BAB III METODE PENELITIAN
E. Teknik Analisis Data
Metode anslisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis atau content analysis. Analisis ini adalah metode yang digunakan untuk menganalisis teks, sifatnya terus terang dan mengandung makna yang tersurat.36 Dalam menganalisis data dari pengumpulan data yang telah dilakukan penulis menggunakan analisis data sebagai berikut:
35 Rochhajat Harun, 2007, Metode Penelitian Kualitatif untuk Pelatihan, Bandung: Mandar Maju, h 231
36 Samiaji Sarosa, 2012, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: PT . Indeks, h. 71.
27
1. Content Analysis
Metode ini digunakan untuk memperoleh pemahaman isi dan makna dari berbagai data dalam penelitian, analisis objektifitas, pendekatan sistematis, dan generalisasi, baik yang mengarah pada makna, terutama dalam penarikan kesimpulan.
Analisis isi menurut Burhan Bungin adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat di tiru dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Dalam data kualitatif, analisis isi ditekankan bagaimana peneliti memperhatikan keajekan isi komunikasi interaksi simbolik yang terjadi dalam komunikasi.37
Dengan demikian, penelitian ini hanya terfokus pada buku Keterampilan Soft Skill Guru Agama karya Mudasir dkk, dengan menggunakan teknik
analisis isi untuk mengungkap strategi membangun kompetensi guru agama.
Adapun langkah-langkah analisis isi (content analysis) yakni:
a. Penentuan materi yang disesuaikan dengan fokus penelitian.
b. Analisis situasi sumber teks, yakni langkah untuk memahami dengan cara menandai paragraf-paragraf yang sesuai dengan fokus penelitian yang terdapat dalam buku keterampilan soft skill guru agama, yang kemudian didukung oleh buku-buku maupun jurnal-jurnal terkait lainnya.
37 Rizqi Miftakhuddin, 2016, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El-Shirazy, (UIN Maulana Malik Ibrahim,Malang)
28
c. Penentuan materi secara formal, setelah proses analisis paragraf selesai.
Paragraf-paragraf yang telah ditandai tersebut diklasifikasikan berdasarkan kelompok gagasan modernisasinya.
d. Penentuan arah analisis, setelah proses pengklasifikasian selesai. Langkah selanjutnya adalah menentukan arah analisis paragraf tadi dengan menggunakan analisis kualitatif. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk mengembangkan dan mendeskripsikan konsep maupun ide-ide tertentu. Dalam hal ini adalah untuk mendeskripsikan strategi membangun kompetensi guru agama menurut buku karya Mudasir dkk yang berjudul keterampilan soft skill guru agama
e. Menentukan diferensiasi berbagai pertanyaan yang harus dijawab sesuai dengan teori guna mendeskripsikan apa saja strategi membangun kompetensi guru agama dalam buku keterampilan soft skill guru agama.
f. Penyeleksian teknik-teknik analisis, dalam hal ini teknik analisis yang dipakai adalah teknik analisis isi (content analysis).
g. Pendefenisian unit-unit analisis, yakni menjelaskan makna dari teknik analisis isi (content analysis) yang digunakan untuk mendeskripsikan strategi membangun kompetensi guru agama dalam buku keterampilan soft skill guru agama.
h. Analisis materi, yakni menghubungkan paragraf-paragraf yang telah ditandai dengan pertanyaan penelitian dengan menggunakan teknik analisis isi dengan pendekatan kualitatif.
29
i. Interpretasi, yakni upaya memberikan penjelasan dari langkah analisis materi tadi dibantu oleh teori-teori terkait.38
38 Amir Hamzah, 2020, Metode Penelitian Kepustakaan (Malang: Literasi Nusantara), h. 75
54
54 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data penelitian yang dipaparkan pada bab sebelumnnya, maka dapat disimpulkan bahwa membangun kompetensi Guru agama Islam perspektif Mudasir dalam buku keterampilan soft skill guru agamau yaitu:
1. Kekuatan kesadaran, Dengan memiliki kesadaran yang tinggi, sesorang akan lebih menyadari tanggung jawabnya, sehingga mampu bertindak dan bersikap sesuai yang diharapkan, baik dalam interaksi sosial masyarakat maupun berinteraksi didalam dunia kerja.
2. Kekuatan tujuan, Dengan demikian ketika kita memiliki tujuan yang jelas maka jelas dan terarah lah apa yang akan kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Kekuatan keyakinan, keyakinan itu dimaknai sebagai kepercayaan penuh bahwa diri kita mampu menjalani, dan mengendalikan kehidupan kita dengan baik, serta terus berusaha menghadapai dan menyelesaikan berbagai rintangan hidup dengan baik pula.
4. Kekuatan cinta, Jika dikaitkan dengan konteks guru, cinta akan mendorong guru untuk tak ingin sejenak pun meninggalkan profesinya. Cinta akan mendorong guru melakukan apa saja agar yang dicintai itu tetap ada, bahagia, dan lestari. Maka ketika tuntutan cinta mengharuskan guru untuk profesional, cakap dan terampil, yang bersangkutan akan ringan menumpuh pendidikan atau pelatihan.
