• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib Zainal, dkk., (2011) PTK pertama kali

diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada

tahun 1946. Inti gagasan Lewin inilah kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli

lain, seperti : Stephen Kemmis, Robin Mc.Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan

ahli-ahli lainnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib Zainal, dkk., 2011).

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan model yang

dikembangkan oleh Sanford dan Kemmis. Penelitian akan dilaksanakan dalam

dua siklus yang meliputi tahapan Planning (Perencanaan), Action (Penerapan

Tindakan), Observation and Evaluation (mengobservasi dan mengevaluasi

proses hasil tindakan) dan Reflection (Refleksi).

Berikut ini merupakan alur tahapan dalam PTK yang dikutip oleh

Gambar 3.1. Siklus PTK yang Dikembangkan Sanford dan Kemmis

C. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian dilakukan di kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

2. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 orang.

7. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran biologi kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta materi

Archaebacteria dan Eubacteria.

8. Waktu Pelaksanaan Penelitian

D. Rancangan Tindakan

Rancangan tindakan dilakukan dalam 2 siklus dan tiap siklusnya terdiri

dari 5 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan

refleksi.

1. Pra Tindakan

a. Mengidentifikasi masalah yang ada di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi.

b. Menghubungi pihak sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk

memperoleh persetujuan sebagai tempat mengadakan penelitian.

c. Membicarakan dengan dosen pembimbing tentang informasi

permasalahan yang ada dan menentukan judul penelitian.

d. Melakukan studi pustaka dan memulai dengan menyusun rencana

tindakan hingga rancangan penelitian selesai dengan bimbingan dari

dosen pembimbing

e. Penyerahan surat ijin dari kampus kepada pihak sekolah SMA Pangudi

Luhur Yogyakarta untuk mengadakan penelitian.

2. Siklus I

a. Planning (Perencanaan)

Pada tahapan ini peneliti merancang tindakan yang dilaksanakan antara

lain sebagai berikut.

1) Menyusun silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

siklus I yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered head Together (NHT). Pembuatan RPP sikus I juga

pembelajaran ini akan digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

a) Silabus selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1

b) RPP siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2

2) Menyusun dan Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus I,

Soal Pretest, dan Soal Posttest siklus I.

a) LKS siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 b) Kisi-kisi soal pretest selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4

c) Soal pretest selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 d) Kunci jawaban dan pedoman skoring pretest selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 6

e) Kisi-kisi soal posttest siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7

f) Soal posttest siklus I selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 8

g) Kunci jawaban dan pedoman skoring posttest siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9

3) Menyiapkan stiker identitas untuk siswa, materi ajar, rangkuman

materi, kartu nomor dan kartu undi untuk kegiatan tanya-jawab, dan

menyiapkan tabel skoring siswa.

i. Rangkuman materi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10

4) Menyusun dan mempersiapkan lembar kuesioner motivasi awal siswa

dan lembar observasi motivasi siswa.

a) Lembar kuesioner motivasi awal siswa siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11

b) Lembar observasi motivasi siswa siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12

Semua yang peneliti siapkan pada tahap perencanaan terlebih

dahulu telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru Biologi

di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

b. Action (Pelaksanaan)

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti bekerjasama dengan guru

bidang studi melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada RPP yang

telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan

bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan sesuai

dengan apa yang akan terjadi di lapangan. Sebelum masuk dalam

tindakan peneliti juga memberikan kuesioner motivasi awal kepada siswa

untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelun dilakukannya

penelitian.

Rincian kegiatan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1) Peneliti bertindak sebagai guru yang membimbing dan

mengarahkan siswa.

2) Guru (peneliti) melakukan presensi kehadiran siswa;

3) Guru (peneliti) membagikan stiker pada siswa sesuai dengan

nomor absen siswa untuk ditempelkan pada pakaian siswa

4) Guru (peneliti) memberikan apresepsi, mengajukan beberapa

pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari, dan

menyampaikan tujuan pembelajaran,

5) Guru (peneliti) memberikan pretest dan membagikan soal pre-

test kepada tiap siswa. Siswa mengerjakan soal pre-test;

6) Guru (peneliti) mengajukan pertanyaan terkait dengan materi

yang akan dipelajari.

7) Guru (peneliti) menjelaskan secara singkat proses pembelajaran

yang akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

8) Guru (peneliti) meminta siswa membentuk 5 kelompok kecil,

dan mengajak para siswa bergabung dengan kelompoknya.

Setiap kelompok beranggotakan 6-7 orang.

9) Guru (peneliti) membagikan nomor yang berbeda pada tiap

siswa di setiap kelompok.

10) Guru (peneliti) membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada

tiap kelompok

11) Bersama kelompoknya para siswa mendiskusikan jawaban dari

pertanyaan yang ada di LKS. Siswa diminta untuk saling bekerja

sama dalam kelompok dan di akhir diskusi setiap kelompok

memastikan seluruh anggota kelompoknya mengetahui dan

memahami jawaban pada LKS sesuai dengan hasil diskusi pada

kelompoknya.

12) Guru (peneliti) memanggil satu nomor dalam satu kelompok

sesuai dengan guru (peneliti) panggil diminta untuk maju

kedepan.

