• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowball yaitu dengan memepertimbangkan sampel dan memeperoleh sempel dari kecil dan mendapatkan yang besar. teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) dan analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi (Sugiono, 2009:15). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas dan keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak bisa dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif (Saryono, 2010: 1).

Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah fenomenologi. Fenomelogi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan

interpretasi-interpretasi dunia (Moleong, 2009: 15). Penelitian yang akan dilakukan merupakan usaha penelitian untuk masuk dalam konsep narasumber yang sudah dipilih, sehingga peneliti dapat mengerti apa dan bagaimana yang dikembangkan oleh narasumber dalam proses wawancara dan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berbasis Montessori. Creswell (2007: 4-5) menyatakan bahwa proses penelitian kualitatif melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan dan prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Dalam penelitian ini, data akan disajikan secara deskriptif sesuai dengan pengalaman yang dialami narasumber.

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Keceme I yang terlebih dulu digunakan untuk penelitian eksperiman dan penelitian evaluatif. SD Negeri Keceme I terletak di Keceme, Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih SD ini dikarenakan memiliki kelas paralel dan sekolah yang digunakan untuk penelitian eksperimen dan evaluatif. Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian R&D, eksperimen, dan evaluatif.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dalakukan pada semester II tahun ajaran 2013/2014, yaitu pada bulan Januari-April 2014.

3.2.3 Narasumber Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II A dan II B di SD Negeri Keceme I. Namun peneliti hanya membutuhkan beberapa semple yang akan diajak bekerja sama dengan peneliti. Proses pemilihan semple disebut juga dengan sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive yang berasarkan karakteristik- karakteristik narasumber yang dapat membantu peneliti mendapatkan data yang tepat dan jelas. Narasumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang dapat bekerja sama, komunikatif, dan narasumber yang memiliki nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) matematika rendah, sedang, dan tinggi. Langkah awal peneliti untuk menentukan narasumber adalah menemui guru kelas dan meminta beberapa siswanya yang tentunya memiliki kriteria yang peneliti inginkan. Setelah guru kelas menentukan dan memberikan saran kepada peneliti. Penelitipun mulai menemui dan sedikit berbincang-bincang dengan narasumber sebagai langkah awal pendekatan. Setelah melalui beberapa tahapan di atas, peneliti mengambil tiga narasumber siswa dan satu nara sumber guru.

Narasumber pertama adalah guru kelas II A yang sudah lama mengajar di SD Negeri Keceme I. Dalam menjelaskan materi kepada siswanya, beliau jarang sekali menggunakan alat peraga. Beliau hanya menggunakan papan tulis yang tersedia dikelas sebagai alat dalam penyampaian materinya. Di dalam ruangan kelas juga tidak terdapat alat peraga, khususnya alat peraga matematika. Narasumber kedua adalah seorang siswa kelas II A berinisial (B).

Narasumber ini sangat komunikatif, mempunyai kecakapan yang baik namun dengan bahasa yang ia gunakan sehari-hari. Narasumber ini termasuk golongan siswa yang memiliki KKM matematika yang rendah. Menurut penuturan guru kelasnya, ia sulit menguasai materi-materi matematika. Ia juga merupakan siswa tinggal kelas pada tahun ajaran yang lalu.

Narasumber ketiga juga merupakan siswa kelas II A berinisial (K). Narasumber ini sedikit pendiam, namun ketika diajak ngobrol sangat mengasyikan. Narasumber ini sangat humoris jadi sangat membantu peneliti. Ia merupakan siswa yang memiliki KKM matematika sedang namun lulus KKM. Narasumber keempat berinisial (T) adalah siswa yang memiliki nilai KKM matematika tinggi di kelasnya. Ia mendapatkan peringkat atau rangking 2 pada semester ganjil. Narasumber ini juga saangat aktif ketika didalam kelas. ia tidak pemalu, dan sangat cekatan ketika diminta guru untuk maju kedepan mengerjakan soal yang diberikan guru dan tidak ragu-ragu. Narasumber ini juga sangat enak diajak berbicara, sehingga sangat membantu peneliti untuk memperoleh data penelitian.