55
55
Dengan membangun kekuatan tersebut didalam diri, maka akan menghasilkan peningkatan kompetensi yang baik, sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang baik bagi para peserta didik.
5. Kekuatan energi positif, Energi positif meliputi seluruh perbuatan baik, mulai dari niat baik, berprasangka baik, berpikir positif, sampai kepada amalan-amalan yang bermanfaat seperti ibadah. Dengan membangun energy positif di dalam diri kita akan menghasilkan hari-hari yang baik, dan akan memberikan kebeikan kepada sekitar kita, seperti berfikir positif dan sebagainya
6. Kekuatan konsentrasi, Kekuatan konsentrasi terletak pada focus persoalan yang sedang kita hadapi. Kegiatan apa pun jika kita jalani dengan penuh konsentrasi, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal
7. Kekuatan keputusan, Keputusan merupakan salah satu langkah menuju perubahan, yaitu perhatian, keputusan, belajar, menyadari kekurangan, latihan, dan berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Bagi sekolah, diharapkan mampu memberikan pengajar yang baik dalam menguasai kompetensi hard skill dan juga soft skill.
2. Bagi guru, penulis menyarankan agar guru selalu mengembangkan dan mengembangkan kompetensi soft skill sejalan dengan kompetensi hard skill 3. Bagi masyarakat, penulis menyarankan agar memberi dukungan dan dorongan
serta pengawasan atas perkembangan soft skill disekitar
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abudin Nata, 2010, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Kencana);
Agus Wibowo dan Hamrin, 2012, Menjadi Guru Berkarakter, Strategi Membangun kompetisi dan Karakte Guru, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar);
Ahmad tafsir, 2004, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, (Bandung:
Remaja Rosdakarya);
Akhmad Muhaimin Azzer, 2010, Mengembangkan kecerdasan spiritual bagi anak, (Yogyakarta:Kata Hadist);
Amir Hamzah, 2020, Metode Penelitian Kepustakaan, (Malang:Literasi Nusantara);
Annisatul Mufarrokah, 2009, Setrategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras);
Armain Arief, 2002, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:
Ciputat Press);
Elfendi, dkk, 2011, soft Skill Untuk Pendidik, (Yogyakarta : Boduose Media);
Heris Hendriana, 2017, Hard Skill dan Soft Skill Matematika Siswa (Bandung : PT Refika Aditama);
Ichan S. Putra dan Aryanti, 2005, sukses dengan soft skill, (Bandung: ITS);
Imam Wahyudi, 2012, Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Prestasi Pustakarya);
Iskandar Agung, 2014, mengembangkan profesionalisme guru, (Jakarta: Bee Media Pustaka);
Jamil Suprihatiningrum, 2014, Guru Profesional:Pedoman Kerja Kualifikasi dan Kompetensi Guru (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media);
Jejen Musfah, 2011, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar (Jakarta : Kencana);
Khoiron Rosyadi, 2004, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar);
M. Arifin, 2011, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara);
Mestika Zed, 2008, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia);
Mohamad Surya, 2003, Percikan Perjuangan Guru, (Semarang: Aneka Ilmu);
Mudasir, dkk, 2020, Ketermpilan Soft Skill Guru Agama, (Pekanbaru: Cahaya Firdaus Publishing and Printing);
Noeng Muhajir, 2000, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin);
Nurul Hidayah, 2015, Pengaruh Kompetensi Soft Skill Guru PAI Terhadap motivasi belajar Siswa SMP Islam Ruhamah, UIN SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta;
Ramayulis, 2015, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia);
Rizqi Miftakhuddin, 2016, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El-Shirazy, (UIN Maulana Malik Ibrahim,Malang);
Rochhajat Harun, 2007, Metode Penelitian Kualitatif untuk Pelatihan, (Bandung:
Mandar Maju);
Samiaji Sarosa, 2012, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, (Jakarta: PT . Indeks);
Sugiono, 2014, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta);
Sugiyono, 2019, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta);
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta);
Suyanto dan Jihad Asep, 2013, Menjadi Guru Profesional : Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas di Era Global, (Jakarta : Erlangga);
Syaifuddin, 2018, Membangun Etos Kerja Guru, Tangerang: STIT Al-Amin, Volume 1, no 12;
Syaiful Bahri Djamaroh, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar;
Syaiful Sagala, 2009, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta);
Syamsul Bachri Thalib, 2013, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta: Kencana);
Syamsul Ma’arif, 2011, Guru Profesional: Harapan dan Kenyataan, (Semarang:
Need’s Press);
Wirman Nuari, 2020, Analisis Soft Skill Guru Pada Mata Pelajaran Pendidikan Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kampar Timur, UIN SUSKA RIAU;
Zainal Aqib dan Sujak, 2011, Panduan & Aplikasi Pendidikan Karakter, (Bandung: Yrama Widya).
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sampul depan Buku Bukan Keterampilan Soft Skill Guru Aga
Lampirab 2 Lembar Identitas Buku Keterampilan Soft Skill Guru Agama
Lampiran 3 Daftar Isi Buku Keterampilan Soft Skill Guru Agama
Lampiran 4 Sampul Belakang Buku Keterampilan Soft Skill Guru Agama
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9