13) Siswa yang nomornya terpanggil dan maju kedepan akan

melakukan pengundian nomor soal, dimana soal tersebut harus

dijawab. Soal yang akan dijawab siswa tersebut berasal dari soal

LKS.

14) Setelah mendapatkan soal siswa diberi waktu untuk memikirkan

jawabannya, setelah itu siswa diminta menjawab pertanyaan

tersebut.

15) Siswa lain diperbolehkan untuk menanggapi jawaban dan

berpendapat.

16) Kegiatan pada nomor 12, 13, dan 14 dilakukan pula pada

seluruh kelompok secara bergantian.

17) Guru (peneliti) mengklarifikasi hasil jawaban dari para siswa

dan menyampaikan materi yang sedang dibahas.

18) Guru (peneliti) membimbing siswa dalam merangkum

kesimpulan dan refleksi

19) Guru (peneliti) memberikan post-test kepada tiap siswa

20) Meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

c. Observation (Observasi)

Observasi adalah tahap pengamatan terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun dan

dipersiapkan. Observasi dilakukan oleh rekan sejawat yang bertugas

sebagai tim observer. Dalam hal ini observer, mengamati aktivitas siswa

berlangsung. Pengamatan pada siswa dilakukan terhadap beberapa aspek

ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu:

1) Perhatian dan keseriusan siswa ketika pembelajaran sedang

berlangsung.

2) Antusiasme dan semangat siswa ketika sedang mengerjakan

tugas.

3) Kemampuan siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain ketika

mengerjakan tugas.

4) Keberanian dan rasa percaya diri ketika harus maju dan

menjawab pertanyaan.

5) Kemauan dan keberanian untuk bertanya dalam menanggapi

jawaban dari teman sekelas.

Segala kegiatan siswa akan dinilai oleh para observer sesuai

dengan ketentuan yang ada di lembar observasi.

d. Evaluation (Evaluasi)

Tahap evaluasi dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1) Untuk mengukur hasil belajar siswa (aspek kognitif) sebelum

dilaksanakannya penelitian digunakan pretest.

2) Untuk mengukur hasil belajar siswa (aspek kognitif) setelah

dilaksanakannya penelitiandigunakan posttest siklus I.

3) Untuk mengetahui motivasi belajar siswa ketika proses belajar

mengajar berlangsung digunakan lembar observasi.

4) Untuk mengetahui motivasi belajar awal siswa sebelum

e. Reflection (Refleksi)

Refleksi dilakukan untuk menganalisis, menemukan, dan

mengetahui segala kelebihan dan kekurangan ketika proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan dalam siklus I. Segala kekurangan yang

ditemukan akan dijadikan pedoman dalam memperbaiki dan merancang

proses pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi masalah yang terjadi selama siklus I melalui hasil

refleksi dan hasil observasi dan hasil tes.

2) Menyiapkan instrument pembelajaran dan instrument pengumpulan

data seperti pada siklus I:

a) RPP siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13

b) LKS siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 c) Kisi-kisi soal posttest siklus II selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 15

d) Soal posttest siklus II selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 16

e) Kunci jawaban dan pedoman skoring posttest siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

f) Lembar kuesioner motivasi akhir selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18

g) Lembar observasi motivasi siswa siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19

3) Menyiapkan stiker identitas untuk siswa, materi ajar, kartu nomor

dan kartu undi untuk kegiatan tanya-jawab, dan menyiapkan tabel

skoring siswa.

4) Membuat pembagian kelompok untuk siswa berdasarkan hasil

posttest.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus II, tidak jauh berbeda dengan

tahap pelaksanaan siklus I hanya terdapat beberapa perbedaan yaitu:

1) Di awal pelaksanaan siswa tidak diberikan pretest.

2) Pembagian kelompok dilakukan oleh peneliti dengan pertimbangan

berdasarkan hasil posttest siswa pada siklus I. Siswa di bentuk

menjadi 7 kelompok dengan anggota masing-masing 4-5 orang.

Pada tiap kelompok memiliki anggota dengan tingkat hasil belajar

untuk siklus I bervariasi dari siswa yang memiliki nilai kurang,

cukup, dan tinggi.

3) Pada akhir siklus II selain diberikan posttest juga diberikan lembar

kuesioner motivasi. Lembar kuesioner diberikan untuk mengetahui

motivasi belajar akhir siswa setelah pada proses pembelajaran

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT).

c. Pengamatan

Pengamatan pada tahap II juga sama dengan tahap pengamatan pada

d. Evaluasi

Pada tahap evaluasi siklus II juga tidak jauh berbeda dengan siklus I

yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1) Untuk mengukur hasil belajar siswa (aspek kognitif) setelah

dilaksanakannya penelitian digunakan posttest siklus II.

2) Untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung digunakan lembar observasi.

3) Untuk mengetahui motivasi belajar akhir siswa setelah penelitian

digunakan lembar kuesioner.

e. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk melihat proses pembelajaran yang telah

dilakukan dengan tujuan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang

masih ada pada siklus II. Pada tahap ini juga akan ditarik kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan apakah telah berhasil atau

belum berhasil. Diharapkan pada akhir siklus, prestasi belajar dan

motivasi siswa meningkat dibandingkan pada siklus I dan telah

mencapai indikator yang ditargetkan.

Dokumen terkait