Terkait dengan penjelasan di atas, maka penelitian ini memiliki narasumber satu guru kelas dan tiga siswa. Pemilihan ketiga siswa yang dijadikan narasumber diharapkan dapat mewakili teman-temannya. Perbedaan kemampuan narasumber diharapkan akan menggambarkan data yang tepat dalam peneltian ini dan sebagai penggambaran dari seluruh siswa kelas II A. Penelitian ini sangat tergantung pada narasumber, diharapkan pemilihan

narasumber yang demikian adanya dapat membantu peneliti mendapatkan data dengan mudah, nyata, dan tepat.

3.2.4 Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu persepsi guru dan siswa tentang penggunaan alat peraga berbasis Montessori.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini memiliki langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang di harapkan dan dapat dipertanggung jawabkan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menyusun kerangka penelitian. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk mengetahui pemikiran peneliti, alur pemikiran peneliti, alasan peneliti melakukan penelitian dan desain penelitian yang digunakan untuk mengambil data.

2. Menyusun fokus penelitian dari narasumber agar peneliti memiliki pedoman wawancara ketika pengambilan data.

3. Melakukan pengambilan data. Setelah mendapatkan narasumber yang sudah ditentukan, penelitian selanjutnya peneliti melakukan wawancara dan melakukan pengamatan pada narasumber.

4. Melakukan pencatatan hasil yang diperoleh selama pengambilan data. 5. Setelah melakukan pencatatan hasil penelitian, peneliti selanjutnya

melakukan pengolahan semua hasil wawancara dan pengamatan narasumber. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dan pihak lain

memeriksa ketepatan langkah-langkah yang telah diambil dan memungkinkan data tersusun rapi, sistematis, dan lengkap.

6. Melakukan analisis data yang telah diperoleh.

Penelitain ini tentu saja harus didasari dengan prosedur penelitian sebagai acuan dalam penelitian. Peneliti harus melewati langkah-langkah penelitian untuk sampai pada tujuan dan hasil penelitian yang tepat dan nyata. Penelitian ini memulai tahapan awal yaitu studi kasus sampai ke tahapan akhir yaitu menyimpulkan hasil penelitian. Di bawah ini merupakan gambar prosedur penelitian menurut (Patton dalam McMilan, 2001: 400)

Gambar 3.1 prosedur penelitian menurut Patton

Peneliti melakukan modifikasi pada prosedur penelitian yang di paparkan Patton. Peneliti memodifikasi prosedur penelitian menyesuaikan dengan apa yang akan peneliti lakukan dalam penelitian ini. Pada penelitian

Studi awal Mempertajam fokus dan perumusan masalahpenelitian Tahap perencanaan Anasilsi Pengecekan keabsahan data Pelaksanaan (observasi, interview, dan dokumen) Simpulan hasil penelitian, rekomendasi, dalil- dalil Temuan Model hipotenik personalisasi nilai bela gham

ini tidak terdapat nilai bela gham karena nilai belagam tidak ada kaitannya dengan penelitian ini. Prosedur penelitian dalam penelitian ini juga sedikit banyak berbeda dengan model penelitian di atas. Berikut ini adalah gambar prosedur penelitian yang sudah dimodifikasi dan yang akan dilaksanakan peneliti :

Gambar 3.2 modifikasi prosedur penelitian Patton

Peneliti akan mencoba menjabarkan prosedur penelitian hasil modifikasi prosedur penelitian Patton sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan tahap awal dari penelitian ini. Peneliti melakukan observasi kegiatan belajar di kelas II A. Dalam observasi ini peneliti mengamati metode yang digunakan guru kelas dalam memberikan materi

Observasi Tahap perencanaan Mempertajan fokus dan perumusan masalah penelitian Pelaksanaan (observasi, interview, dokumen ) Analisis Pengecekan keabsahan data Temuan

pada siswa, media apa saja yang digunakan dalam proses belajar mengajar, serta sarana dan prasarana yang tersedia di dalam kelas.

