahli. Perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi: silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Lembar validasi perangkat pembelajaran untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran dihitung dengan menggunakan PAP dijelaskan berikut ini:

Tabel 10:Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran

No Perangkat Pembelajaran

Expert Judgement (ahli) Hasil Penilaian Rat-rata

1 Silabus Dosen IPS PGSD USD 4,1

Guru Matapelajaran IPS Kelas V Kanisius Totogan

4,3

Rata-rata 4,2

2 RPP Dosen IPS PGSD USD 3,9

Guru Matapelajaran IPS Kelas V Kanisius Totogan

4.0

Rata-rata 3,95

3 LKS Dosen IPS PGSD USD 3,7

Guru Matapelajaran IPS Kelas V Kanisius Totogan

4,1

Rata-rata 3,9

4 Bahan Ajar Dosen IPS PGSD USD 3,7 Guru Matapelajaran IPS Kelas V Kanisius Totogan

4,3

Rata-rata 4

Total rata-rata 4.01

Dokumen terkait