2. Tahap perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun tabel perencanaan wawancara dan perencanaan observasi.

Tabel 3.1 Perencanaan Observasi

No. Kegiatan Tujuan Subjek Objek Jenis

observasi Instrumen 1. Observasi kondisi sosio cultural Untuk mengetahui kondisi sosial sekolah Guru Siswa Ruang kelas Anecdotal record Panduan observasi (lampiran 3.1) 2. Observasi I proses pembelajaran Guru siswa Ruang kelas Anecdotal record Panduan observasi (lampiran 3.2) 3. Observasi II proses pembelajaran 4. Observasi I ketika pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat peraga Untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap pengaplikas ian alat peraga Montessori Guru dan siswa Ruang kelas Anecdotal record Panduan observasi guru (lampiran 3.3)

5. Observasi II ketika pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat peraga Panduan observasi siswa (lampiran 3.4)

No. Kegiatan Tujuan Subjek Bentuk

wawancara Instrumen Pelakasanaan (tempat, waktu, tanggal) 1. Wawancara pra penelitian Untuk mengetahui kondisi awal sebelum penelitian Guru Siswa Semi terstruktur Panduan wawancara guru pra penelitian lampiran 3.5 dan panduan pra penelitian siswa lampiran 3.6 2. Wawancara pasca penelitian Untuk mengetahui kondisi akhir setelah penelitian Guru siswa Semi terstruktur Panduan wawancara guru paska penelitian lampiran 3.7 dan panduan wawan cara siswa pasca penelitian lampiran 3.8

Tabel 3.2 Perencanaan Wawancara 3. Mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian

Peneliti melakukan observasi pembelajaran di dalam kelas secara umum untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berlangsung dan sebagai pemilihan fokus penelitian. Peneliti memfokuskan penelitian menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian kualitatif, rumusan masalah bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.

4. Pelaksanaan (observasi, wawancara, dokumen)

Tahap ini dalukan setelah peneliti terjun di lapangan. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui wawancar dan observasi. Wawancara dilakukan sebelum narasumber menggunakan alat peraga untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika didalam kelas selama ini dan untuk perbandingan setelah narasumber menggunakan alat peraga. Wawancara selanjutnya dilakukan setelah narasumber menggunakan alat peraga berbasis Montessori, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui perasaan dan persepsi narasumber terhadap penggunaan alat peraga Montessori. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran sebelum penggunaan alat peraga dan pada saat penggunaan alat peraga Montessori. Dalam melakukan wawancara dan observasi peneliti menggunakan pedoman wawancara dan observasi yang telah dibuat agar tetap dalam fokus penelitian.

5. Analisis Data

Setelah peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan (Sugiyono, 2011: 226). Analisis dilakukan peneliti untuk mempermudah peneliti dan semua pihak lain dalam memeriksa data yang telah diambil dan agar data tersusun dengan rapi. Analisis dalam penelitian ini dengan

melakukan coding. Peneliti membuat kode-kode untuk mendeskripsikan semua informasi yang dikumpulkan, lalu peneliti menganalisisnya.

6. Pengecekan keabsahan data

Uji keabsahan penelitian kualitatif dapat melalui kredibilitas dan transferabilitas (Sugiyono, 2011: 364). Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus negatif serta member

check. Uji transferabilitas merupakan derajat ketepatan atau dapat

diterapkan hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data yaitu dengan cara memeperpanjang penelitian dan menyajikan data dengan rinci dan secara jujur apa yang ditemukan dalam penelitian.

7. Temuan

Temuan merupakan tujuan utama dalam penelitian ini. Temuan merupakan kejelasan suatu objek yang sebelumnya bersifat remang- remang menjadi jelas. Temuan merupakan hasil akhir dalam penelitian ini dan akan mengetahui tujuan dalam penelitin ini yaitu ingin mengetahui persepsi guru dan siswa atas penggunaan alat peraga berbasis Montessori.

Dokumen